Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Respon Kelompok Wanita Tani (Kwt) Sari Dewi Dalam Pengembangan Pemasaran Produk Olahan Keripik Pisang, Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul Devianti Lerian Kurniawan; Ananti Yekti; Galuh H. E Akoso
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 29 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v29i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat respons Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pengembangan pemasaran produk olahan keripik pisang. Penelitian dilaksanakan di Kalurahan Argosari Kapanewon Sedayu Kabupaten Bantul pada bulan Maret 2021 — Juni 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan data melalui kuesioner dan analisis data dilakukan secara deskriptif. Pemilihan kapanewon, kalurahan dan kelompok wanita tani dilakukan secara purposive, sedangkan pengambilan sampel responden menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian respons yaitu dari komponen kognitif (pengetahuan) termasuk kategori sedang dengan persentase 74,62 %, komponen afektif (ketertarikan) termasuk kategori sedang dengan persentase 75,56 %, dan komponen konatif (kemauan) termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 73,06 %. Dengan demikian untuk meningkatkan respons kelompok wanita tani dalam pengembangan pemasaran produk olahan keripik pisang diperlukan adanya pemberdayaan yakni antara lain dengan pemanfaatan media whatsapp dan facebook sebagai wadah promosi produk.
Pengambilan Keputusan Konsumen pada Pembelian Produk Jamu Godhog Asam Urat di P4S Menoreh Herbal Magelang Erni Noviani; Ananti Yekti; Agus Wartapa
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 30 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v30i1.17

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan konsumen produk jamu godhog asam urat Menoreh Herbal. Dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2022, penentuan lokasi dilakukan secara purposive sampling dan penentuan responden secara judgment sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan panduan kuesioner. Proses pengambilan keputusan yaitu melalui pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Konsumen membeli produk berdasarkan motivasi pengobatan penyakit dan memelihara kesehatan, konsumen mengenal sejak beberapa tahun lalu melalui teman/saudara. Konsumen memutuskan membeli secara terencana, didominasi oleh pengkonsumsi dan membeli langsung di kedai Menoreh Herbal. Konsumen mengkonsumsi jamu godhog asam urat rata-rata seminggu sekali, konsumen merasakan kepuasan setelah melakukan pembelian produk dan akan menyarankan produk tersebut kepada orang lain.
PENERAPAN KOMPONEN BUDIDAYA JAGUNG PADA KEMITRAAN PERBENIHAN JAGUNG (ZEA MAYS.L) DI KALURAHAN SENDANGTIRTO KAPANEWON BERBAH KABUPATEN SLEMAN Ghaziah Indirawati Kusuma; Ananti Yekti; Asih Farmia
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 28 No. 1 (2021): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v28i1.61

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan komponen budidaya jagung pada yang dilakukan petani pada kemitraan perbenihan jagung. Kajian dilaksanakan di Kalurahan Sendangtirto Kapanewon Berbah. Kajian dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2021. Metode kajian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan penentuan sampel petani menggunakan Rumus Slovin. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat penerapan komponen budidaya petani yang mengikuti kemitraan perbenihan jagung termasuk ke dalam kategori sedang atau menerapkan tetapi belum sesuai rekomendasi dengan rata-rata skor 73,20%. Rincian hasil capaian yaitu komponen pengolahan lahan dengan capaian skor 65,06% dan termasuk kategori sedang atau menerapkan tetapi belum sesuai rekomendasi, komponen penanaman dengan capaian skor 63,28% dan termasuk kategori sedang atau menerapkan tetapi belum sesuai rekomendasi, komponen pemupukan dengan capaian skor 79,39% dan termasuk dalam kategori tinggi atau menerapkan sesuai rekomendasi, komponen pemeliharaan dengan capaian skor 80,46% dan termasuk kategori tinggi atau menerapkan sesuai rekomendasi, komponen pemanenan dengan capaian skor 84,41% dan termasuk kategori tinggi atau menerapkan sesuai rekomendasi.
STRATEGI MANAJEMEN RISIKO USAHATANI MELON DI LAHAN PASIR PANTAI KABUPATEN KULON PROGO Ananti Yekti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 26 No. 1 (2019): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v26i1.94

Abstract

Farmer play a role as a worker as well as a manager in his farm. As a manager, farmer has the function to managing risks and formulating strategies to minimize the risk impact. Objectives of this study were to: 1) know the perception of coastal sand farmers about farming risk 2) identify and analyse the risk management strategy that melon farmers have implemented; 3) formulate activity recommendation to reduce the impact of melon farm risk in coastal sand. The study was conducted in April - May 2014, with locations in District of Galur. Data used in the study were taken from 50 respondents, analysed descriptively referring to the model Jolly (1993) and Matlon (1991). The results showed that intercropping cultivation system, land rotation and crop rotation were ex-ante management strategies that farmers should take. An interactive risk management strategy that needs to be addressed is: selection of planting season, inorganic fertilization application and pesticide as well as the need to encourage labour gathering culture. Seeking crops with lower production risks becomes an alternative risk management ex-post in order to suppress further losses. Accessibility of farmers to formal financial institutions is known to be good.
EKSISTENSI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM PENINGKATAN AKSESIBILITAS PELAKU USAHA PERTANIAN PADA SUMBER PERMODALAN DI PEDESAAN Ananti Yekti; Amie Sulastyah
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 5 No. 2 (2009): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was conducted to identify: 1) the variety of farmers and sources of funds in the agriculture sector; 2) credit sources accessible to farmers; 3) the intensity of relations and effectiveness of fund utilization; 4) the scheme characteristics/credit models preferred by farmers. The study was conducted from March to August 2009, in Piyungan, Yogyakarta. Data was analyzed descriptively. The study result showed that 100% of the rural community have taken loans from informal financing institutions namely Lembaga Keuangan Bukan Bank Bukan Koperasi (Non Bank Non- Cooperatives Financing Institutions), while only 50.2% 126.9% from banks, 20% from cooperatives and 3.3% from mortgage institutions). The total of credit taken ranges from Rp. 150,000 to Rp. 20,000,000. Informal financing institutions provide credits in small amount while bankable provide larger loans. Micro Finance Institutions were more preferred by those who are less bankable and less feasible. The loans were usually utilized to expand existing business (100%), to start other lines of business (30%), to cover the previous business loss (13.3%), and to cover household needs (16,7%).
MODEL PENGEMBANGAN AGROWISATA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI TAWANGREJO ASRI Miftakhul Arifin; Amie Sulastiyah; Ananti Yekti; Agus Wartapa
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 3 No. 2 (2007): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to understanding the agroecosystem of Tawangrejo subvillage, condition it that is analyzed by SWOT, and to find the development model of the agribusiness tour. It was qualitative in nature. The data were collected through interview and observation methods, and analyzed using the qualitative descriptive. The result of the study is as the followings. The agroecosystem of Tawangrejo subvillage has generally prospect to contributing the agribusiness tour. The result of SWOT analysis is showed that has very aspects to contributing the agribusiness tour. The development of the agribusiness tour can be used through development of physical, institusional, technical, economical, cultural and artistical conditions.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KANGKUNG AIR (STUDI KASUS DI DESA PLANGKAPAN, KECAMATAN TAMBAK, KABUPATEN BANYUMAS) ECONOMIC ANALYSIS OF KANGKUNG AIR'S FARM (CASE STUDY ON DESA PLANGKAPAN, KECAMATAN TAMBAK, KABUPATEN BANYUMAS) Ananti Yekti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 2 No. 1 (2006): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was focussed on three main parts: labour absorption and productivity, farmer income, profitability and household welfare level the research conducted on Desa Plangkapan, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas. The method of sample selection was simple random sampling with 30 respondents who planted kangkung air during Octobre 2004 April 2005. The result of the study showed that kangkung air-farm is profitable. It showed by the value of R/C ratio, rentability and labour absorption, which are higher than standart value. By the kangkung air-farm, household farmer welfare level was not to be poor again
EFISIENSI EKONOMI USAHATANI MELON DI KECAMATAN WEDI, KABUPATEN KLATEN (ECONOMIC EFFICIENCY OF MELON FARM AT KABUPATEN KLATEN) Ananti Yekti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 1 No. 1 (2005): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objectives of this study were to know : ( I ) the factors that affected income, and (2) the economic efficiency of melo farm. The study was conduct at Desa Pesu and Desa Jiwo Wetan, the main melo production area ok Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. The method of sample selection was random with 60 respondents who planted melon on 2003. Some factors that affected the real income per hectar were real price of seed, real price of NPK fertilizer, real price of powder pesticides, real wage of hired labor and farm size. The melon farm per hectares were not economically efficient.
Kirkpatrick Based Evaluation of IT-Oriented Extension to Improve Services in the PPHPM Farmers Cooperative Figo Arief Darmawan; Siti Nurlaela; Ananti Yekti
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v9i2.676

Abstract

Evaluation of extension activities is a process of assessing an extension program. Therefore, it is essential to conduct evaluations in every extension activity to determine the program's success. The purpose of this study is to measure evaluation outcomes using the Kirkpatrick method, specifically Level 1 (Reaction) and Level 2 (Learning), regarding the use of information technology to improve services in the PPHPM Cooperative in Purwobinangun Village, Pakem Sub-district, Sleman Regency. This research was conducted in April 2025 using a descriptive analysis method with evaluation questionnaires distributed to 20 PPHPM cooperative administrators. The results showed that Level 1 evaluation scored 32.3 or an average of 4.61. Level 2 evaluation, conducted through pre-tests and post-tests, indicated improvements in knowledge (0.15), attitudes (0.5), and skills (2.75). The Extension Effectiveness (EE) in improving knowledge was 1.5% (categorized as less effective), attitudes 2% (less effective), and skills 91.67% (effective). The Extension Behavior Change Effectiveness (EBCE) in the aspects of knowledge was 50% (moderately effective), attitudes 55% (moderately effective), and skills 91.67% (effective).
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PASAR LELANG KOPERASI PERKUMPULAN PETANI HORTIKULTURA PUNCAK MERAPI (PPPHPM) Darmawan, Figo Arief; Nurlaela, Siti; Yekti, Ananti
JURNAL AGRITA Vol 7, No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v7i1.5186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan pelayanan Pasar Lelang Koperasi PPHPM di Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilakukan dengan identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Pengumpulan data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi, dan FGD dari berbagai sumber, termasuk pengurus koperasi, pengurus titik kumpul, petani, dinas pertanian, serta tengkulak di Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan dari bulan Januari 2025 hingga Maret 2025. Selain itu, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Analisis SWOT digunakan sebagai alat meringkas faktor-faktor yang dianalisis, dengan matriks IFE sebesar – 0,15 dan matriks EFE sebesar 1,30. Berdasarkan analisis ini, Koperasi PPHPM terletak di kuadran III, yang menunjukkan strategi turn around, sehingga menghasilkan 5 alternatif strategi utama dengan prioritas strategi WO (Weakness Opportunity). Metode QSPM digunakan untuk mengidentifikasi prioritas dari 5 strategi alternatif tersebut berdasarkan nilai TAS tertinggi. Strategi dengan peringkat tertinggi berdasarkan nilai TAS dengan skor 7,15 adalah “Peningkatan kualitas dan keterampilan SDM pengurus PPHPM dalam pelayanan dan penggunaan teknologi informasi”. Kemudian disusul peningkatan teknologi informasi berupa perbaikan pada aplikasi dan penambahan fitur-fitur baru agar melancarkan proses lelang dan komunikasi dengan petani perihal budidaya dengan skor 6,82 dan peningkatan kebijakan aturan PPHPM yang melindungi pelaksanaan lelang dengan aplikasi, peserta lelang, dan pembuatan kontrak bagi titik kumpul dengan skor 6,72.