Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH KARYA GEIDURRAHMAN AL-MISHRY BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER RELIGIUS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI MADRASAH ALIYAH Azizah, Aida; Setiana, Leli Nisfi
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v7i1.1815

Abstract

Novel Langit Mekah Berkabut Merah work is a novel that has a lot of wisdom about religiousvalues. Religious value of these figures seen in the overall story is actualized through the elementsof the literary works of the builders. Author of the novel tells the story using language that is easyto understand and use easily understandable story line. The background of the story in the novel isparallel to the background of the life of the students, so that religious values can be utilized in theteaching of literature in class XII SMA / MA.
DONGENG ISLAMI UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI SASTRA ANAK BAGI SISIWA TPQ AZ-ZUHRI Chamalah, Evi; Arsanti, Meilan; Setiana, Leli Nisfi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i1.1310

Abstract

Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk meningkatkan budaya literasi. Meningkatkan budaya literasi tidak hanya untuk kegiatan membaca dan menulis, tetapi juga untuk mendengarkan dongeng. Hal itu juga dilakukan untuk siswa TPQ Az-Zuhri yang berusia 3-6 tahun. Peningkatan budaya literasi bagi siswa TPQ Az-Zuhri dilakukan dengan menyimak dan menyajikan hasil bacaan dongeng islami. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menempuh lima tahap, mulai dari sosialisasi, koordinasi, penentuan waktu pelaksanaan, hingga pelaksanaan pengabdian yaitu mendengarkan dongeng islami dan mempresentasikan hasil observasi. Mahasiswa TPQ Az-Zuhri sangat antusias mendengarkan dongeng dan mempresentasikan hasil dari apa yang mereka dengarkan, sehingga budaya sastra dalam hal ini dongeng bisa ditingkatkan. Mendengarkan dongeng merupakan hal yang menarik dan baru bagi siswa TPQ Az-Zuhri. Kegiatan pengabdian ini baik jika ditindaklanjuti pada siswa TPQ Az-Zuhri usia 7-15 tahun yang memiliki kemampuan membaca dan menulis, sehingga budaya sastra dapat ditingkatkan kembali.
MORALITAS DALAM FILM “JOGO TONGGO” SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA Setiana, Leli Nisfi; Turahmat, Turahmat
Lingua Vol 18, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan moralitas yang terkandung dalam film Jogo Tonggo dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter mahasiswa. Film Jogo Tonggo merupakan kategori film bergenre sosial khususnya di Jawa Tengah serta mengandung nilai edukasi dan humoris. Sehingga film tersebut sangat memungkinkan untuk dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk mahasiswa. Banyaknya unsur edukasi kehidupan sosial yang dapat dipelajari dari film tersebut, sehingga mampu merubah cara pandang masyarakat terhadap kegiatan isolasi mandiri (isoman) dan khususnya meningkatkan tenggang rasa dalam bermasyarakat menjadi salah satu bentuk dari perwujudan moralitas pendidikan karakter. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitataif, dengan fokus data utamanya adalah keseluruhan isi laur cerita dalam film Jogo Tonggo. Hasil penelitian yaitu bentuk moralitas etika deskriptif sebanyak 11 data, etika normatif sebanyak 7 data, etika metaetika sebanyak 2 data. Serta berdasarkan hasil analisis moralitas pada film Jogo Tonggo  diperoleh nilai pendidikan karakter bagi mahasiswa yaitu nilai religius, nilai kejujuran, nilai toleransi, nilai semangat kebangsaan dan demokratis, nilai peduli sosial, dan nilai tanggungjawab.
Eksistensi Media Sosial dalam Menumbuhkan Keterampilan Membaca Kritis pada Kalangan Mahasiswa Wardani, Oktarina Puspita; Arsant2, Meilan; Azizah, Aida; Setiana, Leli Nisfi
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 3 (2022): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i3.61413

Abstract

Peran media sosial saat ini sebagai agen perubahan serta pembaharuaan dalam berkumikasi yang efektif dan efisien. Prosentase masyarakat sebagai pengguna aktif sebesar 49% dari populasi masyarakat Indonesia. Masyarakat menggunakan media sosial secara masif, tujuan penelitian an ini memiliki tujuan mengetahui seberapa besar eksistensi media sosial dalam menumbuhkan membaca kritis pada kalangan mahasiswa. Masalah dalam penelitian ini ialah eksistensi media sosial dalam menumbuhkan membaca kritis pada kalangan mahasiswa. Metode penelitian ini ialah kualitatif. Data dan sumber data berupa kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa Unissula. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kualitatif. Analisis data menggunakan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa responden sering membuka media sosial sebanyak 75% dan pilihan sangat sering sebanyak 25%. Tema yang digemari oleh responden dalam mengakses media sosial ialah tema hiburan dengan presentasi 50%. Eksistensi media sosial di kaloangan mahasiswa masih tinggi. Hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam menumbuhkan keterampilan membaca kritis mahasiswa.
PKM DALAM MENINGKATKAN LITERASI MELALUI BAHAN AJAR TEMATIK SAINTIFIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL Ulia, Nuhyal; Ismiyanti, Yulina; Setiana, Leli Nisfi
Publikasi Pendidikan Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v13i2.9740

Abstract

The literacy movement is being carried out by the government nationally in various circles ranging from families, schools and communities. It is also entitled to be felt by all people including street children. For street children literacy culture also needs to be grown because their literacy is still low. This effort was carried out by increasing literacy in "Lotus" street children in the Social Barracks of Demaan Village, Kudus Regency, Central Java. Lack of interest in learning because teaching materials in schools are not easy for them to digest, making them less desirable and a burden on them. Teaching materials that are made thematically presented in the form of reading about local wisdom around them are expected to improve their literacy culture. The PKM is carried out by mentoring educational programs in the form of tutoring and training in improving literacy. In mentoring using teaching materials that have been developed by applying several methods. Like learning methods based on study groups according to age with approaches such as scientific, thematic, tutorial, drill and lecture. while the implementation of literacy training delivered good reading and writing methods. From this PKM activity, it was found that the level of enthusiasm of attendance was very high %80%, literacy ability had experienced an increase of> 10% with a significant.
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI DIGITAL DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MENYIMAK Azizah, Aida; Arsanti, Meilan; Setiana, Leli Nisfi
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 11, No 2 (2023): Juli - Desember 2023
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpbi.11.2.1-4

Abstract

Literasi digital merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan sebagai media belajar. Melalui penelitian ini penulis akan mendeskripsikan pengetahuan serta kecakapan mahasiswa dalam memanfaatkan media digital dalam proses pembelajaran menyimak di kelas. Hasil penelitian yang dilakukan ini bisa dimanfaatkan sebagai alternatif dalam meningkatkan kreatifitas mahasiswa khususnya penggunaan literasi digital sebagai kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan dalam menggunakan media digital yang terdapat disekitarnya untuk dimanfaatkan sebagai media belajar sekaligus mendapatkan hiburan secara sehat untuk menyiapkan jati diri dalam menghadapi perkembangan digital berikutnya.
TIPE DISFEMISME PADA KANAL YOUTUBE ROCKY GERUNG OFFICIAL EDISI PEMILU 2024 Rizqiyah, Ani Malikhatur; Setiana, Leli Nisfi; Azizah, Aida; Chamalah, Evi
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 12, No 1 (2024): Januari- Juni 2024
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpbi.12.1.11-19

Abstract

Indonesia memiliki keberagaman budaya, salah satunya adalah bahasa. Bahasa yang bermacam-macam tersebut merefleksikan kekayaan budaya yang ada pada masyarakat pemakainnya. Bahasa menjadi fenomena yang melekat ditengah masyarakat dengan berbagai kepentingan dan fungsinya. Fungsi bahasa sangat bervariasi, bahasa digunakan untuk mengekspresikan ide, pikiran, pandangan, perasaan dan emosi. Selain itu, bahasa juga sebagai sarana penyampaian argumentasi dan mengemukakan pendapat kepada pihak lain. Karenanya bahasa memiliki peran sosial penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas. Sebagai manusia yang memerlukan bahasa, tentu terdapat norma atau peraturan didalamnya. Mengingat bermacamnya tujuan individu dalam menyampaikan pesan yang dimaksud, tak jarang adanya penyampaian pendapat atau argumentasi dengan bahasa yang kurang sopan. Penggunaan bahasa yang berwujud negatif tersebut erat kaitannya dengan disfemisme. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe-tipe disfemisme yang terdapat pada kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi pemilu 2024. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan simak catat sebagai teknik pengumpulan data. Sumber data penelitian adalah kanal Youtube Rocky Gerung Official. Hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 34 data tipe disfemisme, terdiri dari 1 data tipe disfemisme sumpah serapah cabul, 1 data julukan tentang karakter fisik manusia, 9 data tipe disfemisme julukan dari abnormalitas mental, dan penggunaan istilah penghinaan yang diserukan untuk seseorang lebih banyak ditemukan, yaitu sebanyak 23 data.Indonesia has cultural diversity, one of which is language. These various languages reflect the cultural richness that exists in the communities that use them. Language is an inherent phenomenon in society with various interests and functions. The functions of language are very varied, language is used to express ideas, thoughts, views, feelings and emotions. Apart from that, language is also a means of conveying arguments and expressing opinions to other parties. Therefore, language has an important social role in communicating with the wider community. As humans need language, of course there are norms or regulations in it. Considering the various purposes of individuals in conveying the message in question, it is not uncommon for opinions or arguments to be conveyed using less polite language. The use of negative language is closely related to dysphemism. This research aims to describe the types of dysphemism found on the 2024 election edition of the Rocky Gerung Official YouTube channel. This research is a qualitative descriptive study using note-taking as a data collection technique. The source of research data is the Rocky Gerung Official YouTube channel. As a result of the research that has been carried out, 34 types of dysphemism data were found, consisting of 1 data type of dysphemism, obscene swearing, 1 data of nicknames about human physical character, 9 data types of dysphemism, epithets of mental abnormalities, and the use of more derogatory terms for someone. found, namely 23 data.
MENELISIK UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN LITERASI DI FILIPINA: PELUANG DAN TANTANGAN Riski, Yunia Tiara; Huda, Muhammad Nur; B. Tejero, Erhardie Priel; P. Lutog, Marevic Jean; Nasution, Nasution; Mariana, Neni; Setiana, Leli Nisfi
Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 12, No 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : PBSI, FKIP UNISSULA, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpbi.12.2.133-143

Abstract

Penelitian ini membahas topik permasalahan mengenai upaya peningkatan keterampilan literasi di Filipina. Literasi dianggap sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa, yang esensial untuk partisipasi aktif dalam masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Meskipun Filipina telah mencapai tingkat literasi sebesar 97%, tantangan tetap ada, misalnya 90% anak usia 10 tahun di Filipina tidak mampu memahami teks dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi yang diterapkan oleh Filipina dalam meningkatkan keterampilan literasi di kalangan masyarakat, terutama di sektor pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, di mana peneliti mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber relevan terkait dengan upaya peningkatan keterampilan literasi di Filipina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Departemen Pendidikan Filipina (DepEd) telah menerapkan berbagai strategi untuk mengatasi tantangan literasi, termasuk kurikulum K-12, Sistem Pembelajaran Alternatif (ALS), serta program seperti Basa Pilipinas. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar, mengintegrasikan pendidikan multibahasa, dan mempersiapkan peserta didik untuk pembelajaran seumur hidup serta dunia kerja. Program literasi juga mencakup literasi digital, lingkungan, dan finansial. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa reformasi lebih lanjut diperlukan untuk menjembatani kesenjangan meningkatkan keterampilan literasi. Pendekatan kolaboratif yang melibatkan sekolah, komunitas, dan sektor swasta sangat penting untuk mendorong program literasi yang inklusif dan efektif. Pengalaman Filipina dapat memberikan wawasan berharga bagi negara lain, seperti Indonesia, dalam upayanya untuk meningkatkan literasi dan kualitas Pendidikan.This research discusses problematic topics regarding efforts to improve literacy skills in the Philippines. Literacy is considered a key foundation in nation building, essential for active participation in society and sustainable development. Although the Philippines has achieved a literacy rate of 97%, challenges remain, such as 90% of 10-year-old children in the Philippines are unable to understand basic texts. The aim of this research is to identify and analyze the strategies implemented by the Philippines in improving literacy skills among the population, especially in the education sector. The method used in this research is a literature study, where researchers collect and analyze relevant sources related to efforts to improve literacy skills in the Philippines. The research results show that the Philippine Department of Education (DepEd) has implemented various strategies to address literacy challenges, including the K-12 curriculum, the Alternative Learning System (ALS), as well as programs such as Basa Pilipinas. This initiative aims to improve basic literacy skills, integrate multilingual education, and prepare students for lifelong learning and the world of work. Literacy program also includes digital, environmental and financial literacy. The conclusions of this research emphasize that further reforms are needed to bridge gaps in enhancing literacy skills. A collaborative approach involving schools, communities, and the private sector is critical to fostering inclusive and effective literacy programs. The Philippines' experience can provide valuable insights for other countries, such as Indonesia, in their efforts to improve literacy and the quality of education.
PERAN GURU MELALUI MAXIM OF TEACHING DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA PESERTA DIDIK Nursyita Laelatul Fitriyah; Azizah, Aida; Setiana, Leli Nisfi
Jurnal Citra Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Citra Pendidikan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jcp.v5i2.5421

Abstract

Guru terampil memiliki kecakapan yang baik dalam mengolah pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memilih strategi dan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Dalam hal ini, salah satu konsep pendekatan pembelajaran, yakni yang dapat berpihak pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik melalui prinsip maxim of teaching. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh merupakan data dari berbagai literatur artikel, jurnal, dan sumber-sumber lain yang relevan dengan topik penelitian. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik Interaktif Analysis Model, yaitu dengan mengumpulkan, mereduksi, mendisplay, dan memverifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sebagai pengajar memiliki peran yang penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Prinisip maxim of teaching yang berisi prinsip-prinsip pedoman pengajaran dapat menjadi pedoman bagi guru agar pembelajaran lebih berpihak pada peserta didik, pembelajaran inklusif, bermakna, dan dapat menjadi wadah peserta didik untuk mengambangkan potensi, kemampuan yang dimiliki tiap peserta didik.
Penggunaan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dalam Mengoptimalkan Keterampilan Berbahasa annisa, Zuraida jihan; Setiana, Leli Nisfi; Wardani, Oktarina Puspita
EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia) Vol 5, No 1 (2025): EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/eunoia.v5i1.4444

Abstract

The purpose of this study was to determine the role of using non-cognitive diagnostic assessments in optimizing students' language skills. Through non-cognitive diagnostic assessments, teachers can find out the characteristics of students, so that teachers can develop approaches that are in accordance with the characteristics of students and are able to optimize students' language skills. Language skills include listening, reading, writing, and speaking. This study was completed using a qualitative descriptive method with a case study type. The results of this study are that non-cognitive diagnostic assessments can be used by teachers to optimize language skills by adjusting the learning approach according to the characteristics and needs of students.