Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI BPM “B” BUKITTINGGI TAHUN 2015 Yuhendri Putra; Rahayu Rahayu
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i2.323

Abstract

          Childbirth period (puerperium) is the reproductive period of the reproductive organ as it was before pregnancy within six weeks after birthing.  In a developing country like Indonesia, the childbirth period is a critical period for the mother. It is estimated that 60% of maternal deaths of an accident after birthing within the first 24 hours with almost 50% totally. One of the psychological disorders experienced by the puerperal mother is anxiety than 20% of postpartum women experience a feeling disorder with anxiety and panic symptoms. Facial Loving Touch is one of the complementary therapies to reduce stress and anxiety. This study aims to see the effect of facial loving touch on the decrease of anxiety in postpartum mother at the Mother and Child Hospital Sayang Ibu of Pariaman in 2017. This research uses a Quasi-Experiments design with one group pretest-posttest. The time of the research from 29 August - 1 October at Maternal and Child Hospital Sayang Ibu of Pariaman. the Number of sample 10 people with sampling technique of purposive sampling. The results showed that pretest anxiety level 19.50 and posttest 15.20 Statistical test results using paired T-test obtained p = 0,0001 ≤ α 0.05 so it can be concluded that there is influence facial loving touch on decrease anxiety in postpartum at the Hospital of Mother and Child sayang ibu Pariaman in 2017. The results of this study are expected to postpartum mothers to be able to access info about the benefits of facial loving touch as one of the complementary therapies.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DENGAN PRILAKU SEKS PRANIKAH DI SMKN 1 BATUSANGKAR TAHUN 2016 Yuhendri Putra; Fitriani MS
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v9i1.341

Abstract

According to the World Health Organization (WHO) 20% of 515,000 maternal deaths worldwide are caused by anemia. Anemia is a condition of decreased hemoglobin, hematocrit and erythrocyte counts below normal values. This study aims to determine the effect of green beans juice on hemoglobin levels of pregnant women with mild anemia trimester III. This was Quasi-Experiment with one-group pre-test design post-test design. The sample of the study were 16 pregnant women with mild anemia using purposive sampling technique. Each respondent is given treatment by giving green bean juice for as 250 cc, 2 twice per day for 7 days. Data were analyzed with Paired T-Test Sample. There was the influence of green beans on the increase of pregnant women's hemoglobin level but it is not very significant, this green bean juice should be used as a preventive effort in the prevention of anemia. Suggestions for promoting green beans juice in an attempt to prevent anemia in pregnant women.
FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN ISPA Yuhendri Putra; Sekar Sri Wulandari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i1.378

Abstract

1 dari 4 anak mengalami ISPA di indonesia pada tahun 2016,  di Kab. Lima Puluh kota14,38%, di Puskesmas Rimbo Data ISPA 369 kasus. Di Puskesmas Rimbo Data kasus ISPA banyak diderita oleh orang dewasa karena beberapa faktor pencetus, salah satunya wilayah ini berada di sekitar jalan raya Sumbar-Riau dan sering terjadi polusi udara dan sanitasi lingkungan yang kurang memadai.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Faktor Penyebab ISPA dengan Tingkat kejadian ISPA pada penderita ISPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel didapatkan sebanyak 79.Data dianalisis menggunakan uji chi square (CI 95%, 0.05). Hasil analisis menyatakan  Analisis bivariat hubungan antara sanitasi lingkung dan kejadian ISPA menunjukkan adanya (p value 0.007) (p<0.05) dan hubungan antara polusi udara dengan kejadian ISPA (p value 0.018). Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Rimbo Data untuk dapat mendorong dan membina masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan lingkungan sehingga memperkecil resiko terjadinya ISPA.
Analysis of Factors Associated with Hemodialysis Patient Compliance During the Covid-19 Pandemic Rahma Hidayati; Agus Citra Demawan; Elfira Husna; Evi Susanti; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v14i1.940

Abstract

Background: Undergoing hemodialysis during the pandemic has become a polemic for patients with kidney failure. As one of the groups at risk and susceptible to exposure, concerns about being exposed to the virus and the consequences if not undergoing hemodialysis are difficult choices. For each dialysis session, the patient must be in contact with many people in one room for 4-5 hours. In addition, their travel to and from the hospital, also increase the chance of being exposed to Covid-19. The uncertainty and low predictability of COVID-19 have an impact on patient adherence to hemodialysis. Meanwhile, patients who do not perform routine hemodialysis are also at risk for various complications, decreasing quality of life and the threat of death.Aims: the purpose of this research was to identify the factors related to patient compliances with hemodialysis therapy during the pandemic Covid-19.Methods : This research was a descriptive analytic using a cross sectional design. Number of samples involving 97 people was taken by a technique. Data was collected using a questionnaire and analyzed with multivariate statistics.Results: 52.6% of respondents did not comply with the hemodialysis schedule. The factors related to the non-adherence were education level (p = 0.003), anxiety level (p = 0.002), ease of access to health services (p = 0.00) and family support (p = 0.00).Conclusion: This research concluded that ease of access to health services was the main predictor of patient adherence to hemodialysis during the pandemic Covid-19.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP INTERNE RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH SM BATUSANGKAR TAHUN 2013 Rinawati Kasrin; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.185

Abstract

Flebitis merupakan komplikasi akibat pemasangan infus yang masih banyak terjadi di rumah sakit dengan tanda dan gejala adanya daerah yang memerah dan hangat, nyeri atau rasa lunak dan pembengkakan didaerah penusukan atau sepanjang vena. Hasil survei awal di Ruang Rawat Interne RSUD Prof. Dr. Ma. Hanafiah, SM Batusangakar ditemukan masih ada pasien yang terpasang infus mengalami flebitis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama terpasang infus, lokasi pemasangan dan penggantian balutan terhadap kejadian flebitis pada pasien pemasangan infus. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai Mei tahun 2013 dengan jenis penelitian kwantitaif yang menggunakan metode analitik observasional dan penelitian ini menggunakan disain crossectional. Sampel adalah pasien yang terpasang infus yang berjumlah 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan data uji chi-square kemudian diolah dengan komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan faktor pada lama terpasang nilai p value =0,007 < 0,05, maka terdapat pengaruh lama terpasang infus dengan kejadian flebitis. Pada faktor lokasi pemasangan didapatkan nilai p value=0,025 < 0,05, maka terdapat pengaruh lokasi pemasangan dengan kejadian flebitis. Pada penggantian balutan didapatkan nilai p value=0,025 < 0,05, maka terdapat pengaruh penggantian balutan terhadap kejadian flebitis. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh lama terpasang, lokasi pemasangan dan penggantian balutan terhadap kejadian flebitis pada pasien pemasangan infus. Diharapkan pada perawat pelaksana agar lebih meningkatkan perawatan pada pasien yang terpasang infus.
Pengaruh Terapi Musik Mozart Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Fraktur Di Ruang Bedah Rsud Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2012. Elfira Husna; Yuhendri Putra Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.199

Abstract

Fraktur telah menjadi masalah yang paling sering dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan diseluruh dunia. Menurut WHO 2010 Penyebab dari fraktur yang paling banyak yaitu karena kecelakaan lalu lintas. Fraktur adalah kondisi dimana terjadi patahan pada tulang yang bisa menimbulkan nyeri, nyeri merupakan masalah yang paling sering dijumpai pada penderita fraktur. Musik mozart adalah musik klasik yang paling banyak digunakan untuk mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi musik mozart terhadap intensitas nyeri pada pasien fraktur di ruang bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2012. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode preexperimen dengan rancangan one group pretest –posttest. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami fraktur yang ada di ruang bedah RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Jumlah respondan yang dijadikan sampel sebanyak 10 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data paired sample t- test. Hasil uji statistik menyeluruh nilai p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil besarnya nilai p yang diperolah maka disimpulkan terdapat pengruh yang signifikan antara terapi musik mozart terhadap intensitas nyeri pada pasien yang mengalami fraktur. Setelah penelitian ini di harapkan pasien mampu menerapkan terapi musik mozart sehingga dapat mengurangi nyeri.
Hubungan Kejadian Verbal Abuse Orang Tua Terhadap Anak Dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Pra-Sekolah Di Kelurahan Tarok Dipo Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi Tahun 2014 Yade Yade Kurnia Sari; Yuhendri Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v5i2.227

Abstract

Verbal abuseatau biasa disebut emotional child abuse adalah tindakan lisan atau perilaku yang menimbulkan konsekuensi emosional yang merugikan. Kekerasan berdampak pada fisik maupun psikologis pada anak dan dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan termasuk perkembangan kognitif anak. Sejak Januari hingga April 2014kasus kekerasan fisik terhadap anak sebanyak 94 kasus, kekerasan emosional sebanyak 12 kasus dan kekerasan seksual sebanyak 459 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian verbal abuse orang tua terhadap anak dengan perkembangan kognitif anak usia Pra-sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tarok Dipo Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang, dengan desain penelitian Cross Sectional, pada bulan Agustus 2014, jumlah sampel sebanyak 67 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner dan observasi menggunakan format denver II, data diolah dan dianalisis dengan komputer.Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian kecil ada kejadian verbal abuse orang tua terhadap anak (46,3%), sebagian besar perkembangan kognitif anak usia Pra-sekolah meragukan (38,8%), normal (31,3%) dan dimana P Value > 0,05 adalah P = 0,710. Berdasarkan variabel yang diteliti, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian verbal abuse orang tua dengan perkembangan kognitif anak usia Pra-sekolah. Dengan demikian diharapakan kepada masyarakat dan tenaga kesehatan perlunya memperhatikan perkembangan kognitif anak usia Pra-sekolah, dan dapat memberikan penyuluhan tentang informasi perkembangan anak sesuai dengan “asah”, “asih”, dan “asuh” tiap tahap perkembangannya dan dapat mewujudkan Bukittinggi menuju kota layak anak.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Demam Kejang Berulang pada Balita di Ruang Rawat Anak RSAM Bukittinggi Cecep Sobirin; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i1.235

Abstract

Menurut WHO tahun 2009 salah satu infeksi nasokomial adalah infeksi luka pasca operasi, dimana hal ini bisa menjadi penyebab utama morbiditas, mortalitas. Resiko terjadinya infeksi setelah pembedahan dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk didalamnya, umur pasien, status nutrisi dan obesitas. Berdasarkan pengambilan data di RSUD pada tahun 2012 ditemukan 49 pasien yang menjalani operasi laparatomi, hamper 50% orang diantaranya mengalami infeksi pada luka post operasi dan pada tahun 2013 dari 61 pasien yang menjalani operasioperasi laparatomi, 50% orang diantaranya mengalami infeksi luka operasi, dimana terdapat peningkatan kejadian infeksi luka post operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan tejadinya infeksi luka pasien post laparatomi. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasi dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 30 orang, dengan pengolahan data menggunakan chi-squere. Alat yang digunakan adalah lembar kuesioner dan observasi. Variabel yang diteliti adalah umur, status nutrisi, obesitas dan infeksi luka psien post laparomi. Penelitian ini menunjukan 72,7 % responden yang berumur >60 tahun beresiko terhadap infeksi post laparatomi, 71,4% responden dengan status nutrisi buruk, 71,4% responden mengalami obesitas dan 33,3% responden yang terjadinya infeksi luka post laparatomi. Analisis bivariat, ada hubungan umur (p value 0,001), status nutrisi (p value 0,026) dan obesitas ( p value 0,111) dengan terjadinya infeksi pada pasien post laparatomi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara umur, status nutrisi dan obesitas dengan terjadinya infeksi pada pasien post laparatomi di RSUD Achmad Darwis Suliki, disarankan pada pihak RSUD agar bisa memberikan penyuluhan tentang upaya preventif terjadinya infeksi.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POLI KLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015 Yuhendri Putra; Rinawati Kasrin; Yade Kurnia Sari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i1.237

Abstract

Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood pressure in the arteries continuously over a period. several risk factors that can take into severe hypertension, among other things: stress, obesity, food containing salt, high cholesterol, preserved foods, meat, fruit durian, cigarettes, coffee, family history or genetic and age. Most of it is an indicator of an unhealthy lifestyle. Lifestyle is a pattern of life which describes the overall self interacts with its environment. The purpose of this study was to determine the relationship between lifestyle with hypertension. The sampling technique accidental sampling as many as 95 respondents. The independent variable in this study is a lifestyle, while the dependent variable was the incidence hipertensi Hasil univariate analysis obtained more than half of respondents (51.6%) who have a healthy lifestyle and more than half of respondents (52.6%) who had hypertension. Bivariate analysis results There is significant correlation between lifestyle with hypertension (p = 0.003 and OR = 3.937). So lifestyle is associated with the incidence of hypertension. For it is expected to further research to examine the other variables.
HUBUNGAN PERILAKU DAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS TIGO BALEH KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2014 Andika Sulistiawan; Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i1.243

Abstract

Dengue feveris a disease caused by the dengue virus isclassified as an arbovirus and entered into the patient's body through the bite of Aedes aegypty. Based on the initial survey, the working area Talawi health center has the highest prevalence of DHF compared to other health centers. The purpose of this study was to identify factors that affect the incidence of dengue in the health centers of Talawi, Sawahlunto 2014. Analytic descriptive method of research methods with cross sectional design. The population is all the people who are in the health centers of Talawi, Sawahlunto samples to taling 98 respondent. Univariate data processing is done by editing, coding, precessing, dry and bivariate data analysis performed by computer using statistical test chi-square test at the 0.05 significance. From the results of this study showed no significant relationship between know The results showed 47 respondents (48.0%) have less knowledge, more than half of the 58 respondents (59.2%) had a negative attitude, more than half of the 52 respondents (53.1%) had no clean environment, and who have had DHF 44 respondents (44.9%). In conclusion, no significant association between knowledge of the incidence of DHF (p value = 0.048), no significant relationship between the attitude of the incidence of DHF (p value = 0.037), no significant relationship between the environment and the incidence of DHF (p value = 0.023) incidence of DHF. Educational institutions are expected to be used as baseline data for further research, as the empirical data for the development of nursing, and a clean environment are expected to have a sense of community is higher so as to have a positive attitude to the incidence of dengue. This requires cooperation between public health officials in an effort to prevent the occurrence of DHF