Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PROSES DEPROTEINISASI KARET ALAM (DPNR) DARI LATEKS Hevea brasiliensis Muell Arg. DENGAN CARA ENZIMATIK Astrid, Dewi; Febrianti, Inky; Mulyasari, Rita; Hidayat, Ade Sholeh; Hidayat, Ace Tatang; Rachman, Saadah Diana; Maksum, Iman Permana; Rahayu, Iman; Soedjanaatmadja, Ukun M. S.
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.301 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n2.9152

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar setelah Thailand. Sehubungan dengan produksi karet alam di Indonesia, kultur tanaman Hevea brasiliensis secara ekonomi sangat penting bagi negara tropis penghasil karet. Salah satu peluang dari pemanfaatan lateks H. brasiliensis adalah dengan memproduksi karet densitas rendah yang memiliki kadar protein yang rendah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sponge untuk pipa apung lepas pantai atau sarung tangan, alat kontrasepsi (kondom), dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan karet alam yang memiliki densitas rendah, serta kandungan nitrogen total yang rendah,melalui sentrifugasi dan proses deproteinisasi dengan penambahan enzim protease(papain)dan kombinasi denaturan (β-merkaptoetanol dan SDS) pada fraksi karet dari lateksH. brasilliensis Muell Arg. Klon PR 255. Lateks disentrifugasi pada suhu 0oC dengan kecepatan 4.000 rpm selama 180 menit dan 19.000 rpm selama 60 menit. Lateks akan terpisah menjadi tiga fraksi utama; yaitu fraksi karet (atas), C serum (tengah) dan partikel koloid (bawah). Fraksi karet diperlakukan dengan tiga variasi enzimatik. Enzimatik A, dilakukan penambahan enzim papain. Enzimatik B, dilakukan penambahan enzim papain, deterjen SDS dan β-merkaptoetanol secara bersamaan. Enzimatik C, dilakukan penambahan deterjen SDS dan β-merkaptoetanol terlebih dahulu, setelah diinkubasi selama 24 jam dilakukan penambahan enzim papain. Proses inkubasi dilakukan selama 48 dan 96 jam, pada suhu 37oC. Densitas karet dan kadar nitrogen total dari fraksi karet sebelum dan sesudah proses enzimatik dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal penurunan kadar nitrogen didapat pada kecepatan 19.000 rpm selama 60 menit (waktuinkubasi selama 96 jam) yaitu sebesar 88,26% dengan kadar nitrogen total sebesar 0,05% (menurundarikadar nitrogen awal 0,40%) sertadensitasnyasebesar 0,8086 g/mL (menurun dari densitas awal 0,9287g/mL).Kadar nitrogen total sebelum sentrifugasi sebesar 0,40%, dan setelah sentrifugasi sebesar 0,30%. Densitas karet tanpa sentrifugasi, sesudah sentrifugasi pada kecepatan 4.000 rpm dan sesudah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8986 dan 0,8168 g/mL.Sedangkan untuk kecepatan 19.000 rpm, densitas karet tanpa sentrifugasi, setelah sentrifugasi dan setelah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8890dan 0,8086 g/mL.
RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Maharani, Rani; Hidayat, Ace Tatang; Sumiarsa, Dadan; Zainuddin, Achmad; Hidayat, Ika Wiani
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
Flavanoids fromthe Stembark of Chisocheton pentandrus(Meliaceae) Supriatno Supriatno; Ace Tatang Hidayat; Kindi Farabi; Fajar Fauzi Abdullah; Nurlelasari Nurlelasari; Tati Herlina; Unang Supratman; Khadijah Awang
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 3, No. 2, November 2017
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.628 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v0i0.6077

Abstract

Two flavanoid compounds, catechin (1) and epicatechin (2), have been isolated from the stembark of Chisocheton pentandrus. The chemical structure of compounds1and2were identified byspectroscopic data including, UV, IR, NMR (1H, 13C, DEPT 135°, HMQC, HMBC, 1H-1H COSY) and MS and by comparing with previously reported spectral data. Compounds 1 and 2, were isolated in this plant for first time and showed no cytotoxic activity against MCF-7 breast cancer cells.
Dammarane-Type Triterpenoids from The Stembark of Aglaia argentea (Meliaceae) Ace Tatang Hidayat; Kindi Farabi; Ida Nur Farida; Kansy Haikal; Nurlelasari Nurlelasari; Desi Harneti Putri Huspa; Rani Maharani; Unang Supratman; Yoshihito Shiono
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 4, No. 1, Mei 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.204 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v4i1.7065

Abstract

Two dammarane-type triterpenoids, 20S,24S-epoxy-3α,25-dihydroxydammarane (1) and 3α-acetyl-20S,24S-epoxy-3α,25-dihydroxydammarane (2), have been isolated from the stembark of Aglaia argentea. The chemical structure of compounds (1 and 2) were identified by spectroscopic evidences including UV, IR, 1D-NMR, 2D-NMR and MS as well as by comparing with previously reported spectral data. Those compounds were isolated from this plant for first time. Compounds (1 and 2) showed cytotoxic activity against P-388 murine leukemia cells with IC50 values of 23.96 and 8.14 mM, respectively.DOI:http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v4i1.7065
Solid-phase Synthesis of Tetrapeptide on 2-Chlorotrityl Chloride Resin by Using Benzotriazol-1-yl-oxytripyrrolidinophosphonium Hexafluorophosphate as Coupling Reagent Rani Maharani; Nuruzzahra Ammatillah; Gunawan Gunawan; Ace Tatang Hidayat
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 2, No. 2, November 2016
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v2i2.4055

Abstract

Tetrapeptide, OH-Pro-Ala-Gly-Tyr-NH2, was successfully synthesised on 2-chlorotrityl chloride resin by taking advantage of PyBOP (benzotriazol-1-yl-oxytripyrrolidinophosphonium hexafluorophosphate) as coupling reagent. The selection of the peptide as the target of synthesis was due to its interesting bioactivity as antioxidant. The synthesis was undertaken with Fmoc strategy, where Fmoc-proline was added onto the resin at the first place. It is known from the literature that proline can resist from rasemisation when  it was attached on the resin at the first time. Fmoc deprotection step was carried out by employing 20% piperidine in DMF and the reaction mixture was shaken for 30 minutes. Once the proline attached, the next step was to attach amino acids, alanine (Ala), glycine (Gly) and tyrosine(Tyr), subsequently onto the resin until tetrapeptidyl resin was constructed on the resin.  Hydroxyl group of Tyr was protected with t-butyl, which is TFA-labiled. Coupling reaction was undertaken by mixing the amino acid and PyBOP in a mixture of dichloromethane and DMF (1:1) and in the presence of basic DIPEA. Resin cleavage step was carried out by using 95% TFA in water, where t-butyl protecting group on the side chain of Tyr was cleaved at the same time. The analytical RP-HPLC of the final product showed a single peak at 21.9 minutes (20-90% of acetonitrile in water with 0.1% of TFA during 30 minutes), indicating that each coupling has given a good coupling performance and resulting in a pure product. The desired product showed the correct molecular weight with m/z 407.2 [M+H]+ and 429.2 [M+Na]. DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.4055
Sintesis Tetrapeptida PADY menggunakan Metode Fasa Padat dan Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani Ph.D; Dadan Sumiarsa; Christina Marpaung; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 5, No. 1, May 2019
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.195 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v5i1.10500

Abstract

Peptida antioksidan merupakan kelompok peptida yang berperan penting karena dapat menetralkan radikal bebas, sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit kronis. Salah satu senyawa peptida antioksidan alami yang telah ditemukan peneliti sebelumnya adalah senyawa tetrapeptida PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr) yang diisolasi dari gelatin kulit ikan amur sturgeon (Acipenser schrenckii) dan dilaporkan memiliki aktivitas antioksidannya dengan IC50 5.38 mg/mL dalam uji DPPH dan 0,008 mg/mL dalam uji ABTS berturut-turut. Kelompok kami telah berhasil mensintesis PAGY bersama dengan analognya yakni PSGY, PFFY, PAFY, dan PAIY dengan menggunakan metode sintesis peptida fase padat (SPPS). Pengujian aktivitas antioksidan pada senyawa hasil sintesis menunjukkan bahwa PSGY memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dari PAGY. Pencarian analog tetrapeptida antioksidan yang lebih baik hingga saat ini masih terus dilakukan. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis analog tetrapeptida lainnya PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) dengan metode sintesis peptida fase padat menggunakan strategi Fmoc/t-Bu pada resin 2-klorotritilklorida dilanjutkan dengan pengujian aktivitas antioksidannya. HATU/HOAT digunakan sebagai reagen pengkopling dalam sintesis PADY. Pemurnian krud PADY dilakukan menggunakan RP-HPLC preparatif sehingga diperoleh PADY murni seberat 14.7 mg (12.6%). Penentuan struktur peptida hasil sintesis dianalisis dengan menggunakan spektroskopi 1H-NMR dan TOF-MS. Pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, PADY hasil sintesis memberikan nilai IC50 sebesar 1.850 mg/mL, yang mengindikasikan bahwa PADY menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih rendah daripada PAGY hasil sintesis peneliti sebelumnya. Kata kunci: Antioksidan, tetrapeptida, sintesis peptida fase padat. Antioxidant peptide is a class of peptides that play an important in neutralizing free radicals, therefore this compound can be used to prevent and treat chronic diseases. One of the natural antioxidant peptides reported by previous researcher is PAGY (Pro-Ala-Gly-Tyr), which is isolated from amur sturgeon fish (Acipenser schrenckii) gelatin that showed antioxidant activity with IC50 5.38 and 0.008 mg/mL using DPPH and ABTS assay, respectively. Our group has successfully synthesized PAGY, along with its analogues of PSGY, PFFY, PAFY, and PAIY using solid phase peptide synthesis method (SPPS). Antioxidant assay on synthesised compounds showed that PSGY has better antioxidant activity than PAGY. The search on the analogues of the antioxidant tetrapeptide was continued. From this study, a tetrapeptide analogue PADY (Pro-Ala-Asp-Tyr) has been successfully synthesised by solid phase peptide synthesis method with Fmoc/t-Bu strategy on 2-chlorotrityl chloride resin and tested for its antioxidant activity. HATU and HOAt reagents were used as the coupling reagent for the synthesis of PADY. The resulting PADY peptide solid was then purified using preparative RP-HPLC yielding PADY of 14.7 mg (12.6%). Characterisation of the synthesized compound was analysed by  1H-NMR and TOF-MS. On the antioxidant assay using DPPH method, PADY showed IC50 value of 1.850 mg/mLindicating a lower activity than the synthetic PAGY. Keywords: Antioxidant, tetrapeptide, solid phase peptide synthesis (SPPS).
PROSES DEPROTEINISASI KARET ALAM (DPNR) DARI LATEKS Hevea brasiliensis Muell Arg. DENGAN CARA ENZIMATIK Dewi Astrid; Inky Febrianti; Rita Mulyasari; Ade Sholeh Hidayat; Ace Tatang Hidayat; Saadah Diana Rachman; Iman Permana Maksum; Iman Rahayu; Ukun M. S. Soedjanaatmadja
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.301 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n2.9152

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar setelah Thailand. Sehubungan dengan produksi karet alam di Indonesia, kultur tanaman Hevea brasiliensis secara ekonomi sangat penting bagi negara tropis penghasil karet. Salah satu peluang dari pemanfaatan lateks H. brasiliensis adalah dengan memproduksi karet densitas rendah yang memiliki kadar protein yang rendah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sponge untuk pipa apung lepas pantai atau sarung tangan, alat kontrasepsi (kondom), dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan karet alam yang memiliki densitas rendah, serta kandungan nitrogen total yang rendah,melalui sentrifugasi dan proses deproteinisasi dengan penambahan enzim protease(papain)dan kombinasi denaturan (β-merkaptoetanol dan SDS) pada fraksi karet dari lateksH. brasilliensis Muell Arg. Klon PR 255. Lateks disentrifugasi pada suhu 0oC dengan kecepatan 4.000 rpm selama 180 menit dan 19.000 rpm selama 60 menit. Lateks akan terpisah menjadi tiga fraksi utama; yaitu fraksi karet (atas), C serum (tengah) dan partikel koloid (bawah). Fraksi karet diperlakukan dengan tiga variasi enzimatik. Enzimatik A, dilakukan penambahan enzim papain. Enzimatik B, dilakukan penambahan enzim papain, deterjen SDS dan β-merkaptoetanol secara bersamaan. Enzimatik C, dilakukan penambahan deterjen SDS dan β-merkaptoetanol terlebih dahulu, setelah diinkubasi selama 24 jam dilakukan penambahan enzim papain. Proses inkubasi dilakukan selama 48 dan 96 jam, pada suhu 37oC. Densitas karet dan kadar nitrogen total dari fraksi karet sebelum dan sesudah proses enzimatik dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimal penurunan kadar nitrogen didapat pada kecepatan 19.000 rpm selama 60 menit (waktuinkubasi selama 96 jam) yaitu sebesar 88,26% dengan kadar nitrogen total sebesar 0,05% (menurundarikadar nitrogen awal 0,40%) sertadensitasnyasebesar 0,8086 g/mL (menurun dari densitas awal 0,9287g/mL).Kadar nitrogen total sebelum sentrifugasi sebesar 0,40%, dan setelah sentrifugasi sebesar 0,30%. Densitas karet tanpa sentrifugasi, sesudah sentrifugasi pada kecepatan 4.000 rpm dan sesudah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8986 dan 0,8168 g/mL.Sedangkan untuk kecepatan 19.000 rpm, densitas karet tanpa sentrifugasi, setelah sentrifugasi dan setelah proses enzimatik C masing-masing sebesar 0,9287; 0,8890dan 0,8086 g/mL.
Sintesis Tetrapeptida PSWY dan PSKY Fase Padat dan Evaluasi Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32205

Abstract

Untuk mempelajari hubungan struktur dan aktivitas dari senyawa antioksidan PAGY, dua analog dari PAGY, PSWY and PSKY, disintesis dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. SIntesis dari kedua analog dilakukan dengan metode sintesis peptida fase padat, mengikuti protocol sintesis PAGY dan analog sebelumnya. Strategi Fmoc diterapkan dalam sintesis dan kombinasi reagen HATU/HOAt digunakan dalam pembentukan ikatan peptida. PSWY dan PSKY diperoleh dengan rendemen berturut-turut 21,8% dan 98,9%. Kedua peptida dimurnikan dengan RP-HPLC preparatif. Peptida hasil pemurnian. dianalisis kemurniannya dengan RP-HPLC dan dikarakterisasi dengan HR-TOFMS, 1H- and 13C-NMR. Selanjutnya, kedua peptida diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa kedua peptida memiliki aktivitas penghambatan yang rendah dibandingkan dengan PAGY dan analog PSGY. Nilai IC50 untuk PSWY dan PSKY berturut-turut 3,079 dan 4,340 mg/mL. Penggantian glisin pada PSGY dengan triftofan (PSWY) dan lisin (PSKY) tidak dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Meskipun terdapat fakta dari penelitian sebelumnya bahwa penggantian glisin pada PAGY dengan lisin (PAKY) dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, namun hal yang sama yang diterapkan pada PSGY tidak memberikan hasil yang serupa. Sepertinya, komposisi residu pada PSKY yang lebih polar dibandingkan dengan PAKY menjadi penyebab aktivitas antioksidan yang lebih rendah.
Upaya Optimasi Sintesis Pentapeptida Leu-Ala-Asn-Ala-Lys dengan Pengurangan Nilai Loading Resin Rani Maharani; Dessy Yulyani Kurnia; Ace Tatang Hidayat; Jamaludin Al-Anshori; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n1.28671

Abstract

SCAP1 (Saccostrea Cucullata Antioxidant Peptide 1) dengan urutan asam amino LANAK (Leu-Ala-Asn-Ala-Lys) merupakan pentapeptida yang diisolasi dari hidrolisat tiram dan diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan scavenging radikal DPPH sebesar 83,79 ± 0,53%. Peptida ini telah berhasil dibuat dengan metode sintesis peptida fase padat dengan persen rendemen 8,28%. Rendahnya persen rendemen yang diperoleh disebabkan karena adanya dua residu Ala serta 1 residu Asn yang dapat menyebabkan agregasi. Nilai loading resin yang terlalu besar juga menjadi salah satu penyebab terbentuknya agregasi karena loading resin dilakukan selama 15 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis senyawa SCAP1 dengan pengurangan nilai loading resin. Untuk meningkatkan persen rendemen dari penelitian sebelumnya, pada penelitian ini dilakukan optimasi sintesis terhadap SCAP1. Sintesis dilakukan dengan pengurangan nilai loading resin dengan cara mempersingkat waktu loading resin menjadi 4 jam. Senyawa SCAP1 hasil sintesis memiliki massa crude sebesar 119,5 mg dan berhasil dimurnikan menggunakan RP-HPLC preparatif dengan massa murni 10,6 mg dan rendemen 16%. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan loading resin meningkatkan rendemen SCAP1 dari 8,28% menjadi 16%.
RESOLUTION OF A RACEMIC ISOLEUCINE MIXTURE BY USING METHYL L-MANDELATE Rani Maharani; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Achmad Zainuddin; Ika Wiani Hidayat
Chimica et Natura Acta Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.517 KB) | DOI: 10.24198/cna.v4.n3.10991

Abstract

A methyl ester of L-mandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DL-isoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and Boc-DL-isoleucine. The two resolved isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography, giving quantitatively good yields. Unfortunately, the methyl L-mandelate was found to be ineffective to resolve four stereoisomers of Fmoc- isoleucine.
Co-Authors Achmad Zainuddin Achmad Zainuddin Ade Sholeh Hidayat Andi Rahim Anjari, Intan Hawina Astrid, Dewi Azmi, Mohamad Nurul Christina Marpaung Dadan Sumiarsa Darwati Darwati Darwati Darwati Desi Harnet Desi Harneti Putri Huspa Dessy Yulyani Kurnia Dewa Gede Katja Dewi Astrid DUDI RUNADI Euis Julaeha Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Farabi, Kindi Febrianti, Inky Ferry Ferdiansyah Sofian, Ferry Ferdiansyah Gunawan Gunawan Gunawan, Latifah Harizon Harizon Hasbilla, Raihan Fathurrahman Herdanu Rizqullah Hersa Milawati Hersa Milawati Hidayat, Ade Sholeh Hilmayanti, Erina Hutagaol, Ricson Pemimpin Ida Nur Farida Ida Nurfarida Ihsan Rahadian Ika Wiani Iman Permana Maksum IMAN PERMANA MAKSUM Iman Rahayu Inky Febrianti Jamaludin Al-Anshori Kansy Haikal Khadijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Mohamad Fajar Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Muchlis, Handi Nugraha Mulyasari, Rita Mustaqim, Iqbal Wahyu Mustofa, Hidayat Nurul Nadya Thufaila Naini, Al Arofatus Nunung Kurniasih Nur Muhammad Miftah Nurlelasari Nurlelasari Nuruzzahra Ammatillah O. Suprijana - Ponis Tarigan Primahana, Gian Purnama Purnama R. Ukun M.S. Soedjanaatmadja Rachman, Saadah Diana Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Ricson Pemimpin Hutagaol Rita Mulyasari Rizky Abdulah Ronny Lesmana Rurini Retnowati Saadah Diana Rachman Safriansyah, Wahyu Salam, Supriatno Salam, Supriyanto Sandra Amalia Riyadi Shiono, Yoshihito Siska Mulya Octavia Siska Mulya Octavia Sofa Fajriah Srikandi, Srikandi Supriatno Supriatno Supriyatna, - Susianti, Susianti Tati Herlina TATI NURHAYATI Tjandrawati Mozef Tri Mayanti Tri Mayanti Unang Supratman Winda Sukmawati Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito shiono Yoshihito Shiono