Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Internalisasi Nilai Islam Dan Tamadun Melayu Terhadap Perilaku Sosial Orang Melayu Riau Ellya Roza
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 6, No 1 (2014): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v6i1.894

Abstract

Tamadun Melayu sering disinonimkan dengan Islam. Ia bagaikan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan karena orang Melayu sudah lama menganut agama Islam. Alam Melayu adalah kawasan yang menerima pengaruh Hindu dan Buddha akan tetapi dengan kedatangan Islam ia telah berjaya merubah kawasan ini kepada pusat perkembangan Islam sehingga dikatakan kebangkitan tamadun Melayu ini sejalan dengan berkembangnya Islam di Nusantara. Islam di Alam Melayu sebenarnya berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan melalui berbagai peristiwa. Hubungan Islam dengan orang Melayu menarik perhatian pihak bangsa luar dan timbul perasaan iri hati terhadap kemakmuran orang Islam sehingga bangsa Eropah datang memasuki kawasan Nusantara guna mengambil kekayaan alamnya. Sistem sosial masyarakat Nusantara sebelum kedatangan Islam dipengaruhi oleh sistem kasta Hindu yang melahirkan dua kelompok yang sangat jauh berbeda. Perbedaan tersebut sangat menentukan status sosial masyarakat dan perbedaan inilah yang terkikis habis dengan kedatangan Islam yang mengajarkan bahwa manusia itu sama dan yang membedakannya adalah iman. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini melihat sejauh mana implementasinya terhadap perilaku sosial masyarakat Melayu Riau pada waktu sekarang
RAMUAN HERBAL NON INSTAN DALAM NASKAH KITAB TIB SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN Ellya Roza
Sosial Budaya Vol 11, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v11i1.823

Abstract

“Back to nature”, kalimat tersebut sering terdengar di telinga dan terbaca, baik melalui media audio maupun media visual. Jika diperhatikan dengan sesungguhnya, kata tersebut mengandung makna yang dalam dan sangat sesuai dengan kondisi dunia yang memasuki fase global warming yang mengakibatkan ketahanan tubuh manjadi rentan terhadap penyakit. Artinya, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt dengan mudah didatangi penyakit, baik fisik maupun psikis, bahkan keduanya kadangkala datang bersamaan. Masyarakat berekonomi menengah ke atas, dengan segera dapat pergi berobat ke dokter. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah, mereka terpaksa menderita sakit berkepanjangan sebab tidak mampu berobat ke dokter yang memerlukan banyak dana. Apakah keadaan itu dibiarkan saja? Tentu tidak, karena masih ada alternatif pengobatan yakni kembali kepada pengobatan yang alami. Masyarakat dapat memanfaatkan tumbuh-tumbuhan untuk mengobati berbagai jenis penyakit sebagaimana kebiasaan masyarakat dahulu yang tertulis dalam naskah-naskah Melayu. Naskah sebagai warisan budaya apabila tidak digali kandungan isinya maka tetap saja tidak akan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Artinya naskah tidak akan memiliki arti penting jika kandungannya tidak dapat dimanfaatkan. Sekarang, herbal instan dengan berbagai merek banyak beredar di tengah masyarakat namun harganya sangat tinggi atau mahal. Oleh karena itu, sebaiknya dimanfaatkan herbal non instan yang banyak tumbuh di tanah yang subur ini bahkan mudah mendapatkannya. Tulisan ini mencoba mengkaji ramuan herbal non instan yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang menimpa manusia, terutama penyakit pada bagian kepala sebagaimana yang terkandung dalam naskah Kitab Tib Melayu yang tersimpan di Perpustakaan Nasional di Jakarta dengan kode W.227
THE GLORY OF A TEACHER IN THE PERSPECTIVE OF IMAM AL-GHAZALI Darma Yanti, Annisa; Ellya Roza; Eva Dewi; Aso Samsudin, Mohamad
Edupedia : Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam Vol. 8 No. 2 (2024): Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam
Publisher : Faculty of Tarbiyah, University of Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/edupedia.v8i2.4044

Abstract

The condition of Indonesian society lately is very complex in the field of education so that there are many brawls between students, undisciplined, dishonest, lazy, various bad behaviors that appear among the younger generation, plus low achievement, creativity and innovation. On the other hand, the very tough future challenges require this nation to remain enthusiastic, while being able to compete better in this global era. In this case, the role of the teacher is indispensable as a person in charge of educating and teaching in various scientific aspects. This research is a type of library research. What is called library research or often also called library studies, is a series of activities using library data collection methods, reading and recording and processing research materials. This research uses a qualitative approach to describe the problems and research focus. After the researcher collects a number of data related to the theme and discussion in this study, the researcher immediately starts the message of analyzing the data. The analysis technique used is the Content Analysis and Descriptive Analytic method. In this process, the first thing to do is classify the data. The teacher according to Imam al-Ghazali is someone who works to perfect, purify and purify and guide his students to get closer to God. He also said that from one point of view, teaching knowledge is an act of worship to Allah Ta'ala and from another point of view it is the duty of man to be the khalifah of Allah. In doing so, he has become the most honorable of the khalifs of Allah.
Analisis Konsep Pendidikan Islam Dalam Piagam Madinah Nurhofipah Hutabarat; Ellya Roza
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 14 No. 02 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jpi.v14i02.13270

Abstract

The Medina Charter (shahifatul madinah), known to Muslims as the Madina constitution, is a sheet or book written by the Prophet Muhammad SAW. The purpose of this writing is to find out how to analyze the concept of Islamic education in the madinah charter. The research method uses a library research approach, which is a research conducted by collecting information and data such as books, articles and various journals related to the research title. The results of this study indicate that the presence of the Medina charter is a symbol of unity, meaning that the Medina charter can unite the people of Medina based on faith, regardless of ethnicity or class. And after the Prophet hijrah to Medina, education can be carried out freely, systematically, and structured by establishing several Islamic educational institutions. Islamic education in Medina emphasizes the formation and development of a new society, towards a social, political, and civic unity and child education in Islam. This is where Islamic education began to develop rapidly. The essence of Islamic education in this period is based on the Qur'an and Sunnah.
Thariq Bin Ziyad Penakluk Andalusia Yang Ulung Bukhari; M Satrio Wijaya; Ellya Roza
Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 4 No. 2 (2024): December
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53697/iso.v4i2.1998

Abstract

Selain menggambarkan keadaan sosial politik sebelum perang hingga konflik antara Tentara Islam dan Tentara Kristen di Andalusia berakhir, penelitian ini mencoba untuk menafsirkan kepemimpinan dan kehebatan militer Thariq bin Ziyad selama penundukan Andalusia antara tahun 711 dan 714 M. Penelitian literatur, sebuah studi yang mengumpulkan data dan informasi dari sumber tekstual,  merupakan metodologi yang digunakan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa serangan itu dilakukan menggunakan rencana unik yang dikembangkan oleh Thariq bin Ziyad, yang mengalahkan dan membunuh penguasa Kerajaan Visigoth setelah hampir satu tahun perencanaan Akibatnya, baik melalui pertempuran maupun tanpa, Thariq dan pasukannya mampu dengan cepat menundukkannya seluruh Andalusia dari selatan ke utara. Oleh karena itu, tentara Islam sangat dipengaruhi oleh taktik militer Thariq bin Ziyad, yang memungkinkan mereka untuk merebut seluruh Andalusia, dengan pengecualian satu provinsi yang tidak dapat mereka tundukkan karena mereka diperintahkan untuk kembali ke Damaskus. Penaklukan Andalusia menjadi tonggak penting dalam penyebaran Islam di Barat dan berdampak signifikan terhadap budaya, seni, dan ilmu pengetahuan di wilayah tersebut. Sejarah Thariq bin Ziyad mencerminkan semangat penjelajahan dan ekspansi yang menjadi ciri khas peradaban Islam pada masa itu.
Peran Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari sebagai Mufti Kesultanan Indragiri dalam Pembinaan Sosial dan Budaya Masyarakat Yuriyan Dinata; Tiwa Junio Indrawan; Ellya Roza
JSI: Jurnal Sejarah Islam Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Sejarah Islam
Publisher : Progam Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jsij.v3i2.12428

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari sebagai mufti kesultanan Indragiri dalam pembinaan sosial dan budaya masyarakat, baik pada masa kesultanan Indragiri maupun di era post-modern. Masalah utama yang dibahas adalah bagaimana Syekh Abdurrahman Siddiq al-Banjari, sebagai mufti kesultanan Indragiri, melakukan pembinaan nilai-nilai Islam yang mempengaruhi aspek sosial dan budaya masyarakat Indragiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka (library research) dengan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dari berbagai sumber primer dan sekunder. Data dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis) untuk mengidentifikasi tema utama terkait pengaruh ajaran beliau terhadap struktur sosial dan budaya masyarakat Indragiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajaran Syekh Abdurrahman Siddiq alBanjari memiliki peran penting dalam membentuk identitas sosial dan budaya masyarakat yang harmonis antara kehidupan dunia dan akhirat, serta tetap relevan dalam menghadapi tantangan era post-modern.
Nilai-nilai Pendidikan Karakter Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Relevansinya Terhadap Pembentukan Akhlak Generasi Milenial Salsabila Azizah; Elvina Adriani Bugis; Ellya Roza
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 1 (2025): VOL 8 N0 1 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i1.6637

Abstract

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan akhlak individu, terutama bagi generasi milenial yang hidup dalam perkembangan teknologi dan arus informasi yang cepat. Salah satu sosok yang dapat dijadikan teladan dalam pendidikan karakter adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, sahabat Rasulullah, yang dikenal dengan akhlak mulia seperti kejujuran, kesabaran, dan pengorbanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai-nilai pendidikan karakter Abu Bakar Ash-Shidiq terhadap pembentukan akhlak generasi milenial, dengan menggunakan metode kepustakaan (library research). Penelitian ini mengkaji secara mendalam berbagai sumber seperti buku, artikel dan literature lain yang membahas kehidupan dan akhlak Abu Bakar Ash-Shiddiq, serta kaitannya dengan pembentukan karakter generasi milenial saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Abu Bakar Ash-Shidiq, seperti shiddiq (kejujuran), amanah, zuhud dan kesederhanaan, tanggung jawab sosial, toleransi dan kelembutan, memiliki nilai yang sangat relevan untuk diterapkan pada pembentukan akhlak generasi milenial. Oleh karena itu, pendidikan karakter berbasis teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan akhlak yang sering dijumpai pada generasi milenial.
Transformasi Sosial Madinah sebagai Pusat Peradaban Islam Awal: Kajian Historis terhadap Fondasi Masyarakat Islam Lilia Ulya Amalia; Benny Alidasril; Ellya Roza
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 3 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i3.1322

Abstract

Transformasi sosial besar terjadi ketika Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah dan mulai membangun tatanan masyarakat baru yang bercirikan keadilan, kesetaraan, dan spiritualitas. Madinah kemudian berkembang menjadi pusat peradaban Islam awal yang memadukan nilai-nilai religius dan kemajuan sosial-politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses transformasi sosial di Madinah sebagai pusat peradaban Islam awal melalui pendekatan historis dan analisis institusional. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan studi kepustakaan. Sumber data diperoleh dari Al-Qur’an, hadis, literatur sejarah klasik dan modern, serta jurnal ilmiah terkait. Teknik analisis dilakukan secara deskriptif-analitis dengan triangulasi sumber untuk menjamin keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW mendirikan institusi-institusi kunci seperti masjid sebagai pusat aktivitas sosial-politik, sistem persaudaraan (mu’akhah) antar sesama Muslim, Piagam Madinah sebagai dasar konstitusional pluralisme, serta pondasi ekonomi dan hukum yang memuliakan hak asasi manusia. Perubahan ini berdampak besar terhadap struktur sosial masyarakat Arab dan menandai kemunculan negara Islam pertama di Madinah
Makam Papan Tinggi Sebuah Simbol Sosio Religius Islam: Kajian Historis Masyarakat Barus Tapanuli Tengah Sumatera Ellya Roza; Annisa Rahma Luthfi; Dhea Reza Nirmala; Ditya Natasya Hasibuan; Winda Permata Astuti; Sukma Erni
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol. 5 No. 2 (2025): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i2.7259

Abstract

The Papan Tinggi Tomb is an old historical site located in Panangahan Village, North Barus, in the midst of a predominantly non-Muslim community. The existence of this site builds the assumption that a Muslim civilization was built in the early years of Islam entering and developing in the archipelago. This study uses a simple qualitative method to find a more comprehensive picture of early Islamic civilization in the land of Sumatra. Data were obtained by conducting participant observation at the tomb location which is on a hill with almost 1000 steps, interviews with tomb guards, visitors who come and reinforced by the results of previous studies. The results of the study explain that this tomb is the final resting place of Sheikh Mahmud al-Muftazam, a Sufi figure who helped spread Islam and Sufism in the Barus area which then spread throughout the archipelago. In addition to the tomb of Sheikh Mahmud, there are other tombs that are thought to be his students in the same tomb complex. Because of its role and services, this tomb is considered sacred and is now one of the religious tourism destinations. Although the main information about the area has not been explored well, the Zero Point Monument for the Spread of Islam in the Archipelago which was inaugurated by the government has at least opened the eyes of the world and the local community to the importance and strength of a civilization that once existed on the shores of Barus Beach.
Nilai-nilai Pendidikan Karakter Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Relevansinya Terhadap Pembentukan Akhlak Generasi Milenial Salsabila Azizah; Elvina Adriani Bugis; Ellya Roza
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i1.6637

Abstract

Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan akhlak individu, terutama bagi generasi milenial yang hidup dalam perkembangan teknologi dan arus informasi yang cepat. Salah satu sosok yang dapat dijadikan teladan dalam pendidikan karakter adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, sahabat Rasulullah, yang dikenal dengan akhlak mulia seperti kejujuran, kesabaran, dan pengorbanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai-nilai pendidikan karakter Abu Bakar Ash-Shidiq terhadap pembentukan akhlak generasi milenial, dengan menggunakan metode kepustakaan (library research). Penelitian ini mengkaji secara mendalam berbagai sumber seperti buku, artikel dan literature lain yang membahas kehidupan dan akhlak Abu Bakar Ash-Shiddiq, serta kaitannya dengan pembentukan karakter generasi milenial saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter Abu Bakar Ash-Shidiq, seperti shiddiq (kejujuran), amanah, zuhud dan kesederhanaan, tanggung jawab sosial, toleransi dan kelembutan, memiliki nilai yang sangat relevan untuk diterapkan pada pembentukan akhlak generasi milenial. Oleh karena itu, pendidikan karakter berbasis teladan Abu Bakar Ash-Shiddiq dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi permasalahan akhlak yang sering dijumpai pada generasi milenial.