Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : QOSIM: Jurnal Pendidikan, Sosial

Toxic Talk di Usia Dini: Pendidikan Karakter sebagai Intervensi Bahasa Negatif Generasi Ansori Sidqi; Firda Amalia Thoyibah; Devi Haryani; Muhammad Redha Anshari
Jurnal QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/jq.v3i2.1172

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi anak usia dini, khususnya Generasi Alpha, yang kini rentan meniru bentuk komunikasi negatif dari media dan lingkungan sekitar. Fenomena toxic talk seperti ejekan, sarkasme, dan verbal bullying semakin sering dijumpai, bahkan sejak usia prasekolah, dan berpotensi merusak perkembangan moral serta sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak toxic talk pada anak usia dini serta menawarkan solusi melalui pendidikan karakter. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mengkaji sumber-sumber ilmiah dari tahun 2010 hingga 2024. Hasil kajian menunjukkan bahwa paparan media tanpa pengawasan, lemahnya keteladanan, dan rendahnya integrasi nilai-nilai moral dalam pendidikan formal merupakan faktor utama penyebab toxic talk. Dampak jangka panjang mencakup penurunan empati, meningkatnya konflik sosial, dan kesulitan komunikasi sehat. Sebagai solusi, pendidikan karakter yang mengintegrasikan nilai empati, tanggung jawab, dan komunikasi santun melalui metode aktif seperti storytelling dan role play dinilai efektif. Kontribusi penelitian ini terletak pada pendekatan interdisipliner yang menggabungkan linguistik, psikologi perkembangan, dan pendidikan moral untuk menawarkan strategi preventif yang komprehensif. Implikasi dari temuan ini menekankan pentingnya sinergi antara keluarga, sekolah, dan kebijakan publik dalam membentuk generasi yang tidak hanya melek digital tetapi juga kuat secara moral dan etis dalam berbahasa.