Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Penyuluhan dan Pemeriksaan Penyakit Kecacingan pada Pemulung di Kelurahan Bangkala Kecamatan Manggala Kota Makassar Jangga Jangga; Saparuddin Latur; Haerawati Idris; Nining Ade Ningsih; Rosdiana Rosdiana
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v2i3.10122

Abstract

Penyakit kecacingan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.  Nematoda usus adalah sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah yang tercemar oleh cacing. Infeksi cacing menyerang semua golongan umur terutama anak-anak dan balita yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak, sedangkan jika infeksi terjadi pada orang dewasa dapat menurunkan produktivitas kerja. Oleh karena itu, kami mengadakan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya telur nematoda usus pada kuku tangan pemulung sebagai penyebab penyakit kecacingan untuk kemudian melakukan pengobatan; melakukan penyuluhan kepada pemulung mengenai pencegahan dan penularan penyakit kecacingan serta PHBS; dan pemberian obat cacing bagi pemulung di Kelurahan Bangkala Kecamatan Manggala Kota Makassar. Pengambilan sampel kuku tangan pemulung untuk pemeriksaan penyakit kecacingan dan penyuluhan kesehatan serta pembagian obat cacing dilaksanakan  pada tanggal 10-11 Agustus 2020. Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan nematoda usus pada kuku tangan pemulung dengan metode sedimentasi, menentukan ada tidaknya telur atau larva nematoda usus dalam kuku pemulung yang diperiksa, kemudian penyuluhan mengenai pencegahan dan penularan penyakit kecacingan, PHBS, serta pembagian obat cacing kepada para pemulung. Pemeriksaan penyakit kecacingan dan penyuluhan serta pembagian obat cacing kepada para pemulung di Kelurahan Bangkala Kecamatan Manggala Kota Makassar telah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan pemulung yang telah terinfeksi telur cacing nematoda usus dengan prosentase 8%. Kata Kunci : Penyakit Kecacingan, Penyuluhan, Pemeriksaan
Hubungan Kejadian Stunting dengan Perkembangan Anak Usia 6-23 Bulan Akmal Novrian Syahruddin; Nining Ade Ningsih; Fransiska Menge
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 4 (2022): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i4.733

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia yang berdampak tidak hanya pada pertumbuhan linear tetapi juga pada perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian stunting dengan perkembangan anak usia 6-23 bulan di Wilayah Kerja Puskemas Taraweang Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian sebanyak 72 responden berusia 6-23 bulan yang ditentukan dengan metode proportional random sampling. Stunting diukur berdasarkan nilai Z-score Panjang Badan berdasarkan Umur (PB/U) kurang dari -2 SD dan pengukuran perkembangan menggunakan kuesioner pra skining perkembangan (KPSP). Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian stunting sebesar 36,1%. Stunting lebih banyak pada laki-laki (38,5%) dan meningkat sesuai kategori pertambahan umur 6-11, 12-17 dan 18-23 bulan berturut turut 25.0%, 36,4% dan 46.2%. Perkembangan anak dalam kategori meragukan sebesar 40,3%. Berdasarkan analisis menunjukkan hubungan antara kejadian stunting dengan perkembangan anak dengan nilai p-value 0.012 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah stunting berhubungan dengan hambatan perkembangan anak usia 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Taraweang, Kabupaten Pangkep
EDUKASI JAJANAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH Surya Syarifuddin; Nur Afni Ponseng; Saparuddin Latu; Nining Ade Ningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7758

Abstract

ABSTRAKPada masa anak usia sekolah merupakan masa tumbuh kembang, sehingga membutuhkan nutrisi atau makanan untuk mendukung proses pertumbuhannya. Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. kenyataanya jajanan atau makanan yang ada di lingkungan sekolah terkadang tidak bersih dan tidak mengandung gizi yang cukup. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya edukasi untuk memperoleh pengetahuan tentang jajanan sehat. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada anak usia sekolah untuk memilih jajanan yang sehat. Metode yang digunakan ialah metode ceramah dan metode tanya jawab. Hasil pelaksanaan pada kegiatan ini yakni anak usia sekolah sangat antusias, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan serta mampu memahami syarat-syarat jajanan sehat. Kesimpulannya bahwa kegiatan ini mampu menanamkan konsep perubahan perilaku untuk mencegah mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat sehingga tujuan dilaksanakannya kegiatan ini dapat tercapai dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan anak usia sekolah. Kata kunci: edukasi; jajanan sehat; anak usia sekolah. ABSTRACTSchool age children are in a stage of growth and development, so they need nutrition or food to support the growth process. Snack foods are essential for supplying energy and other nutrients to school aged children. However, the hygiene and nutritional value of snacks or food in the school are not always guaranteed. To solve this problem, education is required to get information about nutritious snacks. The goal of this activity is to improve the knowledge and ability of school age children to choose healthy snacks. The method used is the lecturer method and  the question and answer method. The results of the implementation of this activity are that school age children being highly engaged, actively asking and answering questions, and understanding the requirements of healthy snacks. The conclusion in this activity is able to instill the concept of behavior change to prevent consuming unhealthy snacks, so that the purpose of this activity can be achieved and has a positive impact on increasing the knowledge of school age children. Keywords: education; healthy snacks; school age children.
Hubungan Mutu Pelayanan dengan Minat Memanfaatkan Ulang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar Nining Ade Ningsih; Hasmah Hasmah; Agustina Veronika Bhebhe
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 5 No. 2 (2021): Vol. 5 - No. 2 - September 2021
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v5i2.14405

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan mutu pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan “Cross Sectional Study“.Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar pada Juli-Agustus 2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang dengan teknik accidental sampling. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen (dimensi mutu pelayanan) berhubungan dengan variabel minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan berdasarkan dimensi tangible, reliability, assurance, empath berhubungan dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan dengan nilai p=0,000; dimensi responsiveness juga berhubungan dengan minat memanfaatkan ulang pelayanan kesehatan dengan nilai p=0,000. Kata Kunci: Mutu Pelayanan, Minat Memanfaatkan Ulang, Pelayanan Kesehatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG CARA MENDETEKSI MONOSODIUM GLUTAMAT PADA MAKANAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN Jangga Jangga; Saparuddin Latu; Nining Ade Ningsih; Rosdiana Rosdiana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10989

Abstract

ABSTRAKMSG pada makanan yang dikonsumsi sering mengganggu kesehatan karena MSG akan terurai menjadi sodium dan glutamat. Garam dari MSG mampu memenuhi kebutuhan garam sebanyak 20-30%, sehingga konsumsi MSG yang berlebihan menyebabkan kenaikan kadar garam dalam darah. Tujuan kegiatan ini adalah  meningkatkan pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa Kecamatan Rappocini Kota Makassar tentang cara mendeteksi MSG pada makanan serta masyarakat dapat mengetahui dampak penggunaan MSG terhadap kesehatan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan memberdayakan masyarakat pada pemeriksaan MSG yang terkandung dalam makanan serta melakukan sosialisasi, tahapan pelaksanaan terdiri dari pra kegiatan, kegiatan, dan evaluasi. Kegiatan ini bekerjasama dengan Puskesmas Minasa Upa dengan melibatkan masyarakat. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa makanan bakso dan kuahnya  positif mengandung MSG, dimana kadarnya dapat diinterpretasikan tinggi karena warna yang dihasilkan adalah biru tua. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa  Kecamatan Rappocini Kota Makassar ikut serta dalam pemeriksaan sampel makanan tersebut sehingga dapat mengetahui dan menginterpretasikan hasil terhadap makanan yang mengandung MSG  serta dapat mengetahui dampak MSG terhadap kesehatan. Diharapkan ibu-ibu mampu menerapkan di keluarganya tentang bagaimana penggunaan MSG yang aman. Kata kunci: pemberdayaan masyarakat; deteksi monosodium glutamat; dampak monosodium glutamat. ABSTRACTMSG in foods consumed often interferes with health because MSG will decompose into sodium and glutamate. Salt from MSG is able to meet salt needs as much as 20-30%, so that excessive consumption of MSG causes an increase in salt levels in the blood. The purpose of this activity is to increase public knowledge in the work area of the Minasa Upa Health Center, Rappocini District, Makassar City about how to detect MSG in food and the public can find out the impact of using MSG on health. The method used in this activity is to empower the community to examine msg contained in food and socialize, implementation stages consist of pre-activities, activities, and evaluations. This activity is in collaboration with the Minasa Upa Health Center by involving the community. The results of the examination that have been carried out show that the meatball food and soup are positive for containing MSG, where the content can be interpreted as high because the resulting color is dark blue. People in the work area of the Minasa Upa Health Center, Rappocini District, Makassar City participated in the inspection of the food samples so as to know and interpret the results of foods containing MSG and be able to know the impact of MSG on health. It is hoped that mothers will be able to apply in their families about how to use MSG safely. Keywords: community empowerment;  monosodium glutamate detection, monosodium impact.
EDUKASI STOP BABS (BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN) DAN CTPS (CUCI TANGAN PAKAI SABUN) Nining Ade Ningsih; Muhammad Rifai; Kasmawati Tahir; Surya Syarifuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.10463

Abstract

ABSTRAKSTOP BABS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) dan  CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) merupakan bagian dari 5 pilar STBM. Buang air besar sembarangan merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan martabat sanitasi.  Mencuci tangan dapat menghindarkan dari penyakit menular dan sekitar 80% dari seluruh kasus penyakit menular juga dapat ditularkan melalui sentuhan tangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait STBM khususnya STOP BABS dan membiasakan masyarakat untuk CTPS. Metode pelaksanaan adalah pembagian kuesioner pre- dan post-test, penyuluhan dengan media poster, praktik melalui games puzzle, serta evaluasi kegiatan dengan menggunakan uji t Berpasangan. Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 orang. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah terdapat perbedaan pengetahuan yang siginifikan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dan praktik tentang STOP BABS dan CTPS, p=0,000<0,05. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah tujuan tercapai dengan meningkatnya pemahaman masyarakat tentang konsep STBM khususnya STOP BABS dan CTPS. Diharapkan kegiatan ini dapat pula  berdampak positif pada perilaku masyarakat. Kata kunci: edukasi; STOP BABS; CTPS. ABSTRACTSTOP BABS (Stop Open Defecation) and CTPS (Wash Hands with Soap) are part of the 5 pillars of STBM. Defecation is a serious threat to health and sanitation. Hand washing can prevent infection diseases about 80% of all cases of infectious disease can also be transmitted through the touch of the hands. The purpose of this activity is to increase public knowledge related to STBM, especially STOP open defecation and prepare the community to washing hands with soap. The method of implementation is the distribution of pre- and post- test questionnaires; counceling with media posters, practice through puzzle games, and evaluation of activities using Paired t-test. There were 30 people who participated in this activity. The result of this activity is that there is a significant difference in knowledge before and after being given counseling and practice about STOP BABS and CTPS, p=0,000<0,05. The conclusion of this activity is that the goal is achieved by increasing public understanding of the concept of STBM, especially STOP BABS and CTPS. It is hoped that this activity can also have a positive impact on community behavior. Keywords: education; STOP BABS; CTPS.
Penerapan Pelayanan Farmasi Klinik Dalam Proses Pelayanan Informasi Obat di RSUD Saparuddin Latu; Andi Muh. Yaqkin P; Mansur; Nining Ade Ningsih
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 2 No. 1 (2023): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.847 KB) | DOI: 10.56314/inhealth.v2i1.109

Abstract

Pelayanan farmasi klinik adalah pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan pasien bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas  kesehatan masyarakat. Pelayaan informasi obat adalah pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan edukasi mengenai cara penggunaan, dosis, dan jenis obat serta hal lain yang berkaitan dengan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana penerapan pelayanan farmasi klinik khususnya pelayanan informasi obat di RSUD Siwa Kabupaten Wajo berdasarkan Permenkes Nomor 72 Tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawacara langsung. Wawancara dilakukan pada a poteker yang bekerja di RSUD Siwa Kabupaten Wajo dan pasien yang menerima obat pada apotek rawat jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pelayanan farmasi klinik di RSUD Siwa Kabupaten Wajo belum sepenuhnya  menerapkan keseluruhan aspek yang terdapat di Permenkes Nomor 72 Tahun 2016, namun untuk aspek Pelayanan Informasi Obat sudah dilaksanakan secara menyeluruh. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pelayanan informasi obat di RSUD Siwa kabupaten Wajo sudah dilaksanakan dengan bagus serta berdasarkan keperluan pasien.
Relationship of Organizational Culture with The Implementation of Good Hospital Governance (GHG) at Bhayangkara Hospital Makassar Dian Ekawaty; Sriyani Windarti; Nurmulia Wunaini Ngkolu; Nining Ade Ningsih; Reza Nur
Miracle Journal of Public Health Vol 6 No 1 (2023): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph.v6i1.301

Abstract

The results of the initial interview revealed that Bhayangkara Hospital Makassar adheres to a hierarchical system with a management system based on the leadership command line. Management in implementing an organizational culture where the Bhayangkara Hospital Makassar consisting of members of the police, ASN and BLU adheres to the applied police values. This study aims to determine the relationship between organizational culture and the implementation (GHG) of good hospital governance in Bhayangkara Hospital Makassar. This type of research used descriptive quantitative research with a Cross-Sectional Study approach. The population in this study were all employees at the Bhayangkara Hospital Makassar as many as 207 people the sampling technique used the Slovin formula so that a sample of 136 respondents was obtained and the data analysis technique used Multiple Linear Regression Tests with SPSS assistance. The results of this study indicate an assessment of variables the values obtained are sig.= 0.031 < 0.05. Confidence variable obtained a sig. value of 0.045 < 0.05. Organizational climate variable is obtained sig.= 0.026 < 0.05. The tradition variable was obtained with a value of sig.= 0.020 <0.05. The conclusion in this study is that the variables of belief, organizational climate and tradition have a significant relationship to Good Hospital Governance in Bhayangkara Hospital Makassar.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA Nining Ade Ningsih; Andi Yusuf; Rismawati Rismawati; Hadzmawaty Hamzah; Surya Syarifuddin
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3100

Abstract

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di tatanan rumah tangga adalah upaya untuk menyadarkan keluarga dan masing-masing anggota keluarga agar memilki kemauan dan kemampuan dalam mempraktikkan PHBS. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Wale-Ale Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi sebanyak 409 ibu rumah tangga sedangkan sampel sebanyak 80 ibu rumah tangga yang diambil dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan pengetahuan dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan nilai p=0.000 dan ada hubungan sikap dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)  dengan nilai p=0.000. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).  Diharapkan kepada rumah tangga khususnya ibu untuk lebih meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui peningkatan pengetahuan dan sikap.Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
EDUKASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Akmal Novrian Syahruddin; Nining Ade Ningsih; Fitriyah Amiruddin; Asrijun Juhanto; Sri Handayani; Putri Yasmin Salsabila; Nadya Musvita Rahmadani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.389-394

Abstract

ASI eksklusif sangat penting terhadap pemenuhan gizi bayi untuk mendukung pertumbuhan linear dan perkembangan yang optimal. Desa Toddopulia merupakan salah satu desa di Kecamatan Tanralili yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu permasalahan yang ditemui adalah prevalensi anak stunting masih cukup tinggi dan salah satu penyebab tingginya angka stunting adalah pemberian ASI eksklusif yang kurang optimal. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pentingnya pemberian ASI eksklusif pada anak menjadi faktor kurang optimalnya pemberian ASI. Oleh karena itu, perlu dilakukan intervensi edukasi dan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif di Desa Toddopulia, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan menumbuhkan motivasi ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian ASI eksklusif dalam pencegahan masalah stunting. Metode kegiatan menggunakan ceramah, dan diskusi. Media yang digunakan berupa leaflet dan poster. Kegiatan diawali dengan pemberian pretest, selanjutnya penyuluhan tentang ASI eksklusif dan dilanjutkan dengan posttest. Kegiatan pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan kategori baik dari 47% menjadi 100%. Disarankan perlunya peningkatan kegiatan penyuluhan yang intensif tentang ASI eksklusif oleh tenaga kesehatan dan kader kepada ibu-ibu baik melalui pertemuan kelompok maupun individu berupa konseling ASI.