This research is motivated by the problems of students who show excessive distrust, feelings of threat, feeling worthless, incapable of controlling emotions, and fear of getting out of their comfort zone. This condition is closely related to the aspects of peer social support and mental health. The purpose of this study is to describe: (1) the social support profile of peers at SMP Negeri 12 Padang, (2) the mental health profile of students, and (3) the influence of peer social support on the mental health of students. This study uses a descriptive quantitative method with a correlational design. The research population was 139 students in grade VIII of SMP Negeri 12 Padang, with a sample of 59 people selected through simple random sampling techniques. The research instrument was in the form of a Likert scale questionnaire, while the data analysis used descriptive analysis, analysis prerequisite tests (normality, homogeneity, and linearity), and simple regression analysis. The results showed that (1) peer social support was in the good and good category, (2) students' mental health was in the good category, and (3) peer social support had an effect on mental health by 2.39% with the weak category. This study recommends that BK teachers strengthen counseling services that are not only peer-based, but also involve families, school environments, and students' personal aspects, including peer counseling training to be more targeted. ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan peserta didik yang menunjukkan ketidakpercayaan berlebihan, perasaan terancam, merasa tidak berharga, kurang mampu mengendalikan emosi, serta ketakutan keluar dari zona nyaman. Kondisi tersebut erat kaitannya dengan aspek dukungan sosial teman sebaya dan kesehatan mental. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) profil dukungan sosial teman sebaya di SMP Negeri 12 Padang, (2) profil kesehatan mental peserta didik, serta (3) pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap kesehatan mental peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan desain korelasional. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 12 Padang sebanyak 139 orang, dengan sampel 59 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa angket skala Likert, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat analisis (normalitas, homogenitas, dan linearitas), serta analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dukungan sosial teman sebaya berada pada kategori baik dan cukup baik, (2) kesehatan mental peserta didik berada pada kategori cukup baik, dan (3) dukungan sosial teman sebaya berpengaruh terhadap kesehatan mental sebesar 2,39% dengan kategori lemah. Penelitian ini merekomendasikan agar guru BK menguatkan layanan konseling yang tidak hanya berbasis teman sebaya, tetapi juga melibatkan keluarga, lingkungan sekolah, serta aspek pribadi siswa, termasuk pelatihan peer counseling agar lebih terarah.