Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HOMESCHOOLING PRIMAGAMA PALEMBANG DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Ningsih, Arum Gati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2019: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 12 JANUARI 2019
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.488 KB)

Abstract

The problem in this research is why the primagama homeschooling of Palembang became one of the alternative education in the city of Palembang ?, (2) how are the opportunities and challenges of education in primagama homeschooling Palembang in the era of industrial revolution 4.0? The purpose of this research is to find out and describe why primagama homeschooling Palembang is one of the alternative education in Palembang city and how the opportunities and challenges of education in primagama homeschooling Palembang in the era of industrial revolution 4.0. The method used is a qualitative ethnographic method. Data collection techniques used in this study were observation and interviews. The validity test of the data is done by extension of observation, increasing perseverance in research, triangulation, discussion, negative analysis. The analysis techniques used in this study are domain data, toxicity, complementary, theme culture analysis. The results of the study show that Palembang's primagama homeschooling is an alternative education in developing children's potential. Palembang's primagama homeschooling opportunity is to develop the potential of children in the era of industrial revolution 4.0, on the other hand Palembang's primagama homeschooling has challenges in empowering children's interests and potential so there is no misuse through technology in the face of 4.0 industrial revolution.
HOMESCHOOLING PRIMAGAMA PALEMBANG DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Arum Gati Ningsih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2019: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 12 JANUARI 2019
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.488 KB)

Abstract

The problem in this research is why the primagama homeschooling of Palembang became one of the alternative education in the city of Palembang ?, (2) how are the opportunities and challenges of education in primagama homeschooling Palembang in the era of industrial revolution 4.0? The purpose of this research is to find out and describe why primagama homeschooling Palembang is one of the alternative education in Palembang city and how the opportunities and challenges of education in primagama homeschooling Palembang in the era of industrial revolution 4.0. The method used is a qualitative ethnographic method. Data collection techniques used in this study were observation and interviews. The validity test of the data is done by extension of observation, increasing perseverance in research, triangulation, discussion, negative analysis. The analysis techniques used in this study are domain data, toxicity, complementary, theme culture analysis. The results of the study show that Palembang's primagama homeschooling is an alternative education in developing children's potential. Palembang's primagama homeschooling opportunity is to develop the potential of children in the era of industrial revolution 4.0, on the other hand Palembang's primagama homeschooling has challenges in empowering children's interests and potential so there is no misuse through technology in the face of 4.0 industrial revolution.
Investigating Islamic Religious Education learning in Public Higher Education: epistemological, ontogenic, and didactic barriers Sanusi, Anwar; Abdulkhaleq Al-Rawafi; Arum Gati Ningsih
Indonesian Journal of Islamic Religious Education Vol. 2 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Islamic Religious Education (INJIRE)
Publisher : ADPISI (Asosiasi Dosen Pendidikan Agama Islam Se-Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63243/d53wwk48

Abstract

This study aims to identify epistemological, ontogenic, and didactic barriers to Islamic Religious Education learning in public higher education. A qualitative approach with a case study design was used to collect data through in-depth interviews, classroom observations, and document analysis. The findings indicate that students' difficulties connecting Islamic teachings with modern sciences, such as economics and technology, arise from epistemological barriers. As many as 75% of students complained about the lack of relevance of Islamic Religious Education materials to their fields of study. Ontogenic barriers are related to students' mental unpreparedness, including anxiety, lack of self-confidence, and inability to participate actively in learning. Unstable psychological conditions, such as stress and time management disorders, exacerbate this problem. On the other hand, didactic barriers were identified in using one-way lecture teaching methods that reduce student engagement and the lack of variation in learning strategies that connect theory to contemporary issues. This study suggests improvements in teaching methods, emphasizing interactive and problem-based approaches and increasing student involvement in discussions to deepen a comprehensive understanding of religion. In addition, strengthening practical learning, such as teaching Tajweed and applying religious teachings in a modern context, is expected to overcome these barriers
BENTUK -BENTUK KESANTUNAN PRAGMATIK DALAM BAHASA BANJAR DI KELURAHAN BRAM ITAM KIRI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JAMBI Nur Halisa; Akhyaruddin; Arum Gati Ningsih; Andiopenta Purba
Lateralisasi Vol. 13 No. 1 (2025): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v13i1.8587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantunan yang digunakan oleh masyarakat Banjar di Kelurahan Bram Itam Kiri, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data melalui observasi, rekaman, dan pencatatan langsung dari percakapan sehari-hari. Dari hasil penelitian, ditemukan 12 tuturan yang menunjukkan bahwa terdapatnya bentuk bentuk kesantunan dalam bahasa Banjar, tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, tetapi saling berkaitan dan punya banyak lapisan. Peneliti menggunakan tiga teori, yaitu teori muka Brown dan Levinson, maksim kesantunan dari Leech, dan prinsip kerja sama dari Grice. Hasilnya, satu tuturan bisa mengandung beberapa bentuk kesantunan sekaligus, tergantung pada situasi, tujuan, hubungan antarpenutur, dan kondisi pembicaraan. Penelitian ini penting untuk memperkaya studi pragmatik dan menjaga nilai-nilai kesantunan dalam bahasa Banjar agar tetap bertahan di era sekarang.
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DI MEDIA SOSIAL TIKTOK Anggita Cahyani; Andiopenta Purba; Arum Gati Ningsih; Ade Kusmana
Jurnal Bastra (Bahasa dan Sastra) Vol. 10 No. 4 (2025): JURNAL BASTRA EDISI OKTOBER 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Tridharma Andounohu Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/bastra.v10i4.1919

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk, pola pembentukan, dan makna bahasa gaul yang digunakan di media sosial TikTok. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, simak, dan catat, menggunakan tabel klasifikasi sebagai instrumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif mulai dari pengumpulan, reduksi, penyajian, hingga penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 24 data bahasa gaul di TikTok, yaitu antara lain berbentuk akronim, singkatan, dan kosakata bahasa asing. Pola pembentukan bahasa gaul meliputi pembentukan akronim, singkatan, dan kosakata bahasa asing. Dari segi makna, bahasa gaul yang diperoleh terkategori kedalam makna denotatif dan makna konotatif. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 4 kata bermakna denotatif dan 20 kata bermakna konotatif. Penggunaan bahasa gaul ini memudahkan komunikasi dan mempererat hubungan antar pengguna di TikTok. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika bahasa di era digital.
PENGGUNAAN BENTUK-BENTUK KESANTUNAN PRAGMATIK DALAM BAHASA MELAYU DI SENGETI KABUPATEN MUARO JAMBI Wandira, Ayu; Akhyaruddin; Arum Gati Ningsih; Andiopenta Purba
Jurnal Tunas Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2025): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v8i1.3297

Abstract

Penelitian ini menganalisis bentuk-bentuk kesantunan pragmatik dalam bahasa Melayu di Sengeti Kabupaten Muaro Jambi menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kompleksitas sistem kesantunan yang mencerminkan nilai budaya masyarakat setempat. Kesantunan verbal terwujud melalui sistem sapaan hierarkis ("wak", "miicik", "bang"), ungkapan hormat ("dengan izin Datuk", "terima kasih belambon atas budi baik nyo"), dan diksi diplomatik ("dak biso", "nampak nyo biso kito pertimbangkan dulu"). Sistem pronomina hormat dengan gradasi "Man", "Kulo", dan "Sayo" menunjukkan sensitivitas linguistik terhadap aspek sosial-kultural. Kesantunan non-verbal memperkuat komunikasi melalui gesture, intonasi, dan ekspresi wajah. Terdapat tiga tingkatan ragam bahasa: formal, semi-formal, dan informal yang dipengaruhi faktor usia, status sosial, kedekatan hubungan, pendidikan, dan jenis kelamin. Pola penggunaan menunjukkan konsistensi tertinggi pada penanda leksikal, sedang pada strategi struktural, dan terendah pada aspek non-verbal. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman sistem kesantunan bahasa daerah Indonesia dan memberikan wawasan pelestarian budaya linguistik di era globalisasi.
Pengembangan E-Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Bermuatan Kearifan Lokal pada Fase D untuk Siswa Arum Gati Ningsih; Novi Istiqomah; Rustam, Rustam
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5828

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan e-modul pembelajaran Bahasa Indonesia bermuatan kearifan pada fase d untuk siswa. Tujuan tersebut didasarkan oleh kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari dan memahami materi yang sedang disampaikan karena modul pembelajaran yang ada saat ini cenderung masih terbatas pada buku pemerintah dan belum bermuatan kearifan lokal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) yang mengadaptasi model SAM yang terdiri dari tahap persiapan informasi (pengumpulan informasi), dan SAVVY Start (brainstorming, sketsa, dan prototyping), design iterative (desain berulang), dan development iterative (pengembangan berulang). Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan angket, kemudian analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penilaian ahli materi diperoleh rata-rata skor 8,5 (sangat layak). Hasil penilaian ahli Bahasa diperoleh rata-rata skor 8,2 (sangat layak). Hasil penilaian ahli media diperoleh rata-rata skor 9,3 (sangat layak). Kesimpulan dari para ahli menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi. Oleh karena itu, e-modul pembelajaran Bahasa Indonesia bermuatan kearifan pada fase d untuk siswa terbukti layak sebagai bahan ajar di SMP