Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Bresing Baja dan Kolom Beton Sebagai Alternatif Shearwall Arga Rumbyarso, Yonas Prima
Jurnal Tera Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Tera (September 2023)
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Dian Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan intensitas gempa tinggi sehingga pemerintah menetapkan standar konstruksi tahan gempa SNI 1726-2019 dan SNI 2847-2019. Penelitian ini menganalisis perilaku struktur bangunan akibat penggantian shearwall dengan kolom beton dan bresing baja pada gedung kantor 10 lantai di Banyuwangi dengan kondisi tanah lunak. Analisis gempa dilakukan dengan metode time history untuk mengevaluasi simpangan antar tingkat, partisipasi massa, serta kinerja tegangan dan defleksi struktur.
Evaluasi Daya Dukung Pondasi Menggunakan Metode Poulus-Davis, Converse-Labbare Dan Mayerhof Arga Rumbyarso, Yonas Prima
Jurnal Tera Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Tera (Maret 2025)
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Dian Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis daya dukung tiang pancang diperlukan untuk mendapatkan perencanaan pondasi yang memenuhi syarat. Banyak metode perhitungan yang digunakan namun perlu pertimbangan metode mana yang lebih memenuhi syarat, untuk itu perlu dilakukan analisis daya dukung dari beberapa metode berdasarkan data sondir. Metode yang digunakan untuk perhitungan daya dukung tiang tunggal adalah Metode Mayerhof (1976 dan 1956). Perhitungan efisiensi tiang pancang kelompok menggunakan Metode Converse-Labbare. Perkiraan besarnya penurunan tiang pancang kelompok yang terjadi menggunakan Metode Poulus dan Davis dan dibandingkan dengan Software Plaxis. Analisis dilakukan berdasarkan data sondir S-01 hasil yang didapat besar daya dukung tiang pancang tunggal dengan Metode Mayerhof dengan daya dukung sebesar 128,99 Ton. Daya dukung tiang pancang kelompok berdasarkan data PDA Test pada As Bʹ-6ʹ No.87 didapat sebesar 174 Ton. Penurunan tiang pancang kelompok dengan Metode Poulus dan Davis pada As Bʹ-6ʹ No.87 sebesar 3,930 mm dibandingkan dengan Software Plaxis sebesar 6,095 mm.
Analisis Kuat Lentur Balok Dengan Pemanfaatan Perkuatan Limbah Kulit Tebu Sebagai Alternatif Tulangan Arga Rumbyarso, Yonas Prima; Gali Pribadi
Jurnal Tera Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Tera (September 2024)
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Dian Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulangan baja sering digunakan untuk menahan tarik pada beton, namun sumber daya baja terbatas dan harganya semakin mahal. Kulit tebu dapat menjadi alternatif pengganti tulangan baja karena masih minim pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat tekan beton dengan mutu fʹc 25 MPa, mengetahui kuat lentur balok, serta pengaruh kulit tebu yang dililitkan dengan besi scrap terhadap kuat lentur dan lendutan balok pada umur 28 hari. Metode yang digunakan adalah eksperimen, dengan menganalisis balok beton yang diperkuat kulit tebu dan besi scrap. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton pada umur 28 hari sebesar 25,43 MPa. Kuat lentur pada balok dengan kulit tebu mencapai 52,13 kg/cm², lebih besar dibandingkan balok normal yang 49,88 kg/cm². Lendutan rata-rata pada balok dengan tulangan kulit tebu adalah 0,633 cm pada umur 28 hari
Re-Desain Elemen Dinding Geser Dan Kolom Pada Proyek Gedung Arga Rumbyarso, Yonas Prima Arga Rumbyarso; Gali Pribadi
Jurnal Tera Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Tera (Maret 2024)
Publisher : Fakultas Teknik dan Informatika, Universitas Dian Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Salah satu bagian atau aspek penting dalam bangunan struktur gedung adalah perencanaan struktur kolom dan dinding geser (shearwall dan corewall). Ada dua jenis elemen bangunan apabila ditinjau dari arah kerja yakni elemen vertikal serta elemen horisontal. Elemen horisontal yaitu plat dan balok mengirimkan beban secara aksial kepada elemen vertikal untuk kemudian beban-beban tersebut ditransfer ke pondasi yang ada di dalam tanah, Dengan menggunakan sebuah software analisis kemudian dalam melakukan pengujian berdasarkan pedoman SNI 1727:2013, maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut, nilai gaya geser gempa pada arah sumbu X adalah sebesar 0,3777051 Kgf/cm2 dan nilai gaya geser pada arah sumbu Y adalah sebesar 0,4242862 Kgf/cm2 yang dapat diartikan memenuhi syarat minimum pada SNI 2012. Persentase yang didapatkan pada arah sumbu X dan arah sumbu Y adalah sebesar 100% yang dinyatakan memenuhi syarat minimum serta hasil displacement pada kolom didapat sebesar 0,11% yang memenuhi syarat maksimum pada SNI yaitu sebesar 1%.
UTILIZATION OF WASTE PETUNG BAMBOO PIECES AS PARTIAL SUBSTITUTION OF COARSE AGGREGATE TO IMPROVE COMPRESSIVE STRENGTH OF CONCRETE DOHAR SINABUTAR; YONAS PRIMA ARGA RUMBYARSO
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 4 No. 03 (2024): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE - EDITION SEPTEMBER - DECEMBER 2024
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Utilizing waste as an alternative building material is becoming an effective solution to environmental problems and is popular in developing countries. On the other hand, the concrete industry, a key component of construction, continues to innovate to improve quality and efficiency. The increasing demand for concrete is driving the development of mix designs that meet stringent quality and compressive strength standards, while taking into account environmental sustainability. Advances in concrete technology spur research initiatives to improve its quality and efficiency of use, with innovations in material selection and execution methodologies. This is aimed at meeting the increasing needs and overcoming construction challenges. Modern concrete is required to perform optimally in less time, requiring effective additives for performance enhancement. Recent research has integrated bamboo waste from the handicraft industry as a component of concrete mixes, increasing the speed of project execution and providing a sustainable solution in waste management. The authors were interested in conducting an in-depth study on increasing the compressive strength of concrete by integrating waste bamboo pieces. The concrete under study has the following grades f´c 25 MPa (K-300) and tested at 7, 14, and 28 days to assess the effectiveness of bamboo as an additive. The test results are expected to provide significant data on the viability of bamboo waste as a partial substitution for coarse aggregate. The title of the study, “Use of Waste Bamboo Pieces as Partial Substitution for Coarse Aggregate to Increase the Compressive Strength of Concrete,” reflects the objectives of the study and the utilization of sustainable materials in modern construction. Based on the results of the research that has been carried out and the discussion in the previous chapter with the variation of waste bamboo pieces 0%, 10% and 15%, the conclusions can be drawn, namely as follows the results of compressive strength testing on normal concrete at the age of 28 days reach 452 kN (fʹc 26,1 MPa = 104%), while variation 1 of 10% waste bamboo cuttings experienced a decrease in compressive strength, reaching 305 kN (fʹc 17,60 MPa = 70%), and variation 2 15% waste bamboo cuttings decreased, reaching 309 kN (fʹc 17.83 MPa = 71%).
ANALYSIS OF CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH AGAINST BAMBOO FIBER WASTE FARHAN HAWARI; GALI PRIBADI; YONAS PRIMA ARGA RUMBYARSO
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 5 No. 02 (2025): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE - MAY -AUGUST 2025
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Concrete is a primary construction material consisting of a mixture of cement, water, sand, and aggregate, and often includes additives to improve specific properties such as workability, durability, and setting time (McCormac, 2004). Bamboo fibers, which have a compressive strength of 45.4 MPa (Afdal, 2016) and contain hydroxyapatite (HA), are used as an additive in concrete to improve performance. This study tested the compressive strength of normal concrete and concrete with bamboo fiber variations of 2%, 4%, and 6% at ages of 7, 14, and 28 days, each with two samples per variation (total of 24 test specimens). The test results showed that at 7 days, the 6% variation exhibited the highest compressive strength increase (20.42 MPa) compared to normal concrete (16.37 MPa). However, at 14 and 28 days, only the 6% variation again showed an increase in compressive strength (22.64 MPa), while the 2% and 4% variations tended to decrease compared to normal concrete.
Analisa Penjadwalan Proyek Menggunakan CPM dan PERT Pada Proyek Pembangunan Gedung KONI Jakarta Pusat Farhan, Muhammad Farhan Fauzi; Yonas Prima Arga Rumbyarso; Bermando Mangatur Siagian
Jurnal Teknik dan Teknologi Indonesia Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Teknik dan Teknologi Indonesia (JTTI)
Publisher : Arsil Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62287/jtti.v2i3.79

Abstract

Pelaksanaan suatu proyek memerlukan perencanaan, penjadwalan, dan pengelolaan yang tepat, termasuk sumber daya, ketersediaan bahan, peralatan, kondisi alam, kondisi cuaca dan faktor lain yang mempengaruhi kemajuan proyek. Perencanaan proyek menggambarkan keterkaitan antar kegiatan dan keseluruhan proyek, serta membantu menentukan prioritas hubungan antar kegiatan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisa jadwal proyek. Studi ini memanfaatkan metode CPM dan PERT yang sedikit berbeda dari metode perencanaan yang diterapkan pada pembangunan Gedung KONI Jakarta Pusat. Penelitian ini, menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Project dalam perhitungan metode CPM dan PERT. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan 10 item pekerjaan yang berada dalam jalur kritis. Pekerjaan tersebut yaitu: Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Struktur Bawah, Pekerjaan Struktur Atas, Pekerjaan Arsitektur, Pekerjaan Landscape, Pekerjaan Plumbing, Pekerjaan Tata Udara AC, Pengadaan dan Pemasangan Lift, Pengadaan dan Pemasangan Gondola, Pekerjaan Elektrikal dengan kurun waktu diselesaikannya proyek selama 262 hari untuk metode CPM dan 263 hari dengan peluang diselesaikannya proyek sebesar 46,41 % untuk metode PERT.
Modeling Studi Of Flexural Pavement on Soft Soil Using Plaxis 2d Software Rumbyarso, Yonas Prima Arga; Pratikso, P; Arief, Rifqi Brilyant
JACEE (Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering) Vol 8, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jacee.8.1.47-54

Abstract

Road construction on soft soils presents significant technical challenges due to the natural properties of the soil such as low bearing capacity, high compressibility and limited shear strength. This study aims to analyze the response of soft clay soil to vertical loads under varying water infiltration conditions using numerical modeling with PLAXIS 2D software. Modeling was performed at a laboratory scale of 1:20 with a soft soil thickness of 57 cm and a 3 cm thick flexible pavement layer. Simulations were conducted under three water addition scenarios: 19%, 36%, and 53%, each with a waiting period of 3 days before a load of 20.4 kg was applied. The simulation results showed that increasing the water content significantly affected the soil deformation (displacement), with vertical settlement values of 0.06128 mm, 0.1342 mm, and 1.039 mm for the 19%, 36%, and 53% scenarios, respectively. Meanwhile, the effective stress values also experienced a limited increase, namely 10.17 kN/m², 11.39 kN/m², and 11.41 kN/m². This finding indicates that although the effective stress increases numerically, saturated conditions due to high infiltration can actually decrease the overall stability of the soil.
PERSPEKTIF HUKUM TERHADAP KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS DAN PERSEKUTUAN FIRMA Rumbyarso, Yonas Prima Arga; Budiman, Anwar; Setyowati, Retno Kus
YUSTISI Vol 12 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/yustisi.v12i2.19109

Abstract

Kepailitan merupakan suatu kondisi di mana debitor tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya, yang berujung pada proses hukum untuk penyelesaian utang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perspektif hukum terhadap kepailitan pada dua jenis badan usaha, yakni Perseroan Terbatas (PT) dan Persekutuan Firma. Kedua badan usaha ini memiliki karakteristik hukum yang berbeda, yang mempengaruhi mekanisme penyelesaian kepailitan dan dampaknya terhadap kreditor serta pemegang saham atau anggota. Dalam konteks PT, terdapat pembatasan tanggung jawab pemegang saham terhadap utang perusahaan, sementara dalam Persekutuan Firma, anggota persekutuan memiliki tanggung jawab penuh terhadap kewajiban bisnis, baik secara pribadi maupun bersama. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dengan analisis terhadap undang-undang yang relevan, serta literatur yang berkaitan dengan kepailitan dan hukum perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan mendasar dalam pengaturan tanggung jawab hukum antara PT dan Firma, keduanya memiliki mekanisme yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi kreditor sekaligus memastikan kelangsungan usaha. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai perbedaan dan persamaan dalam pengaturan kepailitan kedua badan usaha ini sangat penting bagi pengusaha, praktisi hukum, serta pihak-pihak terkait dalam upaya mengelola risiko hukum yang mungkin timbul.
THE USE OF BLACK BAMBOO AS A SUBSTITUTE FOR COARSE AGGREGATE TO INCREASE CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH Dohar Sinabutar; Yonas Prima Arga Rumbyarso
INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTI SCIENCE Vol. 5 No. 02 (2025): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTISCIENCE - MAY -AUGUST 2025
Publisher : CV KULTURA DIGITAL MEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of waste as an alternative building material is an effective solution to environmental problems and is popular in developing countries. On the other hand, the concrete industry, a key component of construction, continues to innovate to improve quality and efficiency. The increasing demand for concrete has driven the development of mix designs that meet strict quality and compressive strength standards, while also considering environmental sustainability. Advancements in concrete technology are driving research initiatives to improve the quality and efficiency of its use, with innovations in material selection and implementation methodologies. This aims to meet increasing demands and address construction challenges. Modern concrete is required to perform optimally in shorter timeframes, necessitating effective additives for performance enhancement. Recent research has integrated bamboo waste from the craft industry as a concrete mixture component, accelerating project implementation and providing a sustainable solution for waste management. The author is interested in conducting an in-depth study on increasing the compressive strength of concrete by integrating bamboo waste. The concrete studied has a quality of f´c 25 MPa (K-300) and was tested at 7, 14, and 28 days to assess the effectiveness of bamboo as an additive. The test results are expected to provide significant data on the viability of bamboo waste as a partial substitute for coarse aggregate. The study title, “The Use of Bamboo Waste as a Partial Substitute for Coarse Aggregate to Enhance Concrete Compressive Strength,” reflects the research objectives and the utilization of sustainable materials in modern construction. Based on the results of the research conducted and the discussion in the previous chapter with variations of black bamboo waste at 0%, 10%, and 15%, the following conclusions can be drawn: the compressive strength test results for normal concrete at 28 days reached 452 kN (fʹc 26.1 MPa = 104%), while variation 1 with 10% black bamboo waste showed a decrease in compressive strength, reaching 305 kN (fʹc 17.60 MPa = 70%), and variation 2 with 15% black bamboo waste also showed a decrease, reaching 309 kN (fʹc 17.83 MPa = 71%).