Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERKEMBANGAN DAN EKSISTENSI HUKUM ADAT: Dari Sintesis, Transplantasi, integrasi Hingga Konservasi Ridwan, Ridwan; Dimyati, Khudzaifah; Azhari, Aidul Fitriciada
Jurnal Jurisprudence Vol 6, No 2 (2016): Vol. 6, No.2, Desember 2016
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v6i2.3008

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola perkembangan hukum adat di Bima dan keberadaannya setelah reformasi, sehingga kecenderungan dikenal. Jenis penelitian ini adalah non-doktrinal, atau sosial hukum (kualitatif), dengan pendekatan historis, data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah; (1) pola perkembangan hukum adat Bima ada, a) hukum Sintesis, yaitu ketika hukum adat dan hukum Islam bertemu dan saling melengkapi, dan tidak ada konfrontasi antara mereka, b) hukum Transplantasi, terjadi ketika sistem hukum kolonial didorong ke pengaturan lokal dengan batas kewenangan peradilan Islam, yang menyebabkan kekosongan hukum, c) Integrasi hukum, ketika pemerintah pusat untuk membangun keseragaman politik hukum melalui kodifikasi dan unifikasi, d) hukum positif, yaitu pada saat reformasi bertiup, semangat lokal dibentuk melalui peraturan, (2) adanya hukum adat yang ada kerugian lengkap, dan yang masih hidup, yang masih hidup hukum adat ditemukan di masyarakat Donggo, dengan semua fleksibilitas dan berbagai bentuk sanksi.
Makna Pengelolaan Lingkungan Pespektif Etik Profetik Absori Absori; Khudzaifah Dimyati; Ridwan Ridwan
AL-TAHRIR Vol 17, No 2 (2017): Islam dan Ekologi
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/altahrir.v17i2.1063

Abstract

Abstract: Nowdays the disaster and anomaly of ecology are quite difficult to avoid. Concequently, nature has become  a real threat to the survival of human. It occurs due to industrial activity, mining, transportation and  agriculture as the mechine of capitalist ideology. The research employed the nomative-descriptive, and philosopy approach. This paper aims to (1) explore the spirit of theological  and moral-ethical which are a bucker the capitalism or materialism ideology. (2) How is perspective and bid of moral-ethical of islam (prophetic) toward the meaning and management of the environment. The result shows that first, the desire for natural exploitation which is become a characteristic of capitalism or materialism ideology underpinned by a certain theological spirit that encourages domination and human exploitation on the nature. Moreover, the exploitation desire also underpinned by moral-ethical philosopy of hedonism or utilitarianism (pragmatism), which measures the highest kindness by accumulating the material as much as possible. Second, in the Islam perspective (prophetic), the nature interpreted as a something sacred, created by Allah, as one of the object  for seeking knowledge of the greatest of Allah. And in the end it makes human closed to faithfulness (trancendence). In the prophetic ethical, the universum (nature) utilized for human prosperity. And it directed to humanization, liberation and trancendence in order to create a fair society and egalitarian. الملخص: ستكون الأضرار البيئية والشذوذ في المستقبل إنتشرت في هذا العالم، ولذلك أصبحت الطبيعة تهديدا حقيقيا لبقاء الحياة البشرية, وأسباب هذه المصيبة هي كثرة  النشاط الصناعي، والتعدين، وعملية النقل، والزراعة التي تعتمد على روح وفلسفة رأسمالية. وبطريقة البحث الوصفي الديني وبالمدخل الفلسفي هدف هذا البحث إلى أولا: كشف الأرواح اللاهوتية والأخلاقية التي تقوم عليها الرأسمالية.  ثانيا: ما رأي الإسلام والأخلاقية (النبوية) عن الإدارة البيئية ومعانيها. ونتائج هذا البحث أولا: رغبات الاستغلال الطبيعي التي تكون عادة وحجة لإيديولوجي الرأسمالية المادية، وبالإضافة إلى ذلك، فإن رغبة الاستغلال الطبيعي قد تكون معتمدة أيضا بفلسفة مذهب التحليلية المتعة والنفعية المادية التي تقيس الخيرات من خلال المواد الكثيرة العظيمة. ثانيا: وفي نظر الإسلام (النبوي) أن العالم هو شيء مقدس، الذي أنشأه الله للناس جميعا ليأخذه عبرة وتدبرا في عظمة الله، وأخيرا ليكون العالم وسيلة لتقريب الناس إلي الإيمان بالله. وفي رأي الأخلاق النبوية، أن العالم (الطبيعة) يستخدم لأجل الرحمة أو الرفاهية للناس جميعا, ليكون العالم يدور على طبيعته الإنسانية والتحررية والتجاوزية لتحقيق مجتمع عادل ومتكافيء.Abstrak: Dewasa ini bencana dan anomali ekologis semakin sulit terelakkan, akibatnya alam telah menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan kehidupan umat manusia. Hal ini disebabkan oleh aktifitas industri, pertambangan, transportasi, dan pertanian sebagai mesin idiologi kapitalis. Dengan menggunakan metode normatif-deksriptif, dan pedekatan filosofis, tulisan ini bertujuan; pertama, mengungkap spirit teologis dan moral-etik yang menjadi penyokong ideologi kapitalisme/materialisme; kedua, bagaimanakah perspektif dan tawaran moral-etik Islam (profetik) terhadap makna dan pengelolaan lingkungan hidup. Dalam pembahasan dan analisis, tulisan ini menyimpulkan bahwa pertama, hasrat eksploitasi Alam yang menjadi karakteristik ideologi kapitalisme-materialisme,  didukung oleh spirit teologis tertentu yang mendorng dominasi dan eksploitas manusia atas Alam. Selain itu, hasrat eksploitasi itu juga didukung oleh filsafat moral-etik hedonis-utilitarianisme (pragmatis), yang mengukur kebaikan tertinggi dengan mengakumulasi materi sebanyak mungkin. Kedua, dalam sudut pandang Islam (profetik), Alam dimaknai sebagai sesuatu yang sakral, diciptakan Allah, sebagai salah satu objek menggali ilmu-kebesaran Allah, dan pada akhirnya semakin mendekatkan diri manusia pada keimanan (transedensi). Dalam etik profetik, universum (Alam)  di manfaatkan untuk kesejahteraan manusia, serta diarahkan dalam rangka untuk melakukan humanisasi, liberasi, transendensi, agar tercipta masyarakat adil dan egaliter.
The Law Of Transcendence Liberation Ridwan Ridwan
Jurnal Jurisprudence Vol 11, No 2 (2021): Vol. 11, No.2, Desember 2021
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v11i2.14047

Abstract

PERKEMBANGAN DAN EKSISTENSI HUKUM ADAT: Dari Sintesis, Transplantasi, integrasi Hingga Konservasi Ridwan Ridwan; Khudzaifah Dimyati; Aidul Fitriciada Azhari
Jurnal Jurisprudence Vol 6, No 2 (2016): Vol. 6, No.2, Desember 2016
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurisprudence.v6i2.3008

Abstract

The Crime of Witchcraft and Vigilante Action (Eigenrichting) Syamsuddin Syamsuddin; Ridwan Ridwan; Iksan Iksan
Jurnal Daulat Hukum Vol 4, No 4 (2021): December 2021
Publisher : Magister of Law, Faculty of Law, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jdh.v4i4.17951

Abstract

The witchcraft incident in Bima Regency has threatened the safety and security of human life, witchcraft has triggered people to take vigilante actions (Eigenrichting) as a counter reaction by means of destruction, persecution and even murder. This study aims to determine public perceptions related to witchcraft, and also to find out why witchcraft always results in mass vigilante action (Eigenrichting) so that prevention and resolution efforts can be formulated. This study uses empirical or sociological research, data collection is carried out by direct and structured interviews and through literature study, while drawing conclusions using inductive methods. The results showed, first; In the period 2016-2021, there were 53 cases of alleged witchcraft practices in Bima Regency, damaging the social order and disrupting community stability. The community considers witchcraft as a dangerous or evil act, because the motive and purpose of using witchcraft is to torture, and/or kill human souls; Second; The behavior of witchcraft has led to vigilante actions (Eigenrichting) in some people, this is due to the existence of a legal vacuum that has not regulated the act of witchcraft and how to solve it legally. The act of vigilantism (Eigenrichting) appears as a form of reaction that arises from the community due to their rights and comfort being disturbed, which action is manifested in the form of violence as an act of revenge against the perpetrators of witchcraft. The juridical conclusion that the terminology of witchcraft and vigilante acts (Eigenrichting) have not been specifically regulated in the current laws and regulations as prohibited acts and are threatened with punishment. As a suggestion that the terminology and elements of the criminal act of witchcraft in the current Criminal Code Bill need to be expanded further, as well as the system of proving the crime of witchcraft in the Indonesian criminal procedure law needs to obtain further, more complete arrangements.
Relasi Hukum Dan Moral Perspektif Imperative Categories Ridwan Ridwan
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 10 No. 1 (2021): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v10i1.32

Abstract

Scopenhauer menyatakan, seseorang akan tetap terlihat kanak-kanak sebelum memahami filsafat Kant, hal ini menunjukkan begitu besar dan pentingnya pemikiran Kant dalam membentuk pengetahuan modern berserta impilkasinya, termasuk pergeseran pola relasi hukum dan moral. Tulisan ini bertujuan membahas permasalah relasi hukum dan moral dalam perspektif imperative Categories Immanuel Kant. Menggunakan jenis penelitian doktrinal, pendekatan filosofis. Hasil analisis menunjukan relasi hukum dan moral dalam pemikiran Immanuel Kant berada dalam bentuk relasi independen-dialog, dimana hukum dan moral terpisah akan tetapi sederajat, baik pada level objek, sumber, metodelogi, dan tujuan.
PERAN KOLABORATIF PERGURUAN TINGGI, POLRI DAN PEMERINTAH DESA DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG SEHAT PADA MASA PANDEMIK COVID-19 ainun wulandari; Ilyas sarbini; Nasrullah Nasrullah; Ridwan Ridwan; M. Asad Imaduddin; Ahamd Syaifil Iman; M. Farhan Syauki
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.544 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1153

Abstract

Latar Belakang: Masalah narkoba, ancaman covid-19 dan sampah merupakan problem yang sama-sama penting yang harus menjadi perhatian bagi semua pihak. Narkoba misalnya setiap tahunnya menelan korban tidak kurang dari 4 juta jiwa. Sedangkan korban covid 19 di Indonesia menelan jiwa 83.279, dan trendnya terus bertambah. Sementara masalaah sampah juga tidak sangat mengkhawatirkan. Dengan ragam masalah tersebut, maka semua pihak harus ambil bagian mengatasi ragam masalah tersebut. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah kolaborasi berbagai pihak mengarusutamakan program kampung sehat. Tujuan, tujuan dari kegiatan ini adalah membangun kesadaran masyarakat mewujudkan kampung sehat, utamanya keasadaran atas bahaya narkoba, pencegahan penyebaran covid-19, dan kesadaran tentang lingkungan bersih. Metode, Metode Pelaksanaan dilaksanakan dengan melakkan penyuluhan, diskusi, menyeprot disivektan, dan semangat gotong royong. Hasil, hasil kegiatan: Pertama, penyuluhan narkoba-psikotropika, berupa, munculnya kesadaran masayakat desa Tonnggondoa Kabupaten Bima tentang bahaya narkoba dna psikotropika, pemerintah Desa meluncurkan program reward bagi korban narkoba yang mau melakukan rehabilitasi dengan program pemberdayaan pemberian sapi 1 ekor. Kedua, Kegiatan penyemrotan disinvektan pada fasilitass umum dan pemukiman warga, melibatkan komponen warga, mahasiswa, dan aparatur desa, hasilnya berupa lingkungan dan fasiltas umum steril dari penyebaran covid 19. Ketiga, kegiatan gotong royong menghasilkan lingkungan yang bersih, dan timbulnya kesadaran secara kontinyu kemolpok masyarakat tentang pentingnya kebersihan.
KALOBORASI PT DAN UMKM DALAM USAHA HILIRISASI PRODUK UNGGULAN DAERAH DI KABUPATEN BIMA hajairin - hajairin; Ridwan Ridwan; Munir Munir; Gufran Gufran; Muhlis Muhlis; Efendi Efendi; Juniatih Juniatih; Ika Saputri
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.879 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1172

Abstract

Latar Belakang Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah penghasil produk unggulan bawang merah, bahkan menjadi pemasok utama kebutuhan Bawang merah Nasional. Berdasarkan hitungan dinas pertanian, produksi bawang merah tidak kurang dari 153.297 (Ton) per-tahunya. Akan tetapi, produk unggul tersebut masih sebatas bahan mental. Padahal kalau dihilirisasi dalam bentuk berbagai aneka produk seperti bawang goreng misalnya, maka akan dapat bernilai ekonomis lebih, serta menyerap tenaga kerja sehingga dibutuhkan strategi kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bima seperti pembukaan lahan tanam dengan sarana irigasi secara bertahap, yang telah didukung oleh Kementerian Pertanian. Pembuatan gudang untuk penyimpanan produksi karena bawang merah mudah sekali rusak, guna meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu bawang merah tersebut, agar dapat dikelola menjadi produk-produk unggulan di Kabupaten Bima. Tujuan PkM ini bertujuan untuk mendorong kemampuan kelompok UMKM menghilisirasi produk unggulan bawang merah daerah Kabupaten Bima agar bernilai lebih secara ekonomis. Metode pelaksanaan adalah membangun komunikasi dengan UMKM untuk melakukan pengembangan teknologi produksi tentang varietas dan penyediaan benih unggul daerah dengan berbagai bentuk produk unggulan. Menerapkan manajemen pengelolaan bawang merah mentah menjadi berbagai makanan khas Bima. Hasil Kegiatan menunjukan bahwa Perguruan tinggi dalam hal ini STIH Muhammadiyah Bima, telah melakukan kolaborasi dengan salah satu UMKN yang bergerak di bidang usaha bawang goreng, dengan bahan dasar adalah bawang merah Bima yang ada di Desa Lido Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Namun Kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bima belum memberikan dampak yang signifikan guna meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu bawang merah sehingga bawang Goreng Bima menjadi produk unggulan di Kabupaten Bima, Sebab sampai saat ini UMKN usaha bawang goreng masih mengerjakan secara manual, dan alat bantu sealkadarnya, cara mengerjakanya dilakukan dengan Teknis pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng terdiri dari beberapa tahap yaitu penyediaan bahan baku, pemolenan bawang, sortir, pengirisan bawang, pembubuhan bawang dengan tepung, penggorengan, pengepresan dan pengemasan, selain itu juga belum memiliki perlindungan yang jelas tentang produk bawang goreng khas Bima.
Culture Of Law: Transcendental Approach Ridwan Ridwan; Taufik Firmanto; Arief Budiono
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 11 No. 2 (2022): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v11i2.91

Abstract

Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk membuat analisis perpskriptif terhadap tatanilai yang menjadi kultur hukum dengan menggunakan pendekatan transcendental.Metodologi: Penelitian ini merupupakan jenis penelitian hukum normative. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis, dimana hukum dimanakan sebagai kumpulan nilai, asas-asas dan moral yang memiliki misi suci kebenaran, dan keadilan.Temuan Utama: Agar hukum benar-benar menjadi mutiara, dan tempat persemaian kebenaran yang mengemban misi suci, maka ada beberapa tatanilai yang dibutuhkan dalam membangun kultur hukum (kesadaran hukum), yakni hukum harus menjadi alat integrasi social, sarana yang meningkatkan kualitas idividu, berhukum harus dipandu oleh standar moral, keadilan menjadi mahkota hukum, dan hukum harus mampu mendorong pembebasan. Penerapan penelitian ini: Hasil pemikiran ini dapat menjadi alternative pemikiran tata nilai dalam membangun kultur hukum oleh pengemban hukum dan masyarakat luas.Kebaruan/Originalitas dari penelitian ini: Kebaruan dari pemikiran ini adalah perspektif baru dalam kultur hukum dengan pendekatan transendental, berupa nilai yang yang menjadi kultur hukum yang dielaborasi dari berbagai pemikiran.Kata Kunci: Kultur, Hukum, Transendental, Tatanilai.
EKOLOGI MANUSIA: Rekonstruksi Moralitas Tradisi Mbojo-Bima, Samawa, Dan Sasak Dalam Keberlanjutan Lingkungan Hidup NTB Ridwan
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 12 No. 1 (2023): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v12i1.126

Abstract

Tujuan penelitian ini, ingin mengetahui pertama, pola kerusakan lingkungan di NTB, kedua, upaya penegak hukum dalam menanggulangi kerusakan lingkungan di NTB, ketiga, rekonstruksi harmonisasi ekologi manusia, dan moralitas budaya Suku Mbojo-Bima, Suku Samawa, dan Suku Sasak. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosiologi hukum, pendekatan konseptual dan pendekatan filosofis. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Analisis heuristic dan interpretative. Hasil temuan menunjukkan, bahwa pola kerusakan lingkungan di NTB adanya peralihan fungsi hutan, perambahan hutan, tambang ilegal, pembalakan liar, aktivitas pertanian, penggunaan herbisida dan pestisida yang berlebihan. Upaya yang dilakukan oleh penegak hukum dan pemerintah NTB berupa penyuluhan hukum, identifikasi kawasan hutan, penindakan yang meliputi penangkapan, penahanan, rehabilitasi hutan, dan pembasmian tanaman jagung milik masyarakat setempat. Berangkat dari problem itu khusus pada aspek penegak hukum dan penerapan kebijakan masih dianggap lemah, demi menjaga lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environmental) maka penelitian ini menawarkan konsep timbal balik antara lingkungan, alam, dan manusia dengan pendekatan pengembalian (reconstruction) moralitas masyarakat terdahulu baik secara teologis, kultural, maupun historical Suku Mbojo, Sasak dan Samawa. Novelty dari penelitian ini, belum ada yang melakukan kajian dari sudut etika dan filosofis khusus tentang ekologi manusia rekonstruksi moralitas tradisi mbojo, samawa dan sasak dalam keberlanjutan lingkungan hidup di NTB.