Claim Missing Document
Check
Articles

PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK(PKSA) DALAM MEMENUHI KESEJAHTERAAN ANAK JALANAN Putri, Yasmin Anwar; Mulyana, Nandang; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.127 KB)

Abstract

Keberadaan anak jalanan merupakan akibat langsung dari pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Anak yang merupakan bagian dari keluarga, tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Anak tidak mencukupi kebutuhan makan, pendidikan, rasa nyaman hingga tidak mampu menjalankan fungsi sosial sebagai anak secara wajar. Belum adanya Undang-undang khusus mengenai anak jalanan seperti peraturan daerah, peraturan pusat, atau yang lainnya juga menyebabkan aparat penegak hukum sulit mengadakan tindakan hukum dan pencegahan anak-anak untuk tidak berada di jalan. Sehingga perlu adanya dukungan dari keluarga maupun pemerintah untuk memulihkan keberfungsian sosial anak itu sendiri. Salah satu program untuk menangani anak jalanan yaitu Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Program ini dibentuk atas dasar semakin bertambahnya anak-anak jalanan di Indonesia. Secara konseptual PKSA lebih komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan program pelayanan sosial anak pada tahun-tahun sebelumnya karena sudah berdasarkan pendekatan anak, orang tua dan keluarga (family based care), dan kepada masyarakat yaitu Lembaga kesejahteraan sosial yang khusus menangani anak (LKSA). PKSA dirancang sebagai upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan dan bantuan kesejahteraan sosial anak bersyarat yang meliputi bantuan sosial/subsidi pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan aksesibilitas terhadap pelayanan sosial dasar (akte kelahiran, pendidikan, kesehatan, tempat tinggal dan air bersih, rekreasi, keterampilan dan lain-lain), penguatan dan tanggungjawab orangtua/keluarga dalam pengasuhan dan perlindungan anak, penguatan kelembagaan kesejahteraan sosial anak.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN KREATIKF TERPADU UNTUK PEREMPUAN, ANAK, DAN KELUARGA OLEH ORGANISASI WORLD MUSLIMAH FONDATION DI KAMPUNG MUKA, JAKARTA UTARA Deraputri, Gevia Nur Isna; Nurwati, Nunung; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.013 KB)

Abstract

Penelitian ini mendeskipsikan program pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Organisasi perempuan muslimah, World Muslimah Fondation melalui kegiatan pendidikan Kewirausahaan Kreatif Terpadu untuk Perempuan, Anak, dan Keluarga yang dilakukan di Pemukiman Kumuh Kampung Muka Jakarta Utara dengan target sasaran pemberdayaannya adalah ibu-ibu dari golongan menengan kebawah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggambarkan mengenai proses dari pemberdayaan kepada perempuan melalui tahapan pemberdayaan masyarakat dan juga pemberdayaan yang terintergrasi. Program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan kewirausahaan kreatif ini adalah salah satu cara untuk menjadikan ibu-ibu di daerah kampung muka lebih mandiri, mempunyai keterampilan, dan mampu mengembangkan dirinya, keluarganya, serta orang-orang yang ada di sekitarnya.
PENDIDIKAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PEKERJA SOSIAL Agustine, Martha Sintaully; Resnawaty, Risna; S., Meilanny Budiarti
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.505 KB)

Abstract

Realitasnya di Indonesia, masih banyak kalangan yang mengatakan bahwa pekerjaan sosial dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa ilmu dan pendidikan. Kegamangan profesi pekerjaan sosial di tengah masyarakat tampak jelas ketika lulusan pendidikan pekerjaan sosial tidak mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan ilmunya. Masalah ini disebabkan dari masih kurangnya pemahaman mengenai profesi pekerjaan sosial oleh masyarakat sehingga keberadaan pendidikan pekerjaan sosial menjadi kurang jelas arahnya. Untuk mendapatkan pemahaman yang tepat, sebelumnya kita perlu membedakan antara kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Kesejahteraan sosial adalah semua aktivitas intervensi sosial untuk meningkatkan keberfungsian sosial umat manusia. Sedangkan pekerjaan sosial adalah profesional yang menerima pelayanan kesejahteraan sosial. Jadi, pekerjaan sosial lebih berkaitan dengan profesi pekerjaan dan kesejahteraan sosial adalah ilmu yang membidanginya. Ini sama halnya dengan dokter dokter dengan ilmu kedokteran, guru dengan pendidikan, psikolog dengan psikologi dan seterusnya. Seperti halnya dokter, ketika tindakan medis dilakukan oleh seseorang yang bukan berlatar belakang pendidikan kedokteran maka kemungkinan terjadinya malpraktik sangat besar. Pekerja sosial pun demikian, orang yang berlatar belakang pendidikan ilmu kesejahteraan sosial secara konsep pasti lebih matang dibandingkan dengan mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan ilmu kesejahteraan sosial, ketika suatu intervensi dilakukan oleh orang yang tidak ahli dalam bidangnya maka akan menimbulkan konsep yang salah dan berujung pada praktik yang tidak benar. Untuk itu penting diperhatikannya latar belakang ilmu yang membidangi suatu profesi.
KONDISI PEKERJA ANAK YANG BEKERJA DI SEKTOR BERBAHAYA Agustine, Eka Maulia; Ishartono, Ishartono; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.62 KB)

Abstract

Anak selayaknya dilindungi serta diperhatikan hak-haknya. Negara dalam hal ini sudah sewajarnya menjamin dan melindungi hak-hak anak, baik dalam aspek sosial, politik, budaya dan ekonomi karena hal tersebut sudah diatur dalan Undang-undang. Pada kenyataannya, negara dan keluarga belum mampu menjamin terpenuhinya hak-hak anak. Permasalahan yang menjadi sorotan adalah banyaknya pekerja anak yang bekerja di sektor berbahaya. Keluarga yang mengandalkan mereka untuk bekerja agar dapat memberikan kontribusi berupa materi kepada keluarga atau bahkan untuk biaya mereka bersekolah. Dan hal tersebut tidak hanya melanggar hak-hak anak namun juga memberikan dampak yang buruk atau negatif bagi anak sebagai calon generasi penerus bangsa. Jaminan masa depan anak akan menjadi taruhannya jika kondisi tersebut terus berlangsung di masa yang akan datang, anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan apa yang seharusnya didapatkannya, seolah diputus untuk kepentingan ekonomi keluarga. Pekerja anak memang tidak sepenuhnya salah, namun ada batasan-batasannya, tidak seharusnya anak mendapatkan pekerjaan yang berat seperti memikul batu karena hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan fisiknya, sehingga menghambat tumbuh kembang pekerja anak tersebut.
PELAKSANAAN CSR PT. YAKULT INDONESIA PERSADA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN YAKULT LADY DI KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG Mega, Siti Zahara Nur; Resnawaty, Risna; Meilany, Lenny
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2016): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.387 KB)

Abstract

Pelaku bisnis (perusahaan) tidak hanya dituntut untuk memperoleh profit semata dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi, baik secara materil maupun moril kepada masyarakat setempat melalui tanggung jawab sosial perusahaan. Perempuan merupakan sosok yang dapat berperan dalam sebuah pembangunan bangsa sehingga sudah selayaknya keberadaan perempuan di masyarakat harus diperhitungkan. Pada dasarnya perempuan memiliki hak yang sama seperti kaum laki-laki dimana para kaum perempuan memiliki hak untuk diberdayakan sehingga dapat berkembang dan mandiri. Salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada ialah dengan melakukan pemberdayaan pada ibu-ibu rumah tangga yang kemudian dijadikan sebagai agen pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan gambaran empirik tentang sejauh mana keberhasilan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada dalam upaya pemberdayaan yang dilakukan pada ibu-ibu rumah tangga, sehingga hasil penelitian ini dapat mencapai tujuan untuk mendapatkan gambaran yang faktual mengenai pelaksanaan CSR di PT. Yakult Indonesia Persada.
PERLINDUNGAN ANAK DARI BAHAYA KEKERASAN Listyani, Anita; Taftazani, Budi Muhammad; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.203 KB)

Abstract

Artikel ini dilatarbelakangi oleh semakin merebaknya kasus pelanggaran hak anak. Padahal anak merupakan aset negara yang akan menentukan keberhasilan suatu negara di masa yang akan datang. Dimana untuk menghindari terjadinya pelanggaran akan hak anak, setiap individu diharuskan untuk memiliki kesadaran awal akan pentingnya menjaga dan melindungi hak anak. Hak anak dapat terpenuhi dengan didukung oleh keberhasilan seorang anak dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai umurnya dan juga kebutuhannya sebagai seorang anak. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini yaitu mulai dari yang paling dekat dengan anak, ialah orang tua dan keluarga, kemudian masyarakat pada umumnya, kemudian barulah negara dan pemerintah. Apabila anak-anak tidak berada dalam pengawasan yang tepat, mereka dapat beresiko dilanggar hak-haknya oleh pihak-pihak tidak bertanggung-jawab seperti pada kasus di panti asuhan The Samuels yang melanggar hak 6 orang anak penghuni panti tersebut. Dimana anak-anak panti disana tidak mendapatkan hak untuk tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar, juga hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan, hak untuk memperoleh identitas diri, hak untuk mengetahui orang tua kandungnya, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan jaminan sosial, dan hak untuk memperoleh pendidikan yang sesuai. Pemenuhan kebutuhan dan tugas perkembangan anak ini dapat dimulai dari setiap individu yang dimulai dengan kesadaran diri sendiri, dimana ketika melihat adanya kondisi yang berpotensi memunculkan suatu pelanggaran hak anak, melaporkan kondisi tersebut kepada KPAI yang menyediakan pelayanan untuk melindungi anak.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. ANEKA TAMBANG UBPE SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR Rizky, Danis Dea; Raharjo, Santoso Tri; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.103 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya isu mengenai rendahnya pendidikan yang dialami oleh masyarakat kabupaten Bogor. Dilihat dari kondisi wilayah kabupaten Bogor pada bidang pendidikan, yaitu mengalami kerusakan fasilitas gedung sekolah, minimnya jumlah guru yang berstatus PNS, dan berpengaruh pada siswa menerima pelajaran yang tidak efektif. Permasalahan yang dihadapi kabupaten Bogor di bidang pendidikan ini tercermin dari ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 1999. Dilihat dari hasil ukuran IPM tahun 1999 beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Bogor yaitu salah satunya kecamatan Nanggung cengan kondisi masyarakat tertinggal, pendapatan rendah, serta hubungan antar daerah tidak lancar atau terisolasi. Dilihat isu tersebut selain pemerintah yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah kecamatan Nanggung maka perlu peran swasta melalui Corporate Social Responsibilit (CSR).PT. Antam UPBE Pongkor ikut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah operasi pertambangan melalui program CSR nya, yaitu pemberian bantuan guru honorer, siswa berprestasi, dan perbaikan sarana prasarana sekolah. Adanya program CSR yang dilakukan oleh PT. Antam UPBE akan membantu peningkatkan mata pencaharian masyarakat dan menciptakan kondisi kehidupan yang berkelanjutan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK Khoirunnisa, Sella; Ishartono, Ishartono; Resnawaty, Risna
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2015): Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.196 KB)

Abstract

Pendidikan pada dasarnya merupakan hak dari setiap anak tanpa terkecuali. Namun kenyataan yang ditemukan di lapangan, pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi anak tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan tidak semua anak beruntung dilahirkan ditengah keluarga yang mampu secara fisik maupun finansial dalam memenuhi segala kebutuhan anak, beberapa anak justru terlahir di tengah keluarga dengan kehidupan yang serba berkekurangan sehingga tidak dapat menjamin terpenuhinya segala kebutuhan anak dan kesejahteraan anak. Keterbatasan tersebut mendorong anak untuk mengalami pengasuhan di luar keluarga, salah satu lembaga pelayanan sosial yang memang didesain khusus sebagai alternatif pengasuhan anak ialah panti sosial asuhan anak. Namun demikian keberadaan panti asuhan kerap dilanda berbagai issue terkait keterbatasan pelayanan panti asuhan seperti tidak adanya sumber dana tetap, keterbatasan fasilitas, dan kekurangan tenaga profesional seringkali menyertai keberadaan lembaga pelayanan sosial anak ini. Merujuk pada beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pemenuhan hak dan kebutuhan pendidikan anak di panti asuhan belum maksimal dikarenakan seringkali terbentur dengan masalah pendanaan dari donatur yang tidak tetap, disisi lain anak panti juga seringkali mengalami kekurangan perhatiam dan kasih sayang dikarenakan jumlah pengasuh di panti yang hanya sedikit sehingga pendidikan anak panti seringkali tertinggal dibanding anak seusia mereka yang mengalami pengasuhan di dalam keluarga.
PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL MELALUI PELATIHAN PERENCANAAN BISNIS UNTUK WIRAUSAHA PEMULA Resnawaty, Risna; Apsari, Nurliana Cipta; Wibhawa, Budhi; Humaedi, Sahadi
Share : Social Work Journal Vol 4, No 1 (2014): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.495 KB) | DOI: 10.24198/share.v4i1.13058

Abstract

Pembangunan masyarakat saat ini berlandaskan paradigma bottom up, sebuah pemahaman pembangunan yang tidak hanya berangkat dari bawah, namun paradigma ini juga memiliki arti bahwa masyarakatlah yang mengendalikan pembangunan. Dalam kegiatan PKM ini, tim berusaha mengajak masyarakat untuk dapat mengenali, memahami kondisi-kondisi aktual dalam masyarakat; dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan PKM yang diawali dengan proses assessment bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi lokal yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga dapat memanfaatkan potensi tersebut secara maksimal, selain itu dengan adanya PKM ini juga, kapasitas masyarakat dapat ditingkatkan terutama pengetahuan dan pemahaman mengenai wirausaha kepada masyarakat.Berdasarkan hasil pemetaan/assessment diketahui bahwa Desa Sukarasa tidak hanya memiliki potensi alam yang melimpah, namun didukung pula oleh sumber daya manusia yang terampil terutama dalam kerajinan tangan dan olahan makanan. Walaupun demikian kondisi kehidupan masyarakat, terutama pada aspek ekonomi belumlah memadai, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi kualitas SDM yang masih rendah dan infrastruktur desa yang juga belum memadai. Sebagai contoh masyarakat pelaku industri kerajinan tangan dan olahan makanan belum mampu untuk menghasilkan produk yang ‘berbeda’ dan berkualitas bagus sehingga memiliki nilai jual tinggi. Dengan pertimbangan dari berbagai kondisi tersebut, maka kegiatan PKM ini diarahkan pada aspek ekonomi dengan menyelenggarakan pelatihan yang bertemakan “Pemberdayaan Ekonomi Lokal Melalui Pelatihan Perencanaan Bisnis Untuk Wirausaha Pemula”.Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, nampak bahwa warga lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan wirausaha, sebab masyarakat sudah memahami mengenai strategi usaha terutama mengenai pemasaran, dan masyarakat berharap kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di Desa Sukarasa.
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL JATINANGOR MELALUI WISATA EDUKASI Mulyana, Nandang; Fauziyyah, Hani; Resnawaty, Risna
Share : Social Work Journal Vol 7, No 1 (2017): Share Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.367 KB) | DOI: 10.24198/share.v7i1.13827

Abstract

Jatinangor merupakan kawasan industri yang banyak terdapat perguruan tinggi. Jatinangor menjadi wilayah yang paling banyak didatangi oleh orang dari luar daerah baik itu untuk melanjutkan pendidikannya maupun untuk usaha. Hal ini dikarenakan di Jatinangor terdapat perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang besar. Kehadiran pendatang setiap tahun ini menjadi sebuah potensi untuk dimanfaatkan dari pengembangan masyarakat Jatinangor itu sendiri.Salah satu program yang memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Jatinangor adalah wisata edukasi. Program ini berkaitan dengan tingginya masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Jatinangor. Wisata edukasi di Jatinangor tersebut juga diarahkan dengan melibatkan masyarakat sekitar kampus yang ada di Jatinangor. Selain itu, wisata edukasi ini juga sebagai salah satu bentuk pengamalan dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengebdian kepada masyarakat.Keberhasilan pengembangan ekonomi masyarakt melalui wisata edukasi ini tentunya tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak. Pihak perguruan tinggi yang mempunyai sarana dan informasi yang dapat disebarkan kepada masyarakat. Di sisi lain masyarakat juga akan terdongkrak ekonominya dengan terlibat dalam wisata edukasi. Sementara wisatawan akan terbantu dengan informasi yang diterimanya.