Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Komunikasi Pemasaran dan Brand Awareness Makanan Ringan (Studi Kasus Pada Perusahaan Tem.Peh) Jonathan, Richelle; Oktavianti, Roswita
Prologia Vol. 8 No. 1 (2024): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v8i1.21564

Abstract

Tem.Peh is a local company focused on the field of snacks. In running the company since 2018, Tem.Peh has implemented marketing communications as a means of disseminating information and their values. This marketing communication is carried out through several ways that have been designed beforehand to build brand awareness such as advertising, sales promotion, personal selling, public relations, and direct marketing. As a local company, Tem.Peh needs to build and maintain their brand awareness in order to be remembered and trusted by consumers. The purpose of this research is to explain the marketing communication used by Tem.Peh company to build their brand awareness. Researcher used a qualitative method and case study method. Researcher obtained data through in –depth interviews, non-participant observation, and documentation. Interviews were conducted with the two Tem.Peh owners to find out in-depth information about Tem.Peh. Meanwhile, observations is done by observing data and information from the observation processthat researchers do. Marketing communication through the five promotional mixes carried out by a snack food company is in line with the company’s own brand awareness development process. Marketing communication not only build brand awareness but also become ways and strategies to maintain brand awareness. Tem.Peh merupakan sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang makanan ringan. Dalam menjalankan perusahaannya sejak 2018, Tem.Peh menerapkan komunikasi pemasaran sebagai sarana penyebaran informasi dan nilai-nilai yang mereka miliki. Komunikasi pemasaran ini dilakukan melalui beberapa cara yang telah dirancang sebelumnya untuk membangun brand awareness seperti periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Sebagai perusahaan lokal, Tem.Peh perlu untuk membangun dan mempertahankan brand awareness agar dapat terus diingat dan dipercaya oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan Tem.Peh untuk membangun brand awareness. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Peneliti memperoleh data melalui wawancara mendalam, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan bersama kedua pemilik Tem.Peh untuk mengetahui informasi mendalam mengenai Tem.Peh. Sementara itu observasi dilakukan dengan mengamati dan menganalisa data dan informasi dari proses pengamatan yang peneliti lakukan. Komunikasi pemasaran melalui lima bauran promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan makanan ringan sejalan dengan proses pembangunan brand awareness perusahaan itu sendiri. Komunikasi pemasaran bukan hanya membangun brand awareness tetapi juga menjadi cara dan strategi untuk mempertahankan brand awareness tersebut.
Gaya Komunikasi Pimpinan dalam Memotivasi Karyawan di Perusahaan Consumer Goods Ni, Chien; Oktavianti, Roswita
Koneksi Vol. 7 No. 1 (2023): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v7i1.21365

Abstract

A company or organization needs a leader who is responsible for work motivation and employee performance. The right communication style will motivate someone to be able to excel, whether the employee is successful or not at work. PT XYZ is a consumer goods company that pays great attention to maintaining the motivation of its employees. This study uses several theories, namely communication theory, organizational communication, leadership communication style and motivation. This research uses a descriptive method. To complete this research, conducted in-depth interviews with three informants, namely the CEO of the learning & development division, the head of managerial leadership development and the head of functional development. And also the researcher conducted cross-interviews with triangulation of sources who were subordinates to the informants. This research concludes that the communication style applied in the Learning & Development Division of PT XYZ is a decentralized and democratic style. This communication style leads to The Equalitarian Style. Leaders in this division provide opportunities for every employee to express ideas and opinions in a relaxed manner. Suatu perusahaan atau organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dalam memberikan motivasi kerja dan menilai kinerja karyawan. Gaya komunikasi yang tepat akan memotivasi seseorang untuk dapat berprestasi, dan menentukan keberhasilan karyawan dalam bekerja. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan consumer goods yang memiliki atensi tinggi dalam menjaga motivasi kayawannya. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi, komunikasi organisasi, gaya komunikasi pimpinan dan motivasi. Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif. Peneliti melakukan wawancara mandalam kepada tiga narasumber yaitu CEO divisi learning & development, head of managerial leadership development, dan head of functional development. Peneliti melakukan wawancara silang dengan triangulasi sumber yang merupakan bawahan dari narasumber tersebut. Penelitian ini disimpulkan bahwa gaya komunikasi yang diterapkan di Divisi Learning & development PT XYZ adalah gaya desentralisasi dan demokrasi. Gaya komunikasi ini mengarah pada The Equalitarian Style. Pimpinan dalam divisi ini memberikan kesempatan kepada setiap karyawan dapat mengungkapkan ide dan pendapat secara rileks.
Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Adaptasi Turis Asing di Pulau Bali, Indonesia Aprillia, Widya; Oktavianti, Roswita
Koneksi Vol. 8 No. 1 (2024): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v8i1.21644

Abstract

Culture shock is a common problem in intercultural communication or cultural differences. This also happens to tourists in Bali, Indonesia, one of the favourite destination islands for local and foreign tourists. Foreign tourists visiting Bali Island will initially experience discomfort with the environment due to different cultural backgrounds, especially Bali, which has powerful customs. Foreign tourists must make cultural adaptations to understand and accept new cultural values. This research wants to know the self-adjustment process of foreign tourists in dealing with culture shock on the island of Bali and the obstacles experienced during the adjustment process. This research uses a descriptive approach with primary and secondary data sources in the form of interviews, observation and documentation. Interviews were conducted with foreign tourists living on the island of Bali. Observations were made by going to the field and directly observing tourist interactions with residents. This research shows that each tourist experiences five stages of cultural adaptation: planning, frustration, honeymoon, readjustment, and resolution. Foreign travellers have a different adjustment process at each stage, depending on the country of origin. Culture shock usually occurs during the frustration phase, where travellers have to adapt to the language, food tastes, weather conditions, cost of living, and homesickness. Gegar budaya atau culture shock merupakan masalah umum dalam komunikasi antarbudaya atau perbedaan budaya. Hal ini juga terjadi pada wisatawan di Pulau Bali, Indonesia, sebagai salah satu pulau destinasi favorit turis lokal maupun mancanegara. Wisatawan luar negeri yang mengunjungi Pulau Bali, awalnya akan mengalami ketidaknyamanan terhadap lingkungan karena latar belakang budaya yang berbeda, terlebih Bali memiliki adat istiadat yang sangat kuat. Wisatawan mancanegara perlu melakukan adaptasi budaya untuk memahami dan menerima nilai-nilai budaya baru. Penelitian ini ingin mengetahui proses penyesuaian diri wisatawan mancanegara dalam menghadapi gegar budaya di pulau Bali dan kendala yang dialami selama proses penyesuaian tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan wisatawan mancanegara yang tinggal di Pulau Bali. Sementara observasi dilakukan dengan cara turun ke lapangan dan melakukan pengamatan langsung terhadap interaksi turis dengan penduduk setempat. Penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing wisatawan mengalami lima tahap adaptasi budaya yaitu fase perencanaan, frustrasi, bulan madu, penyesuaian, dan resolusi. Wisatawan mancanegara memiliki proses penyesuaian yang berbeda pada setiap tahapnya, tergantung pada negara asal. Gegar budaya atau culture shock biasanya muncul pada fase frustrasi, dimana wisatawan harus beradaptasi dengan bahasa, rasa makanan, kondisi cuaca, biaya hidup dan kerinduan dengan keluarga di rumah.
News Sources and Consideration in Making Editorial and Commercial Content in the YouTube News Channels Oktavianti, Roswita; Paramita, Sinta; Sukendro, Gregorius Genep
Jurnal Pekommas Vol 7 No 1 (2022): June 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jpkm.v7i1.4635

Abstract

YouTube has increasingly gained popularity among news media outlets. Numerous contents have been uploaded on news media official YouTube channels either in the form of regular or commercial news. In Indonesia, two national news media outlets, Kompas.com and Tribunnews.com, which initially focused on publishing their articles on their website, have employed so-called mobile journalists who can primarily produce and edit news videos for YouTube. This study is part of our research on the content industry in a disruptive era with mass media in Indonesia as a subject. This research aims to seek editorial and commercial content sources from mobile journalists and the considerations mobile journalists should make when creating editorial and commercial content for YouTube news channels. To answer these questions, we have identified the trending topics on social media and conducted a content analysis. In addition, we observed Kompas.com and Tribunnews.com YouTube channels and conducted interviews with the news editorial staff. The findings showed that regular news, trending and viral news, unique and in-depth reporting and online events, international news, Q&A with experts based on users' comments, and hot news from other YouTube accounts are the primary news sources for mobile journalists. These are utilized for either business purposes or newsroom agendas. It also discusses what aspects the journalists must consider before producing editorial and commercial content on their YouTube news channels.
LOMBOK TOURISM SENTIMENT ANALYSIS WITH SOCIAL MEDIA MONITORING Sari, Wulan Purnama; Irena, Lydia; Oktavianti, Roswita
ASPIRATION Journal Vol. 5 No. 2 (2024): November Edition of ASPIRATION Journal
Publisher : ASPIKOM Jabodetabek Region

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56353/aspiration.v5i2.102

Abstract

Previous studies have shown that media monitoring provides significant benefits for the development of organizations or companies. The objective of this study is to analyze the sentiment surrounding Lombok tourism using social media monitoring. This research employs a quantitative method with a positivist paradigm and utilizes the Brand24 media monitoring tool. This research concludes that sentiment analysis towards Lombok and Mandalika tourism shows a dominant positive sentiment. Social media plays a key role in shaping perceptions of Lombok tourism, with Instagram being the dominant platform, while online news continues to have a big impact, with travel influencers playing a significant role in shaping tourist opinion