Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

SIMBOL BUDAYA MASYARAKAT JAWA DALAM KARYA SASTRA Asrini, Hari Windu
Jurnal Bestari No 12 (1992)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3171.814 KB)

Abstract

As other nations, Indonesians have many symbols. They live in thousands of islands that have specific culture. Javanese is one of them. The great part of Indonesians live in it. They have many symbols that denoted their characteristic culture. One of the common and specific characters of Javanese can be tracered to Linus Suryadi's monumental roman.
Program Story Telling dengan Metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk Menanamkan Moral pada Anak-anak Iswinarti, Iswinarti; Asrini, Hari Windu; Hasanati, Nida; Kartono, Rinikso
Altruis: Journal of Community Services Vol 1, No 2 (2020): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v1i2.12163

Abstract

TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan sebuah tempat diselenggarakannya pendidikan dan pengajaran agama Islam khususnya Al Quran, termasuk pendidikan moral. Pada kenyataannya, program pendidikan di TPQ pada umumnya hanya mengajarkan bagaimana membaca Al Quran, tidak mengajarkan isi dan makna dari Al Quran itu sendiri, sehingga pendidikan moral kurang mendapat perhatian. Dengan demikian, hal yang penting yaitu membuat kreasi pada metode pembelajaran penanaman nilai-nilai moral menggunakan metode yang lebih menarik. Metode story telling merupakan salah satu teknik yang menarik untuk mempelajari nilai-nilai moral pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk menerapkan metode story telling dengan metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk menananmkan nilai-nilai moral pada anak. Strategi yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan dan dilanjutkan dengan pemantauan dan pendampingan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta merasakan pentingnya metode story telling yang diterapkan di TPQ untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Mereka juga sepakat untuk menerapkan metode ini di TPQ, tetapi dalam penerapannya mereka terkendala dengan terbatasnya waktu, belum terbiasa, kurangnya keterampilan, dan kurangnya kepercayaan diri. Pendampingan dan tindak lanjut perlu dilakukan agar program dapat diimplementasikan dengan lebih baik.
MORFOFONEMIK DALAM TULISAN ARTIKEL KARYA SISWA KELAS XII SMK MULTIMEDIA TUMPANG Fitriah, Lailatu; Asrini, Hari Windu
Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 17 No 1 (2021): Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/fon.v17i1.4198

Abstract

ABSTRAK: Kompetensi menulis artikel pada kelas XII jenjang SMK sesuai dengan kurikulum 2013 KI 3.47 dan KD 4.47. Penelitian ini difokuskan pada morfofonemik dalam artikel karangan siswa kelas XII SMK Multimedia Tumpang yaitu pada proses penambahan fonem, pelesapan fonem, peluluhan fonem, perubahan fonem dan pergeseran fonem. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan termasuk jenis penelitian analisis teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfofonemik dalam artikel karangan siswa kelas XII SMK Multimedia Tumpang, 1).  Hanya terdapat penambahan fonem, pelesapan fonem, peluluhan fonem, perubahan fonem serta tidak ditemukan pergeseran fonem. 2).  Tidak semua proses afiksasi mengakibatkan perubahan , diantara proses afiksasi yang menyebabkan perubahan adalah prefiksasi /ber-/, prefiksasi /me-/ dan klofiksasi /me-kan/, /me-i/. Prefiksasi /pe-/ dan konfiksasi /pe-an/ ,prefiksasi /per-/ dan konfiksasi /per-an/, prefiksasi /ter-/ . 3). Kerancuan morfofonemik sebanyak 5 kata. 4). tidak ditemukan perubahan fonem pada proses sufiksasi /-an/. KATA KUNCI: Morfofonemik, artikel, afiksasi, kurikulum 2013 MORPHONEMICS IN THE WRITING OF STUDENTS 'ARTICLES CLASS XII SMK ABSTRACT: Writing competence in class XII at SMK according to the 2013 curriculum, KI 3.47 and KD 4.47. This research is focused on the morphophonemic in the articles written by the XII grade students of SMK Multimedia Tumpang, namely the process of phoneme appearance, phoneme impingement, phoneme pulsation, phoneme change and phoneme shift. This research uses a qualitative descriptive approach and is a type of text analysis research. The results of this study indicate that the morphophonemic in the article written by class XII students of SMK Multimedia Tumpang, 1). There were only phoneme occurrences, phoneme impingement, phoneme pulsation, phoneme change and no phoneme shift was found. 2). Not all affixation processes result in morphophonemic, among the affixation processes that cause phoneme changes are prefixation / ber- /, prefix / me / and cllofixation / me -kan /, / me-i /. Prefixation / reposition / and fixation / message /, prefix / per- / and confixation / per -an /, prefixation / ter- /. 3). Morphophonemic confusion is 5 words. 4). no morphophonemic found in the / -an / suffixation process.KEY WORDS: Morphophonemic, articles, affixation, 2013 curriculum
Program Story Telling dengan Metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk Menanamkan Moral pada Anak-anak Iswinarti Iswinarti; Hari Windu Asrini; Nida Hasanati; Rinikso Kartono
Altruis: Journal of Community Services Vol. 1 No. 2 (2020): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v1i2.12163

Abstract

TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan sebuah tempat diselenggarakannya pendidikan dan pengajaran agama Islam khususnya Al Quran, termasuk pendidikan moral. Pada kenyataannya, program pendidikan di TPQ pada umumnya hanya mengajarkan bagaimana membaca Al Quran, tidak mengajarkan isi dan makna dari Al Quran itu sendiri, sehingga pendidikan moral kurang mendapat perhatian. Dengan demikian, hal yang penting yaitu membuat kreasi pada metode pembelajaran penanaman nilai-nilai moral menggunakan metode yang lebih menarik. Metode story telling merupakan salah satu teknik yang menarik untuk mempelajari nilai-nilai moral pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk menerapkan metode story telling dengan metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk menananmkan nilai-nilai moral pada anak. Strategi yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan dan dilanjutkan dengan pemantauan dan pendampingan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta merasakan pentingnya metode story telling yang diterapkan di TPQ untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Mereka juga sepakat untuk menerapkan metode ini di TPQ, tetapi dalam penerapannya mereka terkendala dengan terbatasnya waktu, belum terbiasa, kurangnya keterampilan, dan kurangnya kepercayaan diri. Pendampingan dan tindak lanjut perlu dilakukan agar program dapat diimplementasikan dengan lebih baik.
Recommended Features of Learning Management System Using Feature-Oriented Method Software Development on Moodle Hari Windu Asrini; Galih Wasis Wicaksono; Budiono Budiono; Gilang Ramadhan; Evi Dwi Wahyuni
Kinetik: Game Technology, Information System, Computer Network, Computing, Electronics, and Control Vol. 6, No. 4, November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kinetik.v6i4.1354

Abstract

Learning Management System (LMS) serves as a learning media effective for online learning during Covid-19. The rising use of LMS these days indicates that LMS features need to be further measured for their relevance to the National Standards of Higher Education (SN-Dikti). This measurement is also essential to be applied for five blended learning criteria for flexible time and place to access lessons. The objective of this research is to analyze the features of the LMS implemented on Moodle version 3.10. The analysis of the features was carried out by employing the methods of Feature-Oriented Software Development (FOSD), a method that elaborates software system relating to existing features of LMS, involving: 1) Canvas; 2) Edmodo; 3) Google Classroom; 4) Moodle; 5) Zoom Meeting; 6) Google Meet; 7) efront, and 8) Microsoft Teams. In accord with the testing and validation by experts, the research revealed that there were 56 features of LMS pertinent to learning and assessment standards of SN-Dikti and E-learning self-study criteria with other blended-media or events, instructor-led program, live e-learning, on the job training, simulation, and lab centered on blended learning. Those 56 features were approved by experts and implemented by employing Moodle version 3.10 relevant to the SN-Dikti and blended learning
Karakter Islami dalam Film Animasi Nussa dan Rara Episode Cerita Rara: Kajian Sosiolinguistik Inka Krisma Melati; Hari Windu Asrini; Ajang Budiman
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 3 (2022): Kode: Edisi September 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v11i3.38821

Abstract

Permasalahan karakter pada anak cukup menjadi sorotan yang memprihatinkan. Tujuan penelitian ini sebagai berikut: [1] mendeskripsikan bentuk-bentuk karakter Islami, [2] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Setting & Scene, [3] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Partisipant, dan [4] mendeskripsikan karakter Islami berdasarkan Act Sequence dalam film animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitaif. Sumber data dalam penelitian ini media youtube tayangan kartun animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara. Data dalam penelitian ini adalah data hasil transkripsi berupa kutipan kata, frasa, klausa, kalimat dan narasi yang terdapat dalam tayangan animasi Nussa dan Rara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut, [1] melakukan transkripsi data dan [2] pengkodean data dan pengelompokkan data yang menunjang penelitian. Analisis data dilakukan bersamaan dengan interpretasi data sesuai teori. Teknik berdiskusi data yaitu berdiskusi bersama ahli. Hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa karakter Islami dalam Film Animasi Nussa dan Rara episode Cerita Rara memenuhi bentuk-bentuk karakter Islami yaitu [1] karakter Islami Religius, [2] karakter Islami Disiplin, dan [3] karakter Islami Sabar dengan tinjauan teori Speaking. Ditemukan tiga teori Speaking yang digunakan dalam penelitia ini yaitu [1] Setting dan Scene, [2] Partisipant, dan [3] Act Sequence.
POLA PENULISAN NAMA BRAND KOSMETIK Juwinda Juwinda; Hari Windu Asrini
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 2 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i2.59140

Abstract

Kosmetik yang beredar di pasar sangat beragam, keberagaman brand tersebut diikuti dengan keberagaman nama brand kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pola penulisan pada nama brand kosmetik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analsisis isi. Teknik pengumpulan data adalah dengan analisis dokumen.. Analisis data dilakukan dengan model analisis mengalir. Hasil penelitian menunjullan ada empat pola penulisan brand kosmetik, yaitu  pola singkata, akronim, pemendekan, dan lambang. nama brand kosmetik berupa pemenggalan yang dipasarkan di Indonesia dilakukan meliputi bentuk singkatan, akronim, pemendekan, dan lambang. Singkatan dibentuk dengan menuliskan huruf pertama setiap unsur/kata. Akronim dibentuk melalui pengekalan suku pertama setiap unsur nama, kombinasi suku pertama, suku terakhir pada unsur nama, dan kombinasi suku pertama dan kata pada unsur nama. Pemendekan dibentuk dengan cara pengekalan suku pertama pada kata/unsur nama. Adapun lambang dibentuk dengan menggunakan huruf pertama kata/nama. Pola penulisan nama brand mempengaruhi persepsi konsumen, namun penelitian ini belum mengukur persepsi konsumen terhadap pola nama brand kosmetik sehingga memungkinkan ditindaklajuti peneliti lain.  
Training and Assistance in the Preparation of Promotional Media for Junior High Schools and MTs Muhammadiyah Malang City Eggy Fajar Andalas; Hari Windu Asrini
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 1 (2023): January 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i1.285

Abstract

The large number of junior high schools, zoning system, and pandemic raises problems regarding the decline in the number of junior high school students and MTs Muhammadiyah in Malang City. There are quite a lot of factors behind the number of registrants. However, as an effort to solve the problem, the preparation of promotional media with the right language and media is expected to help increase the number of registrants. This service activity aims to provide training and assistance in the preparation of school promotion media for Muhammadiyah Junior High Schools and MTs in Malang City. Devotion is carried out by the method of 4 stages of the creative process, namely preparation, incubation, illumination, and verification. Based on the activities that have been carried out, it was found that one of the problems in promoting the registration of new students was the lack of ability of teachers to determine the superior activities that would be offered to prospective students. In addition, the visual communication design in the poster has also not been able to provide clear information to the reader. Through intensive training and mentoring, satisfactory results are obtained. Teachers can create interesting and targeted school promotional media.
Desain Perangkat Pembelajaran Pendidikan Tinggi dengan Sistem Lective Gegulang™ Galih Wasis Wicaksono; Hari Windu Asrini; Muhammad Andi Al-Rizki
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 6 No 4: November 2017
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.732 KB)

Abstract

Syllabus and lesson plan (RPS and RPP in Indonesian), which consist of topics and plan for conducting a subject during a period of time, are essential elements for teaching and learning activity. Therefore, in order to conduct subject successfully, syllabus and learning plan should be revised before class started. However, the revising activity is not a simple activity and sometimes becomes a complex activity that takes time. Consequently, in many cases, teachers tend to regret doing this activity; and if do so the maximal result will not be achieved. To solve this problem, Lective Gegulang™ was built to help teacher managing syllabus and lesson plan. Using Lective Gegulang, a teacher is able to work collaboratively by sharing their documents and discussing their work. Lective Gegulang is an interactive tool that adapts dynamically to high education policy and any possible changes, so, it is easy for the teacher to modify their syllabus and lesson plan; and then evaluates its consistency. Then, testing was conducted by four education experts by validating 13 features of Lective Gegulang. The result shows that 48.1% of all features are completely compliance with the syllabus and lesson plan development flow. Then, 46.1% of features are compliance with minor improvement and 5.8% of features need major improvement. Moreover, Lective Gegulang was successfully implemented in Informatics Department, Universitas Muhammadiyah Malang, with all features was fulfilling all requirements needed.
MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII-I DI SMP NEGERI 3 KEPANJEN prily salma salma; Hari Suryono; Purwati Anggraini; Hari Windu Asrini
Parole : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): VOLUME 6 NOMOR 1, JANUARI 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/parole.v6i1.13920

Abstract

Students who experience difficulties in learning must be immediately handled with guidance so that a conducive situation can be realized in the teaching and learning process. This study aims to 1) identify the problems faced by the case subjects, 2) efforts to deal with the learning difficulties of the case subjects. The method used in this study is a descriptive qualitative approach, in the form of field research. On observation during face-to-face teaching and learning in class VIII starting on October 2, 2021 until March 12, 2022. Data collection with documentation and interviews was carried out one day on June 26, 2022 in class VIII-I. The results of the research based on data, students were diagnosed with learning difficulties as evidenced by the difficulty of concentrating on understanding the lesson, often paying attention to the teacher with a blank look, often daydreaming, tending to be passive, and students often found sleeping in class. In connection with this, a prognosis is carried out as evidenced by the findings that learning difficulties are due to causative factors. If it is not addressed immediately, it is likely that it will be difficult to control lazy learning behavior which increasingly makes learning achievement decline, frequent truancy, late for class, destructive attitude, and the subject of the case can be triggered by a negative attitude that initially gets a score from school until retirement. themselves or are expelled from school. For this reason, the handling of tutoring is carried out, providing additional assignments at home which are immediately handled individually. In addition, giving advice on the subject of the case if there is a problem, you can tell the homeroom teacher, counseling guidance teacher, or a trusted friend. From the results of this study it can be concluded that the problems in the case studies have been handled by researchers, homeroom teachers, and counseling teachers. The role of parents is very helpful in providing guidance to students, so as to improve student achievement in classroom learning.