Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

In vitro penetration of alpha arbutin niosome span 60 system in gel preparation Desnita, Rise; Luliana, Sri; Anggraini, Silvana
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.211 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6799

Abstract

Alpha arbutin is a hydrophilic compound which is difficult to pass trough the stratum corneum. One of the effort to increase the penetration of the drug through the stratum corneum is by making in niosome system. This study aims to determine the optimum concentration of span 60 to improve the entrapment efficiency of niosome and investigate the increasing penetration of alpha arbutin using the niosome system in the preparation of the gel in vitro. Niosome consist a mixture of span 60 and cholesterol it made by thin layer hydration method. Concentration of span 60 was varied into three formulas were 100, 150 and 200 µmoL. The formulation of gel was made in two formulas including formulation of niosome alpha arbutin and alpha arbutin in gel. The determination of enterapment efficiency showed that formula 100µmol has an optimum enterapment efficiency by 99.09%±0.1. The in vitro penetration tests with shed snake skin membrane showed that usage span 60 as a niosome composer could increase penetration of alpha arbutin in gel formulation with cumulative numbers of diffusion in 8 hours was 91.62%±2.32 compared to alpha arbutin in gel without niosome system about 73.00%±0.94.7.
Improving the in vitro penetration of niacinamide using span 60-based niosomal system in gel formulation Desnita, Rise; Luliana, Sri; kasim, zainab
Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.287 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v8i2.7696

Abstract

Niacinamide is one of the components of cosmeceutical products that reported to have skin benefits for the treatment of skin pigmentation, acne and wrinkles. However, the dermal penetration of niacinamide is poor. The carrier system which can be selected to carry the compound through the stratum corneum layer is the niosome system using span 60. This study was aimed to determine the concentration of span 60 that can trap niacinamide optimally and the ability of niosome system span 60 to increase in vitro penetration of niacinamide in gel formulation. The different formulations of nicotinamide niosome were formulated with variance concentrations of Span 60, that is, formula A 100 μmol, formula B 150 μmol, and formula C 200 μmol. The entrapment efficiency testing was conducted using dialysis membrane. The gel formulation was prepared in two formulas, niacinamide niosome gel and niacinamide gel (without niosomes) and tested diffusion using Franz diffusion cell flow-through type. The result show that Formula A provides the most optimum entrapment efficiency of 99.03±0.026%. The results of the in vitro skin penetration studies for 8 hours indicate that the niosomal formulation using Span 60 could increase skin penetration with the percent cumulative amount of niacinamide niosomes was 82.87±1.6932% compared to niacinamide in gel without noisome system about 70.27±5,3212%.
Pengaruh Konsentrasi Vaselin Album Terhadap Sifat Fisik Sediaan Lip Gloss Minyak Almond (Prunus dulcis) Dean Vuai, Felix Ryan; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vaselin album adalah bahan yang berfungsi sebagai emolien dan basis yang digunakan dalam pembuatan kosmetik. Vaselin album diformulasi sebagai lip gloss dengan zat aktif minyak almond dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi vaselin album sebagai basis terhadap sifat fisik sediaan lip gloss. Lip gloss minyak almond dibuat dengan konsentrasi vaselin album 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Evaluasi sediaan lip gloss meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji stabilitas fisik sediaan, dan uji kesukaan. Data dianalisis menggunakan SPSS 22 dengan metode One Way ANOVA. Penelitian menunjukkan bahwa hasil formulasi sediaan lip gloss minyak almond dengan basis vaselin album memenuhi persyaratan uji homogenitas, memiliki pH yang sesuai, tidak terdapat perubahan warna, aroma dan tekstur namun terdapat perubahan pH yang signifikan. Sediaan lip gloss yang paling disukai adalah F2. Tidak terdapat perubahan warna, aroma dan tekstur namun terdapat perubahan pH yang signifikan pada sediaan lip gloss minyak almond dengan basis vaselin album selama penyimpanan 28 hari.
Candelilla Wax Sebagai Basis Pada Sediaan Kosmetik Bibir Tamara, Olivia; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sediaan kosmetik bibir memiliki komposisi utama yaitu butter, lilin (wax) dan minyak. Candelilla wax merupakan salah satu wax yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik bibir dengan mengekstraksi dari tanaman Euphorbia antisyphilitica Zucc. Candelilla wax merupakan wax yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan basis pada sediaan kosmetik dikarenakan tekstur nya yang keras dan titik leleh yang tinggi sehingga lebih stabil. Candelilla wax digunakan dalam sediaan riasan wajah, produk wewangian, sediaan perawatan rambut, kulit, produk tabir surya, krim pembersih, pelembab dan penghilang kerutan.
POTENSI MINYAK JARAK (Ricinus Oil) DALAM SEDIAAN KOSMETIK BIBIR Putri, Mutiara Dinda; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak jarak telah digunakan secara luas pada produk kosmetik, makanan, dan formulasi farmasetik. Pada bidang kosmetik khususnya kosmetik bibir, minyak jarak diketahui mengandung asam lemak yang menyebabkan minyak ini memiliki sifat emolien. Asam lemak tersebut antara lain adalah asam risinoleat, asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam stearat, dan asam dihidrostearat. Emolien ini dapat digunakan sebagai pelembab untuk mempertahankan hidrasi, merehidrasi kulit, dan mencegah terjadinya penguapan air pada kulit agar tidak terjadi permasalahan bibir seperti bibir pecah-pecah, kering, dan warna yang kusam. Selain itu, minyak jarak juga digunakan pada sediaan kosmetik bibir untuk mendispersikan warna secara merata, dan berpengaruh pada kelenturan sediaan. Minyak jarak juga mampu membuat campuran wax mudah untuk dituangkan dan dapat memberikan daya kilap.
POTENSI PENGGUNAAN MINYAK ALPUKAT (Avocado Oil) SEBAGAI PELEMBAB Sari, Putri Kemala; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak alpukat (avocado oil) dikenal dengan dengan khasiatnya yang mampu merawat kulit karena mengandung berbagai macam vitamin dan asam lemak. Komponen utama asam lemak yang terkandung dalam minyak ini adalah asam oleat yang berkhasiat untuk melembabkan kulit. Penggunaan sediaan pelembab (moisturizer) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kulit kering. Pada jurnal review ini membahas tentang penggunaan minyak alpukat sebagai sediaan pelembab.
PENGGUNAAN ETIL SELULOSA SEBAGAI POLIMER DALAM PREPARASI MICROSPHERE Arianda, Muhammad Fikri; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Microsphere merupakan sistem penghantaran obat berupa partikel sferis kecil yang dapat meningkatkan bioavailabilitas dan meminimalisir efek samping obat konvensional. Etil selulosa merupakan polimer yang dapat digunakan untuk membentuk microsphere dan telah dilaporkan memiliki efisiensi penjerapan yang baik. Review artikel ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas penggunaan polimer etil selulosa dalam pembuatan microsphere dengan berbagai zat aktif sehingga dapat dijadikan landasan untuk sistem penghantaran obat yang lebih efektif. Metode penulisan review ini bersifat studi pustaka. Sumber data yang digunakan pada review artikel ini adalah artikel dari jurnal nasional dan internasional mengenai penelitian penggunaan polimer etil selulosa dalam pembuatan microsphere. Penggunaan etil selulosa terbukti dapat membentuk microsphere sferis dengan ukuran <1000 µm, memiliki persen yield dan efisiensi penjerapan yang baik. Dari hasil review diperoleh bahwa etil selulosa merupakan polimer yang efektif dalam pembuatan microsphere.
POTENSI PENGGUNAAN MINYAK ALMOND (Oleum Amygdalae) SEBAGAI PELEMBAB Salim, Suaina; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak almond telah luas digunakan oleh terapis sebagai emolien dan lubrikan, serta dapat mencegah kulit menjadi kering dan pecah-pecah. Minyak almond mengadung banyak asam-asam lemak yang dapat berperan sebagai pelembab. Pelembab (moisturizer) merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki kulit yang kering. Sediaan pelembab dapat berupa sediaan krim, salep, lotion, gel maupun minyak yang dapat melembabkan. Pada jurnal review ini membahas tentang penggunaan minyak almond sebagai sediaan pelembab.
FORMULASI DAN EVALUASI STABILITAS FISIK SEDIAAN LIP BALM MINYAK KEMIRI (KUKUI NUT OIL) Anugrah, Gusti Alfi; Desnita, Rise; Anastasia, Desy Siska
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai minyak kemiri yang digunakan sebagai sediaan lip balm masih sangat sedikit padahal minyak kemiri mengandung senyawa yang dapat melembutkan kulit. Maka dari itu penelitian ini membuat formulasi sediaan lip balm minyak kemiri dan diuji stabilitas fisik selama 28 hari penyimpanan. Variasi konsentrasi minyak kemiri yaitu 5%, 10%, dan 15%. Evaluasi stabilitas fisik meliputi pengujian organoleptis, pH, homogenitas, dan titik leleh pada hari ke-1, 7, 14, 21, dan 28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan lip balm bewarna jingga terang, beraroma buah-buahan, dan tekstur yang lembut mudah dioles. Memiliki rata-rata titik leleh berkisar 50-70oC dan pH berkisar antara 4.43-4.73. Tidak ada perubahan pada warna, aroma, dan tekstur pada uji organoleptis selama masa penyimpanan. Sediaan lip balm juga memiliki komposisi yang homogen. Nilai pH kemudian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada nilai pH selama masa penyimpanan dengan nilai p value>0,05 pada ketiga formula. Dapat disimpulkan dari penelitian ini sediaan lip balm minyak kemiri stabil secara fisik selama masa penyimpanan 28 hari.
Aktivitas imunomodulator dari buah naga (Hylocereus sp.): Literature review Kurniawan, Uray Sandy; Anastasia, Desy Siska; Desnita, Rise
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah naga merupakan buah tropis yang banyak dikembangkan di Indonesia. Komponen bioaktif dari buah naga telah diteliti dapat meningkatkan sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah aktivitas imunomodulator pada artikel penelitian dari buah naga. Metode: Studi dilakukan dengan metode studi kepustakaan melalui penelusuran artikel dari PubMed, Google Scholar dan Crossref. Hasil penelusuran diperoleh sepuluh artikel dari 2.307 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak satupun artikel memenuhi kriteria eksklusi. Hasil: Spesies tanaman buah naga yang ditelaah memiliki efek imunomodulator yaitu Hylocereus polyhizus dan Hylocereus undatus. Aktivitas imunomodulator buah naga mempengaruhi sistem imun non spesifik dengan meningkatkan aktivasi makrofag dan menurunkan sitokin proinflamasi. Selain itu, aktivitas imunomodulator juga mempengaruhi sistem imun spesifik dengan meningkatkan aktivasi limfosit. Kandungan yang memiliki efek immunomodulator pada tanaman buah naga yaitu lupeol, polifenol dan oligosakarida. Kesimpulan: Berdasarkan hasil kajian literatur, buah naga memiliki aktivitas imunomodulator