Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU (SEJARAH) PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA AL-IKLAS KUALA MANDOR B PONTIANAK Saiful Bahri, Emi Tipuk Lestari,
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 1 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.977 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v12i1.189

Abstract

Penelitian ini menggunakan dua variabel, adapun variabel bebas dalampenelitian ini adalah metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,dan bentuk penelitiannya adalah studi hubungan (Interrelationship Studies) yaitu melakukanpenelitian dengan melihat hubungan yang signifikan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditarik kesimpulan secara umum bahwa hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Sedang” dengan nilai korelasi 0,549. Secara rinci kesimpulannya adalah: 1) Pelaksanaan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau tergolong “Sangat Baik” dengan pencapaian persentase 81,86% ; 2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Cukup” dengan pencapaian 66,36; 3) terdapat hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran IlmuPengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak, dengan pencapaian korelasi 0,549.Berdasarkan hasil penelitian disarankan; 1) Untuk meningkatkan penggunaanmetode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) perlu menggunakan media pembelajaran untuk memperjelas materi. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih memantau siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dan memberi penugasan dan remidial. 3) Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal diperlukan metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran Kata kunci : Hubungan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R)dengan hasil belajar siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN SUMBER PRIMERDALAM PEMBELAJARAN IPS/SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA(STUDI KUASI EKPERIMEN DIMTs SWASTA AL-IKLAS KUALA MANDOR B PONTIANAK) Lestari, Emi Tipuk
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 11, No 2 (2013): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.634 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v11i2.211

Abstract

Pendidikan IPS/sejarah merupakan media pendidikan yang paling ampuh untuk memperkenalkan kepada siswa tentang sejarah bangsanya. Melalui pendidikan IPS / sejarah siswa dapat melakukan kajian mengenai apa dan mengapa, bagaimana, serta akibat apa yang timbul dari jawaban masyarakat bangsa di masa lampau tersebut terhadap tantangan yang mereka hadapi serta dampaknya bagi kehidupan pada masa sesudah peristiwa itu dan masa kini. Pendidikan IPS/ sejarah mampu mengembangkan potensi siswa untuk mengenal nilai- nilai bangsa yang terus bertahan, berubah, dan menjadi milik bangsa masa kini. Tujuan penggunaan sumber primer dalam pendidikan sejarah sangat penting terutama untuk meningkatkan ketrampilan sosial siswa, mengurangi verbalisme dan untuk menyajikan cerita sejarah yang mendekati objektif.Kata Kunci: Sumber Primer, Hasil Belajar.
TINGKAT KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEJARAH SMA/MA DALAM MEMANFAATKAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DI KOTA PONTIANAK Emi Tipuk Lestari, Saiful Bahri,
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 2 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.941 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v12i2.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi pedagogik guru sejarah SMA / MA dalam menggunakan pembelajaran berbasis komputer. sebelum pengukuran kompetensi guru mengembangkan standar tes. Proses pengembangan tes dilakukan dalam dua tahap melalui ahli judgment oleh para ahli dan pengujian empiris. Uji validitas konstruk dihitung dengan analisis faktor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa di MAN 1 Pontianak 74,125% dan 85,6%  MAN 2 Pontianak telah memiliki persepsi yang baik dari teori kurikulum pembelajaran, sedangkan sisanya adalah 66% dan 76,4% memiliki persepsi yang baik juga untuk Sarana dan prasarana yang digunakan selama proses pembelajaran. Sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik dari proses pembelajaran yang terjadi selama belajar teori. Selain itu sebanyak 67,9% dan 82,25% memiliki persepsi yang baik dari evaluasi yang dilakukan dalam sejarah pembelajaran. Terakhir sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik juga untuk Pendidik yang mengajar pelajaran sejarah. Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa tes yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pedagogis guru sejarah. Hasil pengukuran yang diperoleh guru sejarah SMA/MA Pontianak dalam kategori baik, dan kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan guru di lapangan. Kata Kunci: Kompetensi Pedagogis, Sejarah, Pembelajaran Berbasis Komputer .
PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SEJARAH KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH DARUL KHAIRAT PONTIANAK Emi Tipuk Lestari, Saiful Bahri,
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 2, No 1 (2015): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.589 KB) | DOI: 10.31571/sosial.v2i1.54

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan pembelajaran Sejarah  yang dilakukan selama ini masih sangat konvensional dengan corak pembelajaran; yaitu: (1) pembelajaran masih bersifat teacher centered, kurang melibatkan siswa, (2) terbatasnya pengetahuan guru sejarah dalam   mengembangkan pendekatan dan model pembelajaran yang  berpusat pada siswa, (3) masih  kentalnya  budaya diam dalam proses pembelajaran  sejarah, (4) materi pembelajaran masih belum mampu dikaitkan dengan  realita kehidupan nyata sehingga pembelajaran masih bersifat hafalan, sehingga kurang mengembangkan keterampilan dan kemampuan berfikir siswa, (5) selama ini siswa merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran sejarah, (6)peserta didik lebih  diperlakukan  sebagai subjek pembelajaran  dari pada pelaku pembelajaran sehingga pembelajaran sejarah dirasakan kurang menantang dan membunuh kreativitas siswa.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kinerja guru. Penelitian ini hasilnya; (1) Penerapan  Teknik bertanya ini  proses dan hasil pembelajaran menjadi berubah, kondisi awal  pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah Darul Khairat selama ini masih menggunakan Teacher centered  siswa hanya sebagai subjek pembelajaran saja. Sehingga dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode yang konvensional. Hasil belajar sejarahpun  semakin menurun dan minat siswa untuk belajar sejarah rendah. (2) teknik bertanya yang dilakukan guru  mitra, yaitu dalam penerapan  jenis pertanyaan  dibuat melalui perencanaan yang baik, sehingga jumlah dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru mitra, dari jenis pertanyaan  tingkat rendah dan tingkat tinggi  dengan seimbang  dan dilakukan secara terus-menerus, (3) guru mitra sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan teknik bertanya dengan baik, (4) mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat diketahui dengan semakin menigkatnya nilai rata-rata siswa setelah menggunakan teknik bertanya. Dengan demikian teknik bertanya dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif dalam pebelajaran sejarah  untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik baik dalam proses maupun dalam bentuk hasil akhir pembelajaran. Kata Kunci : Teknik Bertanya, Pelajaran Sejarah, Hasil Belajar.
EXISTENCE IN THE VILLAGE LANTING HOUSE CAPE COMMERCIAL DISTRICT NANGGA PINOH MELAWI WEST KALIMANTAN Emi Tipuk Lestari, Mardiana
Forum Ilmu Sosial Vol 43, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Faculty of Social Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fis.v43i1.9343

Abstract

Lanting house is a house that floats on water, because it is supported by bonding bamboo or timber as a buffer. This study aimed to analyze the environmental, social, and educational aspects of the residential house on the outskirts of the river Melawi Lanting, particularly in the village of Tanjung Niaga District of Nanga Pinoh Melawi District, West Kalimantan. This study uses a qualitative method. This research is a qualitative descriptive study. Subjects in this study is the owner of the house in the village of Tanjung Niaga lanting District of Nanga Pinoh Melawi District, West Kalimantan. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Examination of the validity of the data were cross-checked, while the use of data analysis techniques for interactive analysis. Results of research have shown some important conclusions include A) Environmental Aspects seen from lanting building forms a uniform look with gable roof and rectangular shape of the building. B) The social aspect, some of life's problems at home lanting include. C) Aspects of education at home lanting the form of life skills.
EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH IKIP PGRI PONTIANAK suwarni, suwarni; Lestari, Emi Tipuk Lestari Tipuk
KARMAWIBANGGA: Historical Studies Journal Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/fkip.v3i1.517

Abstract

The purpose of this study 1) Measuring learning outcomes in the control class, 2) Measuring learning outcomes in the experimental class, 3) Measuring the effect of learning outcomes in the control and experimental classes, 4) Measuring the influence of using the History Education laboratory for students. Method used is an experiment with a quasi experimental research design and a Posstest-Only Control Design. The results of this study were 1) The average student learning outcomes in the control class were 66.33 which was classified as sufficient, 2) The average learning outcomes of students who were taught or in the experimental class were 77.42 which were classified as good, 3) The average significant difference was The average learning outcomes of the control class and the experimental class used the t-test parametric statistical test. Because tcount> ttable or 4.43> 1.996, then Ha is accepted at the 5% significance level. So the conclusion is that there is a difference in the average value of the control class and the average value of the experimental class, 4) Based on calculations using the effect size, it is obtained that Es <80, or Es = 0.55, it can be concluded that the use of historical education laboratories is moderate and has an effect on student learning outcomes. 
Tingkat Kompetensi Pegagogik Guru Sejarah SMA/MA dalam Memanfaatkan Pembelajaran Berbasis Komputer di Kota Pontianak Saiful Bahri; Emi Tipuk Lestari
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 2 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v12i2.159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kompetensi pedagogik guru sejarah SMA / MA dalam menggunakan pembelajaran berbasis komputer. sebelum pengukuran kompetensi guru mengembangkan standar tes. Proses pengembangan tes dilakukan dalam dua tahap melalui ahli judgment oleh para ahli dan pengujian empiris. Uji validitas konstruk dihitung dengan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa di MAN 1 Pontianak 74,125% dan 85,6%  MAN 2 Pontianak telah memiliki persepsi yang baik dari teori kurikulum pembelajaran, sedangkan sisanya adalah 66% dan 76,4% memiliki persepsi yang baik juga untuk Sarana dan prasarana yang digunakan selama proses pembelajaran. Sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik dari proses pembelajaran yang terjadi selama belajar teori. Selain itu sebanyak 67,9% dan 82,25% memiliki persepsi yang baik dari evaluasi yang dilakukan dalam sejarah pembelajaran. Terakhir sebanyak 67.1% dan 76,1% memiliki persepsi yang baik juga untuk Pendidik yang mengajar pelajaran sejarah. Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa tes yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pedagogis guru sejarah. Hasil pengukuran yang diperoleh guru sejarah SMA/MA Pontianak dalam kategori baik, dan kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan guru di lapangan.
Hubungan Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada Siswa Kelas VII Sekolah Madrasah Tswanawiyah Swasta Al-Iklas Kuala Mandor B Pontianak Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 12, No 1 (2014): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v12i1.189

Abstract

Penelitian ini menggunakan dua variabel, adapun variabel bebas dalampenelitian ini adalah metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R). Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,dan bentuk penelitiannya adalah studi hubungan (Interrelationship Studies) yaitu melakukanpenelitian dengan melihat hubungan yang signifikan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditarik kesimpulan secara umum bahwa hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Sedang” dengan nilai korelasi 0,549. Secara rinci kesimpulannya adalah: 1) Pelaksanaan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau tergolong “Sangat Baik” dengan pencapaian persentase 81,86% ; 2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak tergolong “Cukup” dengan pencapaian 66,36; 3) terdapat hubungan antar metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dengan hasil belajar siswa mata pelajaran IlmuPengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) pada siswa kelas VII MTs Swasta Al- Iklas Kuala Mandor B Pontianak, dengan pencapaian korelasi 0,549.Berdasarkan hasil penelitian disarankan; 1) Untuk meningkatkan penggunaanmetode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Sejarah) perlu menggunakan media pembelajaran untuk memperjelas materi. 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih memantau siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode preview, question, read, reflect, recite, review (PQ4R) dan memberi penugasan dan remidial. 3) Untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang maksimal diperlukan metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran.
engaruh Penggunaan Sumber Primer dalam Pembelajaran IPS/Sejarah terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Eksperimen di MTs Swasta Al-Iklas Kuala Mandor B Pontianak) Emi Tipuk Lestari
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 11, No 2 (2013): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v11i2.211

Abstract

Pendidikan IPS/sejarah merupakan media pendidikan yang paling ampuh untuk memperkenalkan kepada siswa tentang sejarah bangsanya. Melalui pendidikan IPS / sejarah siswa dapat melakukan kajian mengenai apa dan mengapa, bagaimana, serta akibat apa yang timbul dari jawaban masyarakat bangsa di masa lampau tersebut terhadap tantangan yang mereka hadapi serta dampaknya bagi kehidupan pada masa sesudah peristiwa itu dan masa kini. Pendidikan IPS/ sejarah mampu mengembangkan potensi siswa untuk mengenal nilai- nilai bangsa yang terus bertahan, berubah, dan menjadi milik bangsa masa kini. Tujuan penggunaan sumber primer dalam pendidikan sejarah sangat penting terutama untuk meningkatkan ketrampilan sosial siswa, mengurangi verbalisme dan untuk menyajikan cerita sejarah yang mendekati objektif. 
Development of Social Studies Learning Outcomes with Tajhin Peddhis-Based Etnopedagogy Approach Emi Tipuk Lestari; Saiful Bahri
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.146 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.977

Abstract

 The purpose of this study was to describe social studies learning outcomes with an Ethno pedagogy approach based on the tajhin pheddis tradition. The research method is classroom action research with the Spiral Model from Kemmis and Taggart. In general, four stages are usually passed, namely: Planning, Acting, Observing, and Reflecting. The subjects or informants are social studies teachers and Class VII students at Madrasah Tsanawiyah. This study's techniques and data collection tools were observation and interview techniques. Student learning outcomes have increased between cycle 1 and cycle 2. The increase in learning outcomes can be seen from the average cycle 1 of 62, 5. The average value in cycle II has increased by 79, 5, while the average presentation of completeness in the cycle This II increased to 80% of students who completed above the KKM score. Based on the average value and the percentage of classical learning completeness, it can be concluded that social studies learning with an ethnopedagogic approach based on the tajhin pheddis tradition can improve student learning outcomes in social studies subjects. Learning with an ethnopedagogic approach through the tajhin tradition pheddis can be an approach in social studies learning that is meaningful learning. It is shown that the study results indicate an increase in student learning outcomes at MTs AL-Ikhlas Kuala Mandor B.