Jembatan Meninting adalah jembatan yang berada di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang mengalami kerusakan akibat banjir sehingga dilakukan penggantian. Pada penggantian Jembatan Meninting digunakan fondasi tiang pancang, dalam membangun fondasi tiang pancang dibutuhkan perhitungan daya dukung fondasi. Daya dukung fondasi dapat dihitung dari uji beban dinamis di lapangan seperti uji kalendering dan uji PDA (Pile Driving Analyzer). Tujuan penelitian ini adalah memperoleh perbandingan daya dukung fondasi tiang pancang berdasarkan uji kalendering dengan uji PDA. Hitungan daya dukung fondasi tiang pancang berdasarkan uji kalendering menggunakan metode Hiley, Gates, dan ENR. Analisis dan interpretasi berdasarkan uji PDA menggunakan metode Case dan CAPWAP. Hasil perhitungan berdasarkan uji kalendering menunjukkan bahwa daya dukung izin (Qa) terkecil menggunakan metode Hiley sebesar 1547,460 kN, Gates sebesar 1669,483 kN, dan ENR sebesar 2369,548 kN lebih besar daripada daya dukung izin (Qa) rencana sebesar 1374,584 kN. Hasil analisis dan interpretasi berdasarkan uji PDA menunjukkan bahwa daya dukung izin (Qa) yang diperoleh menggunakan metode Case dan CAPWAP sebesar 2404,444 kN lebih besar daripada daya dukung izin (Qa) rencana sebesar 1374,584 kN. Perbandingan hasil daya dukung fondasi tiang pancang berdasarkan uji kalendering dengan uji PDA menunjukkan bahwa nilai rata-rata daya dukung izin (Qa) fondasi tiang pancang berdasarkan uji kalendering menggunakan metode Hiley sebesar 2311,555 kN lebih mendekati hasil daya dukung izin (Qa) fondasi tiang pancang berdasarkan uji PDA sebesar 2404,444 kN dengan selisih perbandingan sebesar 3,86%. Uji PDA memberikan hasil daya dukung yang lebih besar daripada uji kalendering, Hal tersebut dikarenakan perbedaan proses pelaksanaan serta faktor aman yang digunakan.