Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PKM PELATIHAN PEMBUATAN MASKER KAIN DAN HAND SANITIZER BAGI IBU PKK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Siska Aprilia Hardiyanti; Eka Afrida Ermawati; Aprilia Divi Yustita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.787 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3251

Abstract

Abstrak: Berbagai upaya perlindungan diri dalam upaya menghindari kontaminasi COVID-19 seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer giat disuarakan di berbagai daerah. Sayangnya, upaya pencegahan tersebut membutuhkan biaya mahal. Langkanya Alat Pelindung Diri (APD) di pasaran menyebabkan kenaikan harga yang tidak masuk akal. Hal ini sangat berdampak bagi masyarakaat yang berekonomi rendah. Banyak masyarakat tidak mampu membeli APD seperti masker dan hand sanitizer. Kondisi ini mendorong tim mengadakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pembuatan masker kain dan hand sanitizer kepada ibu PKK Dusun Gumuk Desa Karangsari, Banyuwangi. Dalam pelatihan ini para ibu-ibu PKK diajarkan bagaimana cara membuat masker kain yang terdiri dari 2 lapis kain yang dapat disisipi tisu atau kertas filter dan dijahit secara manual tanpa menggunakan mesin jahit. Jadi bagi ibu-ibu yang tidak memiliki mesin jahit bisa dengan sangat mudah membuat sendiri masker kain ini di rumah. Untuk pembuatan hand sanitizer, para ibu-ibu PKK diajarkan cara membuat hand sanitizer dengan bahan yang terjangkau namun sesuai prosedur pembuatan dan komposisi yang tepat. Setelah mengikuti pelatiha ini, kemampuan penguasaan ibu-ibu PKK bisa dikatakan mencapai 100%. Hal ini dibuktikaan dengan kemmapuan mereka dalam membuat sendiri masker dan handsanitizer setelah pelatihan selesai. Masker dan hand sanitizer yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sekitar. Abstract:  Various self-protection efforts in an effort to avoid COVID-19 contamination such as wearing masks, washing hands with soap and using hand sanitizer are actively voiced in various regions. Unfortunately, these prevention efforts are expensive. The scarcity of personal protective equipment in the market has led to an unreasonable increase in prices. This, of course, has a huge impact on society with a low economy. Many of them cannot afford PPE such as masks and hand sanitizers. This condition encourages us to hold community service in the form of training in making cloth masks and hand sanitizers for PKK members in Gumuk, Karangsari, Banyuwangi. In this training, PKK members were taught how to make 2 layers cloth masks which can be inserted tissue inside and sewn manually without using a sewing machine. So, it ease for those who does not have a sewing machine to make it at home.  In the process of hand sanitizer making, PKK members were taught how to make hand sanitizers using affordable materials, suitable composisition, and correct procedure. After following this training, the capability of PKK improved, using percentage it can be said that they 100% master it. It is proved by their capability in producing mask and hand sanitizer at their own house after training finished. The masks and hand sanitizers produced were then distributed to the surrounding community.
EDUKASI DAN PELATIHAN SIMULASI TANGGAP DARURAT BENCANA KEBAKARAN BAGI SANTRI DI BANYUWANGI Erna Suryani; Wahyu Naris Wari; Siska Aprilia Hardiyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.859 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1150

Abstract

Abstrak:  Pondok pesantren Darussholah Singojuruh telah berusia puluhan tahun rentan terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, misalkan kebakaran. Dengan banyaknya santri yang tinggal dan penggurus pesantren yang berjumlah 300 orang lebih, maka perlu adanya penyiapan jika terjadi keadaan darurat.  Keadaan Darurat didefinisikan sebagai keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanganan segera supaya tidak terjadi  kecelakaan/kefatalan. Dalam kegiatan edukasi dan simulasi tanggap darurat kebakaran ini akan dilakukan edukasi berupa pembekalan materi tentang hal-hal yang menyebabkan kebakaran, material-material yang mudah terbakar, dan bagaimana penanggulangan bahaya kebakaran jika terjadi. Setelah dilakukan edukasi mengenai kebakaran akan dilaksanakan simulasi tanggap darurat yang meliputi santri pondok pesantren sebagai peserta sehingga jika terjadi suasana tanggap darurat kebakaran akan mudah untuk mengatasi kondisi tersebut agar tidak menyebabkan kerusakan yang parah pada pondok pesantren apalagi sampai menimbulkan korban manusia. Dalam simulasi ini dilakukan pula pelatihan penggunaan APAR. Hal ini sebagai salah satu  penerapan pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Pondok Pesantren Darussholah Singojuruh. Sebelum diadakan kegiatan edukasi dan pelatihan ini santri tidak mengetahui bagaimana cara penangganan yang tepat jika terjadi kondisi darurat kebakaran, sehingga keberhasilan kegiatan ini dapat dikatakan 100% berhasil karena setelah kegiatan mereka mengetahui bagaimana menangani bahaya kebakaran termasuk penggunaan APAR.Abstract:  Darussholah Singojuruh Islamic boarding school is decades old prone to accidents or emergencies, for example fires. With the number of santri living and boarding school officials totaling more than 300 people, it is necessary to prepare in case of an emergency. Emergency is defined as an unexpectedly difficult situation that requires immediate treatment to prevent accidents / fatalities. In this educational activity and fire emergency response simulation, education will be conducted in the form of provisioning material on matters that cause fires, flammable materials, and how to deal with fire hazards if they occur. After conducting education about the fire, an emergency response simulation will be conducted which includes the students of the Islamic boarding school as participants so that if there is an emergency response situation, the fire will be easy to overcome these conditions so as not to cause severe damage to the boarding school especially to cause human casualties. In this simulation also conducted training on the use of APAR. This is as one of the applications in the field of Occupational Safety and Health (K3) in Darussholah Singojuruh Islamic Boarding School. Before the education and training activities were held, students did not know how to subscribe properly in the event of a fire emergency, so the success of this activity could be said to be 100% successful because after their activities they knew how to deal with fire hazards including the use of fire extinguisher.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN ABON IKAN TOMBRO SEBAGAI DAYA TARIK WISATA Aprilia Divi Yustita; Eka Afrida Ermawati; Siska Aprilia Hardiyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.35 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5454

Abstract

Abstrak:Pada suatu destinasi wisata penting untuk memiliki daya tarik tertentu agar menarik minat kunjung wisatawan. Secara teoritis, daerah tujuan wisata harus memenuhi 3 syarat daya tarik, yaitu ada sesuatu yang dapat dilihat, dilakukan, dan dibeli. “Kampoeng Ikan” adalah destinasi wisata baru di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki keunggulan hasil budidaya ikan tombro. Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan, permasalah yang ada disana adalah kurangnya daya tarik wisata yang dimiliki yaitu pada syarat “ada sesuatu yang dapat dibeli”. Di Kampoeng Ikan tidak ada cenderamata/ oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar wisata agar terlibat dalam aktivitas kepariwisataan. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan pemberian pelatihan pembuatan abon ikan tombro kepada kelompok ibu PKK desa setempat serta pemberian design kemasan untuk produk yang dihasilkan. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, terdapat peningkatan kemampuan masyarakat untuk membuat suatu produk oleh-oleh sebesar 100%, yang dibuktikan dengan diperolehnya kemampuan mereka untuk dapat membuat produk abon ikan saat pelatihan selesai dilaksanakan.Abstract: In a tourism destination, the attractiveness factor to grab the visitor attention is very important. Theoretically a tourism destination at least has 3 tourism attractions, there are something to see, to do, and to buy. “Kampoeng ikan” is a tourism destination in Banyuwangi that has advantage in tombro fish cultivation. Based on the situation analysis done before, the problem on the destination is the lack of attractiveness on the destination especially in “something to buy”. There is no souvenir from the destination for the visitors. This service activity is carried out with the aim of supporting the empowerment of the community around tourism to be involved in tourism activities. The method of implementing the service is carried out by providing training through making shredded tombro fish to the Family Welfare Empowerment (FEW/PKK) community members at the destination and providing the packaging design for the product result. After participating in the activity, the participant’s mastery skill achieves 100%, that is proven by their ability to produce shredded fish product when the training is completed.