Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Desain Primer Dan Deteksi Gen CHS (chalcone synthase) Pada Tanaman Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) Tipe Riau Gadang Epi Supri Wardi; Sumaryati Syukur; Zulkarnain Chaidir; Jamsari Jamsari; Diza Sartika
RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES Vol. 1 No. 1 (2021): April
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/rjna.v1i1.15591

Abstract

Gambir merupakan salah satu tanaman yang mengandung katekin.Kandungan katekin pada gambir merupakan komponen yang menjadi syarat utama dalam penentuan mutu gambir. CHS (Chalcone synthase) adalah salah satu gen yang terlibat di dalam proses biosintesis pembentukan katekin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan primer yang dapat digunakan dalam deteksi gen CHS (Chalcone synthase) pada tanaman gambir tipe riau gadang serta untuk melihat kemampuan primer yang telah didesain untuk mendeteksi gen CHS pada tanaman gambir. Pendesainan primer dilakukan dengan mengalignment 21 data sekuengen CHS dan dipilih daerah yang memiliki kesamaan basa antara sekuen gen yang dialignment untuk mendapatkan primer.  Isolasi DNA gen CHS tanaman gambir menggunakan metode CTAB dan untuk isolasi RNA menggunakan Total RNA Mini Kit (Plant) dari Geneaid. Sintesis cDNA menggunakan kit Rever Tra Ace® qPCR RT Master Mix with gDNA Remover (Toyobo).Pada hasil desain primer didapatkan empat primer forward dan satu primer reverse. Hasil desain primer yang dapat digunakan untuk deteksi gen CHS dengan hasil cDNA tanaman gambir yaitu primer F3-R1(TNGTCTTCTGCACNACCTCCGGNG - CCANTC CAASCCYTCWCCDGTSGT). Proses deteksi gen CHS pada daun gambir menghasilkan produk dengan estimasi sebesar 724 bp
Literasi Olahraga Melalui Sepak Bola Guna Pencegahan Stunting bagi Anak di Kabupaten Bungo Hendra, Jhony; Saputra, Deka Ismi Mori; Sartika, Diza; Andriani, Lili; Setiawan, Egi; Rolita, Rolita
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15127

Abstract

Stunting menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan guna pencegahan stunting. Olahraga merupakan wahana permainan yang dapat meningkatkan tumbuh kembang anak, salah satunya melalui permainan sepak bola. Permainan sepak bola merupakan suatu bentuk permainan yang dimainkan di atas lapangan dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan dengan memperhatikan teknik dasar passing, dribbling, dan shooting yang dilakukan atas kesenangan dan kegembiraan. Bermain sepak bola sangat disenangi oleh anak-anak, oleh karena itu secara tidak langsung, dengan bermain sepak bola dapat meningkatkan tumbuh kembang anak. Hasil wawancara tim pengabdi bersama manajer dan pelatih SSB Putra Lintas diketahui bahwa masih terdapat anak yang terindikasi dengan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, model permainan sepak bola merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi mitra. Solusi dari permasalahan mitra tersebut antara lain dengan melakukan pendampingan terhadap stunting, nutrisi dan pemberian model permainan. Tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan literasi dan keterampilan anak dalam bermain sepak bola guna pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan angket. Adapun hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan sosialisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman anak tentang stunting dan pemenuhan nutrisi bagi tubuh. Anak mampu untuk bermain sepak bola dalam upaya pencegahan stunting.
Penyuluhan Narkoba Bagi Generasi Muda Milenial di Desa Teluk Kayu Putih Hendra, Jhony; Sartika, Diza; Subhanadri, Subhanadri; Wahyu, Muhammad; Satar, Abdul; Liani, Helfi; Zulkifli, Zulkifli
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i3.3005

Abstract

Abstract: Drugs are a physical and mental health problem that has an impact on anxiety disorders, social behavior disorders, depression, lowers consciousness, disrupts quality of life and even causes death. The partner's problem is the lack of education for the young millennial generation in Teluk Kayu Putih Village regarding drug abuse. This service takes place in Teluk Kayu Putih Village, VII Koto District, Tebo Regency, Jambi Province. The aim of this outreach is to increase public awareness about the dangers of drug abuse for the young millennial generation. The material is presented through lecture and discussion methods with the help of power point slides and an LCD projector. The results of the outreach show that the generation of millennial youth in Teluk Kayu Putih Village is aware of the dangers and consequences of drug abuse. Keywords: drugs; millennial young generation  Abstrak: Narkoba merupakan masalah kesehatan fisik dan mental yang berdampak terhadap gangguan kecemasan, gangguan prilaku sosial, depresi, menurunkan kesadaran, mengganggu kualitas hidup bahkan sampai menyebabkan kematian. Permasalah mitra yaitu kurangnya edukasi kepada generasi muda milenial di Desa Teluk Kayu Putih terhadap penyalahgunaan narkoba. Pengabdian ini bertempat di Desa Teluk Kayu Putih, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Tujuan penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda milenial. Materi disampaikan melalui metode ceramah dan diskusi dengan bantuan slide power point dan proyektor LCD. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa generasi pemuda milenial Desa Teluk Kayu Putih menyadari bahaya dan konsekuensi penyalahgunaan narkoba. Kata kunci: penyalahgunaan narkoba; generasi muda milenial 
ISOLASI BAKTERI ENDOFIT BATANG DAN DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA Miftahur Rahmi; Diza Sartika; Feliani Marta Putri
JURNAL KATALISATOR Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Katalisator Volume 8 No. 2, Oktober 2023
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/katalisator.v8i2.2522

Abstract

Penggunaan antibiotik dalam mengendalikan penyakit pada manusia telah banyak dilaporkan menimbulkan dampak negatif seperti resistensi mikroba dan reaksi alergi. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengendalian lain yang lebih ramah dan aman. Bakteri endofit telah banyak dimanfaatkan sebagai agens biokontrol pada berbagai penyakit karena  dikenal sebagai sumber penghasil senyawa-senyawa yang bersifat antimikroba. Tanaman Ketapang (Terminalia cattapa) diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap beberapa patogen penyebab penyakit dan krmungkinan bakteri endofitnya juga bisa menghasilkan senyawa antimikroba. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi antimikroba dari senyawa yang dihasilkan oleh bakteri endofit tanaman ketapang dalam menekan pertumbuhan patogen penyebab penyakit pada manusia yang diwakili oleh S.aureus dari bakteri gram positif, E.colli dari bakteri gram negatif, dan C.albicans dari golongan jamur. Percobaan dilakukan dengan metode kirby bauer dengan melihat zona hambat yang dihasilkan bakteri endofit dalam menekan pertumbuhan patogen, sekaligus sebagai sumber antibiotik baru. Hasil pengujian menunjukkan terdapat 2 isolat bakteri endofit BK II dan BK IV memiliki kemampuan terbaik dalam menghambat patogen Staphylococcus aureus dengan daya hambat  masing-masing sebesar 6,21 mm dan 8,23 mm namun tidak memiliki daya hambat terhadap E.colli dan C.albicans. Pengamatan mikroskopis memperlihatkan bahwa senyawa yang dikeluarkan oleh isolat-isolat bakteri endofit tersebut dapat menyebabkan terjadinya malformasi pada S.aureus. Diharapkan isolat bakteri endofit yang diperoleh bisa dikembangkan sebagai sumber antibiotik baru.
EFFECTIVENESS THE OINTMENT OF FOREST BETEL LEAVES EXTRACT (Piper aduncum L. ) AGAINST EXCISION WOUNDS Diza Sartika; Ria Afrianti; Rihadhatul Aisy; Miftahur Rahmi
JURNAL KATALISATOR Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Katalisator Volume 9 No.1, April 2024
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/katalisator.v9i1.2821

Abstract

Excision wounds are included in open wounds and occupy the top three types of injuries experienced by the public. Forest betel (Piper aduncum L) is one of the plants that can be used in healing excision wounds because it contains several chemical ingredients such as flavonoids, steroids and saponins which can help speed up wound healing. This study aims to determine the effectiveness of ointment extracts of forest betel leaves (Piper aduncum L.) on the healing of excision wounds in male albino rats. Animals are divided into 5 groups there are control group (base used of vaselinflavum ointment), group of forest betel leaf extract concentration 5%, 10%, 15% and the comparison group (Ointment T®). Basting of preparation was done twice a day for 21 days. The parameters observed were the percentage of wound healing, epithelialization time and histopathology. The results showed on the average percentage of excision wound healing on the 7th, 14th and 21st days were control group ( 43.046% , 84.118%, 92.866% ), concentration 5% (45.49%, 87 608%, 94.704%), concentration of 10% (46.196%, 88.24%, 96.692%), concentration of 15% (46.572%, 91.058%, 97.886%) and the comparison group (46.572%, 90.01%, 97.372%). the control group (8 days), 5% concentration (7 days), 10% concentration (6.8 days), 15% concentration (6.4 days) and the comparison group (6.6 days).For the histopathological test, the results of epithelialization, collagen fiber, and fibroblast scores were. respectively the control group (2,2,1), 5% concentration (2,2,2), 10% concentration (2,2,2), 15% concentration (3,3,3) and the comparison group (3 ,3,3). The most effective group for excision wound healing was the 15% concentration group.
EFEKTIVITAS SALEP FRAKSI N-BUTANOL DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR MENCIT Sartika, Diza
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 15, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v15i2.2930

Abstract

Luka bakar merupakan keadaan kerusakan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas. Daun sirih mengandung beberapa kandungan senyawa aktif seperti, tanin, flavonoid dan fenolik. Kandungan tersebut dapat membantu proses penyembuhan luka sebagai antiinflamasi, antimikroba dan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas fraksi n-butanol daun sirih hijau konsentrasi 15% terhadap penyembuhan luka bakar. Terdapat 3 kelompok hewan uji, yaitu kelompok 1 basis salep, kelompok 2 pembanding Tekasol® dan kelompok 3 fraksi n-butanol daun sirih hijau konsentrasi 15%. Parameter pengamatan yaitu persentase penyembuhan luka bakar, waktu epitelisasi dan histopatologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok 3 memiliki hasil paling baik pada persentase penyembuhan luka bakar dengan persentase 98,38%. Rata-rata waktu epitelisasi basis salep hari ke-15, pembanding hari ke-14 dan fraksi hari ke-13. Hasil uji histopatologi kelompok fraksi hari ke-21 mendapatkan hasil skor yaitu 3 dengan sel fibroblast >50 sel, serabut kolagen saling terikat sempurna, epitelisasi sedang dan inflamasi incomplate. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salep fraksi n-butanol daun sirih hijau efektif terhadap penyembuhan luka bakar konsentrasi 15%.
Isolasi Bakteri Asam Laktat Dari Tapai Beras Ketan Hitam (Oryza sativa L Var. Glutinosa) dan Uji Aktivitas Enzim Protease Wardi, Epi Supri; Nova, Bastian; Sartika, Diza; Rozi, Fahrul
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/1dz9r304

Abstract

Bakteri Asam Laktat merupakan golongan bakteri yang dapat menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir fermentasi serta beberapa jenis enzim yang terlibat dalam proses metabolismenya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji aktivitas enzim protease pada bakteri asam laktat dari tape beras ketan hitam serta melakukan identifikasi secara molekuler menggunakan gen 16S rRNA terhadap bakteri asam laktat yang memiliki aktivitas enzim protease tertinggi. Lima isolat bakteri asam laktat berhasil diperoleh melalui tahap pemurnian, kemudian dipilih 3 isolat bakteri asam laktat untuk pengujian aktivitas enzim protease dengan kode 11, 13 dan 14. Hasil pengujian aktivitas enzim protease  menunjukkan bahwa dari 3 isolat yang dipilih hanya 1 isolat memiliki aktivitas enzim protease (zona bening) yaitu isolat 11 dengan diameter rata-rata 8 mm, sedangkan kontrol positif berdiameter rata-rata 30 mm. Hasil diidentifikasi molekuler dengan gen 16S rRNA terhadap isolat yang memiliki aktivitas enzim proteasemenunjukkan bahwa isolat 11 memiliki homologi 100% dengan Weissela confuse strain 1841.
Senam Terapeutik Tingkatkan Kesehatan Pasien Penyakit Degeneratif di Kabupaten Bungo Hendra, Jhony; Saputra, Deka Ismi Mori; Fitriani, Yessy; Sartika, Diza; Arienda, Shilvia; Arsima Natasya, Iren; Okta Aditia, Karin
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/9jn46y36

Abstract

Degenerative diseases are a major public health problem in Indonesia, especially in Bungo Regency. Various efforts have been made to prevent them, one of which is through gymnastics. Gymnastics is an activity carried out to maximize body function through movement. Gymnastics is the right medium to restore body function and improve the quality of life of degenerative patients through therapeutic gymnastics, including; heart gymnastics, brain gymnastics, rheumatic gymnastics, and diabetes mellitus gymnastics. Gymnastics is very popular among various groups, including the elderly, because it creates a pleasant and joyful atmosphere. The results of interviews with the community service team and partners of the Muara Bungo I Community Health Center UPT revealed that there are still many patients with degenerative diseases. Therefore, the implementation of therapeutic gymnastics is a highly desired need by partners. Solutions to these partner problems include providing assistance on the importance of therapeutic gymnastics for degenerative patients and health checks. The purpose of this community service activity is to improve body function and the quality of life of patients with degenerative diseases. The method used is the interview method. The results of this community service included outreach activities, increased knowledge, and the implementation of therapeutic exercises to improve body function and the quality of life for patients with degenerative diseases. Patients were able to perform therapeutic exercises to maximize their function.