Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Campuran Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit Pada Tanah Podsolik Merah Kuning WIREN WIREN; DWI ZULFITA; TANTRI PALUPI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23450

Abstract

Abstrak  Penelitian ini membahas tentang  pengaruh campuran pupuk organik dan pupuk anorganik   terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah podsolik merah kuning. Lokasi penelitian dilaksanakan di desa lembang kecamatan sanggau ledo kabupaten bengkayang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana campuran antara pupuk organik dan pupuk anorganik pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 6 perlakuan campuran pupuk organik dan pupuk anorganik, yaitu p1 = 10kg = 100% pupuk organik, p2 = 8kg + 0,025kg = 80% pupuk organik + 20% anorganik, p3 = 6kg + 0,05kg = 60% pupuk organik + 40% pupuk anorganik, p4 = 4kg + 0,075kg = 40% pupuk organik  + 60% pupuk anorganik, p5 = 2kg + 0,1kg = 20% pupuk organik + 80% pupuk anorganik, p6 = 0,125kg = 100% pupuk anorganik. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali, dan setiap satuan percobaan terdiri dari 5 sampel tanaman. Variabel pada penelitian ini yaitu volume akar, berat kering tanaman, tinggi tanaman, klorofil daun, umur panen, berat buah pertanaman dan jumlah buah pertanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa campuran pupuk organik dan pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit dan pada penelitian ini ditemukan perlakuan campuran 60% pupuk organik + 40% pupuk anorganik menunjukkan pertumbuhan dan hasil cabai rawit yang terbaik terhadap semua variabel.
KEANEKARAGAMAN MIKORIZA ARBUSKULAR PADA TANAMAN SINGKONG DAN JAGUNG PADA TANAH GAMBUT DESA RASAU JAYA II Eka Putriani; Ismahan Umran; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan jumlah dari mikoriza arbuskular pada sampel tanah singkong dan jagung. Sampel tanah untuk penelitian diambil dari Desa Rasau Jaya II. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah dan analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Populasi mikoriza, Keanekaragaman jenis MA dan Analisis Tanah Gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah jenis dan jumlah spora yang ditemukan pada lahan tanaman singkong yaitu 228 spora dengan 7 spesies, lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah jenis dan jumlah spora pada lahan tanaman jagung yaitu 149 spora dengan 4 spesies. Jumlah dan jenis spora pada lahan tanaman singkong dan lahan tanaman jagung ditemukan 2 genera fungi yaitu Glomus dan Gigaspora, sedangkan yang paling banyak mendominasi adalah daari genera Glomus. serta keanekaragaman dari kedua tipe penggunaan lahan tersebut mempunyai kriteria yang sama  tetapi berbeda dalam jumlah populasi dan jumlah jenisnya.
TESTER TOLERANCE SOME OF LOCAL MAIZE TO THE SALINITY STRESS ON PHASE OF GERMINATION SARJUN HENDRY SIGALINGGING; DWI ZULFITA; ASNAWATI ASNAWATI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 2 (2018): April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i2.25121

Abstract

ABSTRACT                                                                                                                    One of the obstacles in increasing the production of maize is salinity stress. Not all varieties that have been developed have good tolerance to stressful environments especially on saline areas. Therefore, the purpose of this research was to obtain local varieties of maize tolerant to salinity stress in the germination phase. The initial step to obtain salinity tolerant maize varieties was to test the tolerance of several local varieties to be assessed for their tolerance level based on the used NaCl concentration of 0,8%. The design used in this research is Completely Random Design (RAL) consisting of 8 varieties with 4 replications. Each treatment consists of 2 sets. The first set is used to measure the vigor index, and the germinating power. The second set is used to measure the growth rate, plumula length, root length, and normal dry weight of sprouts. Varieties used in this research are varieties Lamuru, Sukmaraga, Srikandi Kuning, Srikandi Putih, Bantil, Ensalang, Jagung Susu, and Semoncol. The result of the research showed that there was no local corn varieties tolerant to salinity stress in germination phase with mean value of Giving Power below 50%.  Keywords: Drought Stress, NaCl Sodium Chloride, Local Maize.
EFFECT OF BIOLOGICAL FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN IN PEAT SOIL Josti Anangga; Mulyadi Safwan; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.28857

Abstract

ABSTRACT This research aims to know the dose ashes best MycoVir biological fertilizer on the growth and yield soybean on peat soil. Research conducted at the Jl. Reformasi Gg. Rencana Untan Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, of date of June 1, 2018 until August 21, 2018. The design used was a completely randomized design (CRD) that consists of five treatment namely, without biological fertilizer (p0), biological fertilizer ash 5 g/polybag (p1), biological fertilizer ash 15 g/polybag (p2), biological fertilizer ash 25 g/polybag (p3), and biological fertilizer ash 35 g/polybag (p4). Observation variables in this study include : root volume (cm3), plant dry weight (g), effective root nodules (bintil), plant height (cm), day to flowering (hst), number of plods of plant (buah), number of seed of plant (buah), wight of seeds of plant (g), dry wight of 100 seeds (g). Biofertilizer showed an increase in yield variables, namely the number of pods per plant, number of seeds per plant, seed weight per plant, and weight of 100 seeds per plant so that the efficiency of the MycoVir biological fertilizer was shown at a dose of 5 g / polybag. Keywords: Biological Fertilizer, Peat Soil, Soybean
EFFECT OF ARBUSCULAR MYCORRHIZAL INOCULATION AND THE KIND OF MANURE ON GROWTH AND YIELD OF CORN IN PEAT SOIL FEBRIYANTI AS; Dwi Zulfita; Putu Dupa Bandem
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i2.30704

Abstract

ABSTRACTThe research aims to know the best of between interaction Arbuscular MycorrhizalFungi (AMF) inoculations and the kind of manure on the growth and yield of cornon peat soil. Research conducted at the Jl. Reformasi Gg. Racana Untan, KelurahanBansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, of date of April 4, 2018 until June 24,2018. The design used was a Randomized Competely Block Design (RCBD) withtwo factors that AMF inoculation (M) and the kind of manure (P). There are 6combination of treatment, 3 replications and each replication there were 3 plantsamples. The treatments were as follows without AMF inoculation + chickenmanure (m0p1), without AMF inoculation + goat manure (m0p2), without AMFinoculation + cow manure (m0p3), inoculation AMF + chicken manure (m1p1),inoculation AMF + goat manure (m1p2), AMF inoculation + cow manure (m1p3).The variables observed in this study were plant height (cm), leaf number (sheet),root infections by mycorrhizal (%), root volume (cm3), leaf chlorophyll (spad unit),leaf area (cm2), dry weight (g), cob weight without skin (g), cob length (cm), cobdiameter (cm), and the weight a dry grain (g). The results of the research showedthere is interaction between AMF inoculations and the kind of manure on thegrowth and yield of corn on peat soil. The interaction between AMF inoculationand chicken manure showed the best growth and yield of corn on peat soil.Keywords: arbuscular mycorrhizal, animal manure, corn, peat soil.
PENGARUH CAMPURAN URINE DENGAN KOTORAN SAPI YANG TERFERMENTASI DAN PEMUPUKAN UREA, SP-36, KCL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA TANAH ALUVIAL Razanni -; Dwi Zulfita; Dini Anggorowati
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.1197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi campuran urine dengan kotoran sapi yang terfermentasi dan pemupukan Urea, SP-36, dan KCl serta interaksi yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dari tanggal 18 April 2012 sampai tanggal 29 Juni 2012. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan menggunakan bentuk Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor yaitu pemberian campuran urine dan kotoran sapi yang terfermentasi dan pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl masing-masing terdiri dari tiga ulangan dan tiga sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah : campuran urine dengan kotoran sapi yang terfermentasi (K) terdiri dari tiga taraf yaitu k1 = 25 ml/liter air, k2 = 50 ml/liter air, k3 = 75 ml/liter air. Pemupukan Urea, SP-36, KCl (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : p1 = 1,42 g Urea, 1,90 g SP-36, 0,95 g KCl/ tanaman (25% dari dosis anjuran), p2= 2,85 g Urea, 3,80 g SP-36, 1,90 g KCl/ tanaman (50% dari dosis anjuran), dan p3= 4,31 g Urea, 5,70 g SP-36, 2,85 g KCl/ tanaman (75% dari dosis anjuran). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat kering, berat tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, kadar klorofil daun dan volume akar. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa campuran urine dengan kotoran sapi yang terfermentasi memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi tanaman 4 dan 5 MST. Pemupukan Urea, SP-36, KCl memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi tanaman 2, 3, 4 dan 5 MST, berat tongkol, diameter tongkol dan panjang tongkol. Interaksi antara campuran urine dengan kotoran sapi yang terfermentasi dan pemupukan Urea, SP-36, KCl memberikan pengaruh yang terbaik terhadap tinggi tanaman 2 dan 3 MST. Konsentrasi Campuran urine dengan kotoran sapi yang terfermentasi yang terbaik untuk diberikan pada tanaman jagung adalah 50 ml/liter air dan dosis pemupukan Urea, SP-36, KCl 75 % dosis anjuran. Kata Kunci : Urine, Kotoran Sapi, Fermentasi, Urea, SP-36, KCl, Pertumbuhan, Hasil, Jagung, Tanah Aluvial
THE EFFECT OF ALOEVERA’S STEM COMPOST TOWARD THE GROWTH AND PRODUCT OF ELEUTHERINE AMERICANA MERR ON ULTISOL Rizki Ari Rahmanda; Elly Mustamir; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.29176

Abstract

This study aimed to increase the the texture of ultisol with the compost of aloevera’s stem and the results of Eleutherine americana Merr on ultisol. This study began from March 23 to July 12, 2018, The research was carried out on Parit H. Hussein II street, Mutiara Gading D19. The method used in the Completely Randomized Design consisted of 5 treatments, 5 replications and each replication there were 4 plant samples. The treatment is as follows: (l1) 400g / polybag, (l2) 800g / Polybag, (l3) 1200g / polybag, (l4) 1600g / polybag and (l5) 2000g / polybag. The variables observed in this study were the number of leaves per clump (strands), number of tillers per clump (tuber), number of bulbs per clump (tubers), fresh weight of bulbs per plant (g), and dry weight of plants (g). The results showed that giving aloevera’s stem compost could improve ultisol texture, growth and yield of onion plants on ultisol. This study found no best dosage of aloe vera midrib for growth and yield of Eleutherine americana Merr plants on ultisol, but an effective dosage of aloe vera midrib was found on the Eleutherine americana Merr plant which was given a dose of 800 g / polybag.
PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA NURMI KURNIATI; IWAN SASLI; DWI ZULFITA
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.18561

Abstract

PENGARUH FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA Nurmi Kurniati (1), Iwan Sasli (2), Dwi Zulfita (2) (1)   Mahasiswa Fakultas Pertanian (2)   Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak ABSTRACT Effort for get healthy and qualified black pepper seedling can we do with usage of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) and urea fertilization. This research aims to knows interaction between AMF inoculation and urea fertilization to black pepper seedling growth, know influence of AMF inoculation and urea fertilization to black pepper seedling growth, finds the best dosage of urea to black pepper seedling growth. This research was carried out at sungai guntung subvillage, sungai palah village, galing district, sambas regency. The time of research was on going from may,  2016 untill august,  2016. The method was used Completely Randomized Design (CRD) with factorial. The first factor is AMF (M) and the second factor is urea (U). The threatment are used AMF consist of two levels,  : without FMA,  : AMF and Urea,  : without urea,  : 2,5 g urea, ,  : 5 g urea,  : 10 g urea. Observed variables in this study were, number of leaves (pieces), plant dry weight (g), root infection by mycorrhizae (%), leaf area ( ), leaf chlorophyll content (SPAD units), and P uptake (g). The result showed with FMA inoculation able to increase black pepper seedling growth. Urea fertilization with various of dosage able to increase black pepper seedling growth. The interaction between AMF and urea don’t increase black pepper seedling growth.   Keyword: Black Pepper, Growth, Mycorrhiza Fungi, Urea
PENGARUH MIKROORGANISME LOKAL (MOL) KEONG MAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH PADA TANAH GAMBUT SURYA NINGSIH; DWI ZULFITA; DINI ANGGOROWATI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.17894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MOL Keong Mas terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Adisucipto Gg. Kapuas no.14 Pontianak. Penelitian berlangsung dari tanggal 19 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 11 November 2014, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari lima perlakuan, lima ulangan dan empat tanaman sampel. Perlakuan dalam penelitian ini adalah b1= tanpa pemberian MOL Keong Mas, b2= MOL Keong Mas dengan konsentrasi 10 ml/liter air, b3= MOL Keong Mas dengan konsentrasi 15 ml/liter air, b4= MOL Keong Mas dengan konsentrasi 20 ml/liter air, dan b5= MOL Keong Mas dengan konsentrasi Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), tinggi tanaman (cm), waktu berbunga tanaman (hst), jumlah buah pertanaman (buah), dan berat buah pertanaman (g). Pemberian MOL Keong Mas  berpengaruh  nyata terhadap variabel volume akar, berat kering tanaman, tinggi tanaman, waktu berbunga tanaman, dan berpengaruh tidak nyata terhadap variabel jumlah buah pertanaman, dan berat buah pertanaman.
RESPON FISIOLOGIS DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA LAHAN GAMBUT Restia Diaz Ananda; Dwi Zulfita; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i1.60350

Abstract

Produktivitas jagung manis di masyarakat Kalimantan Barat masih rendah dikarenakan petani belum menggunakan varietas unggul dan menanam pada lahan gambut. Dengan hal ini penggunaan varietas unggul dan penambahan hara pada lahan diperlukan. Penambahan unsur hara pada lahan gambut dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk hayati. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Jalan Reformasi Gg. Racana Untan. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 9 Mei sampai 15 Agustus 2022. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui respon fisiologi tanaman jagung terhadap pemberian berbagai jenis pupuk hayati, (2) mencari dosis pupuk hayati yang terbaik terhadap respon fisiologi tanaman dan komponen  hasil salah satu varietas jagung manis pada lahan gambut, (3) mencari varietas jagung manis yang paling baik tehadap respon fisiologi dan komponen hasil dengan pemberian pupuk hayati di lahan gambut, dan (4) Mendapatkan dosis pupuk hayati yang terbaik terhadap respon fisiologi tanaman jagung pada lahan gambut. Penelitian ini menggunakan percobaan lapangan dengan pola Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 2 faktor perlakuan yaitu faktor Varietas jagung manis(V) dan pupuk hayati Petrobio (P) yang terdiri dari masing masing 3 taraf perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan setiap perlakuan terdapat 4 tanaman sampel. Perlakuan yang dimaksud adalah Varietas Jagung Ketan (V) terdiri dari : v₁ = Jagung ketan varietas Rasanya F1, v₂ = Jagung ketan varietas Kumala F1, dan v₃ = Jagung ketan varietas Jutawan F1. Sebagai sub plot adalah dosis pupuk hayati Petrobio  (P) terdiri dari 3 taraf yaitu : p₁ = 30 kg/ha ≈ 0,56 g/tanaman, p₂ = 40 kg/ha ≈ 0,75 g/tanaman, dan p₃ = 50 kg/ha ≈ 0,938 g/tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini antara lain: berat kering tanaman (g), luas daun total (cm2), Indeks Luas Daun (ILD), Laju Asimilasi Bersih (LAB), Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT), berat per tongkol berkelobot (g), berat per tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), dan berat tongkol/petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian semua dosis pupuk hayati menghasilkan respon fisiologis yang sama baiknya pada semua varietas jagung manis, interaksi antara jenis Varietas Rasanya F1 dan pupuk hayati dosis 30 kg/ha memiliki respon fisiologis dan komponen hasil terbaik pada lahan gambut, dan Varietas Rasanya F1 menunjukkan respon fisiologis yang terbaik pada pemberian berbagai dosis pupuk hayati.            Kata kunci : Gambut, Hasil, Jagung Manis, Pupuk Hayati, Respon Fisiologis