Ahmad Yousuf Kurniawan
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analisis Struktur Biaya, Keuntungan, dan Nilai Tambah Kerajinan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Rieska Farida; Ahmad Yousuf Kurniawan; Yudi Ferrianta
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya dari usaha kerajinan eceng gondok di Desa Banyu Hirang; menganalisis penerimaan dan keuntungan dari usaha kerajinan eceng gondok di Desa Banyu Hirang; dan menganalisis besar nilai tambah dari usaha kerajinan eceng gondok di Desa Banyu Hirang. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kembang Ilung milik Bapak Supianor yang berlokasi di Desa Banyu Hirang Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Dilaksanakan pada bulan April 2022 sampai dengan bulan Juli 2022. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian biaya variabel usaha kerajinan eceng gondok tahun 2021 sebesar Rp 51.088.000 dan jumlah biaya tetap sebesar Rp 379.590.000, dengan jumlah biaya total adalah sebesar Rp 430.678.000. Total penerimaan usaha kerajinan eceng gondok tahun 2021 adalah sebesar Rp 779.245.000, sehingga keuntungan sebesar Rp 348.567.000. Nilai tambah yang diperoleh yaitu tas sebesar Rp 54.653/unit, kotak tissue sebesar Rp 13.253/unit, baki sebesar Rp 3.949/unit, karpet kecil sebesar Rp 122.653/unit, karpet besar Rp 161.653/unit, meja dan kursi sebesar Rp 4.004.333/unit, dan cermin sebesar Rp 44.453/unit.
Pemetaan Bisnis Teh Celup Gaharu (Aquilaria Malaccensis) PT Makin Jaya Agung Kota Banjarbaru Nana Emiliyana; Sadik Ikhsan; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11555

Abstract

PT Makin Jaya Agung adalah industri yang memproduksi teh celup gaharu yang berdiri sejak tahun 2013 dan memiliki perkebunan pohon gaharu seluas 20 ha. Penentuan harga pokok produksi mengacu pada total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang persediaan produk jadi dan produk dalam proses. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengembangan dan menganalisis harga pokok produksi pada produk teh celup gaharu (Aquilariamalaccensis) PT Makin Jaya Agung Kota Banjarbaru. Metode analisis yang digunakan analisis Desain Business Model Canvas dan Full Costing. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Business Model Canvas PT Makin Jaya Agung memiliki evaluasi pada elemen Customer Segments, dimana pemasaran teh celup gaharu kepada komunitas diet dan pola hidup sehat. Harga Pokok Produksi teh celup daun gaharu PT Makin Jaya Agung diperoleh sebesar Rp. 47.583,-/kotak teh dengan total biaya selama 1 bulan metode full costing.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Tomat di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Abdul Rasyid; Muzdalifah Muzdalifah; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13597

Abstract

Banyak kendala yang dihadapi petani dalam usahatani tomat di Kecamatan Astambul, salah satu kendalanya petani yang belum memahami bagaimana faktor produksi tersebut digunakan secara efisien. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi aspek teknis budidaya penanaman tomat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tomat di Kecamatan Astambul. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap Desa Tambak Danau, Pingaran Ulu dan Sungai Tuan Ulu. Jumlah responden yang diambil dengan metode sensus yaitu jumlah populasi petani tomat di tiga desa wilayah sampel sebanyak 67 orang petani. Metode analisis yang digunakan adalah dan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda metode OLS. Berdasarkan hasil penelitian, Aspek teknik budidaya tomat di Kecamatan Astambul relatif masih menggunakan tenaga kerja secara konvensional atau manual. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap produksi tomat, yaitu luas lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja.
Analisis Neraca Beras di Kota Banjarbaru Tahun 2015-2019 Eka Husna Aulia; Nina Budiwati; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.5995

Abstract

Beras mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemantapan ketahanan pangan. Pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan besarnya konsumsi, artinya semakin meningkat jumlah penduduk maka jumlah konsumsi beras akan semakin meningkat sehingga ketersediaan beras harus tercukupi. Keseimbangan antara ketersediaan dan konsumsi beras sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Oleh karena itu, pembahasan tentang neraca ketersediaan dan konsumsi beras perlu untuk dianalisa lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan beras, jumlah konsumsi beras serta neraca ketersediaan dan konsumsi beras di Kota Banjarbaru pada tahun 2015-2019. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis dekskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Dengan menggunakan data time series dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yakni mulai tahun 2015 hingga tahun 2019, diperoleh hasil penelitian rata-rata ketersediaan beras sebesar 3.429 ton yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Jumlah konsumsi beras rata-rata yang diperoleh sebesar 21.687 ton dengan persentase peningkatan sebesar 4,4% per tahun. Dilihat dari rata-rata jumlah ketersediaan beras dengan rata-rata konsumsi beras penduduk, maka Kota Banjarbaru belum mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri. Untuk itu, ketersediaan beras di Banjarbaru dipenuhi melalui kabupaten yang memiliki wilayah sentra produksi beras seperti dari Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala dan dari pulau Jawa sehingga daerah yang produksinya rendah mendapat pasokan beras dari daerah atau kabupaten lain yang menjadi daerah surplus beras. Dengan ini diharapkan hasil panen dapat terserap oleh seluruh masyarakat dan kebutuhan beras masyarakat dapat terpenuhi.
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengeluaran Pangan Rumah Tangga di Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Shania Sulie Punuh; Muhammad Husaini; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pangsa pengeluaran pangan dan non pangan rumah tangga dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga di Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan jumlah populasi sebanyak 464 rumah tangga. Dari jumlah tersebut diambil sebanyak 35 rumah tangga dengan teknik acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangsa pengeluran pangan dan non pangan rumahtangga di Kelurahan Baru masing-masing sebesar 46,56% dan 53,44%. Sesuai kriteria yang telah ditetapkan, pangsa pengeluaran pangan lebih kecil dari 60% sehingga rumah tangga di Kelurahan Baru tergolong tahan pangan. Berdasarkan pangsa pengeluraan tersebut, sebesar 65,71% dari total rumah tangga tergolong  tahan pangan, sisanya sebesar 34,29% dari total rumah tangga tergolong tidak tahan pangan. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran pangan rumah tangga yaitu pendapatan rumah tangga, jumlah anggota keluarga dan pengeluaran pendidikan. Faktor-faktor yang lain yang meliputi pendidikan kepala keluarga, jenis pekerjaan, keikutsertaan BPJS, dan kepemilikan rumah tidak berpengaruh signifikan.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DI KOTA BANJARBARU (STUDI KASUS PADA USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK CASUAL FARMER) Rahmat Pamuji; Hairin Fajeri; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2623

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelenggaraan, menganalisis kelayakan finansial, dan mengetahui sensitivitas usahatani sayuran hidroponik terhadap penurunan harga jual dan peningkatan biaya produksi. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode yang digunakan adalah metode dekskriptif untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani sayuran, untuk mengukur kelayakan finansial digunakan kriteria investasi NPV, Net B/C, dan IRR, dan analisis sensitivitas digunakan skenario penurunan harga jual dan peningkatan biaya produksi. Hasil penelitian menyatakan bahwa keadaan penyelenggaraan usahatani Casual Farmer dikatakan baik karena memenuhi panduan pertanian hidroponik dari Kementerian Pertanian. Analisis kelayakan finansial dengan menggunakan tingkat suku bunga 12% diperoleh nilai NPV positif sedangkan nilai Net B/C > 1 dan nilai IRR > Interest rate. Hal ini menandakan bahwa usahatani Casual Farmer secara finansial layak untuk diteruskan. Hasil analisis sensitivitas (switching value) pada usahatani sayuran hidroponik Casual Farmer disimpulkan bahwa usahatani sayuran hidroponik Casual Farmer peka atau sensitif terhadap penurunan harga jual maupun peningkatan biaya produksi. Namun kecendrungan kepekaan atau sensitifnya usahatani sayuran hidroponik Casual Farmer lebih dominan terhadap penurunan harga jual. Biaya penurunan harga jual maksimal yang dapat diterima pemilik agar usahatani tetap layak sebesar 15% yaitu Rp.5.250,00 per Kg.Kata kunci: kelayakan finansial, usahatani, sayuran hidroponik 
Pengaruh Promosi Penjualan, Harga, dan Pendapatan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Kopi Janji Jiwa (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat) Thomas Evan Galih Adiputra; Ahmad Yousuf Kurniawan; Luthfi Fatah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11556

Abstract

Era Keuniversalan yang terjadi pada periode ini berpengaruh terhadap pertumbuhan business minuman salah satunya adalah kedai kopi. Kedai Kopi Janji Jiwa berdiri ditengah pertumbuhan kafe yang pesat, brand baru bertumbuh dengan skema promotion dan branding yang berbeda-beda untuk memikat daya beli consumer, terutama mahasiswa. Situasi tersebut mengakibatkan persaingan yang kompetitif antara kedai kopi, untuk menegaskan atribut-atribut tertentu, untuk menarik konsumen mahasiswa, dan untuk memutuskan membeli di kedai Kopi Janji Jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keputusan pembelian Kopi Janji Jiwa dipengaruhi secara signifikan oleh promosi penjualan, harga, dan pendapatan konsumen. Metode penarikan contoh menggunakan non probability sampling dengan jumlah sampel yang didapatkan 69 responden. Metode pengumpulan data memanfaatkan kuesioner. Teknik analisis memanfaatkan Structural Equation Modeling Partial Least Squares (SEM-PLS). Pada penelitian inivariable eksogen (independen) yang digunakan: promosi penjualan (X1), harga (X2), dan pendapatan konsumen (X3), sedangkan variable endogen (dependen) yang digunakan keputusan pembelian(Y). Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi penjualan, harga dan pendapatan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Kopi Janji Jiwa. Harapannya, dalam penelitian yang akan datang, bisa memperluas penggunaan variable lain seperti rasa, citra merek, dan kualitas produk, untuk mendapatkan hasil yang lebih lengkap dan meluas, serta memperluas sampel penelitian yang belum dicakup dalam penelitian ini seperti konsumen dari luar kampus.
Analisis Usaha Pengolahan Kue Rengginang di Desa Bitahan Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin (Studi Kasus Usaha Rengginang Serlin) Rina Yuliani; Hairi Firmansyah; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran usaha pengolahan rengginang Serlin. Menganalisis besar biaya, penerimaan, dan keuntungan usaha pengolahan rengginang Serlin. Serta menganalisis pola pemasaran pada usaha pengolahan rengginang Serlin. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2023 dari tahap perencanaan sampai dengan penulisan laporan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan pada penelitian terdiri dari dua yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan rengginang Serlin adalah usaha industri kecil yang dirintis sejak tahun 2002 hingga sekarang. Jumlah biaya total yang dikeluarkan usaha pengolahan rengginang Serlin pada bulan Maret 2023 sebesar Rp103.860.826 dengan rincian jumlah biaya tetap sebesar Rp930.826 dan biaya variabel sebesar Rp102.930.000, penerimaan yang diperoleh sebesar Rp125.100.000 dan keuntungan yang didapatkan sebesar Rp21.239.174. Pola pemasaran usaha rengginang Serlin ada dua yaitu, (i) produsen → pedagang toko/kios/warung → konsumen akhir, (ii) produsen → pedagang pengecer/agen → pedagang toko/kios/warung, dan minimarket → konsumen akhir.
Analisis Pemasaran Bakso Ikan di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan (Studi Kasus Usaha Bakso Ikan Kub Mina Usaha) Gilang Ahmad Pratama; Taufik Hidayat; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1294

Abstract

Abstrak. Kabupaten Tanah Bumbu memiliki potensi alam yang tinggi dalam bidang perikanannya. Salah satu hasil olahannya adalah bakso ikan yang menempati posisi ketiga besar, setelah penggaraman dan pengolahan abon. Namun, pemasaran bakso ikan masih belum berkembang dan perlu diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saluran pemasaran bakso ikan di KUB Mina Usaha, untuk mengidentifikasi biaya, margin, keuntungan dan share pemasaran bakso ikan. Serta menentukan faktor-faktor dalam pemilihan produk bakso ikan dan mengetahui baik kendala maupun permasalahan dalam pemasaran bakso ikan di KUB Mina Usaha. Responden dalam penelitian ini adalah produsen bakso ikan, tenaga kerja, pedagang dan konsumen. Untuk produsen dan tenaga kerja dipilih secara purposive sampling, pedagang dipilih secara snowball sampling, dan konsumen dipilih menggunakan inccedental sampling. Hasil penelitian menunjukkan saluran pemasaran di KUB  Mina Usaha memiliki dua pola yaitu saluran satu lembaga pemasaran di mana bakso ikan yang berasal dari produsen langsung dijual ke konsumen sedangkan saluran dua lembaga pemasaran yaitu produsen menjual kepada konsumen melalui pedagang pengecer. Total biaya tertinggi antara kelima saluran adalah biaya pada saluran II D lama penyimpanan maksimal dan biaya terkecil terdapat pada saluran ke I lama penyimpanan perhari. Margin total terbesar yaitu pada saluran II D. Sedangkan margin terkecil juga pada saluran I. Keuntungan terbesar terdapat pada saluran II D dan keuntungan terkecil pada saluran I.  Producer share tertinggi terdapat pada saluran pertama yaitu saluran I dan yang terendah pada saluran II D. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan bakso adalah informasi label halal, cita rasa, kepuasan membeli dan mengonsumsi, kehigienisan, dan produk tidak mudah rusak. Sedangkan untuk nilai terendah adalah bentuk dan ukuran bakso ikan. Permasalahan yang dihadapi produsen adalah pemasarannya yang masih sempit dan perizinan dalam berdagang, pada pedagang pengecer adalah kurang terkenalnya produk bakso ikan, keterlambatan dalam  pemasokan dan ketersediaan tempat penyimpanan yang rusak dan pada konsumen kurangnya stok bakso ikan.Kata kunci: saluran pemasaran, biaya pemasaran, margin pemasaran, share pemasaran, bakso ikan
Analisis Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Cabai Rawit Tiung di Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong Baiti Mukaromah; Ahmad Yousuf Kurniawan; Ana Fauziatun Nisa
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan rata- rata petani cabai rawit tiung dan pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan petani cabai rawit tiung di Kecamatan Bintang Ara. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat dari pengamatan dan wawancara langsung dengan petani responden, data sekunder diambil dari dinas pertanian dan BPP Kecamatan Bintang Ara. Sampel penelitian ini sebanyak 30 orang dari total populasi sebanyak 128 orang dengan teknik sampel acak sederhana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya total rata-rata petani sebesar Rp 4.509.690/usahatani atau Rp7.888.671/Ha. Penerimaan usahatani sebesar Rp.8.587.800/usahatani atau Rp 15.022.391/Ha dan pendapatan rata-rata sebesar Rp 5.572.033/usahatani atau Rp 9.746.997/Ha. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani cabai rawit tiung adalah biaya pupuk, biaya pestisida dan tenaga kerja. Sementara harga produk, pengalaman berusahatani dan tingkat pendidikan petani tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan petani usahatani cabai rawit tiung di Kecamatan Bintang Ara.