Kemiskinan merupakan permasalahan kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial dan ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara provinsi di Indonesia dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar menggunakan analisis biplot. Data sekunder tahun 2024 dari BPS digunakan dengan delapan variabel utama, meliputi usia harapan hidup, produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita, angka melek huruf, rumah tangga dengan sanitasi layak, akses air layak, akses listrik, angka partisipasi sekolah, dan rata-rata lama sekolah. Hasil analisis menunjukkan bahwa 81,772% keragaman data dapat dijelaskan oleh dua komponen utama dalam grafik biplot. Provinsi-provinsi dikelompokkan ke dalam empat kuadran berdasarkan kesamaan karakteristik kemiskinan. Faktor dengan keragaman tertinggi adalah rumah tangga dengan sanitasi layak, sedangkan faktor dengan keragaman terendah adalah PDRB per kapitaKorelasi antar variabel menunjukkan bahwa angka melek huruf dan akses listrik memiliki hubungan paling kuat, yang berarti semakin tinggi tingkat melek huruf suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan masyarakatnya memiliki akses terhadap listrik. Sebaliknya, hubungan terlemah terdapat antara PDRB dan akses listrik. Penelitian ini menunjukkan bahwa memahami kemiskinan memerlukan pendekatan terhadap berbagai faktor yang saling berkaitan serta perlunya kebijakan pembangunan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing.