Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Cognitive strategies of law students in writing opinion text Prihatini, Arti; Asrini, Hari Windu; Wuryaningrum, Rusdhianti; Inayati, Nina
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 19, No 2: May 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/edulearn.v19i2.21228

Abstract

Writing skills are one of the determining factors for law students' success, but it is their biggest problem. This problem stems from the lack of grammar mastery and learning barriers during the COVID-19 pandemic. Therefore, this study aims to describe cognitive strategies for law students in writing opinion texts during the COVID-19 pandemic and the pedagogical implications. This study employed a mixed method. The research participants were 200 first-year students of the 2021-2022 academic year. Data collection methods are inventory and open-ended questions. The research found that students with Indonesian as first language (L1) are high in cognitive strategies, while second language (L2) students are moderate. The highest cognitive strategy is to look for reference sources on grammar rules on the internet. The correlation found a significant relationship among cognitive strategy. The most significant is the relationship between all cognitive strategies and developing explicit knowledge of grammar. Our findings provide pedagogical implication that writing instruction needs to use cognitive strategies as grammar learning strategies within a contextual-communicative approach in law. In conclusion, cognitive strategies can be used integratively in writing by emphasizing the use of explicit language knowledge and various digital sources for L1 and L2 learners.
Workshop Menulis Guru: Menulis dengan Hati menjadi Guru yang Menginspirasi di SMA Ar-Rohmah Putri, Malang Rohmah, Siti Afifatur; Asrini, Hari Windu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 3 No. 4 (2025): Bulan Juli
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v3i4.202

Abstract

Menulis cerita pendek merupakan sarana ekspresi yang tidak hanya mengembangkan imajinasi dan kemampuan berbahasa, tetapi juga memperkuat peran guru sebagai teladan literasi. Namun, berbagai hambatan seperti keterbatasan waktu, beban kerja, dan kurangnya pelatihan menulis menyebabkan banyak guru merasa kurang percaya diri dalam menulis. Menanggapi kondisi tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat berupa Workshop Menulis Guru dilaksanakan di SMA Ar-Rohmah Putri, Malang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri guru dalam menulis cerpen melalui pendekatan sistematis dan suportif. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi/refleksi, serta diikuti oleh 37 guru. Metode yang digunakan adalah workshop partisipatif dan reflektif yang disertai pendampingan intensif dan umpan balik konstruktif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman teknik menulis cerpen dan antusiasme guru dalam berkarya, yang dibuktikan melalui penerbitan antologi cerpen karya guru. Pelatihan ini juga mendorong terciptanya budaya literasi yang positif di lingkungan sekolah. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendampingan menulis dapat menjadi strategi efektif dalam memberdayakan guru sebagai agen literasi yang inspiratif.
Analisis Pragmatik Tindak Tutur Ilokusi dalam Video Tempo.co Edisi 22 Maret 2025 tentang Revisi UU TNI Siti Afifatur Rohmah; Joko Widodo; Hari Windu Asrini
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pragmatik tindak tutur ilokusi dalam video Tempo.co edisi 22 Maret 2025 tentang Revisi UU TNI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menganalisis transkrip percakapan dari video untuk diidentifikasi jenis-jenis tindak tutur ilokusi yang dominan. Hasil penelitian menunjukkan adanya lima jenis tindak tutur ilokusi, yaitu asertif (menyatakan, melaporkan, mengklaim), direktif (memerintah, meminta, menasihati), komisif (berjanji, mengancam, menawarkan), ekspresif (mengucapkan terima kasih, meminta maaf, mengeluh), dan deklaratif (membaptis, menyatakan perang, memberhentikan). Analisis mendalam pada setiap jenis tindak tutur ilokusi dalam konteks perbincangan para tokoh terkait Revisi UU TNI memberikan pemahaman tentang bagaimana bahasa digunakan secara strategis untuk menyampaikan informasi, kritik, sindiran, serta mempengaruhi opini publik terkait isu politik dan hukum yang sensitif ini. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pragmatik tindak tutur ilokusi berperan dalam diskursus publik mengenai isu-isu penting kenegaraan.
Simbol Budaya dalam Lagu Nangi Dana Tambora: Kajian Antropolinguistik Sanaliati, Sri; Hari Windu Asrini
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6600

Abstract

Lagu Nangi Dana Tambora merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya lisan masyarakat Bima yang merekam memori kolektif atas peristiwa letusan Gunung Tambora tahun 1815. Lagu ini mengandung simbol-simbol budaya yang mencerminkan trauma ekologis, penderitaan sosial, dan upaya rekonstruksi identitas kolektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginterpretasikan simbol-simbol budaya dalam lirik lagu tersebut menggunakan pendekatan antropolinguistik. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa analisis teks, dokumentasi, dan wawancara dengan tokoh adat lokal. Hasil penelitian menunjukkan lima simbol utama: langit kelabu, asap hitam, tangisan diam, pilu rasa, dan pengulangan bait sebagai bentuk performatif budaya. Simbol-simbol ini tidak hanya merepresentasikan peristiwa bencana, tetapi juga berfungsi sebagai media penyembuhan emosional dan pelestarian nilai budaya masyarakat Bima. Lagu ini memainkan peran penting sebagai praktik budaya yang hidup, sekaligus sebagai alat artikulasi identitas, solidaritas, dan memori kolektif pascabencana. Temuan ini memperkuat relevansi pendekatan antropolinguistik dalam menganalisis warisan budaya lisan yang sarat makna sosial dan historis.
AKUISISI BAHASA JAWA PADA ANAK-ANAK GENERASI KEDUA/KETIGA MIGRAN DI LAMPUNG Andi, Feryanti Kurnia; Widodo, Joko; Asrini, Hari Windu
Tajdid Vol 9 No 2 (2025): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v9i2.4986

Abstract

Artikel ini meninjau fenomena akuisisi bahasa Jawa pada anak-anak generasi kedua dan ketiga migran di Lampung dari perspektif psikolinguistik. Sebagai salah satu daerah tujuan transmigrasi utama dari Jawa, Lampung menyajikan lingkungan multilingual yang kompleks, di mana anak-anak terpapar bahasa Jawa di rumah dan bahasa Indonesia di lingkungan yang lebih luas. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana interaksi antara kedua bahasa ini memengaruhi proses pemerolehan bahasa Jawa sebagai bahasa warisan. Fokus utama adalah pada faktor-faktor psikolinguistik yang berperan, meliputi kualitas dan kuantitas input bahasa, motivasi dan sikap anak terhadap bahasa Jawa, serta fungsi komunikatif bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pembahasan juga mencakup fenomena transfer dan interferensi antarbahasa yang terjadi dalam sistem kognitif anak bilingual, serta dampak dominansi bahasa Indonesia terhadap penguasaan bahasa Jawa. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa akuisisi yang tidak optimal dapat menimbulkan tantangan bagi identitas budaya anak, meskipun paparan bilingualisme juga berpotensi meningkatkan kesadaran metalinguistik. Artikel ini menyimpulkan pentingnya upaya terencana dari keluarga dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung akuisisi bahasa Jawa secara aktif, demi keberlanjutan bahasa dan pelestarian identitas budaya Jawa di Lampung.