Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Efektivitas Pelaksanaan Konseling Psikologi Individual Pendekatan Adlerian dalam Mengatasi Feeling of Inferiority Peserta Didik di SMK N 5 Padang Ata, Sonata Sukama Wijaya; Triyono; Dianto, Mori
Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 5 No 1 (2024): Januari-Juni 2024
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/syifaulqulub.v5i1.6906

Abstract

Abstract This research investigates the feeling of inferiority, which is the lack of self-confidence in students that affects social skills. This study aims to: 1) describe the feelings of inferiority of students before and after implementing individual psychological counseling with the Adlerian approach and 2) test the effectiveness of individual psychological counseling services with the Adlerian approach in overcoming feelings of inferiority. This experimental quantitative research was designed with a one-group pretest-posttest with a population of 8 students, a sample of 4 students, and research data were analyzed using sampling techniques, percentage techniques, and a t-test using a questionnaire as a research instrument. Through the results of hypothesis testing, which is tcount is preponderant than ttable (6.666 > 1.894), Ha is accepted while Ho is rejected. Moreover, the results of the study show that: 1) there are differences in feelings of inferiority before and after the implementation of individual psychological counseling with the Adlerian approach in Class X Electronics 2 SMKN 5 Padang and 2) the Adlerian approach proved effective in overcoming feelings of inferiority, indicating that there are differences after the Adlerian approach is implemented Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh feeling of inferiority, yaitu kurangnya rasa percaya diri pada peserta didik sehingga mempengaruhi kemampuan bersosialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan feeling of inferiority peserta didik sebelum dan sesudah dilaksanakannya konseling psikologi individual dengan pendekatan Adlerian serta 2) menguji efektivitas layanan konseling psikologi individual pendekatan Adlerian dapat mengatasi feeling of inferiority. Penelitian kuantitatif eksperimen ini di desain dengan one-group pretest-postest dengan populasi sebanyak 8 peserta didik, sampel 4 peserta didik, dan data penelitian dianalisis menggunakan teknik sampling, teknik persentase, dan uji-t menggunakan angket sebagai instrument penelitian. Melalui hasil uji hipotesis, yaitu thitung lebih besar dari ttabel (6.666 > 1.894), sehingga Ha diterima sedangkan Ho ditolak. Sehingga, hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat perbedaan feeling of inferiority sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling psikologi individual pendekatan Adlerian di Kelas X Elektronika 2 SMKN 5 Padang serta 2) pendekatan Adlerian terbukti efektif dalam mengatasi perasaan rendah diri, hal ini menunjukkan adanya perbedaan setelah pendekatan Adlerian diterapkan.
Efektivitas Penggunaan Media Power Point Dalam Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Sex Education Peserta Didik Di SMAN 6 Sijunjung Dela Oktavia Hariani; Dianto, Mori; Solina, Wira
DA'WA: Jurnal Sosial dan Dakwah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/dawa.v2i1.144

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena yang ada di SMAN 6 Sijunjung yang menunjukkan bahwa pengetahuan peserta didik mengenai pemahaman sex education peserta didik di SMAN 6 Sijunjung didapatkan dari faktor lingkungan yang kurang baik dan cenderung menjerumuskan. Tujuan penelitian ini adalah 1). Pemahaman peserta didik terhadap pendidikan seks sebelum diberikan layanan inromasi. 2). Pemahaman peserta didik terhadap pendidikan seks setelah diberikan layanan informasi. 3). Efektivitas penggunaan media power point dalam layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang sex education. Jenis penelitian iniadalah penelitian eksperimenkuasi. Pendekatan penelitian adalah eksperimen dengan rancangan one grup pre-test and post-test design.Teknik penarikan sampel adalahs imple random sampling. Populasi penelitian peserta didik kelasXI IPS 2 SMAN 6 Sijunjung sebanyak 134 orang. Jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket. Data dianalisis dengan menggunakan teknik persentasedan analisis Uji-t .Hasil penelitian menungkapkan bahwa1). Gambaran pemahaman peserta didik terhadap pendidikan seks sebelum diberikan layanan inromasi berada pada kategori baik. 2). Gambaran pemahaman peserta didik terhadap pendidikan seks setelah diberikan layanan informasi berada pada kategori sangat baik. 3). Adanya perbedaan yang signifikasi dari efektivitas penggunaan media power point dalam layanan informasi untuk meningkatkan pemahaman sex education peserta didik di SMAN 6 Sijunjung.
THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTION REGULATION AND FORGIVENESS IN CLASS XI STUDENTS OF SMA NEGERI 12 BUNGO Dhinulleily, Syafrima; Solina, Wira; Dianto, Mori
Jurnal Konseling Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Konseling Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAI Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jkpi.v6i1.252

Abstract

This research is motivated by the fact that there are students who avoid friends who have problems and prefer not to solve their problems or forgive friends who have problems. The purpose of this research is to describe 1) the regulation of students' emotions, 2) the attitude of forgiveness of students, and 3) the relationship between emotional regulation and forgiveness in students. This study was conducted using a correlational descriptive quantitative method, a population of 206, and a sampling technique using stratified random sampling with a sample number of 136. The instrument used in this study is a questionnaire. The data analysis in this study is percentage and correlational. The results of this study revealed that: 1) Emotional regulation is in the good category, 2) Forgiveness is in the poor category, and 3) There is a relationship between emotional regulation and forgiveness with a moderate correlation. This research is recommended by students to be able to monitor emotions, evaluate the emotions experienced, and modify the emotions experienced into a good attitude, to students so that they can better harmonize their emotional regulation skills so that they can increase the attitude of forgiveness or forgiveness in students, and to BK teachers so that they can provide services on ways or tips in regulating students' emotions.
Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di SMKN 4 Payakumbuh Anggraini, Resti; Kardo, Rici; Dianto, Mori
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.992

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang dialami peserta didik dalam belajar di SMKN 4 Payakumbuh. Tujuan penelitian ini mendeskripikan Upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa observasi, wawancara dan dokumentasi atas kasus yang terlihat. Teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. teknik keabsahan data, kepercayaan data, keterlihatan, dapat dipercaya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan: 1) minat dalam belajar kurang upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah dengan membuat peserta didik berkelompok serta konseling individual. 2) motivasi belajar rendah upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah dengan melakukan konseling individu. 3) disiplin pribadi yang rendah upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah dengan berfkalaborasi dengan guru mata pelajaran dan melakukan konseling individual. 4) terpengaruh oleh teman upaya yang dilakukan guru bimbingan dan konseling adalah dengan memberikan hukuman kepada peserta didik yang membolos serta dilakukan panggilan orang tua. 5) Kurangnya rasa percaya diri peserta didik upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan konseling individual. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan kepada guru BK agar meningkatkan layanan bimbingan dan konseling dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran agar kesulitan yang dialami peserta didik bisa teratasi.
Faktor-Faktor Kesiapan Belajar Mahasiswa BK Angkatan 2024 (Studi terhadap Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Sumatera Barat Angkatan 2024) Alfian, Dede; Dianto, Mori; Mulyani, Rila Rahma
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2025): Februari-Mei 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i1.1049

Abstract

This research is motivated by the fact that there are several new students who have poor physical health, there are new students who lack the motivation to study, there are new students who are anxious about making presentations in class, there are students who feel anxious in the learning process, there are students who are afraid that their grades will be problematic because their attendance is less than optimal. The aim of this research is to describe: the readiness of new students seen from physicality, the readiness of new students seen from psychology, the readiness of new students seen from skills and knowledge. This research was conducted using quantitative descriptive methods. The population of this study was 134 BK students from the Class of 2024 at PGRI University, West Sumatra. The sampling technique in this research was carried out using a random sampling technique, namely 100 people. The data collection instrument used was a questionnaire instrument and the data analysis technique used was descriptive analysis. The results of this research show that the Learning Readiness factor for BK Students Class of 2024 is in the quite good category. The learning readiness factor is seen from: 1) Physical condition is in the quite good category, 2) Psychological condition is in the quite good category, 3) Skills and knowledge are in the quite good category. Based on the research results, it is recommended that BK students, Class of 2024, be able to maintain their learning readiness to increase motivation in learning.
CERDAS DALAM PENGGUNAAN GADGET BAGI ANAK DI SDN 12 VII KOTO SUNGAI SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Usman, Citra Imelda; Dianto, Mori
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 6, No 1 (2025): INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v6i1.692

Abstract

Permasalahan yang muncul berdasarkan data di lapangan bahwa dampak gadget bagi anak-anak mempunyai dampak yang baik dan buruk. Dampak baiknya yaitu anak-anak dapat tetap belajar di rumah dengan mencari-cari sumber referensi dari internet. Sedangkan dampak buruknya yaitu anak-anak dapat menjadi kecanduan gadget karena adanya games maupun video-video yang menarik menurut mereka di youtube atau tiktok, serta adanya kemungkinan anak-anak terpapar konten-konten negatif seperti kekerasan dan pornografi. Oleh karena itu, perhatian dan pengawasan dari orang tua merupakan hal yang wajib dilakukan. Terdapat beragam cara dilakukan dan yang harus diajarkan sejak dini kepada anak terkait penggunaan internet sehat yang meliputi: 1. Bukalah website yang bermanfaat. 2. Jangan mempercayai semua hal yang ada di internet. 3. Memahami etika dalam berinternet. 4. Berhati-hatilah dengan akun yang kita miliki. 5. Perhatikan sumber sebelum menyebarkan informasi ke orang lain. Kegiatan PKM ini diawali dengan 1) Tahap Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, kami melakukan sosialisasin tentang konsep digital, internet, media social yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Serta konsep tentang peran para guru dan orang tua untuk dapat menjalankan trik jitu berinternet sehat bagi anak dan keluarga. 2) Tahap Monitoring dan Evaluasi. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui umpan balik atau respon dari peserta dan tanggapan tentang kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Serta melakukan monitoring untuk mengetahui kesesuaian hasil yang dicapai dengan permasalahan yang dihadapai oleh peserta apakah sudah mempu memberikan solusi atau belum.
Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik Peserta Didik Kelas XI Fase F SMAN 1 Akabiluru Melinda, Diana; Dianto, Mori; Adison, Joni
PEMA Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i2.925

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peserta didik yang mengalami prokrastinasi yang terjadi pada kalangan peserta didik. Masih banyak peserta didik yang kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sehingga diantaranya banyak yang mengalami keterlambatan dan gagal menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang seharusnya atau bisa disebut dengan prokrastinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Gambaran perhatian orang tua di SMA 1 Akabiluru 2). Gambaran prokrastinasi siswa di SMA 1 Akabiluru 3). Hubungan perhatian orang tua dengan prokrastinasi akademik di SMA 1 Akabiluru. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Gambaran ketercapaian perhatian orang tua di SMA 1 Akabiluru. 2) Gambaran ketercapaian prokrastinasi siswa di SMA 1 Akabiluru. 3) Hubungan perhatian orang tua dengan prokrastinasi akademik di SMA 1 Akabiluru dinyatakan efektif.
Hubungan Self-Efficacy dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMP Pratama, Mesa Aliata; Dianto, Mori; Triyono, Triyono
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 11, No 1 (2025): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v11i1.19341

Abstract

This study aims to investigate the relationship between self-efficacy and academic procrastination among junior high school students. The research method used is a correlational design with a sample of 8th-grade students selected using simple random sampling. Data were collected using self-efficacy scales and academic procrastination scales with a Likert scale type. Statistical analysis was performed using Pearson correlation analysis to examine the relationship between the two variables. The results showed a significant negative relationship between self-efficacy and academic procrastination among junior high school students, with r = -0.536 and p < 0.001. This means that the higher the students' self-efficacy, the lower their academic procrastination. The findings suggest that self-efficacy is a crucial factor influencing academic procrastination among junior high school students. Therefore, teachers and counselors can utilize the results of this study to develop appropriate intervention strategies to enhance students' self-efficacy and reduce academic procrastination. Consequently, this study contributes to the development of more effective educational programs to improve academic achievement among junior high school students. ___________________________________________________________Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan prokrastinasi akademik siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah desain korelasional dengan sampel siswa kelas VIII yang dipilih menggunakan teknik simpel random sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala efikasi diri dan skala prokrastinasi akademik dengan jenis skala likert. Analisis statistik yang digunakan yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian adalah dengan analisis korelasi person untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik siswa SMP yaitu r hitung = -0,536, p= <0.001. Artinya, semakin tinggi efikasi diri siswa, semakin rendah prokrastinasi akademik siswa. Hasil ini menunjukan bahwa efikasi diri merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi prokrastinasi akademik siswa SMP. Oleh karena itu, guru dan konselor dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk mengembangkan strategi intervensi yang tepat untuk meningkatkan efikasi diri siswa dan mengurangi prokrastinasi akademik siswa. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan prokgram pendidikan yang lebih efektif dalam meningkatkan prestasi akademik siswa SMP. 
Tes IQ dan Bimbingan Pengembangan Potensi Anak di Lingkungan UPT SDN 24 Barung-Barung Balantai Pesisir Selatan Dianto, Mori; Kardo, Rici; Novita, Syahrini Angguna; Mahdyyani, Zhafira
PEMA Vol. 5 No. 3 (2025): In Process
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/pema.v5i3.1572

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman guru dan orang tua terhadap potensi kecerdasan anak serta belum adanya sistem pemetaan IQ di UPT SDN 24 Barung-barung Balantai, Kabupaten Pesisir Selatan. Akibatnya, pendekatan pembelajaran masih bersifat seragam dan tidak memperhatikan keberagaman gaya belajar maupun profil intelektual siswa. Program ini bertujuan untuk memberikan solusi melalui pelaksanaan tes IQ yang valid dan terstandar, serta memberikan bimbingan kepada guru dan orang tua dalam memahami hasil asesmen dan menggunakannya untuk pengembangan potensi anak secara optimal. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, asesmen IQ menggunakan Culture Fair Intelligence Test (CFIT), analisis hasil, pelaksanaan sesi bimbingan, serta implementasi sistem dokumentasi profil siswa.Hasil pengabdian menunjukkan bahwa lebih dari 90% siswa mengikuti tes IQ dengan antusias, sementara guru dan mayoritas orang tua berpartisipasi aktif dalam sesi bimbingan. Sekolah juga mulai menerapkan sistem pelacakan perkembangan anak berbasis hasil tes. Dampak dari kegiatan ini tidak hanya pada pemetaan potensi, tetapi juga pada perubahan paradigma pendidikan yang lebih inklusif dan personal. Guru menjadi lebih sadar akan pentingnya pembelajaran berdiferensiasi, dan orang tua mulai memahami bahwa kecerdasan anak tidak hanya diukur dari nilai akademik. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan dasar dan dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain dengan tantangan serupa.
UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMAN 4 PADANG Elsya, Ulfah Nabila; Nita, Rahma Wira; Dianto, Mori
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 10 No. 3 (2025): Regular Issue (In Progress)
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/jmp.v10i3.805

Abstract

This study aims to describe the efforts of Guidance and Counseling (BK) teachers in overcoming social relationship problems of students in class XI of SMA N Padang, which is motivated by the lack of optimal handling of these problems. The focus of the research includes the introduction of problematic students, understanding the types of problems, the implementation of assistance, and evaluation. Using a qualitative descriptive approach, this study involved 7 informants: 1 BK coordinator, 1 BK teacher, 3 students, 1 homeroom teacher, and 1 deputy principal. Data is collected through interviews and processed by data reduction, data presentation, and conclusion drawn. The results of the study show that BK teachers have made various efforts, including: 1) recognizing students with problems through observation and sociometry; 2) understand the types of problems such as social isolation and verbal bullying; 3) provide classical, group, and individual guidance services; and 4) conduct evaluations by building effective communication, practicing positive interactions, providing motivation to respect each other, and forming peer counselors. However, there are still students who are differentiated from friends and isolated. It is recommended that BK teachers conduct evaluations through individual counseling to practice positive interactions without discrimination, as well as homeroom teachers better understand and provide solutions to students' social relationship problems.