Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS Herniyatun, Herniyatun; Lestyani, Lestyani; Kuntoadi, Gama Bagus; Karlina, Nonok; Dewi, Siti Utami
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2320

Abstract

Cervical cancer is a malignancy originating from the cervix with abnormal growth of body tissue cells that turn malignant. The number of cervical cancer cases at Arifin Achmad Regional General Hospital Riau Province in 2019 amounted to 312 cases. The purpose of the study was to determine the factors associated with the incidence of cervical cancer at the Arifin Ahmad Regional General Hospital, Riau Province. This study was a cross sectional quantitative analytic study with a sample of 117. Sampling technique with sonsecutive sampling. The instrument in this study used a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate using chi square test. The results of the analysis there is a relationship between knowledge (P=0.000), age (P=0.002), parity (P=0.043), with the incidence of cervical cancer. It is suggested that the Arifin Achmad Hospital of Riau Province be used as further information about the factors associated with the incidence of cervical cancer in patients can be reduced by providing early detection socialization and counseling, especially about risk factors for cervical cancer based on knowledge, age, and parity.Keywords: Cervical Cancer, Parity, Knowledge Age
Tinjauan Ketepatan Pengkodean Diagnosa Hypertensive Heart Disease Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Setia Mitra Pada Tahun 2022 Gama Bagus Kuntoadi; Indah Kristina; Andriyani R Fahriati; Deannisa Bagus Rachmatika
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2023): EDU RMIK: JURNAL EDUKASI REKAM MEDIS INFORMASI KESEHATAN
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era jaminan kesehatan nasional di Indonesia, salah satu tolak ukur dalam sistem jaminan kesehatan nasional adalah kodifikasi diagnosis. Kodifikasi diagnosis harus tepat dan akurat sesuai dengan ICD 10, jika tidak benar/tidak tepat akan mempengaruhi data. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait kodifikasi diagnosis Penyakit Jantung Hipertensi pada berkas rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Setia Mitra. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan lembar checklist. Subyek penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis dan objek penelitian ini adalah seluruh berkas rekam medis pasien rawat jalan Penyakit Jantung Hipertensi pada bulan Oktober-Desember 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan standar prosedur operasional di Rumah Sakit Setia Mitra rekam medis sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih terdapat kendala atau sistem input. Dalam data rumah sakit, kasus Penyakit Jantung Hipertensi pada pasien rawat jalan sebanyak 307 kasus. Pada data tersebut dilakukan review untuk mendapatkan gambaran tingkat akurasi penyakit jantung hipertensi, untuk akurasi kode penyakit jantung hipertensi dari sampel 307 diagnosis penyakit jantung hipertensi rawat jalan periode Oktober-Desember 2021, yaitu 161 (53,44%) dan ketidaktepatan 146 (47,55%). Dan akurasi kode untuk Penyakit Jantung Hipertensi Tanpa Gagal Jantung (Kongestif) adalah 113 (43,62%) dan Penyakit Jantung Hipertensi dengan Gagal Jantung (Kongestif) adalah 48 (100%).
Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Gigi Dan Mulut Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa Gama Bagus Kuntoadi; Santi Lestari; Andriyani Rahmah Fahriati; Mutiara Sekar Harum
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2023): EDU RMIK: Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketepatan kode diagnosis dan tindakan merupakan salah satu faktor penting terkait pelaporan data morbiditas-mortalitas Rumah Sakit, dan juga dalam proses klaim pembiayaan Indonesia Case Base Gropus (INA CBGs) dan klaim asuransi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Kodefikasi Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RS RSTDD), mengidentifikasi sumber daya manusia bagian koding, mengetahui tingkat ketidaktepatan kode diagnosis penyakit gigi dan mulut pasien rawat jalan RS RSTDD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi dan wawancara. Populasi penelitian ini berjumlah 70 rekam medis khususnya pada ringkasan klinis bulan Januari 2021-Desember 2022, sampel yang diambil sebanyak 70 berkas rekam medis gigi dan mulut. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa RS RSTDD belum memiliki SPO Kodefikasi penyakit, SDM koder memiliki latar belakang pendidikan D3 Rekam Medis dengan masa kerja 2 tahun, dan pernah mendapatkan pelatihan koding. Tingkat ketidaktepatan kode diagnosis penyakit gigi dan mulut pasien rawat jalan yaitu kode yang tepat 40 (57,15%) dan kode yang tidak tepat 30 (42,85%). Penyebab ketidaktepatan kode diagnosis penyakit gigi dan mulut yaitu dokter gigi kurang spesifik dalam penulisan diagnosis serta terdapat singkatan-singkatan yang belum dibakukan di RS RSTDD.
Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Pada Kasus Persalinan Pasien Jaminan Kesehatan Nasional Berdasarkan ICD-10 Di Rumah Sakit Harapan Sehati Kabupaten Bogor Gama Bagus Kuntoadi; Sri Haryanto; Fiza Febriari
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2023): EDU RMIK: Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian kode diagnosis pada rekam medis pasien mengacu pada aturan ICD-10 (International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem). Ketidaktepatan pengkodean diagnosis akan berdampak pada proses tarif E-klaim INA-CBG’s terhadap kinerja keuangan Rumah Sakit, serta salah dalam pelaporan data mordibitas dan mortalitas pasien. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mix method). Populasi penelitian ini adalah 248 berkas rekam medis diagnosis kasus persalinan pasien JKN periode Agustus-Desember tahun 2022. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 153 dengan metode simple random sampling terdapat (26,79%) hampir setengahnya kode tepat dan (73,20%) sebagian besar kode tidak tepat Diagnosis Utama. Lalu terdapat (50%) setengahnya kode tepat dan (50%) setengahnya kode tidak tepat Diagnosis Sekunder. Petugas koding tidak memiliki latar belakang pendidikan rekam medis, belum pernah mengikuti pelatihan khusus kodefikasi dan belum mempunyai buku ICD-10.
TINJAUAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS HYPERTENSIVE DISEASE PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS XYZ Gama Bagus Kuntoadi; Sucipto Sucipto; Mutiara Putri Solihah
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 3, No 1 (2024): EDU RMIK: Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian kode diagnosis pada rekam medis pasien mengacu dan berpatokan kepada aturan ICD-10. Seorang koder memiliki tanggung jawab terhadap ketepatan kode hasil pengkodean, oleh karena itu kemampuan dan keterampilan seorang koder tentang tentang cara pengkodean diagnosis utama harus sesuai dengan standar prosedur operasional rumah sakit. Rumah Sakit XYZ bertipe C yang berlokasi di Jawa Barat. Jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif (mix method). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. RS XYZ sudah memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Kodefikasi yang mana tidak seluruhnya dilaksanakan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kode diagnosis Hypertensive Disease yang tidak tepat sebanyak 23 kode (23,95%). Di RS XYZ memiliki tenaga perekam medis sebanyak 5 orang koder dan 1 orang kepala unit rekam medis dengan latar belakang pendidikan D3 Rekam Medis dan memiliki pengalaman kerja 1-7 tahun. Populasi penelitian ini adalah berkas rekam medis yang memiliki diagnosis Hypertensive Disease sebanyak 2496 berkas rekam medis dan sampel penelitiannya sebanyak 96 sampel. Faktor-faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis Hypertensive Disease disebabkan karena penulisan dokter yang tidak spesifik
Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Gastroenteritis Acute Pasien Rawat Inap Rsup Dr. Sitanala Kota Tangerang Tahun 2021 Gama Bagus Kuntoadi; Indah Kristina; Andriyani R Fahriati; Nurhana D. Ashari
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 2, No 1 (2023): EDU RMIK: JURNAL EDUKASI REKAM MEDIS INFORMASI KESEHATAN
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian kode diagnosis pada rekam medis pasien mengacu pada aturan ICD-10 (International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem). Seorang coder memiliki tanggung jawab terhadap keakuratan pengkodean, oleh karena itu kemampuan dan keterampilan tentang cara pengkodean diagnosis utama sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sitanala Kota Tangerang. Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Sitanala memiliki 9 orang petugas rekam medis (koder), penelitian kualitatif deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dan mengapa permasalahan yang ada di lapangan terjadi dengan metode wawancara dan observasi. Populasi penelitian ini adalah berkas rekam medis diagnosis gastroenteritis akut sebanyak 122 dan sampel sebanyak 94 sampel berdasarkan perhitungan berdasarkan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kode yang benar sebanyak 0 (0,00%), kode yang salah sebanyak 94 (100%). Belum semua SPO terkait penetapan kode diagnosis telah dilaksanakan. Penulisan diagnosis dokter menjadi kendala utama dalam melakukan proses kodefikasi. Penyebab ketidakakuratan kode diagnosis adalah kurangnya karakter keempat dalam kode.
ANALISIS KETEPATAN ISTILAH TERMINOLOGI MEDIS DALAM PENULISAN DIAGNOSIS SISTEM KARDIOVASKULAR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LEMDIKLAT POLRI Kuntoadi, Gama Bagus; Darmawan, Dea Natania; Christin, Rumondang; Maulina, Fresty Cahya
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2024): EDU RMIK: Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminologi medis adalah ilmu yang mengkaji tentang istilah medis yang sering digunakan sebagai sarana komunikasi oleh tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketepatan istilah terminologi medis pada penulisan diagnosis sistem kardiovaskular di Rumah Sakit Bhayangkara Lemdiklat POLRI. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif pada 98 sampel rekam medis kasus sistem kardiovaskular tahun 2023. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic random samping. Hasil penelitian menunjukan bahwa RS sudah memiliki SPO (Standar Prosedur Operasional) penulisan diagnosis dan penulisan singkatan, namun dalam SPO Penulisan Diagnosis belum dijelaskan secara detail bahwa penulisan diagnosis harusnya menggunakan istilah terminologi medis serta terdapat beberapa singkatan yang belum tercantum pada buku pedoman singkatan RS yang menjadi acuan utama SPO Penulisan Singkatan. Ketepatan penggunaan istilah terminologi medis dalam penulisan diagnosis adalah sebanyak 67 diagnosis (68%), sedangkan untuk ketidaktepatan penggunaan istilah terminologi medis adalah sebanyak 31 diagnosis (32%). Faktor penyebab ketidaktepatan penggunaan istilah terminologi medis berdasarkan sumber daya manusia adalah karena dokter masih menggunakan singkatan dan istilah Bahasa Indonesia saat menulis diagnosis yang tidak sesuai dengan ICD-10.
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DM Kuntoadi, Gama Bagus; Lubis, Astri Yulia Sari; Oktavia, Liana Devi; Sendra, Eny
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 3 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.940

Abstract

Abstract: The prevalence or incidence of Diabetes Mellitus (DM) continues to show a significant increase every year. Based on a survey conducted at Dr. M. Haulussy Hospital, data from the medical register in the last 5 years showed that the incidence of Diabetes mellitus DM has increased. The purpose of the study was to determine several factors associated with the incidence of DM. The research design used in this study was cross sectional. The research was conducted at Dr. M. Haulussy Hospital. The research was conducted in November 2023. The population in this study were all patients recorded in the medical register of Dr. M. Haulussy Hospital totaling 48 people. The research sample amounted to 48 people using total sampling. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was done univariate and bivariate. The results showed a relationship between the level of knowledge (p value: 0.005) and family support (p value: 0.000) on the incidence of DM. It is recommended for respondents and families to be able to increase knowledge about the importance of knowledge and family support for people with diabetes mellitus.Keywords: DM, Family Support, Knowledge.
ANALISIS KEPUASAN PASIEN BPJS DALAM PELAYANAN KESEHATAN Sutiswa, Shandra Isasi; Arniawan, Arniawan; Kuntoadi, Gama Bagus; Putra, Ryryn Suryaman Prana
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 3 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2863

Abstract

Abstract: Patient satisfaction is a customer response to fulfilling needs and expectations. The Rambah Samo I Puskesmas is one of the Puskesmas in Rokan Hulu Regency which has experienced a decrease in the number of patient visits utilizing services. The purpose of the study was to determine the relationship of several factors with patient satisfaction with primary health services. Quantitative research type with cross sectional design. The research was conducted in 2023 with a sample of 99 people. The research instrument used a research questionnaire. Data analysis was carried out univariate and bivariate. The results showed that there was a relationship between reliability (p value 0.043), responsiveness (p value 0.040, POR 2.751). It is recommended to the Puskesmas to be able to improve the quality of health services consisting of administrative officers, health worker services, and pharmacy services in order to provide friendly and attentive service to patients and provide clear information to patients.Keywords: Reliability, Patient, Health Center
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Schizophrenia Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan Christin, Rumondang; Kuntoadi, Gama Bagus; Lestari, Puji
EDU RMIK Jurnal Edukasi Rekam Medis Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2025): EDU RMIK: Jurnal Edukasi Rekam Medis Informasi Kesehatan
Publisher : STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas data dan informasi pelayanan kesehatan membutuhkan keakuratan dan kekonsistenan. Terkait tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis yang telah ditetapkan oleh tenaga medis. Berdasarkan hasil observasi awal terdapat ketepatan kode pada diagnosis Schizophrenia sebesar 70 (94,6%) kode. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan pengkodean diagnosis Schizophrenia berdasarkan ICD-10 di RSU Kota Tangerang Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif dan crossectional. Populasi subjek dalam penelitian ini berjumlah 12 orang sedangkan populasi objek berjumlah 923 berkas rekam medis rawat jalan dengan diagnosis Schizophrenia. Sampel dalam penelitian 8 responden dan 90 berkas rekam medis rawat jalan diagnosis Skizophrenia pada bulan Oktober-Desember 2023. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah Systematic Random Sampling dengan menggunakan perhitungan interval. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi dan kuesioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa RSU Kota Tangerang Selatan sudah memiliki SPO kodefikasi dengan persentase pelaksanaan 86% terlaksana dan belum dilakukan revisi serta sosialisasi kepada seluruh staff. Dari 90 DRM didapatkan ketepatan kode diagnosis Schizophrenia sebesar 49 (54,4%) tepat dan 41 (45,6%) kode tidak tepat, dan penentuan kode diagnosis tidak sesuai peraturan karena dilakukan oleh dokter. Terkait faktor penyebab berdasarkan SDM didapatkan 100% petugas koder berlatar belakang pendidikan D3/D4/S1 rekam medis dan informasi kesehatan, dengan pengalaman kerja 100% lebih dari 2 tahun, dan 62,5% petugas pernah mengikuti pelatihan koding.