Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JAMBURA Journal of Architecture

PENERAPAN ARSITEKTUR MODERN PADA RANCANGAN PUSAT APRESIASI SENI DI GORONTALO Maryam Utami Andi Hasan; Mohamad Faisal Dunggio; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 1 (2023): JJoA : Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i1.18921

Abstract

ABSTRAK. Tanggung jawab untuk mengembangkan dan melestarikan warisan leluhur bukan lagi ditentukan sepenuhnya oleh pemerintah, tetapi oleh masyarakat, dalam hal ini mereka para pelaku seni, pecinta seni, pekerja seni, dan pemerhati seni serta lainnya agar kesenian dan budaya tidak hilang atau musnah di telan zamanGorontalo adalah salah satu daerah yang memiliki kesenian dalam bentuk seni rupa, seni tari, seni musik, seni teater, dan telah ada sejak periode pra-Islam di Gorontalo. Namun sampai sekarang geliat seni di Gorontalo semakin hari semakin memperihatinkan. Ruang kreatifitas semakin terbatas karena tidak didukung oleh sarana dan fasilitas. Ini menjadi problematika, setidaknya bagi ruang gerak untuk para pencinta seni agar bisa menuangkan ide-ide dan mengembangkan bakat-bakat mereka dibidang seni. Arsitektur Modern memiliki sifat dinamis, hasilnya lebih mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna, serta dapat menonjolkan tampilan suatu bangunan yang menggambarkan fungsinya. Kedinamisan arsitektur modern untuk menyesuaikan kedinamisan perkembangan seni khususnya pada kalangan generasi muda dalam meningkatkan potensi bakat anak bangsa, menjadikan dasar pemikiran dalam perancangan Pusat Apresiasi Seni dengan konsep Arsitektur Modern.Perancangan bangunan ini menggunakan transformasi bentuk sehingga menjadi bentuk Fidget Spinner, yang kesannya berwarna dan berputar. Pewarnaan seni dan kesan perkembangan seni yang semakin maju di Gorontalo.
KONSEP BIOPHILIC ARCHITECTURE SEBAGAI PENDEKATAN PADA AL-QUR’AN CENTER DI GORONTALO Nurmuhammad, Andi Annisa; Heryati, Heryati; Pratiwi, Niniek
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.21695

Abstract

Gorontalo regency is a city that possess a majority of Muslim population with a percentage of 98%. However, as times and technology have changed, many Muslims in Gorontalo have started to be influenced by foreign cultures that diverge greatly from Islamic teachings. The Gorontalo Muslim community in the globalization era must also face even more difficult challenges due to the intrussion of a culture of hedonizm, materializm and secularizm into human life. Thus, in order to meet this challenge, The Gorontalo Muslim community must increase their knowledge of their religion, specifically by reading the Qur’an and it also hoped that they will be able to resolve the widespread spiritual crisis that is presently plaguing them. For this reason, a forum is required that can emerge and revive the role of the Qur’an as a guideline for Muslim life, namely by building an Al-Qur’an Center in Gorontalo which prepares all facilities for Islamic activities based on the Qur’an and Hadith.The method used in the design and planning of Al-Qur’an Center is data collection,  which is the first step to collect factual issues that become the background of the title selection then obtain data through observation, which is by collecting data directly from the research site, interview method and literature study method, namely studying, understanding, literatureand searching for sources related to the research object. The design of Al-Qur’an Center is anticipated to be the best effort to overcome the current spiritual crisis in Gorontalo. By emphasizing the concept of Biophilic Architecture, this design will foster a positive relationship between humans and nature with Architecture, this design will foster a positive relationship between humans and nature with architecture. Biophilic design seeks to produce a space that can participate in improving the physical and mental well-being of human life. 
KONSEP ARSITEKTUR EKOLOGI PADA PERANCANGAN BUMI PERKEMAHAN PRAMUKA BOTUPINGGE DI GORONTALO Nurcahyo, Bagas Dwi; Heryati, Heryati; Abdul, Nurnaningsih Nico
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.21356

Abstract

The Scout Movement is a scouting organization that is officially recognized by the government and is tasked with shaping the character of Indonesia's young generation. Kwartir Daerah Gorontalo (Kwarda Gorontalo) is a Scout Movement organization at the Gorontalo Province level which until now Kwarda Gorontalo is actively carrying out scouting activities and has hosted national camps, but Kwarda Gorontalo does not yet have a permanent camping ground. Therefore, it is necessary to design a Scout Campground in Gorontalo as an educational campus for Scout members.In the Scout Movement there are moral values related to the environment, namely love for nature and compassion for fellow human beings, if it is related to the field of Architecture, the science that studies the relationship between humans and nature, namely Ecological Architecture.The research method used in this design is descriptive qualitative method. Primary data collection was carried out by direct observation (observation), as well as interviews with related parties, while secondary data collection was carried out using literature study methods, book references, journals or theses, as well as through internet media. The result of the design is a complete campground building with facilities to support various kinds of scouting activities. The principles of ecological architecture in the form of minimizing land damage and minimizing energy use, are applied to the arrangement of the site and the shape of the building. The site is laid out by maintaining the existing potential, the shape of the building uses the principles of ecological architecture by applying a form that is in harmony with the Gorontalo traditional house and camping tents. Gerakan Pramuka merupakan organisasi kepanduan yang resmi diakui oleh pemerintah dan diberi tugas untuk membentuk karakter generasi kaum muda Indonesia. Kwartir Daerah Gorontalo  (Kwarda Gorontalo) merupakan organisasi Gerakan Pramuka di tingkat Provinsi Gorontalo yang sampai saat ini Kwarda Gorontalo aktif melaksanakan kegiatan kepramukaan dan pernah menjadi tuan rumah perkemahan nasional, namun Kwarda Gorontalo belum memiliki Bumi Perkemahan tetap. Oleh sebab itu, diperlukan rancangan bumi perkemahan Pramuka di Gorontalo Sebagai kampus pendidikan anggota pramuka. Pada Gerakan Pramuka terdapat nilai-nilai moral yang berkaitan dengan lingkungan yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, jika dikaitkan pada bidang Arsitektur, ilmu yang mempelajari tentang hubungan manusia dan alam yakni Arsitektur Ekologi. Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung (observasi), serta wawancara dengan pihak terkait, sementara itu pengumpulan data sekunder dilakukan dengan metode studi literatur, referensi buku, jurnal atau skripsi, serta melalui media internet. Hasil perancangan berupa bangunan bumi perkemahan yang lengkap dengan fasilitas untuk menunjang berbagai macam kegiatan kepramukaan. Prinsip-prinsip arsitektur ekologi berupa meminimalisir kerusakan lahan dan meminimalisir penggunaan energi, diterapkan pada penataan site dan bentuk bangunan. Site ditata dengan mempertahankan potensi yang ada, bentuk bangunan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur ekologi dengan menerapkan bentuk yang selaras dengan rumah adat Gorontalo dan tenda perkemahan.
PENERAPAN ARSITEKTUR ANALOGI PADA PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI GORONTALO Husain, Mario; Heryati, Heryati; Abdul, Nurnaningsih Nico
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.21656

Abstract

Numerous musical enthusiasts in Gorontalo would like to further their education; however, they have to face the fact that educational facility does not exist in their area. There is no music art high school in Gorontalo that was created to accommodate prospective students who wish to continue their education in the music field. Those music enthusiasts study through independent learning, private course, or social media such a YouTube, Instagram, Facebook, and others online media. Therefore, music is one field that needs to be developed and facilitated in Gorontalo. Further, the data were collected through interviews, direct observation, and literature studies. The data is then processed into a design concept that uses an analogy as its approach. This design concept was then used to guide the College of Music Arts building in Gorontalo.Banyak peminat musik di Gorontalo yang ingin melanjutkan ilmu bermusiknya masih dihadapkan dengan fakta bahwa tempat untuk menimba ilmu yang mereka minati ternyata tidak ada di daerahnya. Di Gorontalo sendiri belum terdapat sekolah tinggi seni musik yang dibuat untuk dapat menampung minat calon mahasiswa di Gorontalo yang ingin melanjutkan ilmunya di bidang bermusik. Rata-rata dari mereka yang memiliki minat terhadap musik, belajar secara mandiri melalui kursus privat ataupun hanya melalui media internet seperti YouTube, Instagram, Facebook dan media online lainnya. Oleh karena itu, musik menjadi salah satu bidang yang perlu dikembangkan dan difasilitasi di Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tiga cara pengumpulan data yakni, Wawancara, Observasi Langsung, dan Studi Literatur. Melalui tahapan pendekatan dengan mengumpulkan data-data yang ada, kemudian mengungkapkan masalah yang didapati dan membuat tujuan perancangannya sekaligus menyusun teori-teori yang bisa mendukung pada saat perancangan. Hasil yang didapat melalui analisis diolah menjadi sebuah konsep perancangan dengan menggunakan analogi sebagai pendekatannya. Konsep perancangan ini untuk kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam merancang bangunan Sekolah Tinggi Seni Musik di Gorontalo.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdul, Nurnaningsih N. Aditya, Rizki - Agus Mulyani Agustini, Eka Akila Akila Al Farozi, Muhamad Ali Hartawan Amir Abbas Andini, Winda Anugrah Octavian, Wendy Apriana Apriana Aprizal Rosadian Arafat, Yasir arizona, rio Asmawati Asmawati Asykur, Abdillah Damayanti, Selvina Darnila, Eka Djaelani, Zuhriyati Dwi Warsari, Dwi Ebit Saputra Edduar Hendry Edholianansyah Edholianansyah Emma Lilianti, Emma Erfan Robyardi Fatmah Fatmah Feby, Feby Fitri, Ressy Dwi Hariana, Hariana Husain, Mario Ilhamsyah Ilhamsyah istiqomah istiqomah Ivada, Indianis Kalih Trumansyahjaya Kurbani, Adie Lintak, Rahmawaty B Mahardika, Juita Maliah Maliah Maryam Utami Andi Hasan Masita, Masita Masyrullahushomad, Masyrullahushomad Meilinda Lestari Modjo Moh. Faisal Dunggio Muhammad Najib Nasaruddin Nasaruddin Ninin Non Ayu Salmah, Ninin Non Ayu Nisa' Ulul Mafra Nur Ramadhan, Nur Nurcahyo, Bagas Dwi Nurhayati Nurhayati Nurkardina Novalia Nurmuhammad, Andi Annisa Nurnanigsih N. Abdul Nurnaningsih Nico Abdul Nurnaningsih Nico Abdul Oktariansyah Oktariansyah, Oktariansyah Paputungan, Elsi Firstanianda Pratama, Rico Arya Pratiwi, Niniek Putra Surya, Ego Putra, Muhammad Meisandy Pratama Reina Damayanti Reva Maria Valianti, Reva Maria Rini Novianti Robyardi, Erfan ROY SAPUTRA Ruslan Ruslan Santi Puspita Sari, Mariskha Nopita Setyawati, Dewi Sri Wahyuni Suhada Suhada Suhada Suhada, Suhada Tamara, Liensa Tia Rusdiana, Yusinta Tiarusdiana, Yusinta Tika Zahara Tri Darmawati Tri Darmawati, Tri Trifandi Lasalewo Usman, Benny Wahyu Saputra Wendy Anugrah Octavian, Wendy Anugrah Yuliarni Yuliarni Yusinta Tia Rusdiana