Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Apigenin Daun Rasamala (Altingia excelsa nornha) Sebagai Antibakteri Enterococcus faecalis Anwar, Risyandi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.7294

Abstract

Penyakit pulpa dan periapikal pada anak merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada kasus penyakit gigi dan mulut. Penyakit ini disebabkan salah satunya oleh bakteri Enterococcus faecalis. Daun Rasamala (Altingia excelsa nornha) dipercaya sebagai antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa dari daun Rasamala yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri Enterococcus faecalis. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental laboratorik menggunakan bakteri Enterococcus faecalis. Ekstrak etil asetat dipisahkan senyawanya dengan berbagai teknik kromatografi yang dipandu dengan uji antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan satu senyawa, yaitu apigenin. Senyawa apigenin diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Enterococcus faecalis dan menunjukkan nilai MIC 15,63 µg/mL.  Analisis data menggunakan uji ANACOVA dengan tingkat kemaknaan ?=0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah senyawa dari daun Rasamala, yaitu Apigenin memiliki aktivitas sebagai antibakteri Enterococcus faecalis.
Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Penyebab Gingivitis Sutiyono, Triagus Nursasongko; Anwar, Risyandi; Aprillia, Zita
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.8204

Abstract

Gingivitis merupakan tahap pertama dalam perkembangan penyakit periodontal, yang disebabkan oleh plak gigi. Bakteri yang ditemukan dalam plak tersebut adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa). Perawatan gingivitis dapat dilakukan dengan berkumur larutan chlorhexidine 0,2. Bawang putih (Allium sativum) mengandung senyawa allicin yang memiliki efek antibakteri. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Aa sebagai penyebab gingivitis. Penelitian true eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian “post-test only control group design”. Pengujian kemampuan antibakteri ekstrak bawang putih dengan menggunakan metode difusi sumuran. Pembuatan ekstrak dengan metode maserasi dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan chlorhexidine 0,2% sebagai kontrol positif. Pengulangan dilakukan 6 kali setiap konsentrasi dilanjutkan pengamatan zona hambat bakteri. Hasil Penelitian menunjukkan nilai rerata zona hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri Aa dengan konsentrasi 50% sebesar 11,50 mm, konsentrasi 25% sebesar 8,17 mm, dan kontrol positif sebesar 7,22 mm namun konsentrasi 12,5% tidak menghambat pertumbuhan bakteri Aa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 50% merupakan konsentrasi paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aa.
Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans Penyebab Gingivitis Sutiyono, Triagus Nursasongko; Anwar, Risyandi; Aprillia, Zita
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 8, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.8204

Abstract

Gingivitis merupakan tahap pertama dalam perkembangan penyakit periodontal, yang disebabkan oleh plak gigi. Bakteri yang ditemukan dalam plak tersebut adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans (Aa). Perawatan gingivitis dapat dilakukan dengan berkumur larutan chlorhexidine 0,2. Bawang putih (Allium sativum) mengandung senyawa allicin yang memiliki efek antibakteri. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Aa sebagai penyebab gingivitis. Penelitian true eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian “post-test only control group design”. Pengujian kemampuan antibakteri ekstrak bawang putih dengan menggunakan metode difusi sumuran. Pembuatan ekstrak dengan metode maserasi dengan konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan chlorhexidine 0,2% sebagai kontrol positif. Pengulangan dilakukan 6 kali setiap konsentrasi dilanjutkan pengamatan zona hambat bakteri. Hasil Penelitian menunjukkan nilai rerata zona hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri Aa dengan konsentrasi 50% sebesar 11,50 mm, konsentrasi 25% sebesar 8,17 mm, dan kontrol positif sebesar 7,22 mm namun konsentrasi 12,5% tidak menghambat pertumbuhan bakteri Aa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 50% merupakan konsentrasi paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Aa.
Apigenin Daun Rasamala (Altingia excelsa nornha) Sebagai Antibakteri Enterococcus faecalis Anwar, Risyandi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.7294

Abstract

Penyakit pulpa dan periapikal pada anak merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada kasus penyakit gigi dan mulut. Penyakit ini disebabkan salah satunya oleh bakteri Enterococcus faecalis. Daun Rasamala (Altingia excelsa nornha) dipercaya sebagai antikanker dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa dari daun Rasamala yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri Enterococcus faecalis. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental laboratorik menggunakan bakteri Enterococcus faecalis. Ekstrak etil asetat dipisahkan senyawanya dengan berbagai teknik kromatografi yang dipandu dengan uji antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan satu senyawa, yaitu apigenin. Senyawa apigenin diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Enterococcus faecalis dan menunjukkan nilai MIC 15,63 µg/mL.  Analisis data menggunakan uji ANACOVA dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah senyawa dari daun Rasamala, yaitu Apigenin memiliki aktivitas sebagai antibakteri Enterococcus faecalis.
Two Flavonoid Compounds as Antiproliferative Activity Against SP-C1 Cancer Tongue Cells from the Leaves of Rasamala (Altingia excelsa Nornha) Risyandi Anwar; Arlette Setiawan; Supriatno Supriatno; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 4, No. 2, November 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.364 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v4i2.7304

Abstract

Two flavonoid compounds, kaempferol (1) and quercetin (2) have been isolated from the leaves of Rasamala (Altingia excelsa Nornha). The chemical structure of compounds 1 and 2 were identified by spectroscopic evidences including, UV, IR, 1D-NMR, 2D-NMR and MS as well as by comparing with previously reported spectral data.These compounds were isolated from this plant for the first time. Compounds 1 and 2 were evaluated for their antiproliferative activity against SP-C1 cancer tongue cells and showed IC50 values of 2.50 and 2.31 mM, respectively.  
PERAN METABOLIT SEKUNDER DARI DAUN RASAMALA (Altingia Excelsa Nornha) SEBAGAI PENGHAMBAT SIKLUS SEL DAN INDUKSI APOPTOSIS SEL KANKER LIDAH MANUSIA IN VITRO Risyandi Anwar; Arlette Setiawan; Unang Supratman; Supriatno Supriatno
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5775.563 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i2.16662

Abstract

AbstrakKanker lidah merupakan suatu keganasan yang sering terjadi pada rongga mulut dan  merupakan penyakit dengan karakteristik pertumbuhan sel yang agresif, dengan prognosis buruk, dan seringkali menimbulkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan perawatan yang cepat, tepat, efektif dengan efek samping minimal. Pengobatan herbal merupakan salah satu jawabannya karena metabolit sekunder dari bahan alam telah diakui mempunyai potensi sebagai antikanker. Tumbuhan famili Hammamedaceae sudah banyak diteliti dan menghasilkan senyawa yang berpotensi sebagai antikanker. Pada penelitian ini metabolit sekunder tumbuhan Rasamala (Altingia excelsa Nornha) yang merupakan salah satu tumbuhan famili Hammamelidaceae diinkubasi dengan kanker lidah manusia (SP-C1). Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan metabolit sekunder dari daun Rasamala, menguji aktivitasnya sebagai penghambat siklus sel melalui hambatan siklus sel, penekanan ekspresi proto-onkogen c-myc, dan induksi apoptosis dengan jalan meningkatkan aktivitas proteolitik kaspase-8 dan kaspase-9.  Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental laboratorik menggunakan sel kanker lidah manusia SP-C1. Daun kering Rasamala diekstraksi dengan metanol pada temperatur kamar dan ekstrak metanol yang diperoleh diuapkan pelarutnya pada tekanan rendah dihasilkan ekstrak metanol pekat (254 g). Ekstrak metanol pekat dilarutkan dengan air dan dipartisi berturutturut dengan n-heksana dan etil asetat. Semua ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker lidah SPC1 secara in vitro, dan ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas anti proliferasi yang tertinggi. Ekstrak etil asetat dipisahkan senyawa metabolit sekundernya dengan berbagai teknik kromatografi yang dipandu dengan uji antiproliferasi dihasilkan senyawa 1-5. Struktur kimia senyawa 1-5 diidentifikasikan berdasarkan metode spektroskopi meliputi UV-Vis, IR, 1H NMR, dan 13C NMR dan diidentifikasikan sebagai asam-3,4-dihidroksi benzoat (1), asam galat (2), apigenin (3), kaempferol (4), dan kuersetin (5). Senyawa 1-5 diuji aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker lidah SP-C1 dan menunjukkan nilai IC50 berturutturut  100,  100,  100, 0,72 dan 0,70 mg/mL. Analisis pertumbuhan sel menggunakan MTT assay dilakukan untuk menguji pengaruh metabolit sekunder dari daun Rasamala terhadap pertumbuhan sel SP-C1. Analisis Flowcytometri dilakukan untuk melihat hambatan siklus sel SP-C1 yang diberi perlakuan kaempferol (4) dan kuersetin (5). Pengujian apoptosis dilakukan melalui analisis aktivitas kaspase-8 dan kaspase-9.  Penekanan ekspresi protein c-myc dilakukan melalui analisis Western blotting. Analisis data menggunakan uji ANACOVA, Tukey HSD dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Kaempferol (4) dan kuersetin (5) menghambat siklus sel pada fase G0-G1 dengan cara menekan ekspresi c-myc dan meningkatkan apoptosis dengan cara meningkatkan aktivitas kaspase-8 dan kaspase-9. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metabolit sekunder dari daun Rasamala, yaitu kaempferol (4) dan kuersetin (5) memiliki aktivitas sebagai antikanker lidah manusia SP-C1 melalui hambatan siklus sel, menekan ekspresi c-myc dan menginduksi apoptosis...Kata kunci: Altingia excelsa, siklus sel, sel kanker lidah SP-C1, apoptosis, kaempferol, kuersetin.AbstractTongue cancer is a common malignant in the oral cavity and it has characterized with the aggressive cell growth, poor prognosis and often treated of life. For that reason, effective treatment with minimum side effect, accurate and easy to be found are needed. Herbal medicine is one of the answer because its secondary matabolities are believed to have an anticancer activity. Anticancer activity of Hammamelidaceae family has been reported. In the present study, secondary matabolities of Rasamala leaves (Altingia excelsa Nornha) is one of plant belongs to Hammamelidaceae family, was incubated within the human oral tongue cancer cell (SP-C1). The aims of study were to identify the secondary matabolities of Rasamala leaves, to examine the secondary matabolities of Rasamala leaves toward SP-C1 cell growth inhibition through analysis of cell cycle arrest, suppression of proto-oncogen c-myc expression, and induction of apoptosis via increased proteolityc activity of caspase-8 and -9. True experimental laboratories design using SP-C1 oral tongue cancer cell line was used. The dried leaves of Rasamala was extracted with methanol at room temperature and evaporated at reduced pressure resulting concentrated methanol extract (254 g). The concentrated methanol extract was dissolved in water and successively partitioned with n-hexane and ethyl acetate. All of the extracts was tested on their antiproliferative activity against tongue cancer cells SP-C1 in vitro, and the ethyl acetate extracts showed strongest antiproliferative activity. The ethyl acetate extract was separated their secondary metabolites by various chromatographic techniques guided by antiproliferasi activity to yield compounds 1-5. The chemical structure of compounds 1-5 were identified by spectroscopic methods including UV-Vis, IR, 1H NMR and 13C NMR and identified as 3,4-dihydroxy benzoic acid (1), gallic acid (2), apigenin (3), kaempferol (4), and quercetin (5). Compounds 1-5 were tested on their antiproliferative activity against cancer cells tongue SP-C1 and showed IC50 values of > 100, > 100, > 100, 0.72 and 0.70 mg/mL, respectively. Cell growth analysis using MTT assay was performed to examine the effect of  secondary metabolities of Rasamala leaves toward SPC1 cell growth. Flowcytometry analysis was delivered to test the cell cycle arrest of SP-C1 cell treated by kaempferol (4) and quercetin (5). Apoptosis assay was confirmed by caspase-8 and -9. The suppression of c-myc protein was done by Western blotting analysis. Data analysis using ANACOVA assay, Tukey HSD with the level of significance α=0.05. Kaempferol (4) and quercetine (5) were markedly induced the cell cycle arrest in G0-G1 phase through the suppression of c-myc expression and increased apoptosis via up-regulation of caspase-8 and -9. In conclusion, secondary metabolites of Rasamala leaves, kaempferol (4) and quercetin (5) have a strong anticancer activity in human oral tongue cancer SP-C1 through induction of cell cycle arrest, suppression of c-mcy protein expression and induction of apoptosis.Keywords: Altingia excelsa, cell cycle, human oral tongue cancer SP-C1, apoptosis, kaempferol, quercetin.
BIOACTIVE COMPOUNDS OF RASAMALA (ALTINGIA EXCELSA NORNHA) LEAVES AS C-MYC PROTO ONCOGENE EXPRESSION SUPPRESSOR OF HUMAN TONGUE CANCER CELL IN VITRO Risyandi Anwar; Arlette Setiawan; Supriatno Supriatno; Unang Supratman
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v3i2.5379

Abstract

Background: Tongue cancer is a common neoplasm found in oral cavity. It is characterized by aggressive cell growth, poor prognosis and being the cause of mortality. Objectives: to discover bioactive compounds of Rasamala leaves which possess an activity to inhibit SP-C1 human tongue cancer cell proliferation by reducing the expression of c-Myc proto oncogene. Methods: This is an experimental laboratory study using SP-C1 human tongue cancer cell. Separation of bioactive compounds from Rasamala leaves ethyl acetate extract was using various chromatography techniques guided by antiproliferative assay. Results: Two compounds were produced consisting of kaempferol (1) and quercetin (2). Compound 1 and 2 were tested to assess antiproliferative activity of kaempferol and quercetin upon SP-C1tongue cancer cell. IC50 values obtained from antiproliferative assay of each compound were 0.72 and 0.70 ug/ml respectively. Data analysis using ANCOVA test attained a significant value of α=0.05 and proceeded for probit analysis. The activity of  compound 1 and 2 was tested on c-Myc proto oncogene and it was acquired that compound 1 and 2 can suppress c-myc proto oncogene expression. Conclusion: Rasamala compounds consist of kaempferol (1) and quercetin (2) which possess an activity as tongue cancer cell proliferation inhibitor by reducing c-myc proto oncogene expression.
Senyawa Daun Rasamala (Altingia excelsa Nornha) sebagai Penghambat Proliferasi Sel Kanker Lidah Manusia In Vitro Risyandi Anwar; Arlette Setiawan; Supriatno Supriatno; Unang Supratman
STOMATOGNATIC - Jurnal Kedokteran Gigi Vol 16 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/stoma.v16i2.23090

Abstract

Tongue cancer is a common malignant in the oral cavity and to now medically succes its no good so often treated of life. The aims of study were to identify the secondary matabolities of Rasamala leaves, to examine the compound of Rasamala leaves toward SP-C1 cell growth inhibition. True experimental laboratories design using SP- C1 oral tongue cancer cell line was used. The ethyl acetate extract was separated their secondary metabolites by various chromatographic techniques guided by antiproliferasi activity to yield five compounds, as 3,4-dihydroxy benzoic acid (1), gallic acid (2), and apigenin (3). Compounds 1-3 were tested on their antiproliferative activity against cancer cells tongue SP-C1 and showed IC 50 values of  100,  100, and  100 μg/mL, respectively. Data analysis using ANACOVA assay, Tukey HSD with the level of significance α=0.05. In conclusion, compound from Rasamala leaves have a strong anticancer activity in human oral tongue cancer SP-C1 through inhibit cell prolieration..
Upaya Peningkatan Kebersihan Gigi dan Mulut Anak Penderita Down Syndrome Melalui Pemeriksaan, Penyuluhan dan Demonstrasi Menyikat Gigi di SLB Swadaya ABC Kendal Risyandi Anwar; Nisma Dinastiti
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022180

Abstract

Anak Down’s Syndrome/DS memiliki keterbelakangan mental dan sebagian besar memiliki kesehatan gigi dan mulut yang buruk. Keterbatasan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sering dialami pada anak berkebutuhan khusus baik laki-laki maupun perempuan, oleh karena itu mereka sangat memerlukan dukungan sosial dari lingkungannya agar dapat mencapai kemampuan fungsional setinggi mungkin. Anak-anak tersebut membutuhkan perhatian khusus dalam menjaga kebersihan mulut.Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah  setelah mendapatkan penyuluhan dan demonstrasi  diharapkan semua penderita down syndrome yang ada di SLB swadaya ABC dan pendampingnya dapat  memahami dan menerapkan cara menyikat gigi yang baik dan benar sehingga dapat menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak penderita down syndrome. Target kegiatan penyuluhan dan demonstrasi adalah semua anak penderita down syndrome yang bersekolah di SLB Swadaya ABC Kendal dan pendampingnya. Luaran yang di harapkan  dari kegiatan penyuluhan dan demonstrasi ini adalah adanya peningkatan kebersihan gigi dan mulut anak penderita down syndrome yang bersekolah di SLB Swadaya ABC Kendal. Dari hasil pelaksanaan didapatkan bahwa lebih dari 50% anak penderita down syndrome keadaan gigi dan mulutnya buruk. Kesimpulan: Kesehatan gigi dan mulut penderita DS termasuk dalam kategori sedang
APOPTOSIS MEDIATED ANTI-PROLIFERATIVE ACTIVITY OF KAEMPFEROL AND QUERCETINE ISOLATED FROM THE LEAVES OF ALTINGIA EXCELSA AGAINST HUMAN TONGUE SP-C1 CELL LINES risyandi anwar; arlette suzy setiawan; Supriatno Supriatno; Unang Supratman
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v8i3.563

Abstract

Introduction: The leaves of Altingia excelsa were found to strongly inhibit SP-C1 human tongue cancer cell lines. This study was focused on identifying antiproliferative compounds found in A. excelsa leaves and assesment their action mechanism. Methods: Extracts of Methanol A. excelsa were fractionated based on their solvent polarity using n-hexane, ethyl acetate, and water. The anti-proliferative testing were tested in vitro against SP-C1 human tongue cancer cell lines using the MTT assay. Isolated the active compound used column chromatography and identified by the spectroscopic method. The isolated compound was also tested for its anti-proliferative testing and ELIZA method of apoptotic induction. Results: This work resulted in the isolation of a flavonoid, which was identified to be kaempferol and quercetin. The compound inhibited SP-C1 proliferation of cell in a time- and dosedependent manner with IC50 values of 0.72 µg/mL and 0. 70 µg/mL for the 24 hours treatments, respectively. Furthermore, promoting apoptosis via the intrinsic pathway, thereby increasing the activity of caspase-8 and caspase-9. Conclusions: These results suggest that kaempferol and quercetin the anticancer compound found in A, excelsa provided a basic for its potential use in cancer disease treatment management