Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains Kesehatan

HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN Eka Rati Astuti
Jurnal Sains Kesehatan Vol 27, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.27.1.30-34

Abstract

ABSTRAKAngka Kematian Neonatus di Indonesia tercatat 15 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2017 (Kemenkes RI 2018), dari seluruh kematian perinatal sekitar 2 – 27% disebabkan karena kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). BBLR merupakan masalah yang sangat kompleks karena tidak hanya menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas tetapi juga dapat menyebabkan kecacatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Kramer (dalam Dewi 2012) menyebutkan salah satu faktor penentu BBLR adalah faktor perawatan antenatal dikarenakan kunjungan antenatal care merupakan indikator penting dalam meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan kesehatan gizi ibu selama hamil serta janin. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antenatal care dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi lahir hidup di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan sepanjang tahun 2019. Pengambilan sampel pada penelitian case control dengan perbandingan 1:1, sampel kasus BBLR 15 bayi dan sampel kontrol 15 bayi sehingga jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian: Sebagian besar ibu hamil melakukan antenatal care lengkap yaitu sebanyak 17 orang (56.7%) dan uji chi-square menunjukkan nilai ρ(0,01 0)ρ(0,05) dengan nilai OR sebesar 8. Terdapat hubungan antenatal care dengan kejadian berat badan lahir rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Disarankan tenaga kesehatan khususnya bidan, diharapkan dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan kunjungan antenatal paling sedikit 4 kali selama kehamilan.Kata Kunci : Antenatal Care, bayi, BBLR