Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi SCRUM pada Pengembangan Aplikasi Sistem Adi Stetsa SMAN 4 Malang: Bidang Perpustakaan Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Muhammad Firmansyah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.419 KB)

Abstract

To improve the quality of school services, including in the field of libraries, SMA Negeri 4 Malang created the innovation of an ADI STETSA academic information system based on SCRUM. SCRUM can overcome the development of complex information systems by breaking the work into sprints and getting the desired results with good quality. ADI STETSA work is divided into 5 sprints. The results of the development of information help data management and the process of borrowing library books at SMA Negeri 4 Malang. Untuk meningkatkan mutu pelayanan sekolah termasuk pada bidang perpustakaan, SMA Negeri 4 Malang menciptakan inovasi sebuah sistem informasi akademik ADI STETSA berbasis SCRUM. SCRUM dapat mengatasi pengembangan sistem informasi yang komplek dengan memecah pengerjaan dalam bentuk sprint, serta mendapatkan hasil sesuai dengan keinginan dengan kualitas yang baik. Pengerjaan ADI STETSA terbagi dalam 5 sprint. Hasil dari pengembangan informasi membantu pengelolaan data serta proses peminjaman buku perpustakaan di SMA Negeri 4 Malang.
Implementasi SCRUM pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang : Bidang Sarana Prasarana Kevin Raihan; Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Afifah Salim
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.22 KB)

Abstract

Educational facilities and infrastructure are all equipment/facilities used in the learning process to achieve educational goals. Educational facilities and infrastructure have a function to support the learning process carried out by students and teachers in the classroom. Management of educational facilities and infrastructure is a management activity that begins with planning needs, procurement, inventory, storage, school maintenance efficiently and on target. An example of the implementation of facilities and infrastructure management activities is at SMAN 4 Malang, where the facilities and infrastructure management activities carried out are data collection of goods and rooms catalogs as well as data collection of borrowed goods and rooms. Management of facilities and infrastructure at SMAN 4 Malang is difficult because of the large amount of data that must be managed. The development of the ADI STETSA Information System (Digital Application Studium Et Sapientia) for SMAN 4 Malang was developed using the SCRUM method because in this method everyone can adaptively overcome complex problems while productively and creatively producing high-value products. The process of developing the ADI STETSA information system was carried out in 5 sprints. The resulting information system can be used for infrastructure services at SMAN 4 Malang. Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua perlengkapan/fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan memiliki fungsi untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru di dalam kelas. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan kegiatan manajemen yang dimulai dengan perencanaan kebutuhan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, pemeliharaan sekolah secara efisien dan tepat sasaran. Contoh pelaksanaan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana terdapat di SMAN 4 Malang, dimana kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan adalah pendataan katalog barang dan ruangan serta pendataan barang dan ruangan yang dipinjam. Pengelolaan sarana dan prasarana di SMAN 4 Malang sulit dilakukan karena banyaknya data yang harus dikelola. Pengembangan Sistem Informasi ADI STETSA (Aplikasi Digital Studium Et Sapientia) untuk SMAN 4 Malang dikembangkan dengan menggunakan metode SCRUM karena dalam metode ini setiap orang dapat secara adaptif mengatasi masalah kompleks sambil secara produktif dan kreatif menghasilkan produk bernilai tinggi. Proses pengembangan sistem informasi ADI STETSA dilakukan sebanyak 5 sprint. Sistem informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk layanan sarana prasarana di SMAN 4 Malang.
Implementasi SCRUM Pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang: Bidang TATA Usaha Muhammad Usman; Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Anggraeni Budiarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.3 KB)

Abstract

The development of information systems at SMAN 4 Malang, including administration, aims to help the education system run. One of them is in the field of administration which has the task of managing data for teachers, employees, students, transfers, and the main book which was developed using the SCRUM method. SCRUM encourages teams to create products of the highest possible quality in a productive and creative way. The result of this research is an information system in the form of an application that is received after doing 5 sprints. Pengembangan sistem informasi pada SMAN 4 Malang, termasuk tata usaha, bertujuan untuk membantu jalannya sistem pendidikan. Salah satunya di bidang tata usaha yang memiliki tugas untuk mengelola data guru, karyawan, siswa, mutasi, dan buku induk yang dikembangkan menggunakan metode SCRUM. SCRUM mendorong tim untuk menciptakan produk dengan kualitas setinggi mungkin secara produktif dan kreatif. Hasil dari penelitian ini berupa sistem informasi dalam bentuk aplikasi yang diterima setelah melakukan 5 sprint.
Implementasi SCRUM pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang: Bidang Adiwiyata Khafit Zaman; Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Ivatus Sunaifah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.907 KB)

Abstract

The digitization of SMAN 4 Malang by developing the ADI STETSA system, including adiwiyata, aims to make it easier for adiwiyata staff to process data on adiwiyata activities. As well as making it easier for school residents to find information on adiwiyata activities. The method applied in this research is the SCRUM method. This method contains six stages, namely product backlog, sprint planning, sprint backlog, daily SCRUM, sprint review and sprint retrospective. The sprint planning stage to the sprint retrospective stage is called a sprint, which is done repeatedly. The SCRUM method has advantages in the process of checking and changes that can be made as needed. During the development of the information system, discussions were held with Mrs. Ivatus Sunaivah, as the person in charge of the adiwiyata field at SMAN 4 Malang. The ADI STETSA application was resolved during five sprints. Adiwiyata in the development of the ADI STETSA information system consists of 14 features that are in accordance with the school's request. The information system can be accessed by students, teachers, and employees on a mobile application. Meanwhile, Adiwiyata staff can access it through the web admin. Digitalisasi SMAN 4 Malang dengan mengembangkan sistem ADI STETSA, termasuk bidang adiwiyata, bertujuan untuk mempermudah staf adiwiyata mengolah data kegiatan adiwiyata. Serta memudahkan warga sekolah untuk mengetahui informasi kegiatan adiwiyata. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode SCRUM. Metode ini berisi enam tahapan, yaitu product backlog, sprint planning, sprint backlog, daily SCRUM, sprint review dan sprint retrospective. Tahap sprint planning hingga sprint retrospective disebut sprint, yang dilakukan secara berulang. Metode SCRUM memiliki kelebihan pada proses pengecekan dan perubahan yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Selama pengembangan sistem informasi, diskusi dilakukan bersama Ibu Ivatus Sunaifah, selaku penanggung jawab bidang adiwiyata SMAN 4 Malang. Penelitian ini menghasilkan aplikasi ADI STETSA dengan pengerjaan selama lima sprint. Bidang adiwiyata pada pengembangan sistem informasi ADI STETSA terdiri dari 14 fitur yang telah sesuai dengan permintaan sekolah. Sistem informasi dapat diakses oleh siswa, guru, dan karyawan pada aplikasi mobile. Sedangkan staf adiwiyata dapat mengakses melalui web admin.
Evaluasi User Experience pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang menggunakan User Experience Questionnaire Maftuh Ahnan; Aji Wibawa; Ilham Zaeni
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.206 KB)

Abstract

SMAN 4 Malang is one of the institutions that has implemented digitalization of education by developing an information system called ADI STETSA. This information system was developed to facilitate the process of teaching and learning activities and administration at SMAN 4 Malang in 10 organizational fields. The 10 fields include adiwiyata, counseling guidance, public relations, student affairs, curriculum, finance, libraries, facilities and infrastructure, administration, and quality assurance units. This system is still relatively new, so it is necessary to evaluate the quality of the system. One way to test the quality of the system is by testing the User Experience (UX). The method used in testing user experience is the User Experience Questionnaire (UEQ) method. The UEQ method can give an impression on all aspects of UX. In addition, the UEQ method is easy, free, and fast to use. In the UEQ method, there are 6 scales tested, namely attractiveness, perspicuity, dependability, efficiency, novelty, and stimulation. The stages in this research are conducting a literature study, evaluation planning, data collection, analysis and discussion, and conclusions. SMAN 4 Malang adalah salah satu instansi yang telah menerapkan digitalisasi pendidikan dengan mengembangkan sistem informasi yang bernama ADI STETSA. Sistem informasi ini dikembangkan untuk memudahkan pada proses kegiatan belajar mengajar dan administrasi pada SMAN 4 Malang pada 10 bidang organisasinya. 10 bidang tersebut antara lain adiwiyata, bimbingan konseling, hubungan masyarakat, kesiswaan, kurikulum, keuangan, perpustakaan, sarana dan prasarana, tata usaha, dan unit penjamin mutu. Sistem ini masih terbilang baru sehingga perlu dilakukan evaluasi pada kualitas sistem. Salah satu cara untuk menguji kualitas sistem adalah dengan pengujian User Experience (UX). Metode yang digunakan dalam pengujian user experience adalah metode User Experience Questionnaire (UEQ). Metode UEQ mampu memberikan hasil impresi pada seluruh aspek UX. Selain itu metode UEQ mudah, gratis, dan cepat untuk digunakan. Pada metode UEQ ada 6 skala yang diujikan yaitu daya tarik, ketepatan, kejelasan, efisiensi, kebaruan, dan stimulasi. Tahap-tahapan dalam penelitian ini yaitu melakukan studi literatur, perencanaan evaluasi, pengumpulan data, analisis dan pembahasan, serta kesimpulan.
Implementasi SCRUM pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang: Bidang Bimbingan Konseling Mahisha Laila; Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Zafifatuz Zuhriyah
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.642 KB)

Abstract

The development of digital applications at State 4 Malang, including counseling, aims to facilitate the management of data related to teachers and students. Counseling provides services for the personal, social, learning, and career problems of students and teachers. The development method used is the SCRUM model framework. The service process in the field of counseling has not yet a clear service flow. Thus, with the SCRUM method, the information system development process can change and there is no need to return to the initial steps of the method. SCRUM can manage projects more efficiently and make teamwork more effective through a step process known as sprint. The process of implementing the sprint in the creation of the Application Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) project was carried out in 5 sprints. The field of counseling was developed in the 4th sprint. The features developed have been approved by the person in charge of the counseling field. The resulting features are alumni, specialization and cross-interest, and consultation. An information system based on a website and a mobile application. This development is equipped with a software requirement specification document as a reference for using the system, especially for schools. Pengembangan aplikasi digital pada Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Malang, termasuk bimbingan konseling, bertujuan untuk memudahkan pengelolaan data yang berkaitan dengan guru, dan siswa. Bimbingan konseling memberikan layanan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier siswa serta guru. Metode pengembangan yang digunakan adalah kerangka kerja model SCRUM. Proses pelayanan bidang bimbingan konseling belum memiliki alur pelayanan yang jelas. Sehingga, dengan metode SCRUM proses pengembangan sistem informasi dapat berubah dan tidak perlu kembali pada langkah awal metode. SCRUM dapat mengelola proyek menjadi lebih efisien dan membuat kerja tim menjadi lebih efektif melalui proses tahapan yang disebut dengan sprint. Proses pelaksanan sprint dalam pembuatan proyek sistem Aplikasi Digital Studium Et Sapientia (ADI STETSA) dilakukan sebanyak 5 sprint. Bidang bimbingan konseling dikembangkan pada sprint ke-4. Fitur yang dikembangkan telah disetujui oleh penanggung jawab bidang bimbingan konseling. Fitur yang dihasilkan yaitu alumni, peminatan dan lintas minat serta konsultasi. Sistem informasi yang dibuat berbasis website dan aplikasi mobile. Pengembangan ini dilengkapi dengan dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak sebagai acuan menggunakan sistem khususnya untuk pihak sekolah.
Implentasi Scrum pada Pengembangan Aplikasi Sistem ADI STETSA SMAN 4 Malang: Bidang Unit Penjamin Mutu Muhammad Syauqi; Aji Wibawa; Ilham Zaeni; Liliek Rahayu
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.713 KB)

Abstract

The information system developed is called the Digital Studium et Sapientia Application (ADI STETSA). The development of this information system is a form of collaboration between the State Senior High School 4 Malang and the State University of Malang. The development of administrative services at State Senior High School 4 Malang is still manual. Therefore, an information system is needed. The purpose of developing the ADI STETSA information system in the field of Quality Assurance Unit (UPM) is to assist administrative data processing. The features developed in the UPM field are assignment decrees (SK) and UPM book materials. An information system developed on the website platform and the android operating system. The development of this information system uses the scrum method. This information system is carried out by ten people with divided teams. The work on the development of the academic information system was carried out in five sprints which were carried out in stages. This work is managed with the scrum framework which makes it more efficient. The results of the development of the ADI STETSA information system are information systems, Software Requirements Specifications (SKPL), and user manuals. Sistem informasi yang dikembangkan bernama Aplikasi Digital Studium et Sapienta (ADI STETSA). Pengembangan sistem informasi ini merupakan bentuk kerjasama antara Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Malang dengan Universitas Negeri Malang. Pengembangan layanan administrasi di SMAN 4 Malang masih bersifat manual. Oleh Karena itu, dibutuhkan sistem informasi. Tujuan pengembangan sistem informasi ADI STETSA pada bidang Unit Penjamin Mutu (UPM) untuk membantu pengolahan data administrasi. Fitur yang dikembangkan pada bidang UPM yaitu surat keputusan (SK) tugas dan bahan buku UPM. Sistem informasi dikembangkan pada platform website dan sistem operasi android. Pengembangan sistem informasi ini menggunakan metode scrum. Sistem informasi ini dikerjakan oleh sepuluh orang dengan tim yang telah dibagi. Pengerjaan pengembangan sistem informasi akademik ini dilakukan lima sprint yang dilakukan bertahap. Pengerjaan ini dikelola dengan kerangka kerja scrum yang menjadikan lebih efisien. Hasil keluaran dari pengembangan sistem informasi ADI STETSA yaitu sistem informasi, Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL), dan buku panduan penggunaan.
Pengaruh Catu Daya pada Kecepatan Motor Navigasi Mobile Robot Line Follower Berbasis Arduino Nano Samsul Arifin; Siti Sendari; Ilham Ari Elbaith Zaeni
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 10 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.563 KB)

Abstract

Mobile robot line follower is still a very popular research topic. Line follower robots are the basis for developing robot applications in various fields. The key to a robot's success is being able to read and follow lines precisely and quickly. Many control system methods have been developed to improve the robot's ability to follow the line. Several methods including PID and Fuzzy which have been widely studied. Even though it is supported by the control method there is one problem that affects the robot navigation system, namely the power supply voltage. The robot's power supply is usually sourced from a battery which within a certain usage period will decrease. When the power supply is reduced, the robot's navigation system will also have problems, whether it is getting slower or the robot becomes zig-zag. When the power supply voltage is fully charged, the DC motor will tend to be fast and conversely, when the power supply voltage drops, the DC motor will run slower. The results of testing the effect of the power supply voltage on the speed of robot navigation show that in the power supply range of 8.44V to 6V the best speed is obtained at a voltage of 7.2V. Mobile robot line follower masih menjadi topik penelitian yang sangat populer. Robot line follower menjadi basic untuk mengembangkan aplikasi robot dalam berbagai bidang. Kunci keberhasilan robot adalah dapat membaca dan mengikuti garis dengan tepat dan cepat. Metode sistem kontrol banyak dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan robot dalam mengikuti garis. Beberapa metode diantaranya PID dan Fuzzy yang sudah banyak diteliti. Meskipun didukung oleh metode kontrol ada satu masalah yang berpengaruh pada sistem navigasi robot yaitu tegangan catu daya. Catu daya robot biasanya bersumber dari baterai yang dalam jangka waktu pemakaian tertentu akan berkurang. Pada saat catu daya berkurang maka sistem navigasi robot juga akan bermasalah baik itu semakin melambat atau robot menjadi zigzag. Pada saat tegangan catu daya terisi penuh maka motor DC akan cenderung kencang dan sebaliknya ketika turun tegangan catu dayanya maka motor DC akan lebih pelan. Hasil pengujian pengaruh tegangan catu daya pada kecepatan navigasi robot menunjukkan bahwa pada range catu daya 8,44V sampai 6V didapatkan kecepatan terbaik berada pada tegangan 7,2V.
Pengenalan Varietas Ikan Koi Berdasarkan Foto Menggunakan Simple Linear Iterative Clustering Superpixel Segmentation dan Convolutional Neural Andy Hermawan; Ilham Zaeni; Aji Wibawa; Gunawan Gunawan; Yosi Kristian; Shandy Darmawan
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 11 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.052 KB)

Abstract

Object segmentation and image recognition are two computer vision tasks which are still being developed until today. Simple Linear Iterative Clustering is an algorithm which is very popular to help with object segmentation tasks because it is the best in terms of result and speed. In image recognition, Convolutional Neural Networks are also one of the best approaches for any kind of recognition tasks because of their efficiency and the ability to recognize objects like animals do. Koi fish have become a very interesting object to be researched because they are difficult to segment and distinguished between their varieties. The dataset consists of 600 images of Koi fish from 10 different varieties. The Koi fish’s recognition process begins with generating super pixels for the input image. The next step is to merge all neighborhood super pixels by their color similarities. After this step, almost all the background pixels should be detected so that the actual object, the Koi fish, can be segmented. The segmented image is then given to a Convolutional Neural Networks, to learn any important features which distinguish every Koi fish variety from one another. A trained Convolutional Neural Networks can then give a Koi fish variety prediction for an input image. Based on a series of segmentation and model tests performed, it is proven that the segmentation technique, which uses Simple Linear Iterative Clustering in this project, performs exceptionally well across almost all the images in the dataset. The model produced from this project is also able to classify a wide range of Koi fish varieties accurately at 90 percent accuracy with segmentation and 87 percent without segmentation. Segmentasi dan pengenalan objek pada gambar masih merupakan dua buah masalah pada computer vision yang masih terus diteliti dan dikembangkan hingga saat ini. Simple Linear Iterative Clustering merupakan salah satu algoritma segmentasi superpixel yang cukup populer untuk membantu melakukan segmentasi objek karena memiliki hasil superpixel yang baik dan dapat berjalan dengan cepat. Untuk pengenalan objek, Convolutional Neural Networks masih merupakan salah satu yang terbaik untuk berbagai masalah karena efisien dan mampu mengenali objek pada gambar layaknya hewan mengenali objek yang dilihatnya. Ikan koi menjadi sebuah objek yang menarik untuk diteliti karena sulit untuk disegmentasi dan dikenali jenisnya bahkan oleh manusia. Dataset yang digunakan berisi 600 gambar yang terdiri dari 10 varietas ikan koi. Pengenalan ikan koi diawali dengan melakukan generate superpixel pada gambar input, kemudian menggabungkan superpixel-superpixel terdekat yang memiliki warna yang mirip. Dengan cara ini, maka hampir seluruh pixel background dapat dideteksi sehingga objek ikan koi dapat disegmentasi. Gambar hasil segmentasi kemudian dilatihkan ke Convolutional Neural Networks yang akan mempelajari fitur-fitur penting pada setiap jenis ikan koi yang diteliti. Convolutional Neural Networks yang telah dilatih kemudian dapat memberikan prediksi varietas ikan koi dari sebuah input gambar. Berdasarkan hasil uji coba segmentasi dan model yang digunakan, dibuktikan bahwa teknik segmentasi yang memanfaatkan Simple Linear Iterative Clustering yang dilakukan berhasil untuk hampir seluruh gambar pada dataset. Model yang dibuat mampu mengklasifikasikan varietas ikan koi dengan akurasi 90 persen dengan segmentasi dan 87 persen tanpa segmentasi.
Performance Analysis Smart-Shoes To Measure the Pulse in Dorsalis Pedis Artery Akhmad Afrizal Rizqi; Aripriharta; Ilham Ari Elbaith Zaeni
Fidelity : Jurnal Teknik Elektro Vol 5 No 2 (2023): Edisi Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/fidelity.v5i2.146

Abstract

Wearable device has grown in popularity in recent years. This article presents the performance of smart shoes as a biomedical device that can be used to capture heart rate signals from the dorsalis pedis artery on the leg. In general, heart rate is measured from the arteries located in the chest, hands, fingertips, and ears or neck. Even though the pulse from the dorsalis pedis has a smaller amplitude compared to other arterial locations, the sensor is integrated on smart shoes can catch the sign al from the dorsalis pedis pulse. Research is intended to analyze lifetime and accuracy smart shoes. The experiment was carried out by 30 healthy male and female volunteers aged 20 - 25 years. The results obtained indicate that the sensor smart shoes can measure the dorsalis pedis pulse and has an average error rate of 9.28% compared to a digital sphygmomanometer. Based on the results of energy consumption analysis, smart shoes in this study has a lifetime of up to 25.86 hours using a 1100 mAh battery.
Co-Authors A.N. Afandi Adam Rachmawan Adib Nur Sasongko Aditama Yudha Atmanegara Adjie Rosyidin Afifah Salim Afnan Habibi, M. Agung Bella Putra Utama Aji Prasetya Wibawa Aji Wibawa Akhmad Afrizal Rizqi Amalia Sufa Andrew Nafalski Andrew Nafalski Andy Hermawan Anggraeni Budiarti Anik N. Handayani Anik Nur Handayani Arengga Wibowo, Danang Arifin, Samsul Aripriharta - Arya Kusuma Wardhana Arya Tandy Hermawan Atmaja, Nimas Hadi Dessy Rif’a Anzani Dian Candra Lestari Dony Setiawan Dwiyanto, Felix Andika Dyah Lestari Eko Pambagyo Setyobudi Fanani, Erianto Faozan Fauzi, Rochmad Felix Andika Dwiyanto Felix Andika Dwiyanto Ferdiansyah, Dodik Septian Ferdinand, Miftakhul Anggita Bima Fitriana Kurniawati Gunawan Gunawan Gunawan Gwinny Tirza Rarastri Hanny Prasetya Hariyadi Hari Putranto Harits Ar Rosyid Hartono, Nickolas Hendrawan, William Hartanto Hidayah Kariima Fithri Hsien-I Lin I Made Wirawan Irvan, Mhd Ismail, Amelia Ritahani Ivatus Sunaifah Kartika Kirana Kevin Raihan Khafit Zaman Kotaro Hirasawa Liliek Rahayu M. Adib Nursasongko Maftuh Ahnan Mahisha Laila Moh. Iqbal Ardiansyah Mohamad Iqbal Mokh Sholihul Hadi Muhammad Arrazy Muhammad Firmansyah muhammad hafiizh, muhammad Muhammad Iqbal Akbar Muhammad Khusairi Osman Muhammad Rifai Muhammad Syauqi Muhammad Usman Mursyit, Mohammad Nafalski, Andrew Ningtyas, Yana Nusantar, Alrizal Akbar Nusantar Akbar Piska Dwi Nurfadila Prana Ihsanuddin, Adika Puji Santoso Pundhi Yuliawati Rasidy, Ahmad Himawari Retno Indah Rokhmawati Ridwan Shalahuddin Rina Dewi Indahsari Riris Andriani Rizal Kholif Nurrohman Ronny Afrian Samsul Arifin Setumin, Samsul Shandy Darmawan Simbolon, Triyanti Siti Sendari Sugiono, Bhima Satria Rizki Sujito Sujito Suyono Suyono Syaad Patmanthara Syafaat, Mokhammad Tri Atmadji Sutikno Utama, Agung Bella Putra Yandhika Surya Akbar Gumilang Yogi Dwi Mahandi Yosi Kristian Zafifatuz Zuhriyah