Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMBENTUKAN KELEKATAN AMAN ORANGTUA PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN DARING Octavian Dwi Tanto
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 5, No 1 (2021): March-Agust
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v5i1.503

Abstract

The pandemic era has changed the face of the early childhood education learning model towards an online learning model. During this pandemic, online learning models are seen as more rational and safer to implement when the Covid 19 outbreak has not ended. However, the implementation of online learning has encountered many technical problems due to the adaptation factors of teachers, parents, and children who are not used to applying this learning model. In contrast to these technical problems, this study aims to reveal the positive side of implementing online learning in early childhood, especially for children aged 4 to 6 years. The online learning practice of early childhood education on YouTube is the object of observation which is discussed as well as being studied in depth. Data collection techniques in this study used documentation and observation data collection techniques that were limited to online learning content of early childhood education in Indonesia. The results of this study indicate that there is a secure attachment that is formed through the process of parenting and compassion for children during this activity. This study also found the supporting factors for the formation of secure attachment between parents and children, namely the emergence of online technical problems that precisely attached secure attachment between the two.
PENGARUH MEDIA SOSIAL TIK TOK TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA DINI Aida Ayu Fitriana; Elisa Novie Azizah; Octavian Dwi Tanto
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 5, No 1 (2021): March-Agust
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v5i1.504

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the use of tik tok social media on the kinesthetic intelligence of Group B aged 5-6 years at TK Nusantara Sumberbening, Bringin District, Ngawi Regency. This study used a pre-experimental research design with the type of One-Group Pre-test Post-test Design because there were no parallel classes in the school. The subjects of this study were children of group B TK Nusantara Sumberbening, Bringin District, Ngawi Regency, with a total of 21 students. The data collection method used was participant observation. The data analysis technique used parametric statistics with t test or t-test for small, interrelated samples. Based on the data analysis, it was found that there was an increase in the average score of children's kinesthetic intelligence before and after being given treatment, namely from 52.6 to 67.05. Furthermore, from the results of the calcultion of the t-test formula for a small sample that is interconnected in this study, it shows that tcount> ttable (5.2> 1.7), with a significance level of 5%. This means that the alternative hypothesis (Ha) is acceptable, so the use of social media tik tok is an effective way (has a significant effect) on the Kinesthetic Intelligence of the 5-6 Year Age Group at TK Nusantara Sumberbening, Bringin District, Ngawi Regency.
Stimulasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini dalam Seni Tradisional Tatah Sungging Octavian Dwi Tanto; Aulia Humaimah Sufyana
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.421

Abstract

Seni Traditional Tatah Sungging merupakan istilahlain dari kerajinan membuat wayang kulit yang memiliki peranan penting dalam menstimulasi aspek perkembangan motorik halus anak. Melalui seni ini, koordinasi mata dan tangan anak berkembang selama dilibatkan orangtuanya untuk membuat karya yang presisi dengan mengikuti tata cara pakem penggunaan alat dan bahan tatah sungging. Kontradiktif dengan pandangan tradisional, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini mencoba untuk menjelaskan temuan penting mengenai terstimulasinya aspek motorik halus anak selama proses pembuatan karya tatah sungging. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terampilnya anak dalam membuat karya tatah sungging mencerminkan aspek motorik halus yang terstimulasi sepanjang proses ini berlangsung. Kesimpulan dari penelitian ini mendeskripsikan bahwa tatah sungging merupakan seni tradisional yang tidak hanya memiliki nilai pelestarian budaya, namun juga memiliki nilai edukasi sebagai kegiatan yang dapat mengembangkan aspek motorik halus anak.
Peran Pola Komunikasi Orang Tua terhadap Perkembangan Emosi Anak Usia 4-5 di Masa New Normal Zulfa Nailli Munna; Arwendis Wijayanti; Octavian Dwi Tanto
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i1.1334

Abstract

Peran pola komunikasi orang tua dalam perkembangan anak sangat dibutuhkan, terlebih di masa new normal ini intesitas kebersamaan anak dengan orang tua menjadi lebih sering. Penelitian ini untuk mengidentifikasikan temuan peran pola komunikasi orang tua terhadap perkembangan emosi anak usia 4-5 tahun di TK Darmawanita Macanan 2, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Dengan mengamati anak 4-5 tahun yang merespon positif pembelajaran daring, metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif, Miles and Huberman adalah teknik analisis data yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan dalam melakukan komunikasi bentuk pola komunikasi yang diterapkan orang tua adalah terbuka, kompromi dan support positif. Bentuk ini muncul karena adanya proses pola komunikasi seperti mengajak bermain anak, memberikan telling story, dan ice breaking yang menarik kepada anak. Adapun kesabaran orang tua, kreativitas orang tua, dan ketersediaan APE merupakan faktor yang mempengaruhi pola komunikasi orang tua yang baik dengan anak sehingga perkembangan emosi anak dapat berkembang dengan baik
Penanaman Karakter Anak Usia Dini dalam Kesenian Tradisional Tatah Sungging Octavian Dwi Tanto; Hapidin Hapidin; Asep Supena
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v3i2.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan temuan tentang penanaman karakter anak usia dini dalam kesenian tradisional tatah sungging di wilayah Kepuhsari, Wonogiri. Subjek penelitian ini adalah anak usia dini di wilayah Kepuhsari yang terampil dalam membuat karya-karya tatah sungging. Penelitian ini merupakan penelitian kulaitatif dengan jenis pendekatan etnografi model Spreadley. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterlibatan anak usia dini dalam membuat karya tatah sungging mencerminkan karakternya seperti sabar, tekun, teliti, mandiri, tanggungjawab, disiplin, dan gotong royong yang terbentuk melalui dorongan, tuntutan, pembiasaan, dan keteladanan untuk menghasilkan karya secara presisi. Adapun ditemukan juga bahwa terdapat beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi terbentuknya karakter anak dalam kesenian tradsional tatah sungging seperti nilai sejarah, nilai filosofis, persepsi masyarakat, penggunaan gaya bahasa, tingkat kesulitan dalam menghasilkan karya yang presisi, keterampilan anak dalam menghasilkan karya secara presisi, dan semangat pelestarian budaya pada masyarakat Kepuhsari.
Keterampilan Sosial Pengrajin Tatah Sungging Cilik Kepuhsari Octavian Dwi Tanto; Hapidin Hapidin; Asep Supena
Proceedings of The ICECRS Vol 2 No 1 (2019): Literacy based Character and Professionalism Enhancement for Educators in Facing
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.014 KB) | DOI: 10.21070/picecrs.v2i1.2405

Abstract

This study aims to describe the findings social skills about The little craftsman of tatah sungging in Kepuhsari, Wonogiri. Those things observed; 1) description founds mony forms social skills about The little craftsman of tatah sungging in Kepuhsari, 2) description founds on the process of the forms social skills about The little craftsman of tatah sungging in Kepuhsari, and 3) description of supporting factors for the form about social skills of The little craftsman of tatah sungging in Kepuhsari. The subjects of this study were early childhood in the Kepuhsari region who were skilled in making tatah sungging works. This research is a qualitative research with an ethnographic approach. The results of this study indicate that the involvement of the litte craftsman on making tatah sungging works reflects their social skills such as the ability to work together, empathize, and communicate that is formed through exemplary and encouragement to produce precise work. It was also found that there were supporting factors such as philosophical values and perceptions of the Kepuhsari community towards tatah sungging art which stimulated the formation of social skills of the litte craftsman on the region.
Stimulasi Perkembangan Kognitif Anak Melalui Permainan Tradisonal Dakon, Vygotsky Vs Piaget Perspektif wening sekar kusuma; Nur Dwi Sukmono; Octavian Dwi Tanto
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 6 No 2 (2022): Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ra.v6i2.14881

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana stimulasi perkembangan kognitif anak melalui permainan tradisional dakon ditinjau dari teori Vygotsky dan Piaget. pada teori Vygotsky dan Piaget mengemukakan tentang perkembangan kognitif namun dengan pandangan yang berbeda. Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif di pengaruhi dengan sosialnya sedangkan teori piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif berdasarkan tahap usia perkembangan kognitif. Tujuan peneliti untuk mengetahui perbedaan dari kedua teori tersebut melalui permainan tradisional dakon. Objek pada penelitian ini menggunakan 1 anak, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bersifat studi kasus mengunakan pengumpulan data observasi. Hasil analisis menunjukan bahwa permainan dakon untuk menstimulus perkembangan kognitif dilihat dari perspektif Vygotsky yaitu kognitif anak berkembang pada saat berinteraksi dengan lawan bermain dakon yang menjelaskan tentang aturan bermain. sedangkan dilihat dari perpesktif Piaget yaitu kognitif anak berkembang sesuai dengan tahapan usia, sehingga pada saat bermain permainan tradisional dakon berbeda perlakukan terhadap permaianan tersebut. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa Perkembangan kognitif dalam penelitian ini dapat di lihat dari seorang anak memainkan permainan dakon. Permainan dakon merupakan permainan tradisional yang menitiberatkan pada penguasaan berhitung, permainan ini memiliki peranan yaitu untuk melatih keterampilan dalam kogtinif anak dengan berhitung, dalam penelitian ini peneliti menggunakan permainan dakon untuk menstimulus perkembangan kognitif anak di tinjau dari teori piaget dan vygotsky, yang memiliki berbedaan pada pandangan perkembangan kognitif.
Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Uhipa Pada Anak Kelompok B Renni Agustiningsih; Octavian Dwitanto
NANAEKE: Indonesian Journal on Early Childhood Education Vol 6 No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Early Childhood Islamic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nananeke.v6i1.37139

Abstract

This study aims to determine effectiveness out whether the Uhipa card game improves numercy skills of children in group B. Learning activities for erly childhood usually involve playing. Numeracy activities are the basis of human communication, therefore the ability to count is very important to be taught from an early age. If children do not understand numeracy properly, it can hinder their interaction with individuals or groups. However, observation of 20 children in the Dharma Wanita Kindergarden Pacing group B shows that the ability to count is not yet developed. Therefore the researcher developed a new innovation in the form of the Uhipa card game. The Uhipa card game uses media in the form of number card and picture cards made of thick cardboard which are easy to find the area to be examined. This Uhipa card game is a new game innovation to improve children’s numeracy skills. Action research refers to the classroom action research model Kemmis and Mc. Taggart (planning, action, observation, reflection). Based on the validation results, the Uhipa card gamehas a validity percentage of 85%, which is within the achievement criteria of 75% - 100%, indicating that the game is highly valid and can be used without revision
Nilai-Nilai Gotong Royong Anak Usia 5-6 Tahun dalam Permainan Tradisional Bapangan Purwaningtyas Sucy Lestari; Narendradewi Kusumastuti; Octavian Dwi Tanto
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 7 No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3, 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v7i3.719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk,proses, dan faktor pendukung dan penghambat nilai-nilai gotong royong anak usia 5-6 tahun dalam permainan tradisional Bapangan di Desa Tulakan rt 03 rw 04 Tulakan-Sine. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan adalah pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data adalah observasi,wawancara,dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data,display data, dan verifikasi data. Uji keabsahan data dilakukan dengan meningkatkan ketekunan, triangulasi data, dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk nilai-nilai gotong royong anak usia 5-6 tahun dalam permainan tradisional bapangan. (2) Proses terbentuknya nilai-nilai gotong royong anak usia 5-6 tahun. (3) Faktor pendukung dan penghambat nilai-nilai gotong royong anak usia 5-6 tahun dalam permainan tradisional bapangan. Kata kunci : Nilai-nilai gotong royong, anak usia dini, permainan tradisional
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL TANAMAN HIAS MELALUI PERMAINAN FLOWERS KARAMBOL PADA KELOMPOK B Henik Lestari; Octavian Dwitanto; Wening Sekar Kusuma
Kumara Cendekia Vol 11, No 2 (2023): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v11i2.73130

Abstract

Pengembangan aspek kemampuan kognitif anak dapat dilakukan dengan menggunakan media, penggunaan media dalam proses pembelajaran akan mempermudah pendidik dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses dan hasil belajar melalui permainan Flowers karambol guna meningkatkan kemampuan kognitif mengenal tanaman hias pada kelompok B TK Dahlia Desa Kedungprahu Padas Ngawi Tahun Ajaran 2022/2023. Subjek penelitian ini yaitu dua puluh tiga orang anak yang terdiri dari sebelas anak laki-laki dan dua belas anak perempuan. Metode penelitian ini adalah Penelitian mengacu pada model  Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Pemerolehan data kualitatif dengan cara menganalisis data dari wawancara selama penelitian. Sedangkan pemerolehan data kuantitatif dengan statistik deskriptif yang membandingkan hasil yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif mengenal tanaman hias melalui permainan Flowers karambol, dibuktikan dengan sebelum dilakukan tindakan adalah sebesar 4% pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), pada siklus I kemampuan kognitif meningkat sebesar 9% pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), dan pada siklus II peningkatan terjadi sangat signifikan yaitu 83% pada kategori Berkembang Sangat Baik atau sebanyak sembilan belas dari dua puluh tiga anak.