Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Formulasi Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens balsamina linn.) Dengan Kombinasi Basis PVA dan HPMC Saputra, Sony Andika; Lailiyah, Munifatul; Erivina, Adella
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.728 KB) | DOI: 10.33759/jrki.v1i2.20

Abstract

Peel-off gel mask is one of the practical masks, because after dry the mask can be directly removed without rinsing. In this research, a peel-off gel mask formulation from a pacar air leaf extract (Impatiens balsamina Linn.) Has antibacterial activity against Staphylococus Aureus bacteria. The peel-off gel mask is prepared in 3 formulas by varying the PVA and HPMC concentrations of F1 (1: 2,6), F2 (1: 3), F3 (1: 3,5). Evaluation of gel quality used is organoleptic test, viscosity, adhesion, drying time, dispersion, pH. Testing of antibacterial activity was done by using the diffusion method of wells. The positive control used was clindamycin phosphate 1.2%, the negative control used was the base of the peel-off gel mask. Results of physical evaluation and antibacterial activity test were analyzed using SPSS software with trust level of 0.05. Based on the results obtained F3 is the optimum formula, because F3 has a corresponding pH of 5.2 ± 0.10, the corresponding depth of 6.85 ± 0.13, the fastest drying time of 21.68 ± 0.33 and the anti-activity the best bacteria. Based on testing of antibacterial activity of F1, F2 and F3 have antibacterial activity against Staphylococus Aureus bacteria.
Sosialisasi Pemakaian Obat Cacing Pada Posyandu Balita wiyono, anang setyo; Sari, Fita; Restuaji, Ibnu Muhariawan; Saputra, Sony Andika
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing tambang). Lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi cacingan ini. Prevalensi cacingan di Indonesia bervariasi antara 2,5% - 62%. Penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah,  dengan  1) pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, 2) peningkatan higiene sanitasi, dan 3) pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan. Tujuan: Melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ini maka diadakan sebuah kegiatan sosialisasi mengenai penyakit cacingan dan cara minum obat cacing yang benar. Metode: Penyebaran kuesioner pada ibu-ibu Posyandu Balita. Hasil: tingkat pengetahuan peserta mengenai penyakit cacingan mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 45% dan sesudah sosialisasi sebesar 85%. Sedangkan tingkat pengetahuan peserta mengenai cara minum obat cacing yang benar juga mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 54,5% dan sesudah sosialisasi sebesar 93,5%. Data perilaku masyarakat Desa Joho memiliki kebiasaan hidup sehat sebesar 89%. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan kebiasaan hidup masyarakat Desa Joho masuk dalam kategori baik.
IDENTIFIKASI BAHAN KIMIA OBAT DALAM JAMU PEGEL LINU SEDUH DAN KEMASAN YANG DIJUAL DI PASAR BANDAR Sony Andika Saputra
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.261 KB)

Abstract

Latar belakang: Maraknya usaha jamu racikan yang ada di Pasar Bandar membuat banyak orang beralih untuk mengkonsumsinya. Salah satu jenis obat tradisional yang banyak dikonsumsi adalah jamu pegel linu. Tujuan: Untuk mengidentifikasi bahan kimia obat dexamethason dan parasetamol dalam jamu yang telah diseduh dari toko dan yang belum diseduh yang dijual di Pasar Bandar. Metode: Jenis Penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif. Parameter yang diamati berupa kandungan dexamethason dan parasetamol pada jamu yang sudah diseduh dan yang  belum diseduh. Hasil: Berdasarkan hasil kromatografi lapis tipis diketahui bahwa hampir semua sampel jamu yang diseduh positif mengandung dexamethason dan parasetamol. Sedangakan pada jamu tradisional kemasan negatif pada dexamethason, tetapi menunjukkan positif pada parasetamol. Simpulan dan saran: Jamu tradisional seduhan yang dijual di pasar Bandar diduga positif mengandung dexamethason dan parasetamol, sedangkan Jamu tradisional kemasan diduga positif mengandung parasetamol. Perlu dilakukan pengujian kadar bahan kimia obat secarakuantitatif.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SAMPO EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI ANTIKETOMBE TERHADAP JAMUR Candida albicans SECARA IN VITRO Munifatul Lailiyah; Sony Andika Saputra; Eko Yudha Prasetyo; Dian Sri Lestrasi
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketombe merupakan suatu keadaan anomali pada kulit kepala dan salah satu penyebabnya ialah jamur Candida albicans. Daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan bahan alam yang mengandung senyawa antijamur, yaitu  flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan sampo antiketombe ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan tiga variasi konsentrasi yakni 5%, 10% dan 15% dan menguji pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak daun kersen pada sediaan sampo antiketombe terhadap aktivitas antijamur. Jenis penelitian ini ialah eksperimental. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan sampo antiketombe yang memenuhi persyaratan seperti organoleptik, pH dan tinggi busa. Uji aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi sumuran untuk mengetahui efektivitas antijamur dengan mengamati daerah hambatan. Analisis data mengunakan uji ANOVA dan uji post hoc LSD (α=0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh F3 dengan konsentrasi ekstrak daun kersen 15% mempunyai aktivitas antijamur paling baik dibandingkan dengan F1 dengan konsentrasi ekstrak 5% dan F2 dengan konsentrasi ekstrak 10%.
Formulasi dan uji aktifitas antioksidan dalam sediaan granul effervescent dengan perbedaan variasi kombinasi sumber asam terhadap laju larut granul dari herba pegagan (centella asiatica (l.) Urb) Munifatul Lailiyah; Sony Andika Saputra; Azkiy Syifa’ Istighfarin
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat salahsatunya antioksidan. Sediaan granul effervescent adalah sediaan yang terdiri dari campuran senyawaasam dan basa yang jika bereaksi dengan air akan membebaskan karbondioksida, sehingga terjadiadanya buih. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi dan mengetahui ujimutu serta aktivitas antioksidan dalam sediaan granul effervescent dengan variasi kombinasi sumberasam. Metode: Herbal pegagan diformulasikan dalam bentuk sediaan granul effervescent denganperbedaan variasi kombinasi sumber asam. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, kadarlembap, kecepatan alir, sudut diam, kompresibilitas, distribusi ukuran partikel, pH, laju larut danaktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruhvariasi kombinasi sumber asam terhadap mutu sediaan yaitu uji kecepatan alir, sudut diam,kompresibilitas, distribusi ukuran partikel, pH dan laju larut. Namun tidak memiliki pengaruh padauji organoleptik dan kadar lembap. Hasil uji aktivitas antioksidan didapatkan rata-rata nilai IC50 ekstrak 35,28±0,14, formulasi 1 58,27±0,40, formulasi 2 48,83±0,23 dan formulasi 3 74,44±0,01.Kesimpulan: Perbedaan variasi kombinasi sumber asam mempengaruhi uji kecepatan alir, sudutdiam, kompresibilitas, distribusi ukuran partikel, pH dan laju larut, namun tidak mempengaruhi ujiorganoleptik dan kadar lembap serta sediaan granul effervescent herba pegagan memiliki aktivitasantioksidan kategori kuat-sangat kuat.  
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PENINGKAT PENETRASI PADA SEDIAAN KRIM POLIHERBAL DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI Munifatul Lailiyah; Sony Andika Saputra
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang kaya akan tumbuhan herbal, terdapat berbagai tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai herbal penumbuh rambut. Berbagai tanaman seperti daun bunga sepatu, Spirulina sp., buah mengkudu, biji jintan hitam, minyak biji pepaya, minyak kemiri, minyak zaitun serta virgin coconut oil dapat dimanfaatkan sebagai penumbuh rambut, sedangkan propilen glikol merupakan zat tambahan dalam sediaan semisolida yang digunakan sebagai peningkat penetrasi (penetration enhancher). Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas sediaan krim poliherbal terhadap pertumbuhan rambut kelinci dengan variasi konsentrasi peningkat penerasi propilen glikol yaitu FI 1%, FII 2% dan FIII 3%. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Hasil dari uji organoleptis menunjukkan dimana ketiga sediaan berbentuk krim, berwarna hijau alpukat, memiliki bau khas ekstrak dan menthol, serta memiliki tekstur semisolida. Uji homogenitas ketiga formulasi krim menunjukkan susuan krim yang homogen, krim juga memiliki pH dan daya sebar yang memenuhi persyaratan. Pengujian tipe emulsi menunjukkan krim bertipe oil in water. Uji iritasi kulit menunjukkan bahwa krim tidak mengiritasi. Data pertumbuhan rambut didapatkan terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan: Sediaan krim poliherbal penumbuh rambut memiliki efek pertumbuhan rambut pada rambut kelinci. Terdapat pengaruh dari variasi konsentrasi propilen glikol sebagai peningkat penetrasi terhadap efek pertumbuhan rambut dan lama pertumbuhan rambut pada kelinci, serta didapatkan formula 1 (konsentrasi propilen glikol 1%) merupakan formula terbaik dengan hasil data pertumbuhan rambut pada hari ke 18 yaitu 25,78 ± 1,72.
PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS RIMPANG BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP UJI MUTU FISIK FORMULASI SEDIAAN BODY SCRUB Munifatul Lailiyah; Sony Andika Saputra
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 2 (2023): November 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Body scrub merupakan sediaan yang digunakan sebagai pembersih badan dari kotoran dan mengangkat sel-sel kulit mati. Ampas rimpang bangle megandung butiran kasar yang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan scrub. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (Pengaruh Penambahan Ampas Rimpang Bangle (Zingiber Cassumunar Roxb.) Terhadap Uji Mutu Fisik Formulasi Sediaan Body Scrub). Metode : penelitian yang digunakan yaitu secara eksperimental dengan membandingkan bahan aktif dari ampas rimpang bangle menjadi 3 jenis variasi yaitu FI 10%, FII 15%, dan FIII 20%. Hasil : hasil uji mutu fisik sediaan body scrub ampas rimpang bangle telah memenuhi syarat uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji iritasi, dan uji kesukaan. Berdasarkan analisis uji anova yang dilakukan pada uji daya sebar diperoleh hasil sig 0,010 (p < 0,05) dan pada uji daya lekat diperoleh hasil sig 0,000 nilai (p < 0,05), dapat disimpulkan memiliki perbedaan yang bermakna atau signifikan. Kesimpulan: perbedaan variasi konsentrasi ampas rimpang bangle pada setiap formulasi mempengaruhi hasil uji mutu fisik. Formulasi dengan tingkat daya sebar dan tingkat kesukaan paling tinggi adalah formulasi I dengan variasi konsentrasi 10 %.
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MENUJU INDONESIA EMAS DENGAN MINUMAN JJKS (JERUK, JAHE, KUNYIT, SERAI) Saputra, Sony Andika; Lailiyah, Munifatul
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tubuh yang sehat sangat diperlukan agar lebih produktif dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, alternatif minuman kesehatan salah satunya adalah dengan rutin mengkonsumsi JJKS (jeruk, jahe, kunyit serai). Minuman ini mengandung beberapa zat berkhasiat  seperti flavonoid, gingerol, kurkumin dan minyak atsiri. Khasiat dari minuman ini sudah tidak diargukan kembali karena sudah diteliti dari berbagai keahlian ilmu pengetahuan. Pengaplikasian minuman ini belum banyak diketahui oleh masyarakat pada umumnya, biasanya masih menggunakan seduhan tunggal (jahe atau jeruk saja). Peningkatan pengetahuan tentang JJKS (jeruk, jahe, kunyit, serai) perlu disosialisasikan sehingga pengabdian ini dilaksanakan. Tujuan pengabdian ini adalah masyarakat berani mengaplikasikan dalam seduhan minuman kesehatan. Pengabdian ini dilaksanakan di rumah warga RT 14 Campurejo, Mojoroto, Kediri. Metode yang digunakan adalah pemberian presentasi materi, pretest, postest, diskusi dan konsultasi setelah acara pengabdian. Hasil pengabdian didapatkan masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan terhadap minuman JJKS (jeruk, jahe, kunyit,serai) penggunaan 25%, khasiat 30% dan kandungan JJKS 45%. Testimoni diberikan langsung setelah minum rutin JJKS selama tiga hari, disebutkan bahwa menstruasi lancar kembali setelah selama 6 bulan berhenti.
Gerakan Opimba (Orang Tua Pintar Minum Obat): Penyuluhan dan Kaderisasi Orang Tua Cerdik dan Cermat dalam Penggunaan Obat Cair Shoviantari, M.Farm., Apt., Fenita; Saputra, Sony Andika; Kurniawati, Evi; Widyaningrum, Esti Ambar; Lestari, Tri Puji; Pertiwi, Krisna Kharisma; Sugiyartono, Sugiyartono; Mawardika, Herlinda
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat yang berbentuk liquida atau obat cair merupakan obat yang banyak digunakan oleh anak – anak dan juga lansia atau pasien yang memiliki kesulitan untuk menelan obat padat. Obat ini dianggap lebih praktis dan tepat dalam dosis penggunaannya karena dilengkapi dengan sendok takar sehingga dosis yang dapat diberikan lebih variatif bergantung pada kondisi pasien. Sebuah survei yang dilakukan terhadap pasien yang sedang menunggu di ruang tunggu dokter menunjukkan bahwa 73 persen pasien menggunakan sendok makan atau sendok teh untuk mengukur dosis obat cair, bukan menggunakan sendok/mangkuk ukur yang biasanya diberikan bersama obat cair. Pengukuran menggunakan sendok makan atau sendok teh yang sangat tidak akurat dapat menyebabkan masalah, seperti terlalu banyak atau terlalu sedikitnya obat yang dikonsumsi. Untuk itu, penting sekali untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat mengenai pentingnya menggunakan sendok atau gelas takar yang disediakan di dalam kemasan obat Ketika menggunakan obat cair. Pengabdian Masyarakat yang bekerja sama dengan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Ummat Trenggalek ini memberikan materi mengenai macam sediaan cair, cara penggunaan obat cair, cara membaca brosur obat cair, dan cara pemusnahan obat cair. Kegiatan pengabdian diawali dengan pre test dan diakhir dengan post test untuk mengukur pengetahuan Masyarakat sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan pengmas. Dari hasil evaluasi pre dan post test didapatkan peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan penyuluhan.
Formulasi dan Uji Antioksidan Gel Facial Wash Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dengan Gelling Agent Carbopol 940 Saputra, Sony Andika; Lailiyah, Munifatul; Dia, Cynthia Ayu
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i1.548

Abstract

Pada sediaan topikal, antioksidan adalah sebagai pemangsa radikal bebas sekaligus pelindung kulit. Antioksidan alami dari ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) diduga mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan yang tergolong sangat kuat. Selain itu ekstrak daun pegagan juga mengandung senyawa triterpenoid dan fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan carbopol 940 pada karakteristik dan kandungan antioksidan pada gel facial wash ekstrak daun pegagan. Daun pegagan diekstraksi dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% kemudian dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan fitokimia pada ekstrak daun pegagan. Gel facial wash merupakan sediaan topikal yang berguna untuk membersihkan kotoran. Formulasi gel facial wash menggunakan ekstrak daun pegagan 8% dengan variasi konsentrasi gelling agent carbopol 940 1%, 1,5%, dan 2%. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji viskositas dan uji iritasi.  Pengujian aktivitas antioksidan secara in vitro menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl). Hasil penelitian tersebut menunjukkan carbopol 940 berpengaruh pada karakteristik sediaan dan masih memenuhi persyaratan mutu fisik. Nilai IC50 pada gel facial wash formulasi I 92,37 ppm, formulasi II 86,52 ppm, dan formulasi III 78,05 ppm. Dari Nilai IC50 yang didapat diketahui bahwa gel facial wash ekstrak daun pegagan formulasi III yang memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat untuk melawan radikal bebas.