Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA GEBLAK JAMBANGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI CSR PT PERTAMINA (PERSERO) IT SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL Resnawaty, Risna; Rivani, Rivani; Nulhakim, Soni A.
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v6i1.53287

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian pada program CSR PT. Pertamina (Persero) dalam mengembangkan desa wisata Kampung Geblak. Fenomena CSR terus berkembang dari tahun ke tahun, pengembangan desa wisata menjadi salah satu model CSR yang dilakukan oleh perusahaan. desa wisata ini dinilai mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, namun tidak hanya itu pengembangan desa wisata menyentuh aspek keberfungsian sosial dalam perspektif Pekerjaan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan fenomena pengembangan desa wisata terkait pemenuhan aspek kompas keberlanjutan serta pengaruhnya pada individu, kelompok dan masyarakat sebagai penerima manfaat program dalam menjalankan keberfungsian sosialnya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi serta studi literatur pada subjek penelitian yaitu masyarakat penerima manfaat, pelaksana program, dan menghimpun informasi dari artikel maupun hasil penelitian sebelumnya. Temuan hasil lapangan menyatakan bahwa pengembangan kampung wisata Jambangan bukan hanya meningkatkan pendapatan masyarakat namun meningkatkan keberfungsian sosial warga khususnya dalam menjalankan perannya di dalam pembangunan, sehingga wellbeing dapat tercipta sebab lingkungan fisik (environment) yang dibangun menghasilkan harmonisasi dalam interaksi antar warga masyarakat. Kesimpulan menyatakan bahwa pengembangan kampung wisata mampu memenuhi kriteria kompas keberlanjutan secara ekonomi, sosial, lingkungan serta kesejahteraan uang mendukung pada keberfungsian sosial masyarakat. This article is the result of research on CSR program of PT Pertamina (Persero) in developing the Kampung Geblak tourist village. The development of tourist villages is one of most popular model the CSR implementation by companies. This tourist village not only improve the community's economy capability but also touches social functioning aspects from a social work perspective. The aim of this research is to discover the phenomenon of tourism village development related to fulfilling the sustainability compass aspect and its influence on individuals, groups and communities as beneficiaries in carrying out their social functions. The research method used is a qualitative approach by conducting interviews, observations and literature studies on research subjects; beneficiary, program implementers, also collecting information from articles and previous research results. The findings of it state that the development of the Jambangan tourist village not only increases community income but also the social functioning of residents, especially in carrying out their role in development, so that wellbeing can be created due to the physical environment which produces harmonization in interactions between community members. The conclusion states that the development of a tourist village is able to meet the criteria of sustainability compass economically, socially, environmentally and welfare and support the social functioning of the community.
Sustainable Development and Green Social Work in Indonesia: A Systematic Review Putri, Risya Ananda; Raharjo, Santoso Tri; Resnawaty, Risna
WELFARE : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 1 (2024): WELFARE: Jurnal Ilmu Kesejahtaraan Sosial
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/welfare.2024.131-02

Abstract

Sustainable development and the role of social workers have emerged as interconnected concepts and essential components for enhancing societal welfare. Nevertheless, the comprehensive approach necessary to mitigate the adverse effects of development is frequently neglected, as the emphasis tends to be placed on profit-driven outcomes rather than on sustainable livelihoods. To address this gap, the current research aims to explore the intersection of green social work in Indonesia, which adopts a holistic perspective, and sustainable development, which is viewed as a long-term objective. A systematic literature review was conducted, resulting in the identification of approximately 17 relevant articles utilizing the PRISMA 2020 methodology. Through content analysis, the study revealed that the disparity in the sustainable development framework from the perspective of social work ethics arises from a predominant focus on economic activities at the expense of socio-environmental considerations. This finding indicates that political ecology influences the formulation of regulations by the state, which reflects neoliberal ideologies and contributes to challenges such as forest fires, environmental pollution, deterioration of freshwater quality, and the degradation of forest ecosystems. Despite the emergence of these negative consequences, several critical factors must be addressed to advance the principles of green social work. These include strengthening the foundational principles and roles of social workers and fostering stakeholder networks as a primary agenda for future development initiatives. This study advocates for the integration of the values and principles of green social work into all activities related to development and welfare by social workers. Keywords: Sustainable Development, Green Social Work, A Systematic Review, Social Workers, Indonesia   Sustainable development and the role of social worker telah menjadi konsep integratif and sumber utama untuk peningkatan kesejahteraan. Namun, pendekatan holistik dalam implikasi negatif dari pembangunan cenderung terabaikan, karena lebih berorientasi kepada profit-oriented daripada kesejahteraan berbasis sustainable livelihoods. Untuk memetakan kesenjangan ini, riset ini hadir untuk mencari titik temu antara green social work sebagai pendekatan holistic dengan sustainable advancement sebagai konsep jangka panjang di Indonesia. Sistematika literatur review digunakan, dan berhasil menemukan topik sekitar 17 articles yang berhasil diekstraksi dengan metode PRISMA 2020. Berdasarkan konten analisis, studi menemukan bahwa kesenjangan konsep pembangunan berkelanjutan dari etika pekerja sosial muncul karena skema tersebut lebih condong pada aktivitas ekonomi daripada socio-environmental approaches. Hal ini mengindikasikan bahwa politik ekologi merupakan penyusunan regulasi negara sebagai ejawantah dari pengusung neoliberalisme, sehingga memicu kebarakan hutan, pencemaran lingkungan, kualitas air segar, dan keterbatasn fungsi hutan. Meskipun implikasi negatif tersebut telah berkembang, ada beberapa aspek penting yang perlu diubah dalam mempromosikan konsep green social work, yaitu prinsip dan peran pekerja sosial harus ditingkatkan dan membangun jaringan stakeholder menjadi agenda utama dalam mempromosikan pembangunan di masa depan. Studi ini merekomendasikan bahwa peran pekerja sosial harus menginternalisasikan nilai dan prinsip green social work dalam segala aktivitas yang berhubungan dengan pembangunan dan kesejahteraan.   Kata kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Tinjauan Sistematis, Pekerjaan Sosial, Indonesia
3. KESIAPAN PERLAWANAN ELEKTRONIKA PERTAHANAN UDARA TNI AU ELECTRONIC RESISTANCE READINESS STUDY AIR DEFENSE Tri Adi Nugroho, Prasetiyo; Resnawaty, Risna; Sutrasno
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 2 No 1 (2023): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Pertama
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v2i1.53

Abstract

Pada jaman perang modern sekarang ini, kekuatan dan kedaulatan negara bukanhanya diukur oleh penguasaan terhadap kekuatan militer dan tingginya perekonomian. Akantetapi juga tergantung pada aspek penguasaan dan pengelolaan dari pemberdayaan teknologiinformasi dan komunikasi serta electronic warfare. Elektronic Warfare berdasarkan terdiri dari3 bagian yaitu electronic attact/EA (operasi serangan elektronika), electronic protect/ep (operasiperlindungan elektronika), elektronic warfare support/es (operasi dukungan elektronika).Fenomena yang terjadi saat ini tentang studi kesiapan perlawanan elektronika pertahananudara TNI AU belum maksimal dan optimal dalam mendukung operasi pernika TNI AU. Tujuandilaksanakan penelitian yaitu adalah untuk mengetahui sejauh mana kesiapan perlawananelektronika TNI AU. Dalam penulisan penelitian menggunakan metoda yang digunakan yaitumetoda kualitatif digunakan untuk menganalisa permasalahan yang terjadi di Komando OperasiUdara Nasional (Koopsudnas), Pusdiklat Hanudnas dan Satuan Radar 222. Peneliti melaksanakanpenelitian mengenai indikator-indikator dan aspek-aspek yang sesuai dengan rumusan masalahdiambil kesimpulan. Pelaksanaan kesiapan perlawanan elektronika pertahanan udara TNI AUsaat ini belum optimal seperti yang diinginkan karena keterbatasan personel dan peralatan yangdimiliki Pernika, Minimnya pendidikan, penugasan dan pelatihan bidang Pernika menyebabkan kemampuan dan keahlian personel sangat kurang dan berdampak pada pembinaan kemampuannya di bidang Pernika, pengembangan dan pengadaan peralatan pernika terbatas dari satuan atas dan diharapkan peralatan pernika yang sudah lama mengalami pergantian sesuaidengan perkembangan teknologi.
Penerapan Program Child Care sebagai Praktik CSR di Perusahaan Indonesia Aprilia, Nadya Putri; Raharjo, Santoso Tri; Resnawaty, Risna
Journal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (JPMI)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPKM) Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21632/jpmi.6.2.122-132

Abstract

Corporate Social Responsibility is a commitment from a company to give more contribution to society, either through social action or environmental responsibility. In Indonesia, CSR is now stated more firmly in the Limited Liability Company Law (UUPT) Article 74 No.40 of 2007. CSR is also a company action in solving existing social problems, one of which is the problem of children. Problems with children within the company's scope occur internally (children of company employees) and externally (children of communities around the company). With these various problems, one type of CSR practice emerged in the form of a childcare program. In the social work literature, child care refers to the care of children at home in groups or in orphanages. This study aims to (1) find out how the implementation of childcare programs in CSR practices, (2) find out CSR practices in Indonesia that implement childcare programs. The method used in this research is the literature study method. Researchers conducted research from the results of a literature review of previously published literacy relating to CSR practices in the form of childcare programs in Indonesia.
PROGRAM DESA BERSEKA: IMPLEMENTASI CSR PT BIO FARMA DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MARGINAL MELALUI SUSTAINABILITY LIVING VILLAGE Resnawaty, Risna; Firmansyah, Tendry; Sarmedi, Sarmedi; Adiansah, Wandi
Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik Vol 7, No 4 (2024): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v7i4.61666

Abstract

Disatu sisi pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, disisi yang lain pembangunan juga seringkali menimbulkan ketimpangan sosial dengan munculnya kelompok marjinal sebagai dampak dari pembangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi CSR PT Bio Farma (Persero) dalam memberdayakan masyarakat Desa Pada Asih Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang yang termarjinalkan oleh pelaksanaan pembangunan tol Cisumdawu. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi non partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan tahapan display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program CSR yang dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero) tidak hanya dilakukan di wilayah sekitar perusahaan namun juga telah menyentuh masyarakat yang termarginalkan yang terdampak pembangunan. Program yang dilaksanakan merujuk pada peningkatan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat yang menjadi karakteristik khusus dari perusahaan. Dalam implementasi program pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah pendekatan kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan solidaritas dari masyarakat sehingga keberlanjutan program dapat terjaga.
Corporate Social Responsibility (CSR) Berbasis Environment Social Government (ESG) 4Plus Oleh PT. Semen Jawa: Corporate Social Responsibility (CSR) Based on Environment Social Government (ESG) 4Plus By PT. Semen Jawa Nurmiati, Dwi Rahayu; Resnawaty, Risna
Economic and Education Journal (Ecoducation) Vol. 7 No. 1 (2025): Economic and Education Journal (Ecoducation)
Publisher : Pendidikan Ekonomi, Universitas Insan Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ecoducation.v7i1.1401

Abstract

Keberlanjutan dalam dunia bisnis modern semakin penting seiring meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dan sosial. Penelitian ini mengkaji integrasi prinsip ESG 4Plus dalam program CSR PT Semen Jawa. Studi literatur kualitatif dilakukan dengan menganalisis publikasi terkait CSR dan kerangka ESG di industri semen. Tema utama diidentifikasi pada dimensi Environmental, Social, dan Governance, dengan tambahan elemen inovasi dan kolaborasi. Hasil menunjukkan bahwa PT Semen Jawa berhasil mengimplementasikan inisiatif berbasis ESG, termasuk pengelolaan limbah, konservasi keanekaragaman hayati, dan adopsi energi terbarukan untuk keberlanjutan lingkungan. Program sosial menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Praktik Governance menjamin transparansi dan etika bisnis. Inovasi, seperti teknologi ramah lingkungan, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan memperkuat dampak program CSR. Penelitian ini menyoroti kontribusi kerangka ESG 4Plus PT Semen Jawa terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menjawab kesenjangan dalam penelitian sebelumnya, seperti kurangnya integrasi ESG dan pelibatan masyarakat. Temuan ini memperkuat potensi strategi ESG yang komprehensif untuk menciptakan dampak berkelanjutan jangka panjang di industri semen dan sektor lainnya.
Peran Interpersonal Pemimpin Lokal di Kelompok Tani Mangrove Berkah Anugerah Desa Karangjaladri dalam Mitigasi Bencana Fakhriadi, Irham Ahmad; Gutama, Arie Surya; Resnawaty, Risna
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v11i1.91772

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran interpersonal pemimpin lokal di Kelompok Tani Mangrove Berkah Anugerah di Desa Karangjaladri melalui upaya konservasi mangrove sebagai bentuk mitigasi bencana melalui analisis menggunakan salah satu dimensi teori peran pemimpin menurut Mintzberg yaitu peran interpersonal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Ketua Kelompok Tani Mangrove Berkah Anugerah telah mencerminkan peran sebagai pemimpin, figur utama dan penghubung dengan memberikan arahan dan motivasi, mewakili kelompok dalam kerja sama dan berbagai kegiatan serta menjalin hubungan dengan pihak luar seperti pemerintah, pihak swasta dan akademisi untuk mendukung keberlanjutan upaya konservasi mangrove. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan deskriptif menggunakan pendekatan fenomenologi melalui wawancara, observasi, dan analis data sekunder. Kesimpulan penelitian ini adalah peran Ketua Kelompok Tani Mangrove Berkah Anugerah selaku pemimpin lokal melalui peran interpersonal memberikan pengaruh dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat dan keberlanjutan upaya konservasi mangrove sebagai bentuk mitigasi bencana struktural di Desa Karangjaladri. Implikasi praktisnya mencakup perlunya penguatan kapasitas pemimpin lokal dan mengintegrasikan kelompok tani mangrove ke dalam kebijakan mitigasi bencana daerah. Secara teoritis, temuan ini memperkuat relevansi teori peran menurut Mintzberg dalam konteks kebencanaan. Saran untuk penelitian selanjutnya meliputi eksplorasi tentang faktor pendukung dan penghambat pemimpin lokal dalam mitigasi bencana serta dampak jangka panjang pemimpin lokal terhadap ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana serta perbandingan model peran pemimpin lokal dalam program mitigasi bencana berbasis ekosistem.
Membedah Pilar Community Development di Desa Sejahtera Mandiri Ciburial: Kajian Literatur Berdasarkan Teori Gilchrist dan Taylor Alika, Salsabila Tresna; Resnawaty, Risna
Responsive Vol 8, No 2 (2025): Responsive: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/responsive.v8i2.65967

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis praktik pemberdayaan masyarakat di Desa Ciburial melalui pendekatan studi literatur. Kerangka analisis menggunakan empat pilar utama community development menurut Gilchrist dan Taylor (2022), yaitu informal education, collective action, organisation development, dan networking. Literatur yang dikaji mencakup tujuh karya utama yang membahas program-program pemberdayaan yang ada di Desa Ciburial. Hasil menunjukkan bahwa program-program tersebut mencerminkan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembelajaran non-formal, pengambilan keputusan kolektif, pembentukan kelembagaan lokal, serta pembangunan jejaring dengan berbagai aktor internal dan eksternal. Temuan ini memperkuat bahwa Desa Ciburial telah menerapkan prinsip community development dalam upaya mewujudkan Desa Sejahtera Mandiri yang partisipatif dan berkelanjutan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN ECENG GONDOK DI BENDUNGAN JATILUHUR Pratama, Yudhistira Anugerah; Resnawaty, Risna; Raharjo, Santoso Tri
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 13 No. 1 (2024): Empati Edisi Juni 2024
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v13i1.36350

Abstract

Abstract. One of the strategic locations in West Java, the Jatiluhur Dam, has an impact on increasing the amount of pollution contained in it, including excessive water hyacinths. To deal with this problem, Presidential Regulation Number 60 of 2021 has also been issued. The purpose of this study is to explain community participation based on the four dimensions of participation described by Wilson & Wilde, namely influence, inclusivity, communication, and capacity. Qualitative descriptive methods are used. The results showed that the community participated in the processing of water hyacinths at the Jatiluhur Dam. Capacity is the most dominant dimension, but other factors, such as influence, inclusion, and communication, are still important to develop in capacity development. In addition, the researchers also suggest conducting further research by considering the latest obstacles and potentials to see the effect of statistical participation on community welfare.Keywords: Influence; inclusivity; communication; capacity; water hyacinth. Abstrak. Salah satu lokasi strategis di Jawa Barat, Bendungan Jatiluhur, berdampak pada peningkatan jumlah polusi yang tertampung di dalamnya, termasuk eceng gondok yang berlebihan. Untuk menangani masalah ini, Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021 juga telah dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan partisipasi masyarakat berdasarkan empat dimensi partisipasi yang dijelaskan oleh Wilson & Wilde, yaitu pengaruh, inklusivitas, komunikasi, dan kapasitas. Metode deskriptif kualitatif digunakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat berpartisipasi dalam pengolahan eceng gondok di Bendungan Jatiluhur. Kapasitas adalah dimensi yang paling dominan, tetapi faktor lain, seperti pengaruh, inklusi, dan komunikasi, masih penting untuk dikembangkan dalam pengembangan kapasitas. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan hambatan dan potensi terbaru guna melihat pengaruh partisipasi secara statistik terhadap kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci: Pengaruh; inklusivitas; komunikasi; kapasitas; eceng gondok.
Model Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Aset Masyarakat di Kecamatan Jatinangor Resnawaty, Risna; Fedryansyah, Muhammad
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 5 No. 1 (2016): Empati Edisi Juni 2016
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v5i1.9776

Abstract

The pattern of top-down development often create new problems for society, among others, issues of poverty that occurred in the area of   education Jatinangor. The local community were marginalized by the regional changes. Agriculture areas which is the place for working has transformed into educational and residential areas. The change didn’t considering the ability of society to change in accordance with the expected development. Various programs of addressing poverty has been done by the government but the level of unemployment and poverty in the region Jatinangor not significantly reduced. The low level of education of the community in reality that is ironic for an area  which has five colleges of higher education. To overcome these problems, Community development is one strategy for urban poverty reduction, Jatinangor has community-owned assets as capital that can be used to reduce the problems of poverty. There are two important issues relating to existing assets include “optimalization” strategy purposes to improve the functioning of the asset in improving the quality of life and solving problemsof poverty, as well as the “revitalization” strategy purposes to improve existing assets or deemed less support or be the ause of the problem of poverty itself.Keywords: Community Development, Assets Based Community Development, Poverty Reduction.