Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Vanda sp ASAL KULTUR JARINGAN Acinake Acinake; Agustina Listiawati; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.17470

Abstract

ABSTRAK   Anggrek Vanda merupakan salah satu genus anggrek yang banyak diminati dan sangat populer di berbagai kalangan. Pemeliharaan bibit anggrek menjadi tanaman dewasa masih banyak menemukan kendala karena bibit yang masih kecil sangat sensitif terhadap lingkungannya dan bibit tersebut sangat membutuhkan suplai unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian Pupuk Pelengkap Cair (PPC) dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bibit Anggrek Vanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair terhadap pertumbuhan bibit Anggrek hasil persilangan Vanda sanderiana dengan Vanda Coerolea asal kultur jaringan. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan dan setiap unit perlakuan terdiri dari 4 tanaman. Total keseluruhan diperoleh 100 sampel tanaman. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrasi PPC , k1 : 0,1%, k2: 0,2%, k3 : 0,3%, k4 : 0,4% dan k5 : 0,5%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah : persentase anggrek hidup (%), pertambahan jumlah daun (helai), panjang daun (cm), jumlah akar (helai) dan panjang akar (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair memberikan memberikan respon yang baik terhadap pertambahan jumlah daun dan jumlah akar, namun memberikan respon yang sama terhadap pertambahan panjang daun, pertambahan panjang akar dan persentase anggrek hidup terhadap pertumbuhan bibit Anggrek hasil persilangan Vanda sanderiana dengan Vanda coerolea asal kultur jaringan. Pada penelitian ini tidak ditemukan konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair Grow Quick S yang terbaik tetapi konsentrasi efektif untuk pertumbuhan bibit Anggrek hasil persilangan Vanda sanderiana dengan Vanda coerolea asal kultur jaringan adalah pemberian Pupuk Pelengkap Cair konsentrasi 0,1 %.   Kata kunci : Anggrek Vanda, Kultur Jaringan, Pupuk Pelengkap Cair
PENGARUH PUPUK KOTORAN AYAM DAN PHONSKA TERHADAP POPULASI MIKROBIA PELARUT FOSFAT PADA TANAH ULTISOL YANG DITANAMI TANAMAN CABAI RAWIT A. Ulipiana S Angreni; Ismahan Umran; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.356 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.8703

Abstract

Rendahnya unsur hara pada tanah ultisol seperti halnya unsur hara mikro dan makro dikerenakan tanah jenis  ini  didominasi  oksida  Al  dan  Fe serta  daya ikat P yang tinggi sehingga menyebabkan unsur P tidak  tersedia  dalam  tanah.  Pupuk  P  yang diberikan  akan  terfiksasi dan segera  membentuk  senyawa  yang sukar  larut dengan  ion-ion  Al  dan  Fe  dan  terikat oleh  oksida-oksida  Al  dan  Fe  sehingga  unsur  P menjadi  sukar  tersedia  bagi  tanaman, (Wulandari, 2001). Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penambahan bahan organik dari luar menggunakan pupuk kotoran ayam yang berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan aktifitas mikrobia tanah, dengan adanya mikroba pelarut fosfat yang dapat menghasilkan asam organik sehingga kelarutan Al dapat diturunkan karena adanya pengikatan oleh asam organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran ayam dan phonska terhadap populasi mikrobia pelarut fosfat (MPF) pada tanah ultisol yang ditanami tanaman cabai rawit. Metode penelitian ini adalah metode MPN, berdasarkan hasil jumlah populasi yang di peroleh, adapun hasil penelitan ini ditemukan jumlah populasi MPF dari sample tanah tersebut diketahui pada pengunaan pupuk cair dan phonska lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk padat dan phonska, sehingga berdasarkan hasil tersebut bahwa pada pengunan pupuk cair dan phonska lebih baik.
PENGARUH BOKASI AKAR PAKIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNCIS PADA TANAH ALUVIAL ASTERIA ANDRIANTI MARSELA; DWI ZULFITA; SURACHMAN SURACHMAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22262

Abstract

PENGARUH BOKASI AKAR PAKIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNCIS PADA TANAH ALUVIAL Asteria Andrianti Marsela1), Dwi Zulfita2), Surachman3),1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan 2) Staf Pengajar Fakultas PertanianUniversitas Tanjungpura Pontianak  ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis bokasi akar pakis yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil buncis pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan  di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini dimulai dari tanggal 5 Mei 2017 sampai dengan 5 Juli 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 sampel, sehingga terdapat 75 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu : b1 = 5 % bokasi setara dengan 500 g/polybag, b2 = 10 % bokasi setara dengan 1000 g/polybag, b3 = 15 % bokasi setara dengan 1.500 g/polybag, b4 = 20 % bokasi setara dengan 2.000 g/polybag, b5 = 25 % setara dengan 2.500 g/polybag. Variabel pengamatan yang diamati  adalah volume akar, klorofil daun, luas daun, berat kering tanaman, umur berbunga, jumlah polong/tanaman, panjang polong/tanaman, dan berat polong/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tidak diketemukannya pemberian bokasi akar pakis yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil buncis tetapi dosis yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil buncis ditunjukkan pada tanaman buncis yang diberi dosis 5 % dari berat tanah aluvial 10 kg.  Kata kunci :  bokasi akar pakis,buncis,tanah aluvial 
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA LAHAN GAMBUT Gusti Safriansyah; Dwi Zulfita; Agus Hariyanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i1.60349

Abstract

Produktivitas jagung manis di masyarakat masih rendah. Hal ini disebabkan di Kalimantan Barat pada umumnya dibudidayakan petani di lahan gambut. Peneitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Reformasi Gg. Recana Untan Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 9 Mei – 15 Agustus 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 ulangan dan masing-masing kombinasi perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel. Sebagai Petak Utama (Main Plot) adalah varietas jagung   ketan (V) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dan sebagai Anak Petak (Sub Plot) adalah pupuk Hayati Petrobio (P) yang terdiri dari 3 perlakuan. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), berat kering tanaman (g), luas daun total (cm2), volume akar (cm3), berat per tongkol berkelobot (g), berat per tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm) dan berat tongkol/petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua varietas yang digunakan dalam penelitian ini (Rasanya F1, Kumala F1 dan Jutawan F1) menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang sama pada tanah gambut. Pemberian pupuk hayati petrobio dengan dosis 30 kg/ha menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik terhadap beberapa varietas jagung manis pada tanah gambut. Interaksi antara penggunaan jagung manis varietas Rasanya F1 dan pemberian pupuk hayati petrobio dosis 30 kg/ha atau setara dengan 0,56 g/tanaman menunjukkan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanah gambut.Kata Kunci : Varietas, Jagung Manis, Pupuk Hayati, Petrobio, Gambut
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH SAYURAN HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI HIJAU PADA TANAH PMK Getrudal Rue; Dwi Zulfita; Maulidi Maulidi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i2.38786

Abstract

PENGARUH POC LIMBAH SAYURAN HIJAU TERHADAP  PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI HIJAU                         PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING  Getruda Laruwe1), Dwi Zulfita 2) dan Maulidi 3)1)Mahasiswa Fakultas Pertanian 2)Staf Pengajar Universitas Tanjungpura 3)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mencari konsentrasi POC limbah sayuran hijau yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau pada tanah Podsolik Merah Kuning. dilaksanakan dari tanggal 3 Februari 2019 – 6 Maret 2019. Yang berlokasi di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode  yang  digunakan  Rancangan Acak  Lengkap  (RAL)  terdiri  dari 5 perlakuan, 5 ulangan  dan setiap  ulangan terdapat 4 sampel  tanaman. Perlakuan  sebagai berikut p1 = 5 ml/liter air  POC limbah sayuran hijau , p2= 10 ml/liter air POC limbah sayuran hijau, p3= 15 ml/liter air  POC limbah sayuran hijau, p4= 20 ml/liter air  POC limbah sayuran hijau,   p5= 25 ml/liter air  POC limbah sayuran hijau. Variabel  yang  diamati  pada  penelitian  ini  adalah  Volume  Akar  (cm3),  Jumlah Daun (helai), Berat Kering Tanaman (g), Luas Daun Total (cm2) dan Berat Segar Tanaman (cm2). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini tidak ditemukan konsentrasi POC limbah sayuran hijau yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada tanah Podsolik Merah Kuning tetapi konsentrasi POC limbah sayuran hijau yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada tanah Podsolik Merah Kuning ditunjukkan dengan pemberian POC konsentrasi 10 ml/liter air.Kata Kunci: POC limbah sayuran hijau, sawi hijau ,Tanah Podsolik Merah Kuning
PENGARUH BOKASI JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS DI LAHAN ALUVIAL Wirda Wirda; Putu Dupa Bandem; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bokasi jerami padi yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada lahan aluvial. Penelitian dimulai dari Juli sampai September 2016. Penelitian dilaksanakan di Desa Serumpun Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdapat 3 sampel tanaman. Perlakuan sebagai berikut : (p1) 10 ton/ha, setara dengan 2,81 kg/petak, (p2) 15 ton/ha, setara dengan 4,22 kg/petak, (p3) 20 ton/ha, setara dengan 5,63 kg/petak, (p4) 25 ton/ha, setara dengan 7,03 kg/petak, (p5) 30 ton/ha, setara dengan 8,44 kg/petak, (p6) 35 ton/ha, setara dengan 9,84 kg/petak. Variabel pengamatan : volume akar (cm3), berat kering (g), tinggi tanaman (cm), berat tongkol berkelobot (g), berat tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), berat tongkol berkelobot per petak (kg), diameter tongkol (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokasi jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis di lahan aluvial. Pemberian bokasi jerami padi 10 ton/ha atau setara dengan 2,81 kg/petak merupakan dosis terbaik.
THE EFFECTS OF Trichoderma harzianum ON SMOTH AND YIELD OF CALABASH CULTIVETED ON PEAT SOIL LIANTI LIANTI; DWI ZULFITA; SURACHMAN SURACHMAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.17465

Abstract

ABSTRACT This research aimed to obtain the best application dosage of Trichoderma harzianum on growth and yield of calabash cultivated on peat soil. The study was carried out in experimental field of Tanjungpura University started from 2nd May  until 25th July 2016. The crops were planted in polybag according to completely randomized design with 6 levels of treatment is : t0 = without cocentrations of Trichoderma harzianum, t1 = 10 ml/polybag cocentrations of Trichoderma harzianum , t2 = 20 ml/polybag cocentrations of Trichoderma harzianum, t3 = 30 ml/polybag cocentrations of Trichoderma harzianum, t4 = 40 ml/polybag  cocentrations of Trichoderma harzianum, dan t5 = 50 ml/polybag cocentrations of Trichoderma harzianum.  The variables observed in this research included root volume, leaf chlorophyll, leaf area, dry biomass, fruit biomass, fruit diameter, fruit length, and number of fruits in a crop plant. The results showed that the Trichoderma harzianum significant affect chlorophyll leaf, total leaf area, dry biomass of plant, fruits biomass,and diameter for root volume, fruit length and number of fruits in a crop plant not significant. The results not get the best but get effective concentrations is 20 ml/polybag of Trichoderma harzianum for yield fruit biomass of gourds on peat soil.   Keyword : calabash, peat soil, Trichoderma harzianum.
PENGARUH PEMBERIAN POC BATANG PISANG DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBHAN DAN HASIL CABAI MERAH PADA TANAH GAMBUT Joko Candra; Eddy santoso; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57948

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting di Indonesia karena banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Pemanfaatan tanah gambut sebagai media tumbuh tanaman memiliki beberapa kendala seperti sifat kimia dan biologi tanah yang kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah gambut juga mempunyai kadar pH yang rendah, kandungan basanya rendah dan kapasitas tukar kation yang tinggi (KTK), sifat ini yang mengakibatkan kertersedian unsur hara menjadi rendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut ialah dengan pemberian POC batang pisang dan pupuk NPK karena POC batang pisang mengandung unsur hara makro maupun mikro serta mengandung mikroorganisme berfungsi membantu dekomposisi tanah gambut. Sementara itu pemberian pupuk NPK membantu menambah ketersedian unsur hara N, P dan K dalam tanah gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inetraksi dan dosis terbaik antara pemberian POC batang pisang dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Sepakat 2 Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada tanggal 14 Januari - 26 April 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan pola Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 9 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Faktor pertama adalah POC batang pisang yang terdiri dari 3 taraf yaitu 500 ml/polybag, 400 ml/polybag dan 300 ml/polybag. Faktor kedua adalah pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu 800 kg/ha, 650 kg/ha dan 500 kg/ha. Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, volume akar, klorofil daun, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan berat buah per buah. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara POC batang pisang dan pupuk NPK pada variabel volume akar dan berat kering tanaman. Pemebrian POC batang pisang dengan dosis 500 ml/polybag dan pupuk NPK 800 kg/ha memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai merah pada tanah gambut.
THE EFFECT OF CRAB SHELL ASH TO THE GROW AND YIELD OF SOYABEAN ON PEAT SOIL Meisan .; Dwi Zulfita; Putu Dupa Bandem
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.35193

Abstract

Soybean is the third crops that have hight value of economy after rice and corn that very potential for cultivated. Crab shell ash have  importeant ruke of solving peat soils pH. This research aimed to know the best dose of crab shell ash for the grow and yield of soybean on peat soil. This research was conducted at the research feld of Agricaltural Faculty Tanjungpura University Pontianak from April 02 nd to June 30th 2019. The metod used in this research was Complete Random Design (CRD) consisted of 5 levels  of crab shell ash with 5 replications respectively and 4 sample plant. The levels of crab shell ash were (k1) 350, (k2) 437, (k3) 525, (k4) 612 and     (k5)700 grams/polybag consecutively. The observed variables were the plant height, root volume, plant dry weight, grains weight per plant, and 100 grains dry weight. The resuts showed that the levels of crab shell ash had no significant effects to the growth and yield of soybean on peat soil. The most effective levels of crab shell ash was 350 grams/polybag that was equal to 20 tons/ha. Keywords: crab sheel ash, peat, soyabean.
PENGARUH PUPUK UREA, SP36, DAN KCL DIPERKAYA DENGAN INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME PADA TANAH GAMBUT Ida Juwita; Dwi Zulfita; Darussalam Darussalam
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i4.58212

Abstract

Kedelai edamame (Glycinemax (L) Merril.) merupakan kedelai asal Jepang yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai biasa. Kedelai edamame memiliki bentuk tanaman, biji dan polong yang lebih besar. Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai edamame dapat dilakukan dengan mengoptimalkan lahan gambut untuk areal produksi kedelai edamame di Kalimantan Barat. Pupuk yang dapat digunakan adalah Urea, SP36, dan KCL, ketiga pupuk ini mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur hara N, P, dan K sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Disamping itu penggunaan FMA mampu meningkatkan serapan unsur yang tidak mobil terutama hara P. FMA memiliki peranan yang sangat penting bagi tanaman yaitu dapat memfasilitasi penyerapan hara dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, sebagai penghalang biologis terhadap infeksi patogen akar, meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman dan meningkatkan hormon pemacu tumbuh. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dosis terbaik pupuk N, P, dan K yang diperkaya dengan inokulasi FMA terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu : p1 = dosis pupuk 100% dari anjuran, p2 = dosis pupuk 75% dari anjuran, p3 = dosis pupuk 50% dari anjuran, p4 = dosis pupuk 25% dari anjuran. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi : tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah cabang produktif (buah), umur berbunga (hst), jumlah polong isi pertanaman (buah), berat polong isi per tanaman (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk N, P, K dosis 100% dosis anjuran setara dengan Urea 0,90 g/tanaman, SP36 0,65 g/tanaman, dan KCl 0,65 g/tanaman diperkaya dengan inokulasi FMA dapat memberikan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame yang terbaik pada tanah gambut.