Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Integrating Religious Moderation Into English Learning Materials: A Narration of Two Teachers Puspitasari, Dewi; Khasanah, Nur; Nofianto, Norma; Rosyid, Ocid Abdul; Maulida, Chusna
Linguists : Journal of Linguistics and Language Teaching Vol 10, No 1 (2024): July
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ling.v10i1.4601

Abstract

This study narrates the journey of integrating religious moderation into English learning materials through the lens of narrative inquiry. By focusing on the experiences of two English teachers, the research explores the challenges and successes encountered during the incorporation of religiously moderate perspectives into their curriculum. Through detailed interviews, the teachers' narratives reveal their motivations, strategies, and the pedagogical implications of blending religious moderation with language instruction. The findings underscore the importance of cultural sensitivity and the potential for such integration to enhance students' holistic understanding of language and intercultural competence. This narrative inquiry not only contributes to the field of English for Specific Purposes learning material but also offers valuable insights for educators seeking to harmonize religious values with academic objectives.
Memfasilitasi Literasi Kesehatan Ginjal Anak Usia Dini Melalui Kreasi Partisipatif Big Book Nofianto, Norma; Inayah, Maslahatul; Sudirman; Sumarni; Angkasa, Moh Projo
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 6 No. 2 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i2.14036

Abstract

Latar Belakang: Literasi kesehatan ginjal pada anak usia dini sering terabaikan, meskipun data global menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit ginjal kronis (PGK) pada populasi anak. Metode pendidikan didaktik tradisional terbukti kurang efektif karena anak belajar paling baik melalui interaksi, kreativitas, dan relevansi pribadi.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menguji efektivitas intervensi kreasi Big Book partisipatif sebagai media pemberdayaan untuk meningkatkan literasi kesehatan ginjal pada anak usia dini di MI Islamiyah Karanganyar Batang dan MI Muhammadiyah Karangasem Batang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Action Research (AR) berdasarkan model Kemmis dan McTaggart. Studi dilakukan di dua Madrasah, MI Islamiyah Karanganyar Batang dan MI Muhammadiyah Karangasem Batang, melibatkan siswa usia dini, orang tua, dan guru. Data awal dikumpulkan melalui pre-test pemahaman kognitif dan Focus Group Discussion (FGD). Siklus tindakan berfokus pada lokakarya kreasi bersama Big Book partisipatif dan observasi partisipasi.Hasil: Penelitian ini berhasil menyelesaikan Siklus 1 (Perencanaan dan Asesmen) dan Siklus 2 (Pengembangan Partisipatif). Siklus 1 mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang signifikan (62,5% anak memiliki pemahaman terbatas). Siklus 2 berhasil memproduksi prototipe interaktif "Big Book Ginjal Sehat", yang memuat tiga pesan utama (hidrasi, nutrisi, dan aktivitas fisik). Observasi kualitatif menunjukkan bahwa keterlibatan aktif anak dalam proses ilustrasi meningkatkan antusiasme dan rasa kepemilikan terhadap media.Kesimpulan: Pendekatan Action Research yang dikombinasikan dengan kreasi Big Book partisipatif terbukti menjadi kerangka kerja yang layak dan sangat menarik untuk mengembangkan media edukasi kesehatan ginjal yang relevan dengan konteks anak usia dini, meletakkan dasar yang kuat untuk evaluasi dampak selanjutnya.Kata Kunci: Literasi Kesehatan Ginjal, Big Book, Action Research, Anak Usia Dini, Partisipatif, Pendidikan Kesehatan.
GAMBARAN KETERAMPILAN PSIKOSOSIAL REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Penyami, Yuniske; Angkasa, Moh.Projo; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 4 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i1.9801

Abstract

Latar belakang: Jumlah remaja yang berhadapan dengan hukum meningkat setiap tahunnya dankasus yang terjadi berkaitan erat dengan perkembangan psikososial. Kurangnya keterampilanpsikososial merupakan faktor risiko terjadinya masalah psikososial remaja. Salah satu upayapromotif dan preventif masalah psikososial remaja adalah pendidikan kesehatan. Secara umum,keterampilan psikososial yang baik akan berdampak pada kompetensi sosial yang baik dalamsubskala perilaku, emosional dan motivasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaranpengetahuan, efikasi diri dan keterampilan psikososial remaja yang mengalami masalah sosial danberhadapan dengan hukum.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan rancangan survei. Rentangusia remaja dalam penelitian ini adalah 14-19 tahun yang 33 anak. Instrumen penelitian berbentukkuesioner pengetahuan, kuesioner efikasi diri dan lembar observasi yang dinilai oleh diri sendiri,teman sebaya serta petugas LPKA.Hasil: Rerata skor keterampilan psikososial baik dinilai oleh diri sendiri, petugas dan teman dekatadalah 31, 27. Remaja paling banyak tidak melakukan keterampilan mengontrol emosi dan berpikirkreatif. Remaja dapat melakukan keterampilan psikososial dengan bantuan orang lain palingbanyak yaitu keterampilan pengendalian emosi, pemecahan masalah, dan kesadaran diri. Remajapaling banyak dapat melakukan secara mandiri dalam keterampilan empati dan komunikasi efektif.Kesimpulan: Keterampilan psikososial remaja di LPKA memiliki tantangan dalam mengontrolemosi dan masalah berpikir kreatif dan paling bisa melakukan keterampilan sosial dengan baik.Kata kunci: keterampilan psikososial, remaja berhadapan dengan hukum, masalah sosial remaja
PENGARUH PELATIHAN BTCLS TERHADAP PENGETAHUAN KEGAWATDARURATAN MAHASISWA CALON LULUSAN PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN Angkasa, Moh. Projo; Nofianto, Norma; Penyami, Yuniske
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v4i2.10672

Abstract

Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah salah satu pengetahuan dan skill yang harus dimiliki oleh seorang perawat. Pelatihan ini merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan keterampilan bagi perawat dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan BTCLS terhadap pengetahuan manajemen keadaan darurat untuk lulusan dan calon lulusan Poltekes Kemenkes Semarang, Prodi DIII Keperawatan Pekalongan.Research design dengan metode pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian populasi ditujukan kepada mahasiswa tingkat akhir dan lulusan. Research sample adalah 125 responden yang teridiri dari 48 mahasiswa semester 6 dan 77 lulusan. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian dengan sampel berpasangan uji t-uji pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan diperoleh nilai hitung sebesar 25,25 dan nilai signifikansi 0,000. Menyimpulkan pengaruh pelatihan BTCLS terhadap pengetahuan manajemen darurat untuk lulusan. Saran perlunya pelatihan BTCLS dilakukan oleh setiap perawat dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan kegawatdaruratan. Kata Kunci : Pelatihan, Basic Trauma Cardiac Live Support, Pengetahuan
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA N 2 KELAS XII KOTA PEKALONGAN TENTANG DIABETES MELITUS Anonim, Tri; Angkasa, Moh. Projo; Sri Harnany, Afiyah; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i1.11405

Abstract

Latar Belakang : DM tipe 2 adalah jenis DM yang sering terjadi di masyarakat, biasanya terjadi pada orang dewasa, akan tetapi kejadian DM tipe 2 pada anak-anak dan remaja semakin meningkat. Faktor risiko paling utama pada DM tipe 2 adalah obesitas dan riwayat keluarga dengan riwayat DM tipe 2. Namun Kenyataan yang ditemukan di masyarakat pada umumnya banyak remaja cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan rendah serat. Diet yang tidak sehat ini dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk perkembangan DM. Gaya hidup yang kurang aktif dan kebiasaan menghabiskan waktu terlalu banyak di depan layar (seperti dengan gadget dan televisi) dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, yang merupakan fa ktor risiko untuk DM.Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan tentang DM pada siswa SMA N 2 kelas XII Kota Pekalongan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuesioner. Pendekatan secara cross sectional. Sampel yang diambil yaitu 40 responden. Setelah itu dilakukan evaluasil.Hasil:  Dari 40 responden yang diteliti, tingkat pengetahuan didominasi oleh pengetahuan kategori kurang dengan frekuensi 25 (62,5%), selanjutnya pengetahuan kategori sedang 15 (37,5%), dan pengetahuan kategori baik  0 (0%).. Berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan.Saran: Sebaiknya tenaga kesehatan Puskesmas menjalin kerja sama dengan guru SMA atau penanggungjawab unit kesehatan sekolah untuk mengadakan penyuluhan tentang penyakit Diabetes Melitus. Sebaiknya Puskesmas meyediakan layanan konsultasi tentang DM  kepada siswa yang memerlukan konsultasi individu terkait penyakit DM lebih mendalam sesuai kebutuhan merekaKata Kunci: Tingkat pengetahuan , Diabetes Melitus
GAMBARAN FUNGSI INTELEKTUAL LANJUT USIA DI KOTA PEKALONGAN Amirudin, Zaenal; Widowati, Indar; Supriyo, Supriyo; Sumarni, Sumarni; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 5 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v5i2.12294

Abstract

Latar Belakang : Bertambahnya umur harapan hidup, berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan pada lanjut usia. Penurunan fungsi kognitif merupakan salah satu masalah kesehatan seiring berjalannya usia.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi kognitiif yang tinggal di komunitas.Metode : Desain deskriptif analitik digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak 60 peserta di ambil dengan cara purposive sampling, setelah menyetujui kesediaan sebagai responden. Instrumen Kuesioner Status Mental Portabel Pendek (SPMSQ) dari Pfeiffer (1975), digunakan untuk mengumpulkan data lanjut usiaHasil: Hasil penenlitian meliputi:  1) Karakteristik: jenis kelamin responden: perempuan, sebanyak 391 orang (65%), laki-laki 21 orang (35%); usia responden: 60-69 tahun sebanyak 45 orang (75%), 70-79 tahun sebanyak 12 orang (20%),  ≥ 80 tahun sebanyak 3 orang (5%); pendidikan responden: SD 9 orang (15%), SMP 17 orang (28,33%), SMA 29 orang (48,33%), PT 5 orang (8,33%); 2) Sebagian besar responden mengalami kerusakan intelektual ringan, sebanyak 45 orang (75%).Simpulan : Penurunan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di komunitas beragam dari  ringan sampai berat. Perawat komunitas diharapkan dapat memberikan intervensi berupa deteksi dini fungsi kognitif pada lansia. Kata Kunci : Lanjut usia, fungsi kognitif
PENERAPAN MANAJEMEN DIRI PADA PENDERITA HIPERTENSI MELALUI PENDAMPINGAN ANGGOTA KELUARGA Widayati, Esti Dwi; Wiyati, Ruthy; DS, Dina Indrati; Prasetyo, Herry; Amirudin, Zaenal; Nofianto, Norma
Jurnal Lintas Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlk.v6i1.12875

Abstract

Latar Belakang : Manajemen diri merupakan dasar untuk dapat mengendalikan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendampingan anggota keluarga dalam melaksanakan manajemen diri pada penderita hipertensi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan one group pre-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini akan mengukur sebelum dan sesudah perlakuan dengan menggunakan one group intervensi dengan desain time series. Perlakuan yang diberikan adalah pendampingan oleh anggota keluarga kepada penderita hipertensi untuk melakukan manajemen diri yang dilakukan selama satu bulan.Metode : Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang telah dimodifikasi yaitu Hypertension self-management Behavior Questionnaire (HSMBQ) dan data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Wilcoxon dan Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan sebelum pendampingan anggota keluarga dan sesudah pendampingan anggota keluarga pada penderita hipertensi untuk melakukan manajemen diri.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan indeks massa tubuh responden dalam kategori normal, obesitas level I & II, responden memiliki riwayat merokok, konsumsi alkohol dan ada yang mengalami komplikasi. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks terdapat 2 responden yang mengalami penurunan skor dari pre test ke post test dengan rata-rata dan terdapat 28 orang yang mengalami peningkatan hasil pre test ke post test dengan rata-rata 25,98. Hasil Asymp Sig (2-tailed) menunjukkan nilai 0,00 atau < 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan anggota keluarga terhadap manajemen diri pada penderita hipertensi.Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan anggota keluarga terhadap self management pada penderita hipertensi. Kata Kunci : manajemen diri, hipertensi, pendampingan, keluarga