Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Bringing Up Moral Literacy in Primary School Students through the Use of Image Reflection Methods Akhmad Afroni; Dewi Puspitasari; Ali Burhan; Agnes Widiyaningrum; Noor Malihah; Norman Nofianto; Safitri Yosita Ratri
Edukasia Islamika Vol. 7 No. 2 (2022): Volume 7, Number 2 2022, Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jei.v7i2.6188

Abstract

The increasing moral degradation in Indonesia makes moral education is in high needs. This research is a qualitative research that seeks to find scaffolding strategies applied by teachers in fostering moral literacy among children through the use of image reflection media and finding narratives that are built from children's reflections. Ten elementary school students in Central Java, Indonesia were involved in this study. In collecting data, researchers used semi-structured interviews and observations to strengthen research data. As for analyzing the data, this study uses thematic analysis. Although it has several shortcomings, the research subjects show positive response regarding the use of the image reflection method as an effort to foster moral literacy in early childhood. This method is expected to be an alternative measure in moral teaching, especially at the elementary age level
GAMBARAN KETERAMPILAN PSIKOSOSIAL REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Yuniske Penyami; Moh.Projo Angkasa; Norma Nofianto
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i1.9801

Abstract

Latar belakang: Jumlah remaja yang berhadapan dengan hukum meningkat setiap tahunnya dankasus yang terjadi berkaitan erat dengan perkembangan psikososial. Kurangnya keterampilanpsikososial merupakan faktor risiko terjadinya masalah psikososial remaja. Salah satu upayapromotif dan preventif masalah psikososial remaja adalah pendidikan kesehatan. Secara umum,keterampilan psikososial yang baik akan berdampak pada kompetensi sosial yang baik dalamsubskala perilaku, emosional dan motivasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaranpengetahuan, efikasi diri dan keterampilan psikososial remaja yang mengalami masalah sosial danberhadapan dengan hukum.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan survei. Rentangusia remaja dalam penelitian ini adalah 14-19 tahun yang 33 anak. Instrumen penelitian berbentukkuesioner pengetahuan, kuesioner efikasi diri dan lembar observasi yang dinilai oleh diri sendiri,teman sebaya serta petugas LPKA.Hasil: Rerata skor keterampilan psikososial baik dinilai oleh diri sendiri, petugas dan teman dekatadalah 31, 27. Remaja paling banyak tidak melakukan keterampilan mengontrol emosi dan berpikirkreatif. Remaja dapat melakukan keterampilan psikososial dengan bantuan orang lain palingbanyak yaitu keterampilan pengendalian emosi, pemecahan masalah, dan kesadaran diri. Remajapaling banyak dapat melakukan secara mandiri dalam keterampilan empati dan komunikasi efektif.Kesimpulan: Keterampilan psikososial remaja di LPKA memiliki tantangan dalam mengontrolemosi dan masalah berpikir kreatif dan paling bisa melakukan keterampilan sosial dengan baik.Kata kunci: keterampilan psikososial, remaja berhadapan dengan hukum, masalah sosial remaja
PENGARUH PELATIHAN BTCLS TERHADAP PENGETAHUAN KEGAWATDARURATAN MAHASISWA CALON LULUSAN PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN Moh. Projo Angkasa; Norma Nofianto; Yuniske Penyami
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 4, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i2.10672

Abstract

Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah salah satu pengetahuan dan skill yang harus dimiliki oleh seorang perawat. Pelatihan ini merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan keterampilan bagi perawat dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan BTCLS terhadap pengetahuan manajemen keadaan darurat untuk lulusan dan calon lulusan Poltekes Kemenkes Semarang, Prodi DIII Keperawatan Pekalongan.Research design dengan metode pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian populasi ditujukan kepada mahasiswa tingkat akhir dan lulusan. Research sample adalah 125 responden yang teridiri dari 48 mahasiswa semester 6 dan 77 lulusan. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian dengan sampel berpasangan uji t-uji pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan diperoleh nilai hitung sebesar 25,25 dan nilai signifikansi 0,000. Menyimpulkan pengaruh pelatihan BTCLS terhadap pengetahuan manajemen darurat untuk lulusan. Saran perlunya pelatihan BTCLS dilakukan oleh setiap perawat dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan kegawatdaruratan. Kata Kunci : Pelatihan, Basic Trauma Cardiac Live Support, Pengetahuan
PELATIHAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PSIKOSOSIALREMAJA Yuniske Penyami; Norma Nofianto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20090

Abstract

Absytrak: Sekitar 2,3 juta remaja mengalami masalah perilaku emosional yang sering disebabkan oleh rendahnya keterampilan psikososial pada remaja. Pelatihan keterampilan psikososial berpengaruh signifikan dalam meningkatkan pengetahuan, efikasi diri dan keterampilan psikososial remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melakukan skrining masalah emosional dan psikososial remaja dengan menggunakan kuesioner SDQdan meningkatkan keterampilan psikososial remaja melalui pelatihan 10 Keterampilan Hidup Sehat. Pelatihan keterampilan psikososial dirancang sebagai metode untuk mencapai tujuan pengabdian. Sebanyak 36 peserta pelatihan yang merupakan siswa-siswi terpilih berusia remaja dari salah satu sekolah. Kegiatan pelatihan terdiri dari skrining, pemberian materi, role play, sharing, pembuatan komitmen, pengisian kuesioner SDQ, wawancara, pembuatan essay oleh 3 perwakilan peserta. Topik materi yang diberikan terdiri dari bullying dan 10 keterampilan psikososial dalam modul Kemenkes. Peserta mampu menerapkan keterampilan yang diajarkan, membangun komitmen untuk terus berlatih, hasil SDQ menurun 16,7% dan menghasilkan karya untuk meningkatkan literasi keterampilan psikososial remaja. Monitoring evaluasi dilakukan sebulan setelah kegiatan.Abstract: Approximately 2.3 million adolescents experience emotional behavior problems. Lack of psychosocial skills is a risk factor for adolescent psychosocial problems. Adolescents are at risk of experiencing severe psychosocial problems if they are not trained. Psychosocial skills training has a significant effect on increasing knowledge, self-efficacy and psychosocial skills of adolescents. Community service activities are aimed at screening adolescent psychosocial problems and improving adolescent psychosocial skills. Psychosocial skills training is designed as a method to achieve service goals. A total of 36 training participants were selected teenage students from one of the schools. Training activities consist of screening, providing material, role play, sharing, making commitments, filling out SDQ questionnaires, interviews, writing essays by 3 participant representatives. The topic of the material provided consists of bullying and 10 psychosocial skills in the Ministry of Health module. Participants were able to apply the skills taught, build commitment to continue practicing, SDQ results decreased by 16.7% and produced work to increase adolescent psychosocial skills literacy. Monitoring evaluation is carried out a month after the activity.
Exploring English Teaching Materials for candidate Nurse (A Need Analysis at Nursing Department Poltekkes Kemenkes Semarang) Purianingtyas, Allen Rufaida; Nofianto, Norma
The Future of Education Journal Vol 3 No 4 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v3i4.188

Abstract

English for Nursing is closely related to English for Specific Purpose (ESP) since its purpose and function is in accordance with the needs of English in nursing circumstances. It is necessary to identify the students and lecturers needs in some categorization such as the target situation and objective needs analysis, linguistic, discourse and genre analysis, subjective Needs Analysis, present Situation Analysis, and means analysis. The participants are the 90 students of Nursing Department in Diploma Three Program that were and the lecturers of nursing department. The elaboration involved the capability in listening, speaking, reading and writing. The other aspects also strongly concerned to improve such as vocabulary, nursing terminology, and English grammar. The learning process that plays important roles in learning outcomes that all of the materials must be in accordance with the students’ performance as professional nursing.
GAMBARAN FUNGSI INTELEKTUAL LANJUT USIA DI KOTA PEKALONGAN Amirudin, Zaenal; Widowati, Indar; Supriyo, Supriyo; Sumarni, Sumarni; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 5, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12294

Abstract

Latar Belakang : Bertambahnya umur harapan hidup, berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan pada lanjut usia. Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan seiring berjalannya usia.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi kognitiif yang tinggal di komunitas.Metode : Desain deskriptif analitik digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 60 peserta di ambil dengan cara purposive sampling, setelah menyetujui kesediaan sebagai responden. Instrumen Kuesioner Status Mental Portabel Pendek (SPMSQ) dari Pfeiffer (1975), digunakan untuk mengumpulkan data lanjut usiaHasil: Hasil penenlitian meliputi:  1) Karakteristik: jenis kelamin responden: perempuan, sebanyak 391 orang (65%), laki-laki 21 orang (35%); usia responden: 60-69 tahun sebanyak 45 orang (75%), 70-79 tahun sebanyak 12 orang (20%),  ≥ 80 tahun sebanyak 3 orang (5%); pendidikan responden: SD 9 orang (15%), SMP 17 orang (28,33%), SMA 29 orang (48,33%), PT 5 orang (8,33%); 2) Sebagian besar responden mengalami kerusakan intelektual ringan, sebanyak 45 orang (75%).Simpulan : Penurunan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di komunitas beragam dari  ringan sampai berat. Perawat komunitas diharapkan dapat memberikan intervensi berupa deteksi dini fungsi kognitif pada lansia. Kata Kunci : Lanjut usia, fungsi kognitif
GAMBARAN FUNGSI INTELEKTUAL LANJUT USIA DI KOTA PEKALONGAN Amirudin, Zaenal; Widowati, Indar; Supriyo, Supriyo; Sumarni, Sumarni; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 5, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12294

Abstract

Latar Belakang : Bertambahnya umur harapan hidup, berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan pada lanjut usia. Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan seiring berjalannya usia.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi kognitiif yang tinggal di komunitas.Metode : Desain deskriptif analitik digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 60 peserta di ambil dengan cara purposive sampling, setelah menyetujui kesediaan sebagai responden. Instrumen Kuesioner Status Mental Portabel Pendek (SPMSQ) dari Pfeiffer (1975), digunakan untuk mengumpulkan data lanjut usiaHasil: Hasil penenlitian meliputi:  1) Karakteristik: jenis kelamin responden: perempuan, sebanyak 391 orang (65%), laki-laki 21 orang (35%); usia responden: 60-69 tahun sebanyak 45 orang (75%), 70-79 tahun sebanyak 12 orang (20%),  ≥ 80 tahun sebanyak 3 orang (5%); pendidikan responden: SD 9 orang (15%), SMP 17 orang (28,33%), SMA 29 orang (48,33%), PT 5 orang (8,33%); 2) Sebagian besar responden mengalami kerusakan intelektual ringan, sebanyak 45 orang (75%).Simpulan : Penurunan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di komunitas beragam dari  ringan sampai berat. Perawat komunitas diharapkan dapat memberikan intervensi berupa deteksi dini fungsi kognitif pada lansia. Kata Kunci : Lanjut usia, fungsi kognitif
The Legal Protection of Patients as a Victim of Medical Malpractice by Physicians on Telemedicine Services Egun Nofianto
International Journal of Law and Society Vol. 1 No. 3 (2024): July : International Journal of Law and Society
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijls.v1i3.57

Abstract

The development of health services has developed in the last few years and continues to grow to the point of giving rise to telemedicine as a term for electronic services medium between patients and health service providers. The purpose of this research is to find the formal legal truth on the protection rights of a patient who used telemedicine services based on the Indonesian Civil Code, Health Law, and other relevant legal material sources, the study aims to determine the legal certainty of the patient using telemedicine services and legal remedies available to patients injured due to telemedicine malpractice. The research method used is normative or doctrinal and involves relevant approaches such as the statute approach, conceptual approach, theoretical approach, and analytical approach which use various legal material sources including primary and secondary legal material, particularly such as legislation, regulation, various legal theories, legal principles, doctrine, and scientific works of scholars including journals, articles, and practice guides.
PENDAMPINGAN PENCEGAHAN TUBERCULOSIS PADA ANAK SEKOLAH MELALUI EDUKASI DAN TOSS TBC Yuniske Penyami; Sumarni Sumarni; Norma Nofianto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27561

Abstract

Abstrak: Kasus TBC di tahun 2022 dianggap sebagai angka tertinggi sejak TBC menjadi program prioritas nasional. Sebanyak 969.000 kasus di tahun 2022 dan angka ini meningkat 17%. Anak merupakan kelompok rentan untuk terkena TBC. Banyak studi menunjukan efektivitas program edukasi kesehatan berbasis sekolah dalam upaya pencegahan penyakit menular pada anak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan TBC dengan meningkatkan pengetahuan anak tentang TBC dan praktik etika. Pendampingan dilakukan kepada 29 siswa dan siswi kelas 4-6 salah satu SD terpilih di Kota Pekalongan Kegiatan terdiri dari edukasi, pembuatan prakarya berupa gambar bertema TBC beserta penjelasannya. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, dinamika kelompok dan role play. Kampanye TOSS TBC yang melibatkan tenaga kesehatan, guru dan siswa. Terdapat peningkatan pengetahuan anak tentang TBC secara bermakna dari nilai rerata pre-test 3,62 menjadi 7,07 pada post-test. Sesudah kegiatan, anak sekolah dapat mempraktikan etika batuk dengan tepat sebanyak 75,6%.Abstract: TB cases in 2022 are considered the highest number since TB became a national priority program. As many as 969,000 cases in 2022 and this figure has increased by 17%. Children are a vulnerable group to contract TB. Many studies have shown the effectiveness of school-based health education programs in efforts to prevent infectious diseases in children. The purpose of this activity is to increase TB prevention efforts by increasing children's knowledge about TB and ethical practices. Mentoring was carried out for 29 male and female students in grades 4-6 of elementary school 1 Bandengan Pekalongan City. Activities consisted of education, making crafts in the form of TB-themed pictures along with explanations. The methods used were lectures, discussions, questions and answers, group dynamics and role play. TOSS TB campaign involving health workers, teachers and students. There was a significant increase in children's knowledge about TB from an average pre-test score of 3.62 to 7.07 in the post-test. After the activity, school children were able to practice cough etiquette correctly increased until 75,6%.
PENERAPAN MANAJEMEN DIRI PADA PENDERITA HIPERTENSI MELALUI PENDAMPINGAN ANGGOTA KELUARGA Widayati, Esti Dwi; Wiyati, Ruthy; DS, Dina Indrati; Prasetyo, Herry; Amirudin, Zaenal; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 6, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12875

Abstract

Latar Belakang : Manajemen diri merupakan dasar untuk dapat mengendalikan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendampingan anggota keluarga dalam melaksanakan manajemen diri pada penderita hipertensi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan one group pre-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini akan mengukur sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan one group intervensi dengan desain time series. Perlakuan yang diberikan adalah pendampingan oleh anggota keluarga kepada penderita hipertensi untuk melakukan manajemen diri yang dilakukan selama satu bulan.Metode : Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang telah dimodifikasi yaitu Hypertension self-management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan sebelum pendampingan anggota keluarga dan sesudah pendampingan anggota keluarga pada penderita hipertensi untuk melakukan manajemen diri.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan indeks massa tubuh responden dalam kategori normal, obesitas level I II, responden memiliki riwayat merokok, konsumsi alkohol dan ada yang mengalami komplikasi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks terdapat 2 responden yang mengalami penurunan skor dari pre test ke post test dengan rata-rata dan terdapat 28 orang yang mengalami peningkatan hasil pre test ke post test dengan rata-rata 25,98. Hasil Asymp Sig (2-tailed) menunjukkan nilai 0,00 atau 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan anggota keluarga terhadap manajemen diri pada penderita hipertensi.Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan anggota keluarga terhadap self management pada penderita hipertensi. Kata Kunci : manajemen diri, hipertensi, pendampingan, keluarga