Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluran pernapasan bawah di tandai dengan batuk dan sesak napas, hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma dan aspirasi substansi asing yang beruba eksudat dan konsolidasi pada paru-paru. Jenis  penelitian adalah kuantitatif melalui pendekatan studi kasus. Jumlah sampel sebanyak  2 orang responden dengan kriteria inklusi yaitu pasien dengan penyakit pneumonia sesudah melakukan tindakan latihan batuk efektif, pasien yang kooperatif, pasien dengan jenis kelamin pria dan wanita, Pasien yang bersedia ikut sertakan dalam penelitian di rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari didapatkan bahwa kedua klien mengalami penurunan pada pernapasan pada pasien 1 frekuensi penapasan 25x/menit menjadi 20x/menit. Sedangkan pada pasien ke 2 frekuensi penapasan 23x/menit menjadi 21x/menit dan sputum sudah dapat dikeluarkan oleh kedua klien, bunyi napas klien menjadi vesikuler. Kesimpulan tindakan latihan batuk efektif lebih efektif  dilakukan pada pasien pneumonia dalam bersihan jalan napas. Saran bagi perawat diharapkan mampu mendampingi pasien untuk menerapkan pemberian latihan batuk efektif  untuk bersihan jalan napas  pada pasien pneumonia.