In order to meet national soybean needs, soybean production must be increased. The use of quality seeds in terms of viability and vigor is one way to increase production results. Meanwhile, soybean seed production at the farmer level is carried out the same as soybean production for consumption, whereas seeds harvested for seeds must have special criteria such as water content, uniformity of seed size, and seeds must be free from disease contamination. One way to improve seed quality is to plant soybeans in a controlled environment. The technology developed in this study is the hydroponic system. The purpose of this study was to observe the morphological appearance of six superior soybean cultivars with hydroponic planting. This study was conducted in a Green House with a DFT hydroponic system installation. The cultivars tested were Grobogan, Anjasmoro, Deja 2, Dering 1, Gepak Kuning, and Dega 1. The results showed that each cultivar showed a different appearance in each observed variable. The Gepak Kuning and Dering 1 cultivars showed good performance on average in plant height, stem diameter, and seed weight. These cultivars have shown their ability to adapt to hydroponic planting systems to improve the quality of soybean seeds. Dalam upaya memenuhi kebutuhan kedelai nasional, produksi kedelai harus ditingkatkan. Pemakaian benih yang bermutu dalam hal viabilitas dan vigor menjadi salah satu cara untuk meningkatkan hasil produksi. Sedangkan produksi benih kedelai ditingkat petani dilakukan sama seperti produksi kedelai untuk konsumsi, padahal biji yang dipanen untuk benih harus memiliki kriteria khusus misalnya kadar air, tingkat keseragaman ukuran biji, dan biji harus terbebas dari kontaminasi penyakit. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas benih adalah dengan menanam kedelai di lingkungan yang terkendali. Teknologi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah dengan system hidroponik. Tujuan penelitian ini adalah melihat penampilan morfologi enam kultivar unggul kedelai dengan penanaman secara hidroponik. Penelitian ini dilakukan di Green House dengan instalasi hidroponik system DFT. Kultivar yang diuji yaitu Grobogan, Anjasmoro, Deja 2, Dering 1, Gepak kuning, dan Dega 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kultivar menunjukkan penampilan yang berbeda pada setiap variable yang diamati. Kultivar Gepak Kuning dan Dering 1 rata-rata menunjukkan penampilan baik pada tinggi tanaman, diameter batang, dan bobot biji. Kultivar-kultivar tersebut mampu beradaptasi pada system penanaman secara hidroponik untuk peningkatan kualitas benih kedelai.