Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Mengatasi Dampak Negatif Voluntourism Dalam Komunitas Lokal (Studi Kasus Lembaga Kursus Bahasa Jepang Bunka Kenkyuukai Yogyakarta, Indonesia) Devita Widyaningtyas Yogyanti; Emmita Devi Hari Putri; Citra Unik Mayasari; Atun Yulianto; M. Fathurrahman Nurul Hakim
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2021
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.592 KB) | DOI: 10.31294/khi.v12i1.10437

Abstract

Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai dampak negatif yang ditimbulkan program voluntourism dalam bidang pendidikan di Bunka Kenkyuukai, sebuah lembaga kursus Bahasa Jepang dan Indonesia di Yogyakarta, yang merupakan destinasi program voluntourism dari agen wisata Jepang. Beberapa efek negatif yang ditimbulkan seperti tidak terpenuhinya kebutuhan Bunka Kenkyuukai, terhambatnya proses belajar mengajar dan gagalnya proses pertukaran lintas budaya yang berguna bagi pendidikan siswa disebabkan karena Bunka Kenkyuukai sebagai local host community tidak memiliki control terhadap jalannya program. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan sejumlah observasi dan wawancara kepada direktur, staff, guru dan siswa di Bunka Kenkyuukai mengenai jalannya program voluntourism. Hasil dari penelitian ini berupa saran yang dapat dilakukan oleh Bunka Kenkyuukai untuk mengambil control terhadap jalannya program, agar program tersebut dapat memberikan manfaat sebagaimana mestinya. Saran yang diusulkan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan serangkaian manajemen internal mulai dari manajemen strategi, manajemen marketing, manajemen operational hingga manajemen finansial. Dengan melakukan perubahan dalam hal manajemen diharapkan program voluntourism di Bunka Kenkyuukai dapat memberikan manfaaat tidak hanya bagi perkembangan pendidikan siswa tetapi juga bagi kelangsungan bisnis Bunka Kenkyuukai. Kata Kunci : Budaya, Program, Voluntourism Taking the Host Community’s Control Back Towards Negatif Impact of Voluntourism. Case Study in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai, Yogyakarta Indonesia. Abstract This research is qualitative research about how to maximize benefit and reduce the negative impacts of voluntourism in Japanese Language Course Bunka Kenkyuukai in Yogyakarta. Some negative impacts that obstructed Bunka Kenkyuukai’s course activities happened because Bunka Kenkyuukai as a localhost community did not have any control in running of voluntourism program. This research was done by doing some observations and interviews with the director, staff, teachers, and students in Bunka Kenkyuukai. The result of this research is a piece of advice that can be done to take control of running the program, so the program can provide more benefits. The proposed suggestion in this research by doing some internal management start from strategy management with adjusting the voluntourism program to the Bunka Kenkyuukai’s purpose, marketing management by making the program as marketing material, operational marketing by redesign the running of voluntourism program, up to financial management by making projections of income and expenditure items related to the voluntourism program. By doing so, the voluntourism program is expected to provide more benefits to Bunka Kyenkyuukai not only in student’s progress but also business continuity of Bunka Kenkyuukai. Keywords : Culture. Programme, Voluntourism
Pengembangan Pantai Glagah Sebagai Objek Wisata Daerah Kulon Progo Yogyakarta Emmita Devi Hari Putri - AKPAR BSI Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2012
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.349 KB) | DOI: 10.31294/khi.v3i2.519

Abstract

ABSTRACT - Glagah beach is one beach which is located in the Kulon Progo regency which is about 40 km from the city of Yogyakarta. The author takes as the title of thesis Glagah beach because the beach is a beach Glagah seeded in Kulon Progo Regency. Glagah Beach has a lot of objects and the means to do the refreshing. Another attraction Glagah beach excellent place to fly kites, as well as for lovers of motor racing to racing in a motocross event. Neither party kite and motocross. One of the developments that will be done by the government is developing a culinary tourism as a tourist attraction stu sala. In writing this essay the author uses the theory to know strength SWOT analysis strenght, weakness , opportunity, and threats as the retrieval results of the analysis. The results of analysis in the form of development strategy including tourist attractions pengadan strategy, the strategy increased cooperation with investors, the new image creation strategies, strategies to improve facilities and infrastructure.Keywords: Development, Culinary Tourism, Community Income
Pengaruh Wisata Budaya Museum Puro Pakualaman Yogyakarta Terhadap Minat Pengunjung Emmita Devi Hari Putri
Media Wisata Vol. 15 No. 2 (2017): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.172 KB) | DOI: 10.36276/mws.v15i2.111

Abstract

The State of Indonesia is a country that has a lot of natural beauty and culture so it is worth to be maintained and preserved in order to bring tourists both local tourists, archipelago and overseas. One of the city that has a cultural tourism attraction is the city of Yogyakarta, which Yogyakarta culture must be maintained and preserved.Cultural tourism becomes an important aspect in the development of a tourism area especially the city of Yogyakarta, which has a variety of uniqueness-cultural uniqueness to be developed into tourist destinations that can be consumed by the tourists.Museum as an object and tourist attraction in the tourism industry because the museum is classified as a tourist attraction of human works which tourist attraction is one of the important elements.ne of the museums in Yogyakarta as a tourist attraction is Puro Pakualaman museum located on Sultan Agung Yogyakarta street, this museum has many potentials that can bring many visitors as a cultural tourism attraction, cultural awareness education and also to emphasize the image of the identity of a nation.The interest of visitors to visit Puro Pakualaman museum as a tourist destination is still very small compared to other tourist destinations.The attraction of Puro Pakualaman museum in the form of frequent substitution of soldiers in Javanese language is Bregodo, archery (jemparingan), various dances ranging from classical dance to modern dance, wayang, various types of historical relics that are still original and not a replica. The research method used in this research is quantitative research method by taking data through questionnaire data, then analyzed by using simple linear regression analysis to know the existence of influence between museum culture variable (X) to visitor interest (Y).The result of the research is (1) tourism culture of museum (X) influence to visitor interest (Y), with regression equation is Y = 16, 798 + 0,228; (2) Hypothesis test that H0 is rejected and Ha accepted meaning there is influence that significant between museum culture tourism to visitor interest with result of sig 0,0
Pengembangan Desa Wisata Sidoakur dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sidokarto Godean, Sleman Emmita Devi Hari Putri
Media Wisata Vol. 14 No. 2 (2016): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v14i2.256

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki beragam suku, ras dan budaya. Keanekaragaman tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan potensi wisata. Potensi wisata yang pada saat ini banyak diminati oleh wisatawan adalah wisata minat khusus. Wisata minat khusus adalah salah satu wisata yang belum lama dikembangkan di Indonesia. Wisata minat khusus yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia khususnya di Yogyakarta adalah desa wisata yang mana Yogyakarta merupakan sebuah kota yang memiliki berbagia potensi wisata alam seperti pantai, pegunungan, air terjun dan lain sebagainya. Desa wisata adalah sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptifmenganalisis hanya sampai pada taraf diskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Penelitian ini menitikberatkan pada sebuah desa wisata yang berada di Kabupaten Sleman yaitu sebuah desa wisata Sidoakur yang terletak di desa Sidoakur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa wisata Sidoakur ini memiliki potensi desa wisata budaya dan lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat. Bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan desa wisata Sidoakur adalah melalui pengembangan desa wisata dengan dukungan pemerintah. Hasil dari penelitian adalah usaha pemerintah kabupaten sleman dalam pengembangan desa wisata Sidoakur melalui bantuan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Mandiri Pariwisata. Pemberdayaan masyarakat yang terlihat dalam pengembangan desa wisata Sidoakur yaitu usaha perbaikan, pengelolaan dan pengembangan penghijauan, SPAH (Sistem Penyimpanan Air Hujan), serta perikanan dan pertanian.
Shopping Tourism Development Through Top Five Products in Yogyakarta City, Indonesia Ani Wijayanti; Amelda Pramezwary; Emmita Devi Hari Putri; Atun Yulianto; R. Jati Nurcahyo; Erlangga Brahmanto
E-Journal of Tourism Volume 8 Number 1 (March 2021)
Publisher : Centre of Excellence in Tourism Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24922/eot.v8i1.67018

Abstract

Yogyakarta is a city tourism that has no natural tourism potential. Shopping tourism can become an alternative strategy to increase the expenditure and length of tourists stay in Yogyakarta. The research is a qualitative research. The research aims to examine shopping tourism products in Yogyakarta. The research attempts to identify top five products as the main magnetism of shopping tourism in Yogyakarta. Data analysis is conducted through reduction techniques. The research obtained top five culinary products, they are Gudeg, Bakpia, Bakmi Jawa, Kopi Joss, and Kipo, while the top five souvenir products are Batik, Silver, Dagadu, Wayang, and Miniature.
Evaluasi Kinerja Pengelola PT Taman Wisata Candi Unit Ratu Boko Yogyakarta untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Melalui Balance Scorecard Emmita Devi Hari Putri; Heru Yulianto
Jurnal Bingkai Ekonomi (JBE) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Bingkai Ekonomi (JBE)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) - Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.252 KB)

Abstract

Yogyakarta merupakan kota kebudayaan dan sejarah yang dapat dijadikan potensi wisata unggulan sehingga banyak diminati wisatawan. Salah satu candi yang terdapat di Yogyakarta adalah Candi Ratu Boko, namun candi ini belum diminati oleh banyak wisatawan. Hal ini dikarenakan amenitas serta aksesibilitas yang ada di Candi Ratu Boko belum dapat memenuhi kebutuhan wisatawan. Ratu Boko terletak di jalan Jogja-Solo, 3 kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cara mengatasi permasalahan yang terjadi maka pihak pengelola PT Taman Wisata Candi Unit Ratu Boko dapat mengevaluasi kinerja dengan menggunakan pengukuran balance scorecard. Pengukuran balance scorecard adalah pengukuran kinerja dengan skor berimbang, dalam penelitian ini penulis mengukur kinerja PT Taman Wisata Candi unit Ratu Boko dengan menginventirisasi SWOT dan pendekatan balance scorecard. Jenis penelitian ini mengggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, dokumentasi, dan studi pustaka, wawancara serta observasi. Hasil dari penelitian dalam mengevaluasi kinerja PT Taman Wisata Candi Unit Ratu Boko dengan menginventorisasi SWOT ditemukan hasil strategi pengadaan atraksi wisata baru, strategi pengembangan potensi usaha masyarakat lokal, strategi pengembangan aksesibilitas dan infrastruktur, serta strategi pemasaran dan promosi. Hasil evaluasi kinerja dengan pendekatan balance scorecard yang terdiri dari perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan, PT Taman Wisata Candi Ratu Boko mendapat skor dua yang berarti kinerja PT Taman Wisata Candi Ratu Boko dikategorikan baik.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL D.I. YOGYAKARTA Atun Yulianto; Emmita Devi Hari Putri; Dyah Mustika Wardani
Jurnal Pariwisata Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.764 KB) | DOI: 10.31294/par.v9i1.12331

Abstract

Pandemi covid-19 yang melanda hampir seluruh belahan dunia menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah kunjungan wisatawan dan menginap di hotel yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi DIY tahun 2021 dalam laporannya menyampaikan bahwa secara umum jumlah tamu yang datang untuk menginap di hotel pada tahun 2020 mengalami pengurangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak covid-19 terhadap tingkat hunian kamar hotel melalui jumlah kunjungan wisatawan ke D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan analisis jalur model regresi sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel intervening. Metode pengumpulan data adalah observasi dan pustaka dengan pengambilan sampel data melalui data sekunder dari pihak lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa covid-19 secara langsung dan signifikan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan maupun tingkat hunian kamar hotel di D.I. Yogyakarta. Namun demikian covid-19 secara tidak langsung melalui jumlah wisatawan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel di D.I. Yogyakarta. The COVID-19 pandemic, which has hit almost all parts of the world, is one of the factors causing the decline in the number of tourist visits and hotel stays in the Special Region of Yogyakarta. According to data from the Central Statistics Agency of DIY Province in 2021, in its report, it said that in general the number of guests who came to stay at hotels in 2020 had decreased compared to the previous year. The purpose of this study was to determine the impact of covid-19 on hotel room occupancy rates through the number of tourist visits to D.I. Yogyakarta. This study uses quantitative methods, with a simple regression model path analysis to measure how much influence the independent variable has on the dependent variable through the intervening variable. The data collection method is observation and literature by taking data samples through secondary data from other parties. The results of this study indicate that COVID-19 directly and significantly affects the number of tourist visits and the occupancy rate of hotel rooms in D.I. Yogyakarta. However, covid-19 indirectly through the number of tourists does not have a significant influence on the occupancy rate of hotel rooms in D.I. Yogyakarta. Keywords : Covid-19, tourism visits, room occupancy
MEMPERTAHANKAN KUALITAS PRODUK DAN KULITAS PELAYANAN BARISTA DI SENJA COFFEE AND MEMORIES YOGYAKARTA Syafnur Saputra; Emmita Devi Hari Putri; M. Fathurrahman Nurul Hakim
Jurnal Pariwisata Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.741 KB) | DOI: 10.31294/par.v7i1.8137

Abstract

ABSTRAKPerkembangan minuman coffee sangat menarik untuk di pelajari karena akan memberikan nilai ekonomi yang sangat tinggi, dalam serat centhini minuman coffee sudah ada di sebut dengan wedhang Kahwa dinikmati dengan gula batu atau gula siwalan, dalam perkembanganya pada masa penjajahan coffee menjadikan komoditas ekspor yang bernilai tinggi untuk perdangangan VOC, sehingga banyak sekali pembudidayaan tanaman coffee dengan berbagai  varian seperti Robusta, Arabica, Excelsa, dalam perkembanganya industry coffee mengalami pasang surut. Pada era milenial seperti sekarang minuman coffee sudah menjadi gaya hidup dan kebutuhan hidup banyak kedai-kedai yang mewarkan minuman ini dengan berbagai macam variannya serta tehnik pengolahannya salah satunya Senja Coffee Memories, diharapkan pelanggan yang menikmati coffee di tempat ini mempunyai kenangan yang terbaik dalam menikmati coffee dengan berbagai macam variannya. Penelitian ini mengunakan methode deskriptif kualitatif menggambarkan dari informasi tentang tempat penelitian. Metode pengumpulan data yang diusulkan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi literatur. Untuk mempertahankan kualitas produk dan pelayanan Barista di senja Coffee dan memories harus menjaga dan meningkatkan serta mengadakan pelatihan yang berkesinambungan untuk menjaga tampilan produk. Proses produksi dan konsistensi rasa di samping harus memiliki pribadi pelayanan prima didukung dengan penampilan diri yang terbaik sesuai dengan Standart Operasional Perusahaan.Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, BaristaABSTRACTIn the development of coffee drinks is very interesting to learn because it will give a very high economic value, in the centhini books coffee drink is already called the Kahwa wedhang enjoyed with sugar cystal or siwalan sugar, in its development during the colonial period of coffee made high-value export commodities for VOC trade, so there is a lot of coffee plant cultivation with various variants such as Robusta, Arabica, Excelsa, in its development the coffee industry experiences ups and downs. In the millennial era like now coffee drinks have become a lifestyle and the necessities of life of many shops that deliver this drink with a variety of variants and processing techniques one of which is expected to be that customers who enjoy coffee at this place have the best memories of enjoying coffee with various kinds of variants. This study uses a qualitative descriptive method describing information about the research site. Data collection methods proposed in this study are interviews, observation and literature study.To maintain the quality of Barista's products and services at dusk, Coffee and memories must maintain and improve and hold ongoing training to maintain the appearance of the product, the production process and the consistency of taste in addition to having personal service excellence supported by the best personal appearance in accordance with the Company's Operational Standards.Keyword: Product Quality, Service Quality, Barista
Pemanfaatan Tepung Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Dennst) Sebagai Bahan Subtitusi Dalam Pembuatan Cake Emmita Devi Hari Putri; Citra Unik Mayasari
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2020
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.993 KB) | DOI: 10.31294/khi.v11i2.8993

Abstract

Abstrak Sesuai dengan target dari kemenpar pada tahun 2019 ini khususnya di kota Yogyakarta sedang menggalakkan wisata kuliner dengan memanfaatkan potensi lokal daerah masing-masing, menjadi aneka olahan makanan yang dapat dinikmati. Puncak Sosok adalah salah satu destinasi wisata yang ada di desa Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Desa Bawuran memiliki potensi lokal umbi-umbian yang melimpah seperti umbi gadung, gembili, ubi jalar dan singkong. Salah satu umbi yang belum banyak di manfaatkan oleh masyarakat sekitar adalah umbi gadung. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam mengolah umbi gadung. Permasalahan yang terjadi di Desa Bawuran bahwa masyarakat desa Bawuran belum bisa mengolah umbi gadung menjadi makanan yang vareatif, sehingga dalam penelitian ini peneliti akan bereksperimen mengolah cake dengan subtitusi tepung gadung menggunakan tiga formulasi yang berbeda dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan hasil olahan umbi gadung menjadi makanan yang bervaretif sehingga memiliki daya jual tinggi dan diharapkan dapat memberikan tambahan finansial bagi masyarakat Desa Bawuran. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan membuat 3 rancangan penelitian serta terdapat 1 kontrol. Model penelitian pengembangan yang digunakan adalah model Four-D meliputi tahap define, design, develop,and disseminate. Analisis data menggunakan nilai rerata dan analisis uji Paired T Test melalui SPSS (Stastistical Product And Service Solutions) dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian ini adalah Cake dengan subtitusi tepung gadung 75% secara keseluruhan menghasilkan cake yang paling disukai oleh panelis dengan nilai rerata 4,10 serta P Value 0,662. Cake dengan subtitusi 75% menghasilkan cake dengan aroma yang harum, warna yang cerah (bloom), rasa yang enak dan manis, tekstur yang lembut serta volume yang homogen. Mutu daya simpan rata-rata untuk cake dengan subtitusi tepung gadung 75% adalah 2-3 hari cake masih layak untuk di konsumsi. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Umbi Gadung, Tepung Gadung, Cake Utilization Of Gadung Flour (Dioscorea Hispida Dennst) As A Subtitution In The Making Of Cake Abstract In accordance with the target of the Ministry of Tourism in 2019, especially in the city of Yogyakarta, it is promoting culinary tourism by utilizing the local potential of each region, into various processed foods that can be enjoyed. Puncak Sosok is one of the tourist destinations in the village of Bawuran, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Bawuran Village has abundant local potential for tubers, such as gadung, gembili, sweet potatoes and cassava. One of the tubers that have not been widely used by the surrounding community is the gadung tuber. This is due to the limited knowledge and understanding of the community in processing gadung tubers. The problem that occurs in Bawuran Village is that the people of Bawuran Village have not been able to process gadung tubers into varied food, so in this study researchers will experiment with processing cakes with the substitution of gadung flour using three different formulations with the intention and purpose of getting the processed gadung tubers into food. which is rubbery so that it has high selling power and is expected to provide additional financial support for the people of Bawuran Village. This type of research is experimental research by making 3 research designs and there is 1 control. The development research model used is the Four-D model which includes the stages of define, design, develop, and disseminate. Data analysis used mean value and Paired T Test analysis using SPSS (Stastistical Product and Service Solutions) with a significance level of 5%. The results of this study were cake with 75% substitution of gadung flour as a whole produced the most preferred cake by the panelists with a mean value of 4.10 and a P value of 0.662. Cake with 75% substitution produces a cake with a fragrant aroma, bright color (bloom), delicious and sweet taste, soft texture and homogeneous volume. The quality of the average shelf life for a cake with 75% gadung flour substitution is 2-3 days the cake is still fit for consumption. Key Word: Culinary Tourism, Gadung Tubers, Gadung Flour, Cake
Upaya Desa Gamplong Sebagai Desa Wisata Industri Alat Tenun Bukan Mesin Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Emmita Devi Hari Putri - AKPAR BSI Yogyakarta
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Khasanah Ilmu - Maret 2015
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.1 KB) | DOI: 10.31294/khi.v6i1.525

Abstract

Abstract Small and Medium Enterprises (SMEs) which was developed in a village can have a positive impact for the local community, especially in terms of the economy. But in reality still lack of innovation in the communities can inhibit the development of SMEs. In this study the authors took place in the village Gamplong research, Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Methods of research used qualitative research methods which in this study the authors describe only on a natural phenomenon in a systematic, factual, and accurate. Explain or describe the study variables without seeking the association between the variables with other variables. This means that this study is limited to the disclosure of business problems and circumstances as in fact only a disclosure of facts. Hamlet Gamplong, Source Rahayu, Moyudan is one part of the development of natural and cultural tourism village crafts. Craft developed in the village is a tourist village which Weaving craft manufacturing process still uses Not Weaving Machine Tools (handloom). Given the hamlet Gamplong as a tourist attraction that can bring in more tourists, the community Gamplong develop a variety of facilities, infrastructure and facilities needed by tourists. With the development of tourist villages can help communities Gamplong industry in terms of improving people's income. Keyword: Tourist Village Industries , Not Weaving Machine Tools , Community Income