Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

STUDI KASUS PENGARUH PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI SISWA SMP KELAS VII Mawardini, Annissa; Sofhianti, Anti Siti
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 43, No 1 (2014): Edisi April 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA di SMP kelas VII dalam implementasi kurikulum 2013 dan mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi siswa pada pembelajaran IPA. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 56 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Data dijaring melalui observasi kegiatan pembelajaran, wawancara guru, dan angket siswa. Triangulasi informasi dilakukan untuk menguji kredibilitas, keabsahan, dan keajegan data penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan angket siswa, diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPA secara terpadu pada kurikulum 2013 dapat meningkatkan motivasi siswa belajar IPA. Alasannya pembelajaran IPA menjadi lebih kontekstual dan bermakna, sehingga siswa menyukai pembelajaran IPA dan merasakan kebermanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa guru masih menghadapi kesulitan dalam memadukan pembelajaran IPA karena guru dituntut harus selalu belajar dan senantiasa memperluas wawasan untuk memadukan materi pembelajaran dengan tepat. Guru juga masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap siswa. Dari hasil temuan tersebut,  guru diharapkan: (1) mampu memahami karakteristik kurikulum 2013 khususnya pada pembelajaran IPA yang dikembangkan sebagai mata pelajaran terpadu (integrative science), (2) menekankan pembelajaran pada pengalaman sehari-hari dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai agar siswa dapat termotivasi, dan (3) melakukan penilaian autentik.  The research method is case study aims to obtain a learning process in junior high science class VII in 2013 and the implementation of the curriculum determine its influence on students motivation in learning science. The study involved a sample of 56 students in one class VII Junior High School in Bandung. Data captured through observation of learning activities, teacher interviews, and student questionnaires. Triangulation of information was conducted to test the credibility, validity, and constancy research data. Based on observations and student questionnaires, information was obtained that learning science is integrated in the curriculum in 2013 to enhance the students motivation to learn science. The reason for learning science becomes more contextual and meaningful, so that students feel like learning science and feel that science useful in everyday life. Based on interviews with teachers can be concluded that teachers still face difficulties in integrating science learning because teachers are required to be constantly learning and constantly expanding horizons to integrate learning materials appropriately. Teachers also still have difficulty in assessing students attitudes. From these findings, the teacher is expected to: (1) able to understand the characteristics of the curriculum in 2013, especially in science learning developed as integrated subjects (integrative science), (2) emphasize the learning in daily experience using models, methods and instructional media varied and appropriate for students to be motivated, and (3) conduct authentic assessment.
STUDI KASUS PENGARUH PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI SISWA SMP KELAS VII Mawardini, Annissa; Sofhianti, Anti Siti
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 43, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v43i1.3172

Abstract

Penelitian dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA di SMP kelas VII dalam implementasi kurikulum 2013 dan mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi siswa pada pembelajaran IPA. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 56 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Data dijaring melalui observasi kegiatan pembelajaran, wawancara guru, dan angket siswa. Triangulasi informasi dilakukan untuk menguji kredibilitas, keabsahan, dan keajegan data penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan angket siswa, diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPA secara terpadu pada kurikulum 2013 dapat meningkatkan motivasi siswa belajar IPA. Alasannya pembelajaran IPA menjadi lebih kontekstual dan bermakna, sehingga siswa menyukai pembelajaran IPA dan merasakan kebermanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa guru masih menghadapi kesulitan dalam memadukan pembelajaran IPA karena guru dituntut harus selalu belajar dan senantiasa memperluas wawasan untuk memadukan materi pembelajaran dengan tepat. Guru juga masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap siswa. Dari hasil temuan tersebut,  guru diharapkan: (1) mampu memahami karakteristik kurikulum 2013 khususnya pada pembelajaran IPA yang dikembangkan sebagai mata pelajaran terpadu (integrative science), (2) menekankan pembelajaran pada pengalaman sehari-hari dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai agar siswa dapat termotivasi, dan (3) melakukan penilaian autentik.  The research method is case study aims to obtain a learning process in junior high science class VII in 2013 and the implementation of the curriculum determine its influence on students' motivation in learning science. The study involved a sample of 56 students in one class VII Junior High School in Bandung. Data captured through observation of learning activities, teacher interviews, and student questionnaires. Triangulation of information was conducted to test the credibility, validity, and constancy research data. Based on observations and student questionnaires, information was obtained that learning science is integrated in the curriculum in 2013 to enhance the students' motivation to learn science. The reason for learning science becomes more contextual and meaningful, so that students feel like learning science and feel that science useful in everyday life. Based on interviews with teachers can be concluded that teachers still face difficulties in integrating science learning because teachers are required to be constantly learning and constantly expanding horizons to integrate learning materials appropriately. Teachers also still have difficulty in assessing students' attitudes. From these findings, the teacher is expected to: (1) able to understand the characteristics of the curriculum in 2013, especially in science learning developed as integrated subjects (integrative science), (2) emphasize the learning in daily experience using models, methods and instructional media varied and appropriate for students to be motivated, and (3) conduct authentic assessment.
Pengaruh Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V SDN2 Babakan Anida Khuzaima Hakim; Resti Yektyastuti; Annissa Mawardini
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 2 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.967 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i2.58281

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari media audiovisual terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 2 Babakan. Penelitian ini sendiri menggunakan metode korelasi kausal, dengan data yang digunakan untuk penelitian diperoleh dari angket (kuesioner) dan dokumentasi. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu media audio visual (video yang berasal dari youtube) dan variabel terikat yaitu hasil belajar. Kedua variabel ini selanjutnya akan diteliti dilapangan dan diolah datanya dengan  perhitungan variabel bebas media audiovisual (video youtube) terhadap variable terikat yaiitu hasil belajar menggunakan rumus uji t dengan hasil sig. o,oo2 < 0,05 dan t hitung 3,317 > 2, 011 dapat di tarik kesimpulan bahwa hipotesis terbukti dengan ???????? ditolak dan ???????? diterima yaitu terdapat pengaruh media audiovisual (video youtube) terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 2 Babakan. Pengaruh ini Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian ini dapat dikatakan bahwa media audio visual mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena dengan adanya media audio visual pembelajaran menjadi lebih menarik dan juga mudah disampaikan terutama pada saat pembelajaran daring seperti saat ini.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran Daring Di SDN Bantarkemang 6 Bogor Siti Dianah Sadiah; Rasmitadila Rasmitadila; Annissa Mawardini
WAHANA Vol 74 No 1 (2022): Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v74i1.5282

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa (PBAS) Terhadap Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Daring di SDN Bantarkemang 6 Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan jenis Posttest Only Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB dan siswa kelas IVC dengan jumlah 29 siswa kelas IVB dan 29 siswa kelas IVC. Kelas IVC merupakan kelas eksperimen diberi perlakuan PBAS sedangkan kelas IVB merupakan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Pengambilan sampel dilamenggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan angket. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial yaitu uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata hasil posttest pada kelas eksperimen sebesar 85,93 dan kelas kontrol sebesar 78,93. Hal ini menunjukan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring pada kelas eksperimen yang menggunakan PBAS lebih baik dari kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional menggunakan model pembelajaran langsung. Selain itu berdasarkan hasil analisa uji-t dengan independent sample t-test diperoleh thitung sebesar 3,179 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 < 0,05 maka disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima yang artinya, ada pengaruh penerapan PBAS terhadap motivasi belajar dalam pembelajaran daring di SDN Bantarkemang 6 Bogor
PENGARUH METODE MIND MAPPING PADA DAUR HIDUP DI KELAS EMPAT Siti Heni Yuliani; Teguh Prasetyo; Annissa Mawardini
SITTAH: Journal of Primary Education Vol. 1 No. 1 (2020): SITTAH: Journal of Primary Education
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.711 KB) | DOI: 10.30762/sittah.v1i1.2071

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode mind mapping pada hasil belajar siswa kelas empat pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN Pajajaran Kota Bogor. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Quasi Eksperimental. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV yaitu 72 responden. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik tes tertulis, observasi, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil akhir dari hasil uji-t menunjukkan bahwa hasil belajar memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 <0,05). Fakta tersebut menyatakan bahwa penerapan metode mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPA.
PROFIL LITERASI SAINS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TEMA PENCEMARAN LINGKUNGAN Annissa Mawardini; Anna Permanasari; Yayan Sanjaya
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 4 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.758 KB)

Abstract

The purpose of this study was to describe the junior high school students’ scientific literacy profile in integrated science learning on the environmental pollution theme. The subjects were the 7th grade of Junior High School in Bandung city. The method of this study was descriptive. Data was collected using a test of science literacy, attitude scales, performance assessment sheet, questionnaire sheet, and interview format. Integrated science learning using scientific approach. Average scientific literacy for all student was 69%, the attainment of student scientific competence in identifying scientific issues was 77%, in explaining phenomena scientifically was 72%, and in utilizing scientific evidence was 59%. The attainment of student scientific literacy in domain content science was 81% in air pollution and acid rain, 74% in soil pollution, 60% in global warming and 56% in water pollution. The attainment of student’s attitudes toward science in supporting scientific inquiry was very high category, responsibility toward resources and environment and interest in science was high category. The average of performance assessment when doing practicum was 80%, and on practicum report was 65%. Teacher and students responded positively to the integrated science learning and it’s assessment. Keywords: scientific literacy, junior high school student, integrated science learning on the environmental pollution theme
STUDI KASUS PENGARUH PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 TERHADAP MOTIVASI SISWA SMP KELAS VII Mawardini, Annissa; Sofhianti, Anti Siti
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 43, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v43i1.3172

Abstract

Penelitian dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA di SMP kelas VII dalam implementasi kurikulum 2013 dan mengetahui pengaruhnya terhadap motivasi siswa pada pembelajaran IPA. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 56 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Data dijaring melalui observasi kegiatan pembelajaran, wawancara guru, dan angket siswa. Triangulasi informasi dilakukan untuk menguji kredibilitas, keabsahan, dan keajegan data penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan angket siswa, diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPA secara terpadu pada kurikulum 2013 dapat meningkatkan motivasi siswa belajar IPA. Alasannya pembelajaran IPA menjadi lebih kontekstual dan bermakna, sehingga siswa menyukai pembelajaran IPA dan merasakan kebermanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa guru masih menghadapi kesulitan dalam memadukan pembelajaran IPA karena guru dituntut harus selalu belajar dan senantiasa memperluas wawasan untuk memadukan materi pembelajaran dengan tepat. Guru juga masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap siswa. Dari hasil temuan tersebut,  guru diharapkan: (1) mampu memahami karakteristik kurikulum 2013 khususnya pada pembelajaran IPA yang dikembangkan sebagai mata pelajaran terpadu (integrative science), (2) menekankan pembelajaran pada pengalaman sehari-hari dengan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai agar siswa dapat termotivasi, dan (3) melakukan penilaian autentik.  The research method is case study aims to obtain a learning process in junior high science class VII in 2013 and the implementation of the curriculum determine its influence on students' motivation in learning science. The study involved a sample of 56 students in one class VII Junior High School in Bandung. Data captured through observation of learning activities, teacher interviews, and student questionnaires. Triangulation of information was conducted to test the credibility, validity, and constancy research data. Based on observations and student questionnaires, information was obtained that learning science is integrated in the curriculum in 2013 to enhance the students' motivation to learn science. The reason for learning science becomes more contextual and meaningful, so that students feel like learning science and feel that science useful in everyday life. Based on interviews with teachers can be concluded that teachers still face difficulties in integrating science learning because teachers are required to be constantly learning and constantly expanding horizons to integrate learning materials appropriately. Teachers also still have difficulty in assessing students' attitudes. From these findings, the teacher is expected to: (1) able to understand the characteristics of the curriculum in 2013, especially in science learning developed as integrated subjects (integrative science), (2) emphasize the learning in daily experience using models, methods and instructional media varied and appropriate for students to be motivated, and (3) conduct authentic assessment.
Mewujudkan Generasi Qurani di Era Modernisasi dengan Cara Menghafal Al-Quran Raisya Agnesicca; Rini Rifani; Annissa Mawardini
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 3 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i3.9027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menciptakan para penghafal di era modernisasi untuk membentuk generasi qurani yang baik. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pengolahan data wawancara terstuktur. Data dikumpulkan dengan melalui wawancara terstruktur dengan beberapa para penghafal Al-Quran di Yayasan Shoutuz zikri Walfikri dan juga mahasiswa Universitas Djuanda Bogor. Berdasarkan penelitian ini peneliti mendapatkan metode tikrar dalam menghafal Al-Quran, faktor pendukung dan hambatannya serta manfaat menghafal Alquran. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan dalam mewujudkan generasi qurani di era modernisasi dengan cara menghafal Al-Quran sangat mungkin untuk diwujudkan sekalipun untuk siswa yang lemah kecerdasannya.
PERAN GURU SEBAGAI ROLE MODEL DAN TELADAN DALAM MENINGKATKAN MORALITAS SISWA DI SEKOLAH DASAR Parda Silvia Pratama; Annissa Mawardini; Rini Rahayu
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 5 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i5.9046

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana guru di sekolah dasar dapat menjadi teladan moral bagi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan metode pengumpulan data berupa wawancara. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai 5 orang responden, yang terdiri dari dua guru sekolah dasar dan tiga siswa sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang guru yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berkepribadian baik, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, menanamkan proses berpikir positif, dan berpengaruh terhadap perubahan siswa adalah guru teladan. Hal ini disebabkan karena guru merupakan cerminan bagi siswa yang diharapkan menjadi panutan yang dapat dikagumi dan diteladani. Oleh karena itu, guru teladan adalah guru yang memberikan ilmu dengan ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT.
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SDN BABAKAN MADANG 01 Iik Pionika; Afridha Sesrita; Annissa Mawardini
AL - KAFF: JURNAL SOSIAL HUMANIORA Vol. 5 No. 3 (2022): September
Publisher : Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SDN Babakan Madang 01. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tempat penelitian di SDN Babakan Madang 01. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas perpustakaan, kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Teknik dan prosedur pengambilan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis data menyatakan bahwa siswa belum maksimal dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan minat baca yang dimiliki oleh siswa untuk belajar mandiri di perpustakaan. Sebagian guru telah memanfaatkan perpustakaan dengan baik. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar seperti gedung yang belum memenuhi syarat, penyediaan peralatan dan perlengkapan yang belum lengkap, tata ruang perpustakaan yang belum sesuai, kurangnya tenaga pustakawan, pengunjung perpustakaan yang cenderung masih sepi. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SDN Babakan Madang 01 belum berjalan secara optimal.