Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Peran Pendidikan Islam Dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Eva Dewi
At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam Vol 15, No 1 (2016): JUNI
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.755 KB) | DOI: 10.29300/attalim.v15i1.284

Abstract

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MA’HAD Al-JAMI’AH IAIN BENGKULU Eva Dewi
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2016): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.112 KB) | DOI: 10.1161/mhj.v4i2.152

Abstract

Pesantren yang terkenal dengan istilah “ma’had” adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan Islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan lain yang sejenis dan komunitas tersendiri yang di dalamnya hidup bersama-sama sejumlah orang yang dengan komitmen hati dan keikhlasan atau kerelaan mengikat diri dengan kyai, tuan guru, buya, ajengan, abu atau nama lainnya untuk hidup bersama dengan standar moral tertentu, membentuk kultur atau budaya tersendiri. Di antara sisi yang menarik para pakar dalam mengkaji lembaga ini adalah karena “modelnya”. Sifat keislaman dan ke-Indonesiaan yang terintegrasi dalam pesantren menjadi daya tariknya. Belum lagi kesederhanaan, sistem dan manhaj yang terkesan apa adanya, hubungan kyai dan santri serta keadaan fisik yang serba sederhana. 
Menguatkan Arah Pendidikan Islam Era Globalisasi: Menginternalisasi Nilai Pendidikan Islam Masa Khulafaur Rasyidin Irma Suryani; Eva Dewi
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/althariqah.v9i1.16782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang internalisasi nilai pendidikan Islam masa khulafaur rasyidin dalam menguatkan  arah pendidikan Islam di era globalisasi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis konsep, dan dinalisis dengan content analysis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan Islam pada masa khulafaur rasyidin sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan Islam di era globalisasi. Hal tersebut dapat dilihat melalui bagaimana kepemimpinan berbasis nilai-nilai islam, pendidikan holistik, pengembangan kepribadian yang Islami, pengajaran nilai-nilai kepemimpinan, serta keterlibatan aktif dalam komunitas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan pandangan baru dalam mengembangkan sistem pendidikan yang berwawasan di zaman saat ini
Dekonstruksi Derrida dan Metode Istiqra’ Al Ma’nawi Menurut Asy Syathibi dalam Memahami Teks Al Quran Venny Delviany; Amril M; Eva Dewi
IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 3 (2024): September : IHSANIKA : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/ihsanika.v2i3.1376

Abstract

Derrida's Deconstruction and Imam Asy Syathibi's Istiqra al Ma'nawi Method are two methods that both study texts but have different objects. Derrida's deconstruction is a form of text interpretation that is carried out radically, bringing out elements that are contradictory to each other which results in a truth, while the istiqra al ma'nawi method of looking at studies of Islamic legal texts is by combining a number of other texts that contain different aspects and objectives. , so that a legal case is formed based on a combination of the text's arguments while still acting on reason, taking into account social conditions, as well as dimensions and places to realize the benefit of humanity from various aspects summarized in the principles of dharuriyah, hajiyah and tahsiniyah. Qualitative research data was obtained from official documents and websites and relevant literature reviews were then presented and analyzed. This study aims to find out whether Derrida's deconstruction is the same as Imam Asy Syathibi's Istiqra al Ma'nawi method in understanding the text of the Koran. This study finds that Derrida's deconstruction and the istiqra al Ma'nawi method conflict with the aim of istiqra al Ma'nawi itself, namely to seek legal certainty from texts with a method that adheres to the unity of the text, not the application of the text separately. Therefore, Derrida's deconstruction leaves the text ambiguous, providing multiple meanings and allowing the reader to speculate on meaning. This makes deconstruction not applicable and not the same in interpreting the texts of Islamic legal propositions using Imam Asy Syathibi's Istiqra al Ma'nawi method.
THE GLORY OF A TEACHER IN THE PERSPECTIVE OF IMAM AL-GHAZALI Darma Yanti, Annisa; Ellya Roza; Eva Dewi; Aso Samsudin, Mohamad
Edupedia : Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam Vol. 8 No. 2 (2024): Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam
Publisher : Faculty of Tarbiyah, University of Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/edupedia.v8i2.4044

Abstract

The condition of Indonesian society lately is very complex in the field of education so that there are many brawls between students, undisciplined, dishonest, lazy, various bad behaviors that appear among the younger generation, plus low achievement, creativity and innovation. On the other hand, the very tough future challenges require this nation to remain enthusiastic, while being able to compete better in this global era. In this case, the role of the teacher is indispensable as a person in charge of educating and teaching in various scientific aspects. This research is a type of library research. What is called library research or often also called library studies, is a series of activities using library data collection methods, reading and recording and processing research materials. This research uses a qualitative approach to describe the problems and research focus. After the researcher collects a number of data related to the theme and discussion in this study, the researcher immediately starts the message of analyzing the data. The analysis technique used is the Content Analysis and Descriptive Analytic method. In this process, the first thing to do is classify the data. The teacher according to Imam al-Ghazali is someone who works to perfect, purify and purify and guide his students to get closer to God. He also said that from one point of view, teaching knowledge is an act of worship to Allah Ta'ala and from another point of view it is the duty of man to be the khalifah of Allah. In doing so, he has become the most honorable of the khalifs of Allah.
RELEVANSI POKOK PEMIKIRAN BURHANUDDIN AZ-ZARNUJI TERHADAP PENDIDIKAN SAAT INI Septri Larasati; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 18 No. 2 (2023): Oktober: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v18i2.90

Abstract

Artikel ini membahas tentang relevansi pemikiran pokok Burhanuddin Az-Zarnuji terhadap sistem pendidikan saat ini. Pokok-pokok pemikiran Az-Zarnuji tertuang dalam bukunya yang berjudul Ta’limul Muta’allim yang menitikberatkan pada etika dalam mencari ilmu. Artikel ini mengkaji pemikiran-pemikiran Burhanuddin Az-Zarnuji yang dituangkan dalam karyanya secara khusus, dengan menggunakan metode analisis isi, dimana kalimat-kalimat Az-Zarnuji dianalisis satu per satu, sehingga ditemukan konsep adab dalam menuntut ilmu. Dalam hal ini ditemukan 13 pasal dalam sudut pandang Burhanuddin Az-Zarnuji, yaitu (1) Hakikat Ilmu, Fikih dan Keutamaannya, (2) Niat ketika menuntut ilmu, (3) Memilih ilmu, guru, teman dan kesabaran dalam menuntut ilmu, (4) Takzhim terhadap ilmu dan ahli ilmu, (5) giat, tekun dan semangat, (6) Mulai belajar, besar kecilnya dan urut-urutannya, (7) Amanah, (8) Masa Belajar, (9) Cinta dan nasehat, ( 10) Mempelajari hikmah dan adab yang memanfaatkan ilmu, (11) Sikap wara', (12) Hal-hal yang memudahkan hafalan dan menyebabkan lupa, (13) Hal-hal yang mendatangkan dan menjauhkan (rejeki), memperpanjang dan mengurangi kehidupan. Penerapan konsep pemikiran tersebut sangat relevan dalam sistem pendidikan saat ini mengingat etika semakin memudar dari kepribadian siswa.
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN IBNU TAIMIYAH Marhamah; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 18 No. 1 (2023): Mei : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v18i1.92

Abstract

Kajian ini membahas tentang teori dan pemikiran pendidikan Ibnu Taimiyah. Pemikirannya dalam bidang pendidikan ialah respon terhadap berbagai masalah yang di hadapi masyarakat islam pada masa nya yang menuntut pemecahan melalui jalur pendiidkan. Di antara pemikiran pendidikan Ibnu Taimiyah ialah tentang falsafah pendidikan, kurikulm, bahasa pengantar dalam pengajaran, tujuan pendidikan, metode, serta etika guru dan murid.
KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM ISMAIL RAJI’ AL-FARUQI Akhmad Mamba’ul ‘Ulum; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 17 No. 1 (2022): Mei : Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v17i1.94

Abstract

Wilayah normativitas agama dan ilmu pengetahuan menjadi studi yang selalu menarik untuk dikaji. Pandangan para pemikir ketika memandang agama dan ilmu pengatahuan sangat bervariasi. Sebagian mereka meyakini bahwa wilayah agama terpisah dari ilmu pengetahuan, sebagian yang lain meyakini agama dan ilmu pengatahuan menjadi satu dan tidak dapat terpisahkan. Artikel ini mencoba menjelaskan posisi agama dan ilmu pengetahuan dalam pandangan Ismail Raji Al Faruqi. Al Faruqi berasumsi bahwa ilmu pengetahuan modern memicu adanya perdebatan wahyu dan akal di kalangan umat muslim. Oleh karena itu, Al Faruqi berpendapat bahwa diperlukan sebuah konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan yang bertumpuh pada kekuatan tauhid. Pengetahuan Islami selalu menitik beratkan keterpaduan kosmos, keterpaduan kebenaran dan ilmu pengetahuan serta kesatuan kehidupan. Dalam hal islamisasi ilmu pengetahuan Al Faruqi menawarkan landasan objek rencana kerja islamisasi ilmu pengetahuan sebagai berikut: 1) Menguasai disiplin ilmu pengetahuan modern, 2) Menguasai khazanah keislaman, 3) Menentukan relevansi Islam dan hubungannya pada tiap bidang ilmu pengetahuan modern, 4) Mencari metode untuk melakukan sintesis antara spesifikasi keislaman dengan ilmu pengetahuan modern, dan 5) membawa pemikiran Islam pada arah pemenuhan pola sunatullah/ketentuan Allah.
POLA PENDIDIKAN MASA RASULULLAH FASE MEKKAH DAN MADINAH Adek Saputra; Eva Dewi; Djefrin E. Hulawa; Alwizar
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 16 No. 2 (2021): Oktober: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v16i2.95

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kembali gambaran strategi, sumber gagasan, Rasulullah dalam mensukseskan pelaksanaan proses pendidikan Islam. Penelitian deskriptif berdasarkan tinjauan literatur dengan membaca dan mempelajari bahan teoritis dari sumber yang berhubungan dengan penelitian. Dengan hadirnya Rasulullah maka terjadilah perubahan, perubahan yang terjadi bukan hanya pada perilaku manusia melainkan pada cara pandang dan sistem pendidikan yang dibawa oleh Rasulullahlm. Pelaksanaan pendidikan pada masa Rasulullah berdasarkan petunjuk dan bimbingan langsung dari Allah SWT. Pendidikan di Makkah menitikberatkan pada pembinaan akidah, akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab, sedangkan pendidikan di Madinah lebih menitikberatkan pada pembinaan Sosial dan politik. Dengan harapan pola pendidikan pada masa Rasulullah sebagai solusi untuk menghadapi pendidikan Islam saat ini.
KONSEP MERDEKA BELAJAR PERSPEKTIF AL-ZARNUJI DAN KI HAJAR DEWANTARA Rezzi Yanti Naimah; Eva Dewi; Dina Fitri
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 19 No. 1 (2024): Mei: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v19i1.112

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam, guru menggunakan metode yang monoton, siswa yang kurang aktif selama pembelajaran berlangsung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi model pembelajaran Numbered Head Together dan apakah model pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan dokumentasi. Jumlah populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pairet sample t-test . Berdasarkan hasil paired sample t-test diperoleh hasil nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.