Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Teman Sebaya (peer Influence) Terhadap Ketidakhadiran Pesertadidik Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kec. Sangir Kab. Solok Selatan Raudhatul Jannah, Hanifah; Dianto, Mori; Mulyani, Rila Rahma
Jurnal Consulenza : Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 8 No 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jcbkp.v8i2.4216

Abstract

Peer influence is often a factor that influences students' decisions, including in the issue of absenteeism, which is a major challenge in the Junior High School (SMP) environment. This study aims to examine how peer influence influences student absenteeism in Junior High Schools in Sangir District, South Solok Regency. In this study, a quantitative research design was used using a simple linear regression analysis to see the effect of variable X on variable Y. The subjects in this study were 41 students of grades VII and VIII of Junior High Schools (SMP) in Sangir District, South Solok Regency. The sampling technique was carried out using the Cluster Sampling Technique. The results of this study indicate that there is a significant influence (Ha) between peer influence on student absenteeism in Junior High Schools (SMP), with a significance value of 0.044 <0.05, indicating that (Ha) is accepted. It can be concluded that 1) Peer influence of students is in the high category with a percentage of 85.37%, 2) Student absence is in the low category with a percentage of 80.49%, 3) The results of the analysis show that there is a significant influence (Ha) between peer influence on student absence. By finding the results of the significant influence of the circle of friends on the level of absence, this study contributes by providing a strong data foundation for schools to design strategic guidance and counseling programs, utilizing peer influence as a force to encourage optimal   attendance
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP KESEHATAN MENTAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 12 PADANG Zayani, Claresta Gitta; Dianto, Mori; Usman, Citra Imelda
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i3.6917

Abstract

This research is motivated by the problems of students who show excessive distrust, feelings of threat, feeling worthless, incapable of controlling emotions, and fear of getting out of their comfort zone. This condition is closely related to the aspects of peer social support and mental health. The purpose of this study is to describe: (1) the social support profile of peers at SMP Negeri 12 Padang, (2) the mental health profile of students, and (3) the influence of peer social support on the mental health of students. This study uses a descriptive quantitative method with a correlational design. The research population was 139 students in grade VIII of SMP Negeri 12 Padang, with a sample of 59 people selected through simple random sampling techniques. The research instrument was in the form of a Likert scale questionnaire, while the data analysis used descriptive analysis, analysis prerequisite tests (normality, homogeneity, and linearity), and simple regression analysis. The results showed that (1) peer social support was in the good and good category, (2) students' mental health was in the good category, and (3) peer social support had an effect on mental health by 2.39% with the weak category. This study recommends that BK teachers strengthen counseling services that are not only peer-based, but also involve families, school environments, and students' personal aspects, including peer counseling training to be more targeted. ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan peserta didik yang menunjukkan ketidakpercayaan berlebihan, perasaan terancam, merasa tidak berharga, kurang mampu mengendalikan emosi, serta ketakutan keluar dari zona nyaman. Kondisi tersebut erat kaitannya dengan aspek dukungan sosial teman sebaya dan kesehatan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil dukungan sosial teman sebaya di SMP Negeri 12 Padang, (2) profil kesehatan mental peserta didik, serta (3) pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap kesehatan mental peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan desain korelasional. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 12 Padang sebanyak 139 orang, dengan sampel 59 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat analisis (normalitas, homogenitas, dan linearitas), serta analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dukungan sosial teman sebaya berada pada kategori baik dan cukup baik, (2) kesehatan mental peserta didik berada pada kategori cukup baik, dan (3) dukungan sosial teman sebaya berpengaruh terhadap kesehatan mental sebesar 2,39% dengan kategori lemah. Penelitian ini merekomendasikan agar guru BK menguatkan layanan konseling yang tidak hanya berbasis teman sebaya, tetapi juga melibatkan keluarga, lingkungan sekolah, serta aspek pribadi siswa, termasuk pelatihan peer counseling agar lebih terarah.
Analisis Teori Social Cognitive Career Theory ( SCCT ) dalam Pemilihan Karir Siswa chantiqa, T. chantiqa Salsabilla Az-Zahra; Dianto, Mori; Helvirianti, Eka; Hutasuhut, Raihan Mahmud
Educandumedia: Jurnal Ilmu pendidikan dan kependidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Yayasan Insan Cipta Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61721/educandumedia.v4i2.331

Abstract

kajian menyeluruh terhadap Teori Karir Kognitif Sosial sebagai kerangka teori dalam kaitannya dengan pilihan karir yang dilakukan siswa. Dengan memusatkan perhatian pada bagian-bagian penting dari hipotesis ini, penelitian ini berencana untuk menguji bagaimana unsur-unsur mental, sosial, dan alam berhubungan untuk membentuk proses pengambilan keputusan karir siswa. Melalui pemahaman SCCT yang unggul, diyakini dapat ditemukan metodologi pendekatan yang dapat memperluas kelangsungan arahan kejuruan di sekolah. Penelitian kepustakaan atau tinjauan pustaka digunakan untuk penelitian ini. Survei penulisan adalah penelitian yang secara mendasar mengaudit informasi dan pemikiran yang terkandung dalam sekelompok tulisan ilmiah dan membentuk komitmen hipotetis dan sistemik terhadap subjek tertentu. Dalam situasi ini, cara yang paling umum untuk mengumpulkan informasi dan data adalah melalui berbagai sumber perpustakaan, misalnya buku, buku harian, catatan, artikel, dan berbagai sumber yang berkaitan dengan subjek yang sedang dieksplorasi. Hipotesis Panggilan Mental Sosial adalah sistem hipotesis mental sosial untuk profesi, yang dibuat oleh Lent, Brown dan Hackett pada tahun 1994, hipotesis ini secara signifikan mempengaruhi penelitian tentang keputusan profesi. Proses penentuan pekerjaan yang dipahami oleh hipotesis SCCT, dimulai dari orang-orang yang menyusun minat, sekadar memutuskan, dan mencapai tingkat kemajuan dalam profesinya. SCCT berpusat pada faktor mental seperti kecukupan diri, asumsi hasil, dan tujuan. Keputusan karir bagi siswa dapat dilakukan dengan memanfaatkan perluasan self-viability dengan adanya gagasan hipotesis profesi mental sosial bagi siswa dalam mengambil keputusan. Proses dimana individu mengembangkan minat, membuat keputusan, dan mencapai berbagai tingkat keberhasilan dalam upaya pendidikan dan profesional diuraikan dalam konsep SCCT. Hipotesis Profesi Mental Sosial menggarisbawahi bahwa siklus dinamis terbentuk dari kelangsungan hidup yang sesuai dengan asumsi untuk hasil yang ideal.
Pengaruh Dampak Penggunaan Gadget terhadap Minat Belajar Peserta didik di Kelas X SMK Negeri 1 Sutera Kebupaten Pesisir Selatan Wulandari, Sayang; Dianto, Mori; Triyono, Triyono
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat belajar peserta didik yang dipengaruhi oleh dampak penggunaan gadget. Tujuan penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan penggunaan gadget 2). Mendeskripsikan minat belajar. 3). Menguji pengaruh dampak penggunaan gadget terhadap minat belajar peserta didik dalam pembelajaran kelas X di SMKN 1 Sutera. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi linear sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 167 Orang dan sampel dalam penelitian berjumlah 117 orang dengan menggunakan proportional radom sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Analisis data menggunakan teknik presentase dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menggungkapkan bahwa 1) minat belajar peserta didik kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten pesisir Selatan berada pada kategori sedang yaitu 43%. 2). Penggunaan gadget peserta didik kelas X di SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten pesisir Selatan berada pada kategori sedang yaitu 65%. 3).Terdapat pengaruh dampak penggunaan gadget terhadap minat belajar peserta didik di kelas X SMK Negeri 1 Sutera Kabupaten pesisir Selatan dalam kategori kuat (73,5%). Maka hipotesis diterima yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan variable dampak penggunaan gadget terhadap minat belajar.
Efektivitas Pelaksanaan Konseling Psikologi Individual Pendekatan Adlerian dalam Mengatasi Feeling of Inferiority Peserta Didik di SMK N 5 Padang Ata, Sonata Sukama Wijaya; Triyono; Dianto, Mori
Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 5 No 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/syifaulqulub.v5i1.6906

Abstract

Abstract This research investigates the feeling of inferiority, which is the lack of self-confidence in students that affects social skills. This study aims to: 1) describe the feelings of inferiority of students before and after implementing individual psychological counseling with the Adlerian approach and 2) test the effectiveness of individual psychological counseling services with the Adlerian approach in overcoming feelings of inferiority. This experimental quantitative research was designed with a one-group pretest-posttest with a population of 8 students, a sample of 4 students, and research data were analyzed using sampling techniques, percentage techniques, and a t-test using a questionnaire as a research instrument. Through the results of hypothesis testing, which is tcount is preponderant than ttable (6.666 > 1.894), Ha is accepted while Ho is rejected. Moreover, the results of the study show that: 1) there are differences in feelings of inferiority before and after the implementation of individual psychological counseling with the Adlerian approach in Class X Electronics 2 SMKN 5 Padang and 2) the Adlerian approach proved effective in overcoming feelings of inferiority, indicating that there are differences after the Adlerian approach is implemented Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh feeling of inferiority, yaitu kurangnya rasa percaya diri pada peserta didik sehingga mempengaruhi kemampuan bersosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan feeling of inferiority peserta didik sebelum dan sesudah dilaksanakannya konseling psikologi individual dengan pendekatan Adlerian serta 2) menguji efektivitas layanan konseling psikologi individual pendekatan Adlerian dapat mengatasi feeling of inferiority. Penelitian kuantitatif eksperimen ini di desain dengan one-group pretest-postest dengan populasi sebanyak 8 peserta didik, sampel 4 peserta didik, dan data penelitian dianalisis menggunakan teknik sampling, teknik persentase, dan uji-t menggunakan angket sebagai instrument penelitian. Melalui hasil uji hipotesis, yaitu thitung lebih besar dari ttabel (6.666 > 1.894), sehingga Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Sehingga, hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan feeling of inferiority sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling psikologi individual pendekatan Adlerian di Kelas X Elektronika 2 SMKN 5 Padang serta 2) pendekatan Adlerian terbukti efektif dalam mengatasi perasaan rendah diri, hal ini menunjukkan adanya perbedaan setelah pendekatan Adlerian diterapkan.
KONTRIBUSI DUKUNGAN ORANGTUA TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMK N 3 PADANG A, Honesty Puti W,; Dianto, Mori; Mulyani , Rila Rahma
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34049

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi adanya peserta didik yang kurangnya dukungan orangtua terhadap hasil belajar peserta didik. Dukungan sosial orangtua diduga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, baik positif maupun negatif. Dukungan orangtua dalam mewujudkan suasana belajar kepada peserta didik sangat mempengaruhi karena pada umumnya peserta didik masih tergantung pada kedua orangtuanya, baik dukungan moral maupun materi. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan seluruh peserta didik kelas XI sebagai populasi sebanyak 427 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 103 peserta didik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Analisis data dalam penelitian ini adalah persentase dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Dukungan orangtua berada pada kategori tinggi. 2) Hasil belajar peserta didik SMK N 3 Padang berada pada kategori tinggi. 3) Adanya kontribusi dukungan orangtua terhadap hasil belajar peserta didik SMK N 3 Padang sebesar 57%. Penelitian ini direkomendasikan agar dukungan orangtua yang tinggi mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Determinasi Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Bullying Peserta Didik SMP Meysa Putri, Alvina; Dianto, Mori; Chandra, Yasrial
Kartika: Jurnal Studi Keislaman Vol. 5 No. 3 (2025): Kartika: Jurnal Studi Keislaman (November)
Publisher : Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU) PCNU Kabupaten Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59240/kjsk.v5i3.345

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of high parental parenting patterns on bullying behavior in students. The purpose of this study is to describe: 1. Description of Parenting Patterns in Class VIII SMP N 14 Dumai. 2. Description of Bullying Behavior in Students in Class VIII SMP N 14 Dumai. 3. The Influence of Parenting Patterns on Bullying Behavior in Students in Class VIII SMP N 14 Dumai. This study used a quantitative research method of simple linear regression analysis. The population was 243 with a purposive sampling technique with a sample size of 151. The instrument used in this study was a questionnaire. Data analysis in this study used percentages and simple linear regression. The results of this study are: 1. Description of parental parenting patterns in Class VIII SMP N 14 Dumai is in the low category. 2. Description of bullying behavior in students in Class VIII SMP N 14 Dumai is in the low category. 3. There is a significant influence between parenting styles on bullying behavior in students in grade VIII of SMP N 14 Dumai. In other words, the hypothesis is accepted that there is an influence of parenting styles on students' bullying behavior of 78. The results of this study recommend that students can build good relationships with their parents because this has been proven to have a positive influence on bullying behavior. Emotional intelligence abilities, especially in recognizing and managing one's emotions, because this has been proven to have a positive influence on the smoothness of interpersonal communication.
Meningkatkan Minat dan Disiplin Belajar Anak Suryadi, Suryadi; Dianto, Mori; Adison, Joni
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1972

Abstract

Sekolah dasar merupakan hal yang mendasar dan sebagai penentu untuk bisa mengembangkan segala potensinya anak pada masa yang akan datang. Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosional cenderung mampu untuk mengendalikan dirinya baik dalam hal belajar maupun kehidupan sosialnya. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, maka perlu individu memiliki minat yang tinggi dan kedisplinan dalam belajar serta kegiatan lainnya. Untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran. Dalam hal ini penting untuk memahaminya perlu kitaketahui apa itu minat?. Minat dapat diartikan sebagai sejauh mana seorang siswa tertarik atau terlibat dalam aktivitas tertentu. Ini bukan hanya masalah apakah siswa menyukai mata pelajaran tersebut atau tidak. Sebaliknya, minat mencakup sikap, motivasi, dan keterlibatan siswa dengan materi. Minat belajar siswa dapat berbeda-beda tergantung dari banyak faktor, seperti kepribadian, lingkungan, dan materi yang diajarkan. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang minat belajarnya rendah. Disiplin belajar sangat penting, karena sikap disiplin bertujuan agar dapat menjaga dari perilaku yang menyimpang dan hal-hal yang dapat menganggu dalam proses pembelajaran. Dengan disiplin membuat siswa terlatih dan mempunyai kebiasaan melakukan tindakan yang baik serta dapat mengontrol setiap tindakannya sehingga siswa akan taat, patuh dan tertib terhadap kegiatan belajar mengajar. Di dalam pembelajaran, disiplin sangat dibutuhkan karena tanpa adanya kesadaran melaksanakan aturan yang ditetapkan sebelumnya, pembelajaran tidak akan berjalan efektif dan optimal. Oleh karena itu, agar pembelajaran berjalan lancer, maka semua siswa harus disiplin baik disiplin mentaati peraturan sekolah, disiplin mengerjakan PR, disiplin dalam mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar di rumah. Tingkat kedisiplinan belajar setiap siswa akan berbeda-beda. Siswa yang terbiasa dalam disiplin belajar akan mempergunakan waktu sebaik-baiknya di rumah maupun di sekolah sehingga akan menunjukkan kesiapannya dalam proses pembelajaran di sekolah, sedangkan siswa yang tidak disiplin belajar mereka kurang menunjukkan kesiapannya dalam belajar. Mereka akan menunjukkan perilaku yang menyimpang dalam proses pembelajaran seperti tidak mengerjakan PR, membolos, tidak memperhatikan penjelasan guru, melanggar tata tertib sekolah.
Hubungan Self Awareness dengan Kedisiplinan Pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 1Tigo Nagari Kabupaten Pasaman Saputri, Feni; Dianto, Mori; Mulyani, Rila Rahma
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i4.2270

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan perilaku peserta didik seperti keterlambatan datang ke sekolah, tidak memakai seragam sesuai aturan, tidak mengerjakan tugas tepat waktu, dan meninggalkan kelas saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, beberapa peserta didik menunjukkan kurangnya kesadaran diri terhadap tanggung jawab dan peran sebagai pelajar, seperti membandingkan diri secara negatif dengan orang lain, kurang percaya diri, dan tidak mampu mengenali emosi diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Tingkat self awareness peserta didik kelas VIII di SMP N 1 Tigo Nagari, 2) Tingkat kedisiplinan peserta didik kelas VIII di SMP N 1 Tigo Nagari, dan 3) Hubungan antara self awareness dengan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di SMP N 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan populasi sebanyak 120 peserta didik dan sampel sebanyak 60 peserta didik yang diambil melalui teknik proportional sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket, dan teknik analisis data menggunakan persentase serta uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Self awareness peserta didik berada pada kategori tinggi, 2) Kedisiplinan peserta didik berada pada kategori sangat baik, dan 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara self awareness dengan kedisiplinan dengan koefisien korelasi sedang dan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan kepada peserta didik untuk terus meningkatkan self awareness dan kedisiplinan agar dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Bagi guru bimbingan dan konseling untuk terus mendorong dan memotivasi peserta didik agar dapat meningkatkan self awareness dan kedisiplinan di lingkungan sekolah