Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Sunni-Shia Conflict in the History of Islam: An Analytical Descriptive Study Manan, Abdul; Taran, Jovial Pally
Palita: Journal of Social Religion Research Vol. 5 No. 2 (2020): Palita: Journal of Social Religion Research
Publisher : LP2M IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v5i2.1327

Abstract

AbstractThis study was aimed at discussing the background of Sunni-Shia conflict in the epoch of Ottoman and Safavid Empires critically, elucidating the role of Sunni to Ottoman and depicting the role of Shia to Safavid. In this sense, this study employed a library research method through the stages of heuristics, criticism or verification, interpretation, and historiography. This research method collects historical sources in accordance with the title of the study, which is then carried out the stages of criticism of verification of the sources, and developed through the stages of interpretation or analysis, and concluded through writing history. The findings revealed that the conflict between Sunni and Shia, indeed, had ensued over a long enough period, therefore, since the era of the Rashidun Caliphate. Besides, the conflict occurring in the era of Ottoman and Safavid denoted the follow-up action of the previous ones, mainly caused by the diverse attitudes in selecting leaders, followed by the various understandings on dalil (proofs) derived from Quran and Sunnah. The difference in attitude in choosing leaders is quite big, based on tribal conflicts that have lasted quite long in the Arabian Peninsula. The conflict between Ottoman and Safavid was exacerbated by the coercion of a particular madhhab (school of thought) and the act of power seizing among them. Generally, Ottoman determined the madhhab of Hanafi as its official one. Yet, when dispute and injustice occurred, Ottoman did not halt its adherents from asking for fatwa (edict) from their own as long as they were still in the scope of Sunni madhhabs. Safavid Empire had gradually thrived applying Shia as its madhhab. The intention of Shia to seize power sparked off attempts for combat and intimidation on the ulama (Islamic scholars) and the Sunni inhabitants for them to convert their creed into Shia. To do so, there were educational institutions founded that worked to make the Shia thought spread systematically and effectively in the Safavid Empire.AbstrakPenelitian ini membahas secara kritis latar belakang konflik Sunni dan Syiah pada zaman Kerajaan Usmaniyah dan Safawiyah. Studi ini juga, menjelaskan peran Sunni terhadap Kerajaan Usmaniyah dan peran Syiah terhadap Kerajaan Safawiyah. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan melalui tahapan heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini mengumpulkan sumber-sumber historis sesuai dengan judul penelitian, yang kemudian dilakukan tahapan kritik verifikasi sumber, dan dikembangkan melalui tahapan interpretasi atau analisis, dan disimpulkan melalui penulisan sejarah. Temuan mengungkapkan bahwa konflik antara Sunni dan Syiah memang telah terjadi selama periode yang cukup lama, yakni sejak era Kekhalifahan Rasyidin. Selain itu, konflik yang terjadi di era Kerajaan Usmaniyah dan Safawiyah merupakan aksi lanjutan dari sikap memilih pemimpin yang berdasarkan dari berbagai pemahaman tentang dalil Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah. Perbedaan sikap dalam memilih pemimpin telah berlangsung cukup lama di Semenanjung Arab dan berdasarkan kesukuan. Konflik antara kedua kerajaan tersebut diperparah dengan paksaan mazhab tertentu dan tindakan kekerasan antar kerajaan. Secara umum, Kerajaan Usmaniyah menetapkan mazhab Hanafi sebagai yang mazhab resmi. Namun, ketika perselisihan dan ketidakadilan terjadi, Kerajaan Usmaniyah tidak menghentikan pengikutnya untuk meminta fatwa dari kerajaannya selama masih dalam lingkup mazhab Sunni. Kerjaan Safawiyah secara bertahap berkembang menerapkan Syiah sebagai mazhabnya. Niat Syiah untuk merebut kekuasaan memicu peperangan dan pengintimidasian ulama agar pengikut Sunni mengubah keyakinannya. Sebuah lembaga pendidikan didirikan utnuk membuat pemikiran Syiah menyebar secara sistematis dan efektif pada Kerajaan Safawiyah.
Dinamika Peran Ulama Aceh Barat Dalam Penerapan Syariat Islam Waly, Farkhati; Paisal, Jon; Taran, Jovial Pally; Ramli, Ramli
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i2.223

Abstract

Penerapan Syariat Islam di Aceh Barat melibatkan peran ulama yang berfungsi sebagai pengawas dan pemberi pertimbangan dalam kebijakan pemerintahan dan sosial, meskipun tanpa kedudukan eksekutif. Ulama, melalui Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), berperan penting dalam mengarahkan pelaksanaan syariat yang diatur dalam berbagai Qanun. Meskipun ada tantangan dalam koordinasi antar lembaga dan resistensi masyarakat, perencanaan matang dan sinergi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan penerapan syariat Islam berjalan efektif, terstruktur, dan menciptakan kehidupan yang harmonis.
The Concept of Calligraphy Learning In Mushthafawiyah Purba Baru Mandailing Natal (Madina) Boarding School Mulyadi, Mulyadi; Taran, Jovial Pally
Jurnal Recoms Vol 1 No 1 (2024): Recoms: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Yayasan Haiah Nusratul Islam, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59548/rc.v1i1.139

Abstract

Calligraphy is the art of writing text into a form of painting using a pen, brush, or other writing instrument onto a particular medium. Initially calligraphy was poured onto papyrus paper media, but along with the development of time, calligraphy media were also found in other more varied media such as stones, walls, coins, silk, canvas paper, jewelry, brass plates, glass, ceramics, and others. This research aims to find out the concept of calligraphy learning in Mushthafawiyah Islamic boarding school. The research method used is a qualitative method which includes interviews and data collection from literature sources. Mushthafawiyah Islamic Boarding School Purba Baru Mandailing Natal held its learning process in the classroom and the learning media included a blackboard, khat pen, handam, highlighter and book. The learning material is delivered by means of the teacher providing samples on the blackboard then the santri imitate it.
Masuk dan Berkembangnya Filsafat di Dunia Islam Muhammad Ichsan, Sayed; Taran, Jovial Pally
Jurnal Ekshis Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Ekonomi, Syariah dan Studi Islam
Publisher : Yayasan Haiah Nusratul Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59548/je.v1i2.50

Abstract

Kemuculan filsafat Islam dalam diskursus ilmu pengetahuan mengundang ragam pandangan, akan kedudukannya. Beberapa pandangan menyebutkan bahwa filsafat Islam tidaklah bersumber dari ajaran Islam, melainkan duplikat filsafat Yunani, sehingga para filosof muslim hanya melanjutkan apa yang telah dirintis oleh para filsuf Yunani, seperti Sokrates, Plato dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode Library Research atau yang dikenal dengan studi pustaka, yaitu peneltian yang bersumber dari khazanah kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah filsafat Islam yang saat ini dipelajari tidak lain merupakan kontribusi dari Bayt al-Hikmah yang didirikan oleh Khalifah al-Ma'mun pada masa Daulah Abbasiyah yang melahirkan banyak filosof dan ilmuwan Islam. Bayt Al-Hikmah didirikan salah satunya adalah sebagai wadah untuk menerjemahkan kembali karya-karya filosof Yunani, sehingga ilmu yang bersumber dari Yunani dapat dijadikan inspirasi untuk peradaban Islam. Tentunya, para filosof Islam berbeda cara pengakajian dengan pra filosof Barat, dimana para filosof Islam tetap meyakini bahwa Allah SWT sebagai kebenaran tertinggi. Kata Kunci: Filsafat Islam, Bayt al-Hikmah, Filsafat Yunani
Otimalisasi Pengabdian Masyarakat Melalui Program KPM di Gampong Blang Puuk Kulu Kecamatan Seunagan Kebupaten Nagan Raya Efendi, Sumardi; Kasih, Dar; Taran, Jovial Pally; Ziadi, Fajri; Noviana, Susi; Aunina, Yusra; Mustaqin, Hidayatul; Meliawati; Arita, Peni; Junaida, Rida; Sari, Septina Purnama
BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): BEGAWE: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Desember 2023
Publisher : Lembaga Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62667/begawe.v1i2.20

Abstract

Program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Gampong Blang Puuk Kulu, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya adalah inisiatif yang bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi pendidikan tinggi dalam memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. Program ini melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dalam upaya untuk memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap masalah yang dihadapi oleh komunitas di wilayah tersebut. Dalam konteks ini, KPM berfungsi sebagai wadah untuk menggabungkan teori akademis dengan praktik lapangan yang nyata, memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang sebenarnya. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan mencakup pendampingan Participatory Action Research (PAR), yang melibatkan komunitas secara aktif dalam merumuskan masalah, merencanakan tindakan, dan mengambil keputusan. Hasil dari program ini mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat, pembangunan infrastruktur, penguatan pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, dan peningkatan kesejahteraan komunitas. Program KPM ini adalah contoh nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat, dengan tujuan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat di Gampong Blang Puuk Kulu dan sekitarnya. Melalui kolaborasi dan partisipasi aktif, program ini membantu menciptakan perubahan positif dalam masyarakat yang diabdi dan memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak yang terlibat.
The Sunni-Shia Conflict in the History of Islam: An Analytical Descriptive Study Manan, Abdul; Taran, Jovial Pally
Palita: Journal of Social Religion Research Vol. 5 No. 2 (2020): Palita: Journal of Social Religion Research
Publisher : LP2M IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/pal.v5i2.1327

Abstract

AbstractThis study was aimed at discussing the background of Sunni-Shia conflict in the epoch of Ottoman and Safavid Empires critically, elucidating the role of Sunni to Ottoman and depicting the role of Shia to Safavid. In this sense, this study employed a library research method through the stages of heuristics, criticism or verification, interpretation, and historiography. This research method collects historical sources in accordance with the title of the study, which is then carried out the stages of criticism of verification of the sources, and developed through the stages of interpretation or analysis, and concluded through writing history. The findings revealed that the conflict between Sunni and Shia, indeed, had ensued over a long enough period, therefore, since the era of the Rashidun Caliphate. Besides, the conflict occurring in the era of Ottoman and Safavid denoted the follow-up action of the previous ones, mainly caused by the diverse attitudes in selecting leaders, followed by the various understandings on dalil (proofs) derived from Quran and Sunnah. The difference in attitude in choosing leaders is quite big, based on tribal conflicts that have lasted quite long in the Arabian Peninsula. The conflict between Ottoman and Safavid was exacerbated by the coercion of a particular madhhab (school of thought) and the act of power seizing among them. Generally, Ottoman determined the madhhab of Hanafi as its official one. Yet, when dispute and injustice occurred, Ottoman did not halt its adherents from asking for fatwa (edict) from their own as long as they were still in the scope of Sunni madhhabs. Safavid Empire had gradually thrived applying Shia as its madhhab. The intention of Shia to seize power sparked off attempts for combat and intimidation on the ulama (Islamic scholars) and the Sunni inhabitants for them to convert their creed into Shia. To do so, there were educational institutions founded that worked to make the Shia thought spread systematically and effectively in the Safavid Empire.AbstrakPenelitian ini membahas secara kritis latar belakang konflik Sunni dan Syiah pada zaman Kerajaan Usmaniyah dan Safawiyah. Studi ini juga, menjelaskan peran Sunni terhadap Kerajaan Usmaniyah dan peran Syiah terhadap Kerajaan Safawiyah. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan melalui tahapan heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini mengumpulkan sumber-sumber historis sesuai dengan judul penelitian, yang kemudian dilakukan tahapan kritik verifikasi sumber, dan dikembangkan melalui tahapan interpretasi atau analisis, dan disimpulkan melalui penulisan sejarah. Temuan mengungkapkan bahwa konflik antara Sunni dan Syiah memang telah terjadi selama periode yang cukup lama, yakni sejak era Kekhalifahan Rasyidin. Selain itu, konflik yang terjadi di era Kerajaan Usmaniyah dan Safawiyah merupakan aksi lanjutan dari sikap memilih pemimpin yang berdasarkan dari berbagai pemahaman tentang dalil Al-qur’an dan Sunnah Rasulullah. Perbedaan sikap dalam memilih pemimpin telah berlangsung cukup lama di Semenanjung Arab dan berdasarkan kesukuan. Konflik antara kedua kerajaan tersebut diperparah dengan paksaan mazhab tertentu dan tindakan kekerasan antar kerajaan. Secara umum, Kerajaan Usmaniyah menetapkan mazhab Hanafi sebagai yang mazhab resmi. Namun, ketika perselisihan dan ketidakadilan terjadi, Kerajaan Usmaniyah tidak menghentikan pengikutnya untuk meminta fatwa dari kerajaannya selama masih dalam lingkup mazhab Sunni. Kerjaan Safawiyah secara bertahap berkembang menerapkan Syiah sebagai mazhabnya. Niat Syiah untuk merebut kekuasaan memicu peperangan dan pengintimidasian ulama agar pengikut Sunni mengubah keyakinannya. Sebuah lembaga pendidikan didirikan utnuk membuat pemikiran Syiah menyebar secara sistematis dan efektif pada Kerajaan Safawiyah.