Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENTIALY INAPPROPRIATE MEDICATIONS PADA GERIATRI DENGAN PENYAKIT KRONIS DI UPTD PUSKESMAS X KABUPATEN KUNINGAN: IDENTIFICATION OF POTENTIALLY INAPPROPRIATE MEDICATIONS IN GERIATRIC WITH CHRONIC DISEASES AT UPTD PUSKESMAS X KUNINGAN Salasanti, Citra Dewi; Iskandar, Rossa Deliana Putri; Alifiar, Ilham
JFL : Jurnal Farmasi Lampung Vol. 13 No. 2 (2024): JFL : Jurnal Farmasi Lampung
Publisher : Program Studi Farmasi-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jfl.v13i2.1718

Abstract

The administration of medication and use of drugs in elderly patients must be carefully considered, as elderly patients are highly susceptible to adverse drug reactions. Beer’s and STOPP/START criteria are screening tools employed to prevent inappropriate drug use in geriatrics. This study aimed to determine the incidence of potentially inappropriate medications (PIMs) in geriatric with a history of chronic diseases at UPTD Puskesmas X. The research method was a cross-sectional observational study with prospective data collection from January to April 2024. The data was analyzed descriptively using the Beer’s 2023 criteria and STOPP/START version 3. The results of this study show that among the total sample, there were 185 geriatrics, with 132 (71.35%) females and 53 (28.65%) males. The most common chronic diseases observed were hypertension, diabetes mellitus, and osteoarthritis. According to the Beer’s criteria, there were 142 incidents of PIMs, while the STOPP criteria identified 16 incidents. Most of the drugs identified as PIMs based on both Beer’s and STOPP criteria were nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Based on the results, PIMs occurred in geriatric who sought treatment from January to April 2024 at UPTD Puskesmas X. Therefore, it is necessary to enhance services and closely monitor therapy for geriatric.  Keywords:  Beer’s, Geriatric, STOPP START
PENGUJIAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN AKTIVITAS ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL DAUN JATI MERAH (Tectona grandis Linn. F) Salasanti, Citra Dewi; Aprilia, Ade Yeni; Sari, Finda
Jurnal Farmasi Higea Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v17i1.657

Abstract

Ketombe merupakan infeksi jamur Pityrosporum ovale pada kulit kepala yang umum terjadi pada masyarakat Indonesia yang beriklim tropis dan kelembaban udara yang tinggi. Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antijamur dan terkandung dalam daun jati merah. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar flavonoid total dan aktivitas antiketombe ekstrak etanol daun jati merah. Uji kadar flavonoid total dilakukan dengan metode kalorimetri diukur dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 427 nm. Aktivitas antiketombe dilakukan dengan metode difusi cakram pada jamur Pityrosporum ovale. Kadar flavonoid total ekstrak daun jati merah yang diperoleh sebesar 327,52 μg qe/mL. Kontrol negatif, DMSO, tidak memberikan zona hambat dan kontrol positif, ketokonazol, memberikan zona hambat sebesar 41,66 mm. Ekstrak etanol daun jati merah pada konsentrasi 500 ppm, 750 ppm, dan 1000 ppm masing-masing memberikan zona hambat sebesar 6,55 mm, 13,29 mm, dan 15,22 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh ekstrak etanol daun jati merah mengandung flavonoid total sebsear 3,27% dan aktivitas antiketombe sedang - kuat.
Karakteristik Pasien dan Penggunaan Obat Hipertensi di Beberapa Sarana Kesehatan Wildan, Muhammad Maulana; Rahayuningsih, Nur; Salasanti, Citra Dewi
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Article in Press
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2025.v14i3.59824

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang serius, dengan prevalensi tinggi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Penting untuk memahami karakteristik demografis pasien serta penggunaan obat antihipertensi yang tepat alam upaya untuk mengelola hipertensi secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pasien hipertensi dan penggunaan obat di Indonesia berdasarkan tinjauan literatur yang ada. Literatur yang dianalisis dipilih melalui pencarian sistematis menggunakan database Google Scholar dengan kata kunci “drug-related problems (DRPs)” dan “hipertensi”, menggunakan operator Boolean “AND” untuk mempersempit hasil pencarian. Artikel yang ditinjau memenuhi kriteria inklusi, yaitu penelitian observasional dan artikel asli yang diterbitkan dalam rentang tahun 2014–2024. Dari 23 artikel yang ditemukan, sebanyak 16 artikel dipilih untuk dianalisis menggunakan pendekatan simplified approach guna mengidentifikasi tren penggunaan obat antihipertensi dan permasalahan terkait terapi. Penelitian ini menemukan bahwa amlodipin adalah obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan, dengan prevalensi tinggi di berbagai lokasi. Mayoritas pasien hipertensi adalah perempuan, terutama di atas usia 60 tahun, yang menunjukkan perlunya perhatian khusus terhadap kelompok ini. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya potensi masalah terkait obat DRPs yang dapat memengaruhi kepatuhan pasien terhadap terapi. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun amlodipin efektif sebagai terapi utama, perhatian terhadap karakteristik pasien dan masalah terkait obat sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan dan mencegah komplikasi jangka panjang. Rekomendasi berbasis bukti diperlukan untuk strategi pengelolaan hipertensi yang lebih efektif di masa depan.
TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN SKIZOFRENIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN TASIKMALYA Sidik, Hasbi Muhammad; Alifiar, Ilham; Salasanti, Citra Dewi
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol8no1p140-144

Abstract

Schizophrenia is a chronic mental condition characterized by communication disturbances, impaired reality perception, abnormal emotional behavior, and cognitive function impairment. According to the WHO in 2022, there are approximately 24 million people with schizophrenia worldwide, with the highest prevalence in East Asia (8 million), followed by South Asia (4 million) and Southeast Asia (2 million). In Indonesia, the 2018 Riskesdas survey reported a prevalence of 6.7% for schizophrenia per 1000 households. This study aims to determine the extent of medication adherence among outpatient schizophrenia patients in the working area of Health Center X in Tasikmalaya Regency. The observational method with a cross-sectional approach was used, where data were prospectively collected through interviews using the Medication Adherence Rating Scale (MARS) questionnaire. The study subjects consisted of 13 respondents who were schizophrenia patients receiving treatment at Health Center X in Tasikmalaya Regency. The research findings indicate that 9 out of 13 respondents had high adherence levels, while the remaining 4 had low adherence levels. Factors such as gender, age, education level, occupation, and marital status did not significantly influence medication adherence.
Strategi Penguatan UMKM melalui Sinergi Kewirausahaan dan Pemasaran Digital Berbasis Pemanfaatan Pangan Lokal: Studi Penyuluhan di Dusun Cihanjuang, Desa Sinagar Falah, Chandra Nurul; Maulida, Elvira Natasya; Aliyasa, Nelza; Qurrotu’Aini, Nadila Zalfa; Makia, Fina Fatihatul; Salasanti, Citra Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.22142

Abstract

ABSTRAK Kampung Cihanjuang memiliki potensi besar dalam sektor perikanan air tawar, namun pengolahan hasil panen masih terbatas sehingga nilai jual rendah dan rentan terhadap kerugian pascapanen. Inovasi pengolahan ikan menjadi kerupuk ikan daun kelor berpotensi meningkatkan nilai tambah, memperpanjang masa simpan, dan memperbaiki gizi masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan menjadi produk pangan fungsional, memanfaatkan potensi lokal daun kelor, dan mendorong tumbuhnya UMKM berbasis potensi wilayah. Metode yang digunakan melalui penyuluhan yang mencakup penyampaian materi, pemutaran video edukatif praktik pembuatan kerupuk ikan daun kelor, serta pelatihan pemasaran digital dan legalitas PIRT. Penilaian efektivitas dilakukan melalui pre-test dan post-test terhadap masyarakat. Hasil dari penyuluhan adalah masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan mengenai manfaat gizi ikan dan daun kelor, keterampilan teknis pengolahan, serta pemahaman strategi pemasaran digital. Produk kerupuk ikan daun kelor mendapat respons positif berdasarkan uji coba penerimaan. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat, sekaligus membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan berbasis sumber daya lokal. Kata Kunci: Kerupuk Ikan, Daun Kelor, UMKM, Pangan Fungsional, Perberdayaan Masyarakat  ABSTRACT Cihanjuang Village has significant potential in the freshwater fisheries sector; however, post-harvest processing remains limited, resulting in low market value and vulnerability to post-harvest losses. The innovation of processing fish into moringa leaf fish crackers has the potential to increase added value, extend shelf life, and improve community nutrition. The aim is to enhance community skills in processing fish into functional food products, utilize the local potential of moringa leaves, and encourage the growth of MSMEs based on regional potential. The research method used was a penyuluhan that included the delivery of materials, the screening of educational videos, hands-on practice in making moringa leaf fish crackers, as well as training in digital marketing and PIRT licensing. Effectiveness was assessed through pre-tests and post-tests with participants. The results showed that participants experienced an increase in knowledge about the nutritional benefits of fish and moringa leaves, technical processing skills, and understanding of digital marketing strategies. The moringa leaf fish cracker product received positive feedback based on acceptance tests. This training was effective in improving community skills and knowledge, while also creating sustainable business opportunities based on local resources Keywords: Fish Crackers, Moringa Leaves, Msmes, Functional Food, Community Empowerment