Gastroenteritis akut merupakan salah satu penyebab angka kematian tertinggi saat ini pada anak di beberapa negara di seluruh dunia. Prevalensi gastroenteritis di Indonesia sebesar 8,0%. Pada pasien anak dengan gastroenteritis akut masalah yang sering ditemukan adalah diare. Ada beberapa cara penatalaksanaan diare, baik dengan farmakologi maupun nonfarmakologi. Salah satu penatalaksanaan diare dengan nonfarmakologi adalah pemberian seduhan daun jambu biji untuk mengurangi frekuensi diare. Tujuan dalam penelitian ini adalah pemberian asuhan keperawatan pada anak yang mengalami diare yang berfokus pada pemberian seduhan daun jambu biji terhadap penurunan frekuensi diare. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Pengumpulan data didapatkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi. Subjek yang digunakan yaitu pasien An. A dengan diagnosa medis gastroenteritis akut yang mengalami diare di Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Hasil penelitian di dapatkan bahwa pemberian seduhan daun jambu biji selama 3x24 jam dengan pemberian 2x sehari frekuensi diare pasien mengalami penurunan, dari frekuensi diare 4-5x sehari menjadi 1-2x sehari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian seduhan daun jambu biji terhadap penurunan frekuensi diare. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan keluarga terkait penanganan diare terapi nonfarmakologi dengan memanfaatkan tanaman daun jambu biji.