Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PUPUK HIJAU PAITAN DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN PADA TANAH GAMBUT Watini Watini; Dwi Zulfita; Rahmidiyani Rahmidiyani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.61904

Abstract

Kailan merupakan salah satu jenis sayuran daun yang termasuk jenis kubis-kubisan dan merupakan tanaman yang relatif baru. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 Agustus sampai 23 Oktober 2022. Penelitian bertujuan terjadi interaksi antara pupuk hijau paitan dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kailan pada lahan gambut dan mendapatkan interaksi antara pupuk hijau paitan 30 ton/ha setara dengan 375 g/polibag dan NPK 300 kg/ha setara dangan 1,2 g/polibag dapat memberikan pertumbuhan dan hasil kailan pada lahan gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor perlakukan yaitu pupuk hijau paitan (B) dan NPK (P) yang terdiri dari 9 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan setiap perlakuan terdapat 3 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah perlakuan pupuk hijau paitan dengan 3 taraf yaitu b1 (pupuk hijau paitan 20 ton/ha),  b2 (pupuk hijau paitan 30 ton/ha) dan b3 (pupuk hijau paitan 40 ton/ha). Perlakuan pupuk NPK terdiri dari 3 taraf yaitu p1 (NPK 200 kg/ha), p2  (NPK 300 kg/ha), p3 (NPK 400 kg/ha).  Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, volume akar, berat segar tanaman, jumlah daun, luas daun, berat  kering tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pemberian pupuk hijau paitan dan NPK terhadap berat kering tanaman kailan pada tanah gambut. Interaksi antara pupuk hujau kalian dosis 30 ton/ha setara dengan 375 kg/polybag dan NPK dosis 200kg/ha setara dengan 0,8 g/polybag memberikan pertumbuhan dan hasil kalian yang terbaik pada tanah gambut.
PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN PEMUPUKAN N,P,K SPESIFIK LOKASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA TANAH GAMBUT Ashari -; Mulyadi Safwan; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2403

Abstract

This study aims to determine the best dose of fertilizer N, P, K for the growth and yield of corn plant which inoculated and non-inoculated with Arbuscular Mycorrhiza Fungi (AMF). This research was conducted at the experimental farm of the Faculty of Agriculture Tanjungpura University, Pontianak and begining on November 2011 to March 2012. The experimental units were arranged in a Completely Random Design (CRD) factorial with 2 factor of treatment and 3 replications : (1). AMF inoculation (M) : m0 = with inoculation of AMF ;m1 = without inoculation of AMF and (2). site-specific fertilizer recommendations corn plants in peat soil at Sungai Raya district (P): p 0 = no fertilizer N, P, K, p1 = 25% of fertilizer N, P, K, p2 = 50% of fertilizer N, P, K, p3 = 75% of fertilizer N, P, K, p4 = 100% fertilizer N, P, K. Each combination treatment plant consists of 3 samples. The variables observed in this study is the chlorophyll content of leaves, plant dry weight, uptake of N, P, K, the percentage of infected roots, shelled dry weight per plant, number of seeds on row and cob diameter, and environmental monitoring. The result showed that addition AMF and fertilizer N, P, K influenced for root infection, uptake of P and K, plant height, leaf area, and plant dry weight. Keywords: AMF, NPK, Corn plant, Peat Soil
Pengaruh Kompos Kelobot Jagung Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat Pada Tanah Alluvial Kristina Lusiana; Dwi Zulfita; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 3, No 1: April 2014
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v3i1.4628

Abstract

Kelobot jagung merupakan salah satu bagian dari limbah tanaman jagung atau kulit di luar buah jagung yang dapat dibuat sebagai kompos. Kompos dapat digunakan sebagai pupuk organik yang dapat memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Tanaman tomat merupakan produk hortikultura yang dapat meningkatkan gizi masyarakat dan banyak di konsumsi oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis kompos kelobot jagung terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada tanah alluvial. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor, terdiri 6 perlakuan kompos kelobot jagung, diulang sebanyak 4 kali serta setiap ulangan terdiri dari 4 sampel tanaman. Perlakuan k1 (198 g/polybag), k2 (552 g/polybag), k3 (906 g/polybag) , k4 (1260 g/polybag), k5 (1615 g/polybag) dan k6 (1969 g/polybag). Variabel yang diamati adalah volume akar (cm3), kehijauan daun (spad unit), berat kering tanaman (g), tinggi tanaman (cm), umur berbunga (hari), persentase bunga menjadi buah (%), jumlah buah per tanaman (buah) dan berat buah per tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos kelobot jagung berpengaruh tidak nyata terhadap volume akar, persentase bunga menjadi buah, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan berpengaruh nyata terhadap kehijauan daun, berat kering tanaman, tinggi tanaman, umur berbunga tanaman. Dosis terbaik yaitu dengan pemberian 1615 g/polybag kompos kelobot jagung. Kata kunci : Kompos Kelobot Jagung, Tomat, Tanah Alluvial
PENGARUH PUPUK KOTORAN BURUNG WALET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL Helsandy Talino; Dwi Zulfita; Surachman -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2476

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis terbaik pupuk kotoran burung walet terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 04 Februari 2013 sampai dengan tanggal 28 April 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuandan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sampel jadi terdapat 72 polybag tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian pupuk kotoran burung walet dengan dosis : W0 (tanpa pemberian pupuk kotoran burung walet), W1(33,10 gram/tanaman atau setara dengan 7 % bahan organik), W2(309 gram/tanaman atau setara dengan 10 % bahan organik), W3(565 gram/tanaman atau setara dengan 13 % bahan organik), W4 (832 gram/tanaman atau setara dengan 16 % bahan organik) dan W5 (1098 gram/tanaman atau setara dengan 19 % bahan organik). Variabel yang diamati adalah volume akar (cm3), klorofil daun (spad unit), berat kering tanaman (gram),Tinggi tanaman (cm), umur berbunga (hari), jumlah polong (polong), berat polong pertanaman (gram), berat biji kering pertanaman (gram), Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pupuk kotoran burung walet pada tanah aluvial organik memberikan rerata tertinggi pada variabel Kehijauan Daun (51,68 Spad Unit), Berat Kering (14,51 g), Tinggi Tanaman minggu ke-2 dan ke-4 setelah tanam (14,51cm dan 16,67 cm ), Jumlah Polong Pertanaman (33,75 g), Berat Polong Pertanaman (54,00 g) dan Berat Biji Kering Pertanaman (21,00). Kata kunci: Pupuk, Kotoran Burung Walet, Aluvial, Kacang Hijau
PENGARUH PUPUK KANDANG BURUNG PUYUH DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME PADA TANAH ALUVIAL Parizal Parizal; Dwi Zulfita; Eddy Santoso
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i1.60211

Abstract

Kedelai edamame merupakan sayuran bernilai komersial tinggi di Indonesia, terlebih setelah kepopuleran Edamame sebagai camilan. Kedelai yang berasal dari Jepang ini berbeda dengan kedelai lain, yaitu bijinya lebih besar, teksturnya lebih halus, rasanya lebih manis, dan lebih mudah dicerna. Penelitian bertujuan mengetahui interaksi antara pupuk kandang burung puyuh dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial, dan mendapatkan  dosis interaksi antara pupuk kandang burung puyuh dan NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial. Penelitian ini  dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Reformasi Gg. Racana Untan, yang mulai dari tanggal 12 juli sampai 12 september 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama  yaitu pupuk kandang burung puyuh (b) yang terdiri 3 taraf perlakuan, sedangkan faktor kedua yaitu pupuk NPK (p) juga terdiri dari 3 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 108 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah :Faktor pertama adalah pupuk kandang burung puyuh (b) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: b1 = 10 ton/ha setara dengan 50 g/polybag, b2 = 20 ton/ha setara dengan 100 g/polybag, b3 = 30 ton/ha setara dengan 150 g/polybag. Faktor kedua yaitu pupuk NPK (p) yang juga terdiri dari 3 taraf yaitu: p1 = 200 kg/ha setara dengan 1 g/polybag,p2 = 300 kg/ha setara dengan 1,5 g/polybag, p3 = 400 kg/ha setara dengan 2 g/polybag. Variabel yang di amati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong segar, berat polong segar, jumlah polong isi, jumlah polong hampa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara pemberian pupuk kandang burung puyuh dan NPK dalam meningkatkan jumlah cabang produktif kedelai edamame pada tanah aluvial, namun tidak ditemukan dosis pupuk kandang burung puyuh dan NPK yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai edamame yang terbaik tanah aluvial tetapi pemberian pupuk kandang burung puyuh dosis 10 ton/ha dan NPK dosis 200 kg/ha efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah aluvial.Kata kunci : Hasil dan Pertumbuhan, Kedelai Edamame, NPK, Pupuk Kandang Burung Puyuh, Tanah Aluvial
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA TANAH GAMBUT Dwi Zulfita; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i2.38780

Abstract

PENGARUH  KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA TANAH GAMBUT Seriwati(1), Dwi Zulfita(2), Nurjani(2) (1) Mahasiswa Fakultas Pertanian (2) Staf Pengajar Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk organik cair sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 15 Mei 2019 sampai dengan              15 Agustus 2019 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah k1 = 150 ml/liter air, k2 = 200 ml/liter air, k3= 250 ml/liter air, k4 = 300 ml/liter air, k5 = 350 ml/liter air. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah polong isi per tanaman (polong), berat kering polong isi per tanaman (g), jumlah biji per polong tanaman (biji), berat biji kering per tanaman (g), berat 100 butir biji kering (g). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian POC sabut kelapa pada berbagai konsentrasi berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan.Kata kunci: tanah gambut, pupuk organik cair, kacang tanah, sabut kelapa.  
Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakchoy pada Tanah Gambut Apriana Bella; Dwi Zulfita; Setia Budi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.49580

Abstract

Peningkatan produksi sawi pakchoy pada tanah gambut perlu diimbangi dengan teknik budidaya yang baik, salah satunya dengan mengaplikasikan POC daun lamtoro sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi POC daun lamtoro yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil sawi pakchoy pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Waktu penelitian dimulai dari tanggal 18 Agustus sampai 4 Oktober 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). POC daun lamtoro diaplikasikan dengan berbagai konsentrasi. Perlakuan yang dimaksud adalah p1( 5 ml/liter air ); p2 (10 ml/liter air); p3 (15 ml/liter air); p4 (20  ml/liter air); p5 (25  ml/liter air). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali, dan terdiri dari 4 tanaman sampel sehingga tanaman sampel seluruh nya yaitu 100 tanaman. Variabel yang diamati yaitu jumlah daun, jumlah klorofil daun, luas daun, volume akar, berat kering tanaman, dan berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC daun lamtoro dengan konsentrasi 20 ml/liter air secara umum dapat memberikan pertumbuhan dan hasil pakchoy yang terbaik pada tanah gambut, tetapi dengan pemberian POC daun lamtoro konsentasi 15 ml/liter air sudah efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil pakchoy pada tanah gambut. Kata Kunci : POC daun latoro, sawi pakchoy, tanah gambut
PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH DI LAHAN GAMBUT Resi Resi; Dwi Zulfita; Surachman Surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.21683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak tanam dan dosis pupukkotoran ayam terbaik pada kacang tanah di lahan gambut and untuk mengetahu iapakah terjadi interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk kotoran ayam padakacang tanah di lahan gambut. Penelitian dimulai dari Maret sampai Mei 2017. Penelitian dilaksanakan di Desa Bintang Mas 2 Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor perlakuan terdiri dari jarak tanam (j), dan pupuk kotoran ayam (k). Faktor jarak tanam terdiri dari tiga taraf, yaitu : j1 = 40 cm x 10 cm, j2 = 40 cm x 20 cm, j3 = 40 cm x 30 cm dan faktor pupuk kotoran ayam terdiri dari tiga taraf, yaitu : k1 = 10 ton/ha, k2 = 20 ton/ha, k3 = 30 ton/ha. Masing-masing taraf diulang sebanyak 3 kali, dengan demikian terdapat 27 petak percobaan. Variabel yang diamati meliputi, volume akar (cm3), klorofil daun(spad unit), Berat kering tanaman (g), tinggi tanaman (cm), Jumlah polong per tanaman (buah), berat polong per tanaman (g), Berat100 biji (g), Berat biji per petak (g). Perlakuan jarak tanam yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah di lahan gambut adalah 40 cm x 30 cm sedangkan dosis pupuk kotoran ayam dosis 10 ton/ha merupakan dosis terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kacang tanah di lahan gambut. Tidak terjadi interaksi antara jarak tanam dan pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah di lahangambutKata kunci : Jarak Tanam, Kacang Tanah, Kotoran Ayam, Tanah Gambut
PENGARUH KOMBINASI BOKASI DAN ABUAKAR PAKIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI KERITING PADA TANAH ALUVIAL ZAILANI QURSAIN; DWI ZULFITA; AGUS HARIYANTI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.456 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i3.24953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi dosis bokasi dan abu akar pakis yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil sawi keriting pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang terletak Kelurahan Roban Kecamatan Singkawang Tengah Kota Singkawang. Penelitian ini dimulai dari tanggal 21 Desember 2017 sampai dengan 31 Januari 2018. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan masing-masing perlakuan terdiri dari 3 sampel, sehingga terdapat 75 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu, A : 5% bokasi akar pakis dari 6 kg berat tanah setara dengan 300 g/polybag dan 2.9 ton/ha abu akar pakis setara dengan 9 g/polybag, B : 10% bokasi akar pakis dari 6 kg berat tanah setara dengan 600 g/polybag dan 3,8 ton/ha abu akar pakis setara dengan 11 g/polybag, C : 15% bokasi akar pakis dari 6 kg berat tanah setara dengan 900 g/polybag dan 5 ton/ha abu akar pakis setara dengan 15 g/polybag, D : 20% bokasi akar pakis dari 6 kg berat tanah setara dengan 1200 g/polybag dan 6,2 ton/ha abu akar pakis setara dengan 19 g/polybag, E : 25% bokasi akar pakis dari 6 kg berat tanah setara dengan 1500 g/polybag dan 7,4 ton/ha abu akar pakis setara dengan 22 g/polybag. Variabel pengamatan yang diamati adalah volume akar (cm3), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat segar tanaman (g), dan berat kering tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan dosis bokasi dan abu akar pakis yang terbaik tetapi dosis efektif terdapat pada perlakuan dosis 5% bokasi dan 2,9 ton/ha abu akar pakis.Kata kunci : Abu dan Bokasi Akar Pakis, Sawi Keriting,Tanah Aluvial.
PENGARUH KOMBINASI KAPUR DOLOMIT DAN POC BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI PADA TANAH GAMBUT Sona Apriansa; Dwi Zulfita; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.50797

Abstract

Pemberian kapur dolomit dan POC batang pisang pada tanah gambut dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi yang sesuai untuk tanaman sawi. Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi kapur dolomit dan POC batang pisang yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak di Jl. Aloevera,  Kelurahan Bansir Darat, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, dilaksanakan dari tanggal 23 mei – 23 juni 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu rancangan acak lengkap yang terdiri dari 9 taraf perlakuan. P1 : Kapur dolomit 11,25 ton/ha + dengan POC batang pisang 150 ml/ L air, P2 : Kapur dolomit 11,25 ton/ha + dengan POC batang pisang 300 ml/ L air, P3 : Kapur dolomit 11,25 ton/ha + dengan POC batang pisang 450 ml/ L air, P4 : Kapur dolomit 15 ton/ha + dengan POC batang pisang 150 ml/ L air, P5 : Kapur dolomit 15 ton/ha + dengan POC batang pisang 3000 ml/ L air, P6 : Kapur dolomit 15 ton/ha + dengan POC batang pisang 450 ml/L air, P7 : Kapur dolomit 18,75 ton/ha + dengan POC batang pisang 150 ml/ L air , P8: Kapur dolomit 18,75 ton/ha + dengan POC batang pisang 300 ml/ L air, P9: : Kapur dolomit 18,75 ton/ha + dengan POC batang pisang 450 ml/ L air.  Variabel yang diamati yaitu jumlah daun, volume akar, luas daun,  kadar klorofil daun, berat basah dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kapur dolomit dan POC batang pisang berpengaruh nyata  terhadap jumlah klorofil daun, luas daun,  jumlah daun, berat segar dan berat kering tanaman serta berpengaruh tidak nyata terhadap volume akar. Kapur dolomit 15 ton/ha dan POC batang pisang 300ml/liter air  merupakan dosis yang efisien dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi.