Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JIPMukjt:Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Djati

Implementasi Berpikir Reflektif Guru Profesional Sebagai Pendidik Syamsurijal, Syamsurijal
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v5i2.284

Abstract

Seseorang yang terlibat dalam aktivitas berpikir yaitu melakukan pemecahan masalah dengan berupaya memahami permasalahan yang dihadapi, menghubungkan pengetahuannya untuk mengembangkan solusi atau ide, kemudian mempraktekkan solusi tersebut. Salah satu kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang profesional adalah reflektif. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan definisi daripada Berpikir refletif dan Guru yang reflektif. Reflektif mendorong orang untuk mengambil pelajaran dari pengalaman masa lalu mereka dan menggunakan pelajaran tersebut untuk mengembangkan pemahaman yang akan membantu mereka dalam memecahkan tantangan saat ini. Jadi pemikir reflektif mampu mengatasi tantangan apa pun, baik tantangan pribadi maupun profesional, dan menjadi proaktif. Kita dapat menggunakan pengetahuan kita tentang kekurangan dan kelebihan serta refleksi kita untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Oleh karena itu, berpikir reflektif dapat diartikan sebagai proses mental menggunakan informasi dan pengalaman sebelumnya untuk merespons kesulitan, kemudian mempertimbangkan penerapan pengetahuan dan pengalaman tersebut untuk membangun keyakinan terhadap respons yang dilakukan dalam memecahkan masalah. Seorang guru yang reflektif senantiasa mencermati reaksinya terhadap tindakan siswa untuk memahami motivasi yang melatarbelakangi tindakan tersebut, rasa ingin tahu terhadap apa yang dilakukan siswa dan mengamatinya dengan cermat, mencatat dengan cermat setiap percakapan dan aktivitas siswa, serta hal-hal lain berkaitan dengan peristiwa penting di kelas dan lingkungan sekitar melalui catatan atau foto dan mendiskusikannya dan membaca buku untuk memajukan pengetahuan profesionalnya.
Kepribadian Guru yang Objekfit Tanpa Diskriminatif dalam Membentuk Karakter Peserta Didik Syamsurijal, Syamsurijal
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v5i2.285

Abstract

Kepribadian adalah sifat khas yang membedakan individu satu dengan lainnya. Sifat-sifat ini bersifat internal, terkait dengan emosi, perasaan, dan perilaku yang mempengaruhi cara individu bersikap. Sayangnya, sebagian guru kurang menyadari bahwa perilaku mereka dapat berpengaruh besar pada perkembangan karakter anak didik. Mereka sering kali hanya fokus pada tugas mengajar tanpa memperhatikan bahwa tindakan mereka menjadi teladan bagi siswa. Artikel ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan kompetensi kepribadian guru dalam membentuk karakter anak didik. Melalui penelitian pustaka, disimpulkan bahwa perkembangan moral dan karakter siswa sangat tergantung pada kepribadian guru. Oleh karena itu, guru perlu menjadi contoh yang baik serta menunjukkan kepribadian yang terhormat agar dapat dijadikan teladan oleh siswanya.
Implementasi Profesionalisme Pendidik dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Syamsurijal, Syamsurijal
Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Kramat Jati
Publisher : Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kramat Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55943/jipmukjt.v6i1.390

Abstract

Artikel ini membahas implementasi profesionalisme pendidik dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Berbagai kebijakan dan peraturan, seperti Undang-Undang No. 14 Tahun 2005, menjadi landasan bagi profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas utama mereka, yaitu mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Selain itu, artikel ini menyoroti pentingnya kompetensi, sertifikat pendidik, dan kesehatan jasmani serta rohani sebagai syarat bagi seorang pendidik. Nilai-nilai Al-Qur'an, seperti rendah hati, kasih sayang, amanah, dan keadilan, juga menjadi acuan moral bagi pendidik dalam menjalankan tugas mereka. Dengan memahami dan menerapkan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi berkualitas. Artikel ini juga menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan pengembangan strategi yang berbasis riset untuk meningkatkan kompetensi pendidik.