Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS BOUNDED INQUIRY LABORATORY (LAB) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS DIMENSI PROSES PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI Resty Hermita; Suciati Suciati; Yudi Rinanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i2.9484

Abstract

Penelitian bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakteristik modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses; 2) Menguji kelayakan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses; 3) Menguji keefektivan penggunaan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D) mengacu pada model Borg and Gall (1983) yang dimodifikasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis, lembar observasi, angket, lembar validasi, wawancara, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan literasi sains dimensi proses dianalisis dengan N-gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektivan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab), dan uji Wilcoxon untuk mengetahui literasi sains dimensi proses. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1) Modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan dikembangkan sesuai dengan tahapan bounded inquiry laboratory (lab) (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi) dan pendekatan saintifik; 2) Hasil pengembangan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) layak untuk diterapkan pada materi Sistem Pencernaan. Kelayakan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) pada materi Sistem Pencernaan berdasarkan validasi ahli memperoleh kategori “sangat baik” dengan persentase 98,21%, validasi praktisi memperoleh kategori “sangat baik” dengan persentase 99,22%, dan responden uji coba skala kecil memperoleh kategori “baik” dengan persentase 77,34%, sehingga layak digunakan kelas XI; 3) Modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) pada materi Sistem Pencernaan efektif untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses yang ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon yaitu diperoleh probabilitas (p) sebesar 0,000 (p < 0,05), H0 ditolak, sehingga ada perbedaan literasi sains dimensi proses sebelum dan setelah menggunakan modul bounded inquiry laboratory (lab) pada materi sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) sesuai tahapan bounded inquiry laboratory (lab) (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi) dan pendekatan saintifik; layak dan efektif untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan kelas XI.
Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Model PISA Konten Numerik Level 1 Sampai 3 Suciati Suciati; Hary Bangkit Subagyo
Al-Minhaj : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): Jurnal al-Minhaj
Publisher : MPI Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal model PISA konten numerik khususnya materi operasi hitung bilangan pada level 1 sampai 3 (level rendah). Penelitian dilakukan dengan teknik survey dengan subjek sebanyak 32 siswa kelas VII SMP N 10 Tarakan. Identifikasi kesalahan siswa dihimpun dengan menggunakan 24 butir tes pilihan ganda beralasan (two tier multiple choice item). Instrumen dikembangkan dengan mengacu framework literasi matematika dari PISA. Data respon peserta tes dianalisis dengan statistik deskriptif dan selanjutnya dibuat persentase dari masing-masing jenis kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rerata capain kompetensi siswa hanya 34 % atau hanya mampu menyelsaikan 4 soal dari 12 soal yang diberikan pada masing-masing komptensi. Kesalahan yang banyak dilakukan siswa adalah kesalahan dalam menginterprestasikan simbol – simbol, grafik, tabel dalam matematika. Selain itu siswa juga kurang cermat dalam melakukan proses perhitungan
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X PADA MATERI SPLDV DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA sutriyaningsih sutriyaningsih; Suciati Suciati; Zulia Maulidatul Munawaroh; Elly Elviani; Baihaqi Al-A'la; Fadhilah Rahmawati
LINEAR: Journal of Mathematics Education Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguran IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1242.508 KB) | DOI: 10.32332/linear.v1i2.2657

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kulitatif. Subjek dalam penelitian sebanyak 20 siswa dari kategori hasil belajar tinggi, sedang, dan rendah. Data pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas X MAN 1 Magelang. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sedangkan instrument bantu dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif pada materi SPLDV dan hasil ulangan siswa.Dengan mengacu pada indikator kemampuan berpikir kreatif yang terdiri dari kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa siswa dalam kategori berpikir kreatif matematis sedang adalah siswa dengan hasil belajar tinggi dan kategori berpikir kreatif matematis siswa rendah adalah siswa dengan hasil belajar sedang dan rendah.
STUDI KRITIK TERHADAP BUKU “AGENDA PSIKOLOGI ISLAMI” Suciati Suciati
Al-Misbah (Jurnal Islamic Studies) Vol. 2 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/almisbah.v2i1.92

Abstract

West is always grounded in empirical reality invites a number of intriguing questions, what about the non-empirical reality. Is not the reality that there is as it says in the Qur'an that genie natural and supernatural realm exists, it is not possible to study and produce a useful theory for the benefit of the people? Or whether people recognize the truth of non-empirical or metaphysical as a scientific truth that can be accounted for? Is actually a series of questions can be summarized into the question of: How epistemology of psychology Islam as a new scientific study? A series of actions in the framework of realization of the vision described the psychology of Islam as madhhab to five wanted to put a clear identity and firm, without mixed with Western psychology in terms of concept, the study and its methodology.
Sosialisasi dan pelatihan inovasi produk berbahan dasar jahe dan sereh sebagai aset ekonomi desa Pulungdowo Wiwied Ekasari; Suciati Suciati; Iswajuni Iswajuni; Devanus Lahardo; Ega Widya Prayogo; Afrida Yunda Nirmala; Fakhrina Fauzul Minnah; Viola Puspa Imelda; Dihan Isro Idayati; Lailatul Pratama Putri; Nindya Tresiana Putri
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22208

Abstract

AbstrakDesa Pulungdowo yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki sumber daya alam melimpah yakni jahe dan sereh, yang berpotensi dijadikan produk olahan inovatif dan dapat menjadi komoditas unggulan di Desa Pulungdowo, namun sampai saat ini pemanfaatannya belum maksimal karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan serta pemasaran produknya di pasaran. Fokus utama program pengabdian adalah memberikan penyuluhan serta pelatihan baik secara teori ataupun aplikasi dalam pengembangan produk olahan berbasis jahe dan sereh, serta pemanfaatan teknologi guna memasarkan produk secara luas serta bernilai jual. Tujuan khusus yang diharapkan tercapai lewat program pengabdian masyarakat ini adalah produk olahan berbasis jahe dan sereh sebagai industri kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian Desa Pulungdowo. Adapun materi penyuluhan diberikan dengan metode ceramah mengenai pemanfaatan tanaman jahe, sereh, dan tanaman sekitar untuk kesehatan serta pembuatan produk olahannya; dan teknik pemasaran produk yang baik. Dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan produk yakni sirup JARECANG, permen agar JARECANG, dan stik daun kelor melalui pendampingan fasilitator. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dianalisis secara kuantitatif diperoleh nilai rata-rata sebesar 57,67 dan 72,67; yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Kata kunci: desa pulungdowo; jahe; sereh; kelor. AbstractPulungdowo Village, which is located in Tumpang District, Malang Regency, East Java, had abundant natural resources such as ginger and lemongrass, which had the potential to be developed into innovative processed products and become superior commodities in Pulungdowo Village. However, their utilization was not yet optimal due to the lack of knowledge among the community in processing and marketing of the products in the market. The main focus of the community service program was to provide education and training, both in theory and application, in the development of ginger and lemongrass-based processed products, as well as the use of technology to market the products widely and of high value. The specific goal that was expected to be achieved through this community service program was the development of ginger and lemongrass-based processed products as a creative industry that could improve the economy of Pulungdowo Village. The education materials were provided through lectures on the use of ginger, lemongrass, and other plants for health and the making of processed products, as well as techniques for marketing the products effectively. This was followed by training on the making of JARECANG syrup, JARECANG agar candy, and moringa leaf sticks through facilitator guidance. Based on the results of pre-tests and post-tests analyzed, an average score of 57.67 and 72.67 was obtained, respectively, indicating an increase in participants’ knowledge. Keywords: pulungdowo village; ginger; lemongrass; moringa.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pendekatan TaRL Menggunakan Problem-Based Learning Fitri Fitri; Suciati Suciati; Arief Ertha Kusuma; Herdiansyah Herdiansyah; Yansar Yansar
JURNAL ILMIAH NUSANTARA Vol. 1 No. 6 (2024): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jinu.v1i6.4099

Abstract

This research investigates enhancing students' mathematical problem-solving skills through the Teaching at the Right Level (TaRL) approach, utilizing the Problem-Based Learning (PBL) model focused on social arithmetic. The study involved 31 seventh-grade students at SMP Negeri 1 Tarakan during the 2023/2024 academic year and followed the Kemmis & Taggart PTK model, comprising planning, action, observation, and reflection across two cycles. Implementation success criteria were defined as 75% of students scoring ≥ 74. In the first cycle, there was a slight decrease (3%) in students achieving this score; however, the second cycle showed a 12% improvement. Ultimately, 97% of students scored ≥ 74, averaging 91.78. These findings indicate that integrating the TaRL approach with the PBL model effectively enhances the mathematical problem-solving skills of junior high school students in social arithmetic