Articles
THE QUALITY OF BAKTERIOLOGIS STUDY AND USE OF WATER OR DUG WELLS WITH AN OCCURRENCE WATER BORNE DISEASES IN THE VILLAGE WEST PASAYANGAN
Agustina, Norsita;
Hayati, Ridha;
Irianty, Hilda
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2018): Juni (2018)
Publisher : Tadulako University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (220.304 KB)
Background & Objective : Clean water which could cause bakteriologis water quality ineligible .This study attempts to know the quality of water bakteriologis a well (the bacteria MPN coliformm and e.coli ) consumed villagers west Pasayangan Kabupaten Banjar in the water borne disease and relations the behavior of the people in the water borne disease. Materials and method: This research methods used the cross sectional. The study analyzed by the quality of bakteriologis (MPN coliform and E. Coli ) as many as 30 a well. Data obtained through observation, interview using a questionnaire and results laboratory.Results bakteriologis water quality a well suggests that the whole water a well ineligible clean water developed by the minister of health no. 416 / menkes / per / ix / 1990. Result: The results showed that source of drinking water and management of drinking water had links scene water borne disease. Conclusion: The quality of bakteriologis well water dig they did not qualified drinking water and there was a correlation between the clean and healthy living (PHBS) in a household with a water borne diseases .Was recommended to the community to need to do and healthy patterns of living water management well with the way of chlorine in and cook water with the right way before use
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Air Sumur Gali dalam Menurunkan Angka Kejadian Water Borne Disease
Agustina, Norsita;
Hayati, Ridha;
Irianty, Hilda
Indonesian Journal of Community Dedication Vol 1 No 1 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (445.311 KB)
|
DOI: 10.35892/community.v1i1.13
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses yang harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga. Rumah tangga atau keluarga yang sehat merupakan modal pembangunan bagi suatu Negara dimana modal tersebut perlu untuk dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular atau penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggota rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (Depkes, 2013). Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga dalam penggunaan air dan mengurangi resiko yang akan dialami bila tidak tepat mengkonsumsi air serta dapat melindungi diri dan keluarga mereka dari kejadian water borne disease yang kemungkinan dapat timbul dari konsumsi air tersebut. Manfaat adanya kegiatan pengabdian ini adalah mengarahkan pola pikir untuk lebih peduli terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga, antisipasi untuk kesehatan keluarga mereka dan memahami dan mengenal kejadian water borne disease, pencegahan serta pengobatan. Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah observasi, penyuluhan model PRA (Participatory Rural Appraisal) dan praktek dengan meggunakan media leaflet. Khalayak sasaran adalah warga yang memiliki sumur gali di Desa Pasayangan Barat Kabupaten Banjar. Dari hasil penyuluhan masyarakat merubah perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan air sumur gali dan masyarakat sudah mengetahui kualitas air sumur mereka dengan pemeriksaan laboraturium yang sebelumnya dilakukan pemeriksaaan. Pelaksanaan Penyuluhan ini dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Pasayangan Barat dengan jumlah peserta 40 orang.
Edukasi Pengenalan Jentik Aedes aegpty Pada Anak dengan Pendekatan DAI (Dongeng Anak Islam) di SDN 5 Guntung Manggis Kota Banjarbaru.
Agustina, Norsita
Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (194.259 KB)
|
DOI: 10.33096/balireso.v4i2.122
In the city banjarbaru especially to urban villages Guntung Manggis is a endemicdengue feverdangue.And the data on the last year of 2018 began to provide support to the moon januari-agustusthere have been cases 20 a case that affected dengue fever dangue.In early august 2018, of denguefever reach 5 people and 2 people in whom dieddengue fever danguein the area was quite highespecially in under-fives and school age.Based on survey.At state elementary school 5 GuntungManggis is by 12 students dengue fever within 3 months. So that education is required recognitionaedes mosquito larvae aegpty in order to solve the problems of dengue fever in the neighborhoodthese schools. Objectives of the activities it is will increase people awareness schools fromstudents, teachers and parents in handling the larva mensukseskan eradication aegpty so thedengue fever can be reduced in the rainy especially. Methods used fairy tale is education islamistkid with the title of the kingdom of mosquitoes attack humans and the formation of detective boysexterminator aegpty aedes mosquito larvae. The results of this public service activities is theincreased knowledge about disease dengue feverAnd the behavioral changes in leg up on thehandling of the eradication of aedes mosquito larvae aegpty for the entire school independently.
Paparan Pestisida terhadap Kejadian Anemia pada Petani Hortikultura
Agustina, Norsita;
Norfai, Norfai
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (373.188 KB)
|
DOI: 10.15395/mkb.v50n4.1398
Pengaruh keracunan pestisida terhadap kadar hemoglobin menyebabkan penurunan produksi atau peningkatan penghancuran sel darah merah. Tujuan penelitian ini mengetahui dan menganalisis paparan pestisida, jenis kelamin, masa kerja, dan status gizi terhadap kejadian anemia pada petani hortikultura. Penelitian ini merupakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel berjumlah 50 petani hortikultura di RT. 07. Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru pada bulan Juni-Agustus 2018. Data kadar cholinesterase dan kadar hemoglobin didapatkan melalui uji laboratorium di Laboratorium dasar Dinas Kota Banjarmasin, sedangkan data status gizi didapatkan dengan cara melakukan pengukuran menggunakan alat timbangan digital dan stature meter serta data jenis kelamin dan masa kerja didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik univariate, bivariate dengan uji statistik chi square menggunakan alat bantu program komputer aplikasi statistical product and service solutions (SPSS) dengan nilai kemaknaan p=0,05. Variabel yang secara statistik terdapat hubungan bermakna dengan kejadian anemia pada petani hortikultura adalah paparan pestisida (variabel independen) dan status gizi (variabel perancu) dengan nilai p≤0,05, sedangkan variabel yang secara statistik tidak terdapat hubungan dengan kejadian anemia pada petani hortikultura adalah jenis kelamin dan masa kerja dengan nilai p>0,05. Paparan pestisida dan status gizi mempunyai kontribusi dan peranan yang sangat penting terjadi anemia pada petani hortikultura.Kata kunci: Anemia, paparan pestisida, petani hortikultura Pesticides Exposure and Anemia in Horticultural FarmersPesticide poisoning is a serious problem in agricultural communities in poor and developing countries. Pesticide poisoning on hemoglobin levels causes a decrease in production or increased destruction of red blood cells. The purpose of this study was to explore and analyze the influence of pesticide exposure, gender, working period and nutritional status on the incidence of anemia in horticultural farmers. This was a cross-sectional analytical survey on 50 horticultural farmers in Banjarbaru Landasan Ulin Utara Village RT. 07. Data on cholinesterase levels and hemoglobin levels was obtained through laboratory tests at the Banjarmasin City’s basic laboratory while the nutritional status data were obtained through measurements using digital scale and stature meter. Data on gender and working period were gained through questionnaire-based interviews. Data collected were analyzed using univariate and bivariate statistics with the chi square statistical test using the statistical product and service solutions (SPSS) with a significance value of p=0.05. Variables with statistically significant relation with the incidence of anemia in horticultural farmers were exposure to pesticides (independent variables) and nutritional status (confounding variables) with a p-value of ≤0.05 while variables that are not statistically related to anemia in horticultural farmers are gender and working period with a p-value of >0.05. Pesticide exposure and nutritional status have a very important contribution and role in the occurrence of anemia among horticultural farmers.Key words: Anemia, exposure of pesticides, farmers of horticulture
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETUGAS KEBERSIHAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PUSKESMAS KOTA BANJARBARU
Agustina, Norsita;
Irianty, Hilda;
Wahyudi, Nova Tri
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jpkmi.v4i2.3843
Abstrak Petugas kebersihan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan pemantauan harian terhadap sistem pengelolaan sampah. Dengan demikian, harus memiliki akses langsung kesemua anggota staf puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindakan pengelolaan sampah dan karakteristik petugas kebersihan di Puskesmas Kota Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini petugas kebersihan di 8 puskesmas di Kota Banjarbaru yang berjumlah sebanyak 15 orang. Sampel yang digunakan adalah total populasi, yaitu sebanyak 15 petugas kebersihan di puskesmas kota Banjarbaru. Pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dengan taraf signifikasi α= 0,05. Ada hubungan antara usia dengan tindakan pengelolaan sampah dengan nilai p-value= 0.029 < α= 0.05 dan nilai korelasi sebesar -0.564. Tidak ada hubungan antara pelatihan dengan tindakan pengelolaan sampah dengan nilai p-value= 0.474 > α= 0.05 dan nilai korelasi sebesar 0.200. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan tindakan pengelolaan sampah dengan nilai p-value= 0.847 > α 0.05 dan nilai korelasi sebesar 0.055. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengelolaan sampah dengan nilai p-value= 0.079 > α= 0.05 dan nilai korelasi sebesar 0.468.Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan pengelolaan sampah dengan nilai p-value= 0.179 > α= 0.05 dan nilai korelasi sebesar 0.367. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan hanya usia yang ada hubungan dengan tindakan pengelolaan sampah sedangkan masa kerja, pelatihan, pengetahuan dan sikap tidak ada hubungan dengan tindakan pengelolaan sampah. Kata-kata kunci: Karakteristik petugas kebersihan, pengelolaan sampah Abstract The hygiene officer is responsible for daily activities and monitoring of the waste management system. Thus, it must have direct access to all members of the health centers  staff. The purpose of this research is to know the action of garbage management and the characteristic of cleaning officer at health centers Banjarbaru city in 2016. The research method used is analytical survey with cross sectional approach. The population in this study of hygiene officers at 8 puskesmas in Banjarbaru city which amounted to 15 people. The sample used is total population, that is as much as 15 janitor in Banjarbaru city health center. Data collection through questionnaires. Data analysis using Spearman Rank test with significance level α= 0.05. There is correlation between age and waste management action with p-value= of 0.029 < α= 0.05 and correlation value of -0.564. There is no correlation between training with waste management measures with p-value= 0.474> α= 0.05 and correlation p-value= 0.200. There is no correlation between work period and waste management action with p-value= 0.847 > α= 0.05 and correlation p-value= 0.055. There is no correlation between knowledge with waste management action with p-value= 0.079> α 0.05 and correlation value of 0.468. There is no correlation between attitude and waste management action with p-value= 0.179> α=0.05 and correlation p-value= 0.367. From the research result it can be concluded that only the age that there is correlation with the action of waste management while the working period, training, knowledge and attitude have no correlation with waste management action. Keywords: Characteristic of hygiene officer, waste management
HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYAPENCEGAHANIBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG
Irianty, Hilda;
Agustina, Norsita;
Safitri, Adma Pratiwi
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jpkmi.v4i2.3840
Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah utama penyakit menular di Indonesia. Selama 2015 terdapat 156 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada wilayah kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan sikap dan upaya pencegahan ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjarbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain cross sectional.Hasil penelitian menunjukan bahwa antara sikap ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) mempunyai hubungan yang signifikan karena nilai p = 0,0001 (p<α = 0,05) dan upaya pencegahan ibu dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) mempunyai hubungan yang signifikan karena nilai p = 0,0001 (p<α = 0,05). Disarankan lebih mengoptimalisasi peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga diharapkan pengetahuan ibu menjadi lebih baik tentang cara penularan dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kata-kata kunci :Sikap, upaya pencegahan ibu, kejadian demam berdarah dengue (DBD). Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a major problem of infectious diseases in Indonesia. During 2015 there were 156 cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru. The purpose of this study was to determine the relationship of attitude and prevention of mother to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Puskesmas Guntung Payung Banjarbaru. The method used is the analytic survey with cross sectional design. The results showed that the mother's attitude to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has a significant relationship because the value of p = 0.0001 (p <α = 0.05) and prevention of mother to the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has a significant relationship because p = 0.0001 (p <α = 0.05).More advisable to optimize the role of health professionals in providing information about Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) which is expected to be better mothers knowledge about modes of transmission and prevention of Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ). Keywords: Attitudes, prevention of mother, the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF).
AIR QUALITY IMPACT ANALYSIS IN BANJARMASIN CITY
Agustina, Norsita;
Indah, Meilya Farika;
Chandra, Chandra;
Handayani, Eka;
Fauzan, Akhmad
Diversity: Disease Preventive of Research Integrity Volume 2, Issue 2, February 2022
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/diversity.v2i2.26084
The rapid increase in the vehicle population and the level of household and industrial activity as well as various community activities in the City of Banjarmasin that cause air pollution in the City of Banjarmasin. For this reason, this study aimed to evaluate the level of air pollution that is currently occurring in the city of Banjarmasin. This study measured the level of air pollution at three locations that are sampled for air quality testing, namely Antasari Central Market, Trisakti Port, and Pal 6 Terminal in Banjarmasin City. Measurement of air pollution used mobile laboratory equipment in collaboration with the Banjarmasin City Basic Health Laboratory. This survey measures the quality of Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Dioxide (NO2), and Sulfur Dioxide (SO2). The results of the study found that at point 2 which is a location in the Antasari Central Market, Banjarmasin City, it exceeded the quality standard threshold of 3925/µg/Nm3 which has been set by Government Regulation of the Republic of Indonesia (PPRI) Number 41 of 1999 concerning Air Pollution Control. Which explains the quality standard of CO. Air quality (Carbon Monoxide) of 30.000/ g/Nm3. Meanwhile, measurements at Trisakti Port obtained a mild carbon monoxide air quality of 4.25/µg/Nm3. Parameters SO2 (Sulfur Monoxide), the results of field measurements get good results. This study concludes that the air quality in the City of Banjarmasin is good, this is due to the Covid-19 pandemic conditions reducing community activities to work outside except in terms of meeting daily needs.
Parcipatory action research for dengue control in Samarinda, Indonesia
Ridha, Muhammad Rasyid;
Yudhastuti, Ririh;
Juhairiyah, Juhairiyah;
Garjito, Triwibowo Ambar;
Aisyah, St.;
Nisa, Khairatun;
Agustina, Norsita
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 4: December 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.11591/ijphs.v13i4.24556
Dengue control with community empowerment is the 1 house 1 larva monitor officer/Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). G1R1J is a national movement of community empowerment at the household level in an effort to reduce dengue This research aims to implement G1R1J through participatory action research. This research was conducted in Samarinda City, East Kalimantan, Indonesia with a participatory action research approach. The activities carried out were workshops, socialization, focus group discussions, and mentoring. The research evaluation was in the form of entomological surveys, namely before and after the activity. The important points of this research are that in the community independently Gerakan Emak-Emak Pembasmi Jentik Trisari (GEMATRI) has been formed, and the involvement of the village in the form of socialization and training, murals initiated by cadres, and training initiated by the village. At the policy level there is a decree of delegation of authority and budget for activities including dengue from the health office to the sub-district, but the public health center (Puskesmas) plays a role in providing assistance and counseling in the community. The larva-free index also increased from 50.67 to 66.43. We believe that the participation of the community, health cadres, and policy makers is very important to reduce the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) in the future.
Efektivitas Tripikon Terhadap Kualitas Air Daerah Bantaran Sungai
Agustina, Norsita;
Indah, Meilya Farika;
Chandra, Chandra;
Asrinawaty, Asrinawaty;
fauzan, Akhmad;
Rahman, Eddy;
Suryanto, Deny
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 1 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31602/ann.v11i1.15506
Tangki septik dan resapan merupakan bagian dari rangkaian pengolahan limbah tinja yang harus dipenuhi agar terpenuhinya syarat kualitas air pada lingkungan di sekitar. Pada penelitian ini adalah menganalisis efektifitas tripikon ditinjau dari parameter BOD dan MPN Coliform. Penelitian survey yang bersifat deskriptif yang disertai dengan pemeriksaan laboratorium untuk manganalisis kualitas air dengan parameter BOD dan MPN Coliform pada air limbah di tripikon sebanyak 5 titik sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tripikon sedangkan variabel terikatnya adalah kadar BOD dan MPN Coliform. Kadar BOD dan MPN Coliform diperiksa di BARISTAND Banjarbaru. Hasil yang didapat adalah bahwa kadar BOD (30 mg/L) memenuhi kadar maksimum yang diperkenankan bagi limbah domestik bagi rumah tangga sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no 68 tahun 2016. Sedangkan Hasil pengukuran MPN Coliform pada outlet tangki yaitu 2310 mg/l jumlah per 100 ml air limbah pada saat pengambilan sampel pagi hari dan sore menjelang malam hari yaitu 2650 mg/l. Penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan tripikon memiliki efektivitas dalam penurunan kadar BOD dan MPN. Coliform terhadap kualitas air pada bantaran sungai
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia Subur (15-49 Tahun) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Martapura Timur Tahun 2023
Pertiwi, Tiara Dahliana;
Agustina, Norsita;
Aquarista, Muhammad Febriza;
Hadi, Zuhrupal;
Indah, Meilya Farika;
Asrinawaty, Asrinawaty;
Chandra, Chandra
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 2 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31602/ann.v10i2.13358
Hipertensi merupakan penyakit dengan banyaknya penderita, kebiasaan masyarakat yang tidak sehat ini dapat menimbulkan faktor-faktor pemicu terjadinya hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pemicu terjadinya hipertensi pada wanita usia subur. Metode penelitian menggunakan desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia subur di wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Timur sebanyak 6.826 orang dengan sampel sebanyak 99 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini dengan uji statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan ada hubungan dengan kejadian hipertensi yaitu konsumsi kopi (p-value = 0,009), dan aktivitas fisik menggunakan uji fisher exact (p-value = 0,010), sedangkan yang tidak ada hubungan yaitu obesitas yang diuji menggunakan chi-square (p-value = 0, 121). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di wilayah kerja UPTD Puskesmas Martapura Timur yaitu konsumsi kopi dan aktivitas fisik, sedangkan yang tidak berhubungan yaitu obesitas