Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Harmonisasi dan Akselerasi Desa Siaga (HADesi) pada Pengembangan Desa Mitra : (Integrasi pada Model Action Research Planner) Sunarto Sunarto; Suparji Suparji; Heru Santoso Wahito Nugroho; Nani Surtinah; Subagyo Subagyo
Health Community Engagement Vol. 4 No. 1 (2022): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan desa siaga digulirkan pada tahun 2006. Pada tahun 2012 capaian jumlah desa siaga aktif sebanyak 52.804 dari 81.253 desa di seluruh Indonesia atau sekitar (64,9%) dari target 80%. Saat ini program desa siaga terabaikan karena pemerintah menggulirkan program baru berupa GERMAS tahun 2015 dan program Indoensia Sehat melalui PIS-PK tahun 2016. Keberadaan desa siaga di desa Sidowayah tergolong tidak aktif. Akar penyebab masalah adalah kurangnya keberdayaan masyarakat (pemerintahan desa, pengurus, kader dan forum desa siaga) dan modal sosial seperti lemahnya manajemen pengurus desa siaga, rendahnya komitmen kader dalam menyelenggarakan UKBM. Dampaknya adalah keberadaan desa siaga di Sidowayah belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat. Partisipan kegiatan pengabdian masyarakat adalah kepala desa, bidan desa, perawat Ponkesdes, Juru Kesehatan Desa dan Mahasiswa. Sumber data diperoleh dari profil desa, profil kesehatan desa, rekapitulasi laporan PHBS dan hasil survei mawas diri. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah integrasi Harmonization and Acceleration Models (HA-Models) kedalam model The Action Research Planner (ARP-Models) dari Kemmis&Taggart selanjutnya disebut HADesi-models. Harmonisasi menggunakan pelibatan masyarakat secara langsung dalam pemberdayaan. Akselerasi berupa dukungan pendampingan dan pelatihan untuk mempercepat target luaran kegiatan. ARP-Models digunakan untuk tahapan pembinaan desa siaga. Waktu kegiatan bulan Maret-Oktober 2021. Lokasi kegiatan di desa Sidowayah kecamatan Panekan Magetan. Hasil kegiatan pada tahap persiapan antara lain; 1) kesepakatan tim pengelola tentang rencana kegiatan, 2) penandatangan perjanjian kerjasama operasional dengan kepala desa. Tahap pelaksanaan menghasilkan kegiatan: 1) pembukaan kegiatan yang dihadiri oleh lintas sektor kecamatan Panekan, 2) Tersedianya modul pelatihan, 3) Pelatihan manajemen organisasi dan pemberdayaan pengurus desa siaga selama 30 JPL dari tanggal 24-26 Agustus 2021, 3) praktik survei mawas diri dan pengisian form PHBS, 4) praktik analisis data hasil survei, 5) praktik MMD, 6) inisiasi kelengkapan administrasi desa siaga berupa pendampingan penyusunan keputusan Kepala Desa tentang pengurus desa siaga, dan pembentukan UKBM. 7) praktik penyelenggaraan dan penilaian Posyandu Balita, dan 8) Rapat pengurus membicarakan program kerja. Tahap evaluasi menghasilkan kegiatan: 1) praktik monitoring dan evaluasi penyelenggaraan desa siaga, 2) menyusun laporan, 3) menyusun artikel publikasi hasil kegiatan dan 4) penandatangan kerjasama tindak lanjut kegiatan. Kesimpulan keberadaan desa siaga telah legal dengan diterbitkannya surat keputusan Kepala Desa tentang susunan pengurus desa siaga dan jenis-jenis penyelenggaraan UKBM. Pengurus desa siaga telah memiliki program kerja. Pengetahuan pengurus meningkat pasca pelatihan. Aspek modal sosial sebagai faktor penghambat bisa dikendalikan dengan aktifnya penyelenggaraan UKBM karena masing-masing kader sudah memahami tugas pokok dan kewenangannya sesuai fungsi manajemen. Saran kegiatan perlu pendampingan lanjutan sesuai naskah kerjasama untuk peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif mandiri dan terwujudnya desa sehat Sidowayah.
Hubungan Usia Ibu Hamil Dan Paritas Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas Padas Kabupaten Ngawi Mariana Aprilasari; Sunarto Sunarto; Hery Sumasto
Gema Bidan Indonesia Vol. 10 No. 2 (2021): Juni
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v10i2.8

Abstract

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang berlebihan selama masa hamil dan bisa menyebabkan dehidrasi karena muntah sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh usia ibu hamil dan paritas terhadap kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Padas tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan metode crossectional. Pengambilan sampel menggunakan metode total populasi sebanyak 91 ibu hamil. Variabel bebas penelitian ini adalah usia ibu hamil dan paritas, sedangkan variable terikatnya adalah kejadian hiperemesis gravidarum. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank dengan derajad kepercayaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan usia ibu hamil Trimester I dari 91 responden yang berusia <20 tahun sebanyak 13 responden atau 14,29%, usia 20-35 tahun sebanyak 68 responden atau 74,73% dan >35 tahun sebanyak 10 responden atau 10,99%. Berdasarkan paritas, sebanyak 58 ibu hamil atau 63,74% merupakan primigravida, sebanyak 29 atau 31,87% ibu hamil merupakan multigravida dan 4 ibu hamil atau 4,40% merupakan Grande Multigravida. Uji hipotesis menunjukkan ada pengaruh antara pengaruh usia ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum dan ada pengaruh paritas terhadap kejadian hiperemesis gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Padas tahun 2019. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa usia ibu hamil dan paritas berpengaruh terhadap kejadian hiperemesis. Di harapkan klien melakukan pemeriksaan kehamilan atau ANC secara teratur untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janin serta mengetahui secara dini komplikasi yang terjadi selama kehamilan. Kata Kunci : Usia, Paritas, Hiperemesis gravidarum.
How to Interpret Categorical Data in Health Research? Heru Santoso Wahito Nugroho; Sanglar Polnok; Joel Rey Ugsang Acob; Abdullah Al Mamun; Rafif Naufi Waskitha Hapsari; Rozan Asyrofi Rakyan Risang Aji; Bahtiar Bahtiar; Arief Budiono; Handoyo Handoyo; Hery Koesmantoro; Sunarto Sunarto; Teta Puji Rahayu; Nimsi Melati; Retno Vivi Intening; Suparji Suparji; N. Surtinah; Tri Wahyuni Ismoyowati; Tanko Titus Auta
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 6, No 8 (2023): August
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha60805

Abstract

In health research, many categorical variables are found that must be analyzed using descriptive statistical methods, then interpreted. Currently, there are still many health researchers who interpret categorical variable data in the health sector in the same way as social research in general, namely focusing on the categories with the largest proportions. In fact, for health research, researchers should focus on the expression of unexpected categories. Therefore, this should be a concern for the health research community, especially in the campus environment as the first place for students and health researchers to study and apply various types of health research. This is an urgency, so that the quality of health research can be immediately improved, especially in terms of data interpretation. It was concluded that there were many errors in interpreting categorical variable data in the health sector, so this had to be anticipated from the time of education on campus. Keywords: health research; categorical variables; data interpretation; unexpected category
Skrining Strenght and Difficulties Questionnaire Sebagai Metode Analisis Gangguan Emosional dan Perilaku Santri Baru Pondok Pesantren Sunarto, Sunarto; Millatipuan, Meika Arifatull; Sumaningsih, Rahayu; Saadah, Nurlailis
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 3 (2023): Juli - September 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i3.3833

Abstract

Problematika santri pondok pesantren berasal dari maladaptasi dengan lingkungan baru. Stres psikologis karena belum memiliki teman juga faktor pencetus problem santri baru. Berbagai problem ini berdampak pada gangguan kesehatan dan disharmonis hubungan antar santri dan pengasuh pondok pesantren. Aturan pondok pesantren yang ketat menjadi stresor tersendiri bagi santri sehingga mereka mengalami gangguan emosional dan perilaku. Gangguan emosional dan perilaku sering di alami oleh santri baru yang baru masuk pondok pesantren. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap gangguan emosional dan perilaku pada santri baru menggunakan pendekatan Strenghts and Difficulties Questionnaire. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Subyek penelitian sebanyak 170 santri dari total populasi 235 santri yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Darul Ulum Poncol Magetan. Pengumpulan data dengan cara wawancara. Guiden wawancara adalah kuesioner SDQ. Analisis hasil menggunakan uji statistik chi square. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa gangguan emosional dan perilaku yang dialami santri laki-laki lebih tinggi dibanding dengan santri perempuan. Jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap gangguan emosional dan perilaku pada santri baru. Pimpinan dan pengasuh pondok pesantren diharapkan mengurangi stresor lingkungan pondok dengan pendampingan oleh pengasuh pondok dan perlunya pojok konseling pondok pesantren.Kata Kunci: Jenis kelamin; Gangguan emosional dan perilaku; SDQ
Anemia Kehamilan dan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Ike Mutiarasari; Agung Suharto; Astin Nur Hanifah; Sulikah Sulikah; Sunarto Sunarto
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk455

Abstract

Anemia is of particular concern to the health of mothers and children because iron deficiency can cause complications for both mother and baby. Anemia also has an impact on the fetus, such as impaired physical and cognitive development of children, increased morbidity in infants and young children, as well as low birth weight babies (LBW). So research is needed which aims to determine the effect of the incidence of anemia during pregnancy on the incidence of LBW. This type of research was ex post facto. Data was collected from secondary data, namely the mother's cohort report and the MCH handbook. The results showed that the proportion of mothers with at-risk age was 19.6%, at-risk parity was 67.4% and those with lower secondary education were 22.8%. The results of the analysis with the Fisher's Exact test showed a p-value of 0.001. It was concluded that the incidence of anemia in pregnant women affects the incidence of LBW.Keywords: anemia; low birth weight babies; pregnancy                                          ABSTRAK Anemia menjadi perhatian khusus bagi kesehatan ibu dan anak karena kekurangan zat besi dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayi. Anemia juga berdampak pada janin, seperti gangguan perkembangan fisik dan kognitif anak, peningkatan morbiditas pada bayi dan anak kecil, juga bayi berat lahir rendah (BBLR). Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kejadian anemia selama kehamilan dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Data dikumpulkan dari data sekunder yaitu laporan kohort ibu dan buku KIA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu dengan usia berisiko adalah 19,6%, paritas berisiko adalah 67,4% dan memiliki tingkat pendidikan menengah ke bawah adalah 22,8%. Hasil analisis dengan Fisher's Exact test menunjukkan nilai p = 0,001. Disimpulkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil berpengaruh terhadap kejadian BBLR.Kata kunci: anemia; bayi berat lahir rendah; kehamilan
Durasi Penggunaan Gadget Yang Tidak Menyebabkan Temper Tantrum Pada Anak Sunarto Sunarto; Meila Marindawati; Rahayu Sumaningsih; Sulikah Sulikah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 3 (2023): Juli - September 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v14i3.3832

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah penggunaan gadget. Anak usia prasekolah sering memanfaatkan teknologi tersebut sebagai ganti permainan. Penggunaan gadget pada anak pra sekolah sepengetahuan ormnag tuanya. Penggunaan gadget dapat memberikan rasa kecanduan berlebihan yang berdampak pada perubahan perilaku temper tantrum pada anak prasekolah. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menghitung besar risiko paparan durasi penggunaan gadget dengan kejadian temper tantrum pada anak prasekolah. Lokasi penelitian di seluruh pendidikan anak usia dini se kecamatan Barat kabupaten Magetan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah case-control. Ukuran besar sampel kasus sebanyak 91 anak dengan temper tantrum, sedangkan ukuran besar sampel kontrol sebanyak 91 anak kondisi normal. Kedua kelompok dipilih secara simple random sampling. Data temper tantrum diperoleh dari isian kuesioner dan data durasi penggunaan gadget diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi penggunaan gadget merupakan faktor risiko terhadap kejadian temper tantrum pada anak usia pra sekolah. Penggunaan gadget lebih dari satu jam setiap hari lebih berisiko 5,625 kali menimbulkan temper tantrum pada anak pra sekolah dibanding kurang dari satu jam setiap hari. Kata Kunci : temper tantrum; penggunaan gadget; anak prasekolah.