Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECT OF CRAB SHELL ASH TO THE GROW AND YIELD OF SOYABEAN ON PEAT SOIL Meisan .; Dwi Zulfita; Putu Dupa Bandem
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.35193

Abstract

Soybean is the third crops that have hight value of economy after rice and corn that very potential for cultivated. Crab shell ash have  importeant ruke of solving peat soils pH. This research aimed to know the best dose of crab shell ash for the grow and yield of soybean on peat soil. This research was conducted at the research feld of Agricaltural Faculty Tanjungpura University Pontianak from April 02 nd to June 30th 2019. The metod used in this research was Complete Random Design (CRD) consisted of 5 levels  of crab shell ash with 5 replications respectively and 4 sample plant. The levels of crab shell ash were (k1) 350, (k2) 437, (k3) 525, (k4) 612 and     (k5)700 grams/polybag consecutively. The observed variables were the plant height, root volume, plant dry weight, grains weight per plant, and 100 grains dry weight. The resuts showed that the levels of crab shell ash had no significant effects to the growth and yield of soybean on peat soil. The most effective levels of crab shell ash was 350 grams/polybag that was equal to 20 tons/ha. Keywords: crab sheel ash, peat, soyabean.
PENGARUH PUPUK UREA, SP36, DAN KCL DIPERKAYA DENGAN INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME PADA TANAH GAMBUT Ida Juwita; Dwi Zulfita; Darussalam Darussalam
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i4.58212

Abstract

Kedelai edamame (Glycinemax (L) Merril.) merupakan kedelai asal Jepang yang memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai biasa. Kedelai edamame memiliki bentuk tanaman, biji dan polong yang lebih besar. Upaya untuk meningkatkan produksi kedelai edamame dapat dilakukan dengan mengoptimalkan lahan gambut untuk areal produksi kedelai edamame di Kalimantan Barat. Pupuk yang dapat digunakan adalah Urea, SP36, dan KCL, ketiga pupuk ini mengandung unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur hara N, P, dan K sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Disamping itu penggunaan FMA mampu meningkatkan serapan unsur yang tidak mobil terutama hara P. FMA memiliki peranan yang sangat penting bagi tanaman yaitu dapat memfasilitasi penyerapan hara dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, sebagai penghalang biologis terhadap infeksi patogen akar, meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman dan meningkatkan hormon pemacu tumbuh. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh dosis terbaik pupuk N, P, dan K yang diperkaya dengan inokulasi FMA terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame pada tanah gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu : p1 = dosis pupuk 100% dari anjuran, p2 = dosis pupuk 75% dari anjuran, p3 = dosis pupuk 50% dari anjuran, p4 = dosis pupuk 25% dari anjuran. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi : tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah cabang produktif (buah), umur berbunga (hst), jumlah polong isi pertanaman (buah), berat polong isi per tanaman (g). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk N, P, K dosis 100% dosis anjuran setara dengan Urea 0,90 g/tanaman, SP36 0,65 g/tanaman, dan KCl 0,65 g/tanaman diperkaya dengan inokulasi FMA dapat memberikan pertumbuhan dan hasil kedelai edamame yang terbaik pada tanah gambut.
Respon Tanaman Sawi Pagoda Pada Pemberian Berbagai Jenis Nutrisi Dengan Teknik Hidroponik Sistem Deep Flow Technique Afrilliania Sania Vega; Afrilliani Sania Vega; Nurjani Nurjani Nurjani; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i1.36088

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis nutrisi yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil pada sawi pagoda dengan teknik hidroponik sistem deep flow technique. Penelitian dilaksanakan di jalan Sungai Raya Dalam Kompleks Villa Srikandi Kabupaten Kubu Raya, dimulai pada 23 mei sampai 29 juni 2019. Penelitian ini menggunakan 1 faktor 5 taraf perlakuan untuk setiap perlakuan digunakan 25 sampel tanaman tanpa ulangan dengan menggunakan one way ANOVA. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan nutrisi goodplant, nutriponik, hydro j, nutrigrow dan fultagro. Variabel pengamatan yang diamati yaitu jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat segar tanaman (g), berat kering tanaman (g), jumlah klorofil daun (speed unit) dan volume akar (cm3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis nutrisi (goodplant, nutriponik, hydro j, nutrigrow dan fultagro) belum mampu memberikan perbedaan dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi pagoda dengan teknik hidroponik sistem deep flow techniqueKata kunci : sawi pagoda, hidroponik, nutrisi, deep flow techique
PENGARUH DEKOMPOSER Trichoderma harzianum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI HIJAU PADA TANAH GAMBUT Daniar Wulandari; Dwi Zulfita; Surachman -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2391

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dekomposer Trichoderma harzianum terhadap pertumbuhan dan hasil sawi hijau pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian selama 11 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan dekomposer Trichoderma harzianum. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, setiap ulangan terdiri dari tiga tanaman sampel. Dosis yang diberikan dalam taraf perlakuan (t) terdiri dari: t0 = tanpa pemberian dekomposer Trichoderma harzianum, t1 = penambahan 10 g dekomposer Trichoderma harzianum / Polibag, t2 = penambahan 20 g dekomposer Trichoderma harzianum / Polibag, t3= penambahan 30 g dekomposer Trichoderma harzianum / Polibag, t4= penambahan 40 g dekomposer Trichoderma harzianum / Polibag. Variabel yang diamati meliputi volume akar, luas daun, kadar klorofil daun, berat kering tanaman, berat segar tanaman, dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian berbagai dosis dekomposer Trichoderma harzianum berpengaruh nyata terhadap volume akar, luas daun , berat segar tanaman, dan berat kering tanaman, dan berpengaruh tidak nyata terhadap kadar klorofil daun dan jumlah daun dengan rerata perlakuan terbaik yaitu pemberian dekomposer Trichoderma harzianum sebanyak 40 g/polibag. Kata Kunci : Trichoderma harzianum, Sawi, Gambut
THE EFFECT OF MANGGROVE FRUIT ORGANIC FERTILIZER CONCENTRATION (Abelmoschusesculentus L. Moench) OKRA CULTIVATION pria nugraha hasibuan; dwi zulfita; surachman surachman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i1.28861

Abstract

ABSTRACT               This study aims to increase the pH of peat soil by giving mangrove fruit POC on peat soil. This research starts from May 31 to August 24 2018, The research was carried out in the great road VII block Y. The method used in the Completely Randomized Design consisted of 5 treatments, 5 replications and each replication there were 4 plant samples. The treatment was as follows: (P1) 5 ml / water, (p2) 10 ml / water, (p3) 15 ml / water, (p4) 20 ml / water and (p5) 25 ml / water. The variables observed in this study were root volume (cm3), Total Leaf Area (cm2) dry weight (g), leaf chlorophyll (sped unit), plant height (cm), number of fresh fruit (g) and weight of planting fruit (g ). The results showed that the administration of mangrove POC with a concentration of 15ml / liter of water showed the best growth and yield of okra on peat soil. Keywords:POC, peat soil, okra     
The Effect Of Compost Of Empty Palm Oil Bunches To The Growth And Yield Of Marigold On Alluvial Soil rafika .; Putu Dupa Bandem; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34857

Abstract

Marigolds are ornamental plants with high ekonomic and a high prospective value cultivated. Application of compost of empty palm oil bunches have an important role in improving the physical properties of the alluvial soil. This study aims to find the best compost dose of compost of empty palm oil bunches on the growth and yield of marigold plants on alluvial soil. This research was carried out on Faculty of Agriculture of Tanjungpura University experimental garden in Pontianak which took place from March 21st to Mei 22th 2019. The method used was Completely Randomized Design (CRD) consisted of 5 treatment levels, 5 replications, and 4 sample plants. Application of the treatment were t1 = 400 g/polybag, t2 = 800 g/polybag, t3 = 1200 g/polybag, t4 = 1600 g/polybag, and t5 = 2000 g/polybag. The observed varibles were plant height, leaf number, flowering age, root volume, dry weight of plants, number of flowers.  The results showed that the dose of compost of empty palm oil bunches had not yet been found to provide differences or variability to growth and yield of marigold on alluvial soils.
PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN LOBAK PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Jumelissa Marum; Dwi Zulfita; Maulidi -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2427

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dosis terbaik kompos ampas tebu terhadap pertumbuhan dan hasil lobak pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Penelitian dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 11 September 2012 sampai dengan tanggal 1 Desember 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuandan 5 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman sampel jadi terdapat 75 polybag tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah pemberian kompos ampas tebu dengan dosis : k0 (tanpa pemberian kompos ampas tebu), k1(235,95 gram/polybag atau setara dengan 2,5 % bahan organik),k2(489,11 gram/polybag atau setara dengan 5 % bahan organik), k3(742,28 gram/polybag atau setara dengan 7,5 % bahan organik) dan k4 (995,44 gram/polybag atau setara dengan 10 % bahan organik). Variabel yang diamati adalah luas daun (cm2), klorofil daun (spad unit), berat kering tanaman (gram),berat segar tanaman (gram), berat segar umbi (gram), diameter umbi (cm), dan panjang umbi (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos ampas tebu pada tanah PMK memberikan pengaruh tidak nyata pada variabel klorofil daun, berat segar umbi, diameter umbi dan panjang umbi. Pemberian kompos ampas tebu dapat meningkatkan luas daun, berat kering tanaman dan berat segar tanaman. Pemberian kompos ampas tebu dengan dosis 235,95 g/polybag atau setara dengan 2,5 % bahan organik memberikan pertumbuhan dan hasil yang efektif tanaman lobak pada tanah Podsolik Merah Kuning. Kata kunci: Kompos, Ampas Tebu,Podsolik Merah Kuning ,Lobak
PENGARUH KOMPOS BIOMASSA GULMA DAUN LEBAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI KERITING PADA TANAH ALUVIAL Elvidius Elvidius; Setia Budi; Dwi Zulfita
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v12i1.60022

Abstract

This research aimed to know the influence of broad leaf weeds biomassa compos and the exact dose toward the growth and the result of curly cabbage on aluvial land. This research was conducted in the farm of agriculture faculty in Tanjungpura university from 6 july 2013 until 14 august 2013. This research used field experiment method with randomized system, consists of 6 treatments and 4 tests, each test consists of 3 sample of plants. The treatments are: k0 = without give compos, k1 = give compos about 38,43 g /polybag same with 4720 kg/ha, k2 = give compos about 74,43 g /polybag same with    8720 kg/ha, k3 = give compos about 110,43 g /polybag same with 12720 kg/ha, k4 = give compos about 146,43 g /polybag same with 16720 kg/ha, k5 = give compos about 182,43 g /polybag same with 20720 kg/ha. The variable that has examined is the volume of root (cm3), amount of leaf clorofil (spad unit), wide of leaf (cm2), weight of dry plant s(g), weight of fresh plants(g), weight of leaf (sheet). The result of this research shows that the given of biomassa weeds broad leaves compos can increase the growth of mustrad greens on aluvial land. Biomassa weeds broad leaves compos is effective for the growht and result of mustrad greens on aluvial land is with dose 38,43 g/polybag. 
Kajian Fisiologi Tanaman Lidah Buaya dengan Pemotongan Ujung Pelepah pada Kondisi Cekaman Kekeringan Dwi Zulfita
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.644 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i1.1957

Abstract

Lidah buaya dikenal sebagai tanaman CAM sukulen yang di Kalimantan Barat umumnya ditanam di lahan gambut yang mempunyai kemampuan menahan air yang besar. Budidaya tanaman lidah buaya di lahan Alluvial dihadapkan pada masalah kekurangan air pada musim kemarau sehingga mengganggu proses fisiologis tanaman. Sementara ini ada anggapan bahwa di kalangan petani lidah buaya di Kalimantan Barat bahwa pemotongan ujung pelepahakan meningkatkan hasil panen. Sampai saat ini belum pernah diteliti bahwa pemotongan ujung pelepah dapat mengurangi transpirasi sehingga meringankan tanaman saat mengalami cekaman kekeringan.Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh cekaman kekeringan dan pemotongan ujung pelepah terhadap proses fisiologis tanaman lidah buaya serta mendapatkan kombinasi cekaman kekeringan dan pemotongan ujung pelepah yang memberikan proses fisiologis tanaman lidah buaya yang terbaik.Penelitian dilaksanakan di rumah plastik yang terletak di Kebun Percobaan dan Laboratorium Ekofisiologi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak dari Januari sampai Juni 2011.Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan faktorial 4 x 2 yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan dan 4 tanaman sampel pada setiap perlakuan. Faktor pertama berupa 4 arascekaman kekeringan (S) yaitu S1 (kadar air kapasitas lapang), S2 (kadar air 80% kapasitas lapangan), S3 (kadar air 60% kapasitas lapangan) dan S4 (kadar air 40% kapasitas lapangan). Faktor kedua adalah pemotongan ujung pelepah (P) dengan 2 aras yaitu P0 (ujung pelepah yang tidak dipotong 5 cm) dan P1 (ujung pelepah yang dipotong). Bahan tanaman adalah bibit lidah buaya yang berumur 6 bulan dengan jumlah pelepah 5.Media tanam yang digunakan adalah tanah Alluvial.Variabel yang diamati adalah luas daun, jumlah stomata, lebar bukaan stomata, laju transpirasi (malam hari), Bobot daun khas, Laju Asimilasi Bersih, Laju Pertumbuhan Nisbi, Bobot Kering Tanaman. Kata kunci: cekaman kekeringan, fisiologi, lidah buaya, pemotongan ujung pelepah
PENGARUH KOMPOSISI AMELIORAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KUBIS BUNGA PADA LAHAN PASANG SURUT SULFAT MASAM DENGAN SISTEM BUDIDAYA JENUH AIR Nurjani Nurjani; Basuni Basuni; Wasian Wasian; Dwi Zulfita
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4711

Abstract

The development of tidal land for agriculture faces various challenges in order to provide high productivity. One of the plant cultivation techniques developed in tidal areas is water saturated cultivation. This research aims to determine the growth and yield of flowering cabbage in acid sulphate tidal fields using a water-saturated cultivation system applied with various amelioran compositions. This research was carried out in Kalimas village, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency for 8 months (April – October). The research design that will be used is a field experiment with a split plot design with 2 treatment factors and 3 replications. The main plot is the Flower Cabbage variety (K) which consists of 2 varieties: k1 = Larissa F1 and k2 = Snow White F1. As a subplot is the amelioran composition (A) which consists of chicken manure (pka), goat manure (pkk), biological fertilizer (ph) and dolomite lime (kd) with 8 compositions, namely: a1 = pka, a2 = pkk, a3 = pka + ph a4 = pkk + ph, a5 = pka + kd, a6 = pkk + kd, a7 = pka + ph + kd, and a8 = pkk + ph + kd. The results of the research show that the amelioran composition has the same effect, while the variety and depth of the water table have a different effect on the growth of flowering cabbage plants on acid sulfate tidal land with a water-saturated cultivation system. The Larissa variety provides better growth than the Snowhite variety.