Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Camellia sinensis extract phytosomes inhibit body weight gain in Sprague-Dawley rats Dwi Kurnia Putri; Iskandarsyah Iskandarsyah; Effionora Anwar
Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.406 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v10i2.16427

Abstract

A phytosome is a kind of nanovesicle lipids to increase the absorption of active substances. Green tea extract was formulated into phytosome to find out its ability to inhibit weight gain. There were three formulas with thin layer hydration. Furthermore, phytosome complex formation, morphology, particle size, zeta potential, and polydispersity index, and absorption efficiency test were characterized. Phytosomes and green tea extracts were tested for absorption in vitro. A total of 25 rats were divided into five test groups, which were the normal group, placebo group, orlistat group, green tea extract group, and phytosome group. For 8 weeks they were orally induced using 10% of fructose + 2% of cholesterol, and test treatment. The best characteristics of FIII were formed complex, spherical morphology, Dv90 782.67 ± 39.7 nm, polydispersity index of 56 ± 0.11, zeta potential of -70.83 ± 1.67 mV, and adsorption efficiency of 97.77 ± 2.66 %. The test on the animals at week 8 resulted in percentage of weight gain in normal treatment of 46.47 ± 17.48%, placebo of 101.17 ± 10.37%, orlistat of 42.51 ± 25.13%, green tea extract of 92.73 ± 36.43%, and phytosomes of 45.09 ± 15.56%. Green tea extract flux was 2316.2 ± 1309.8 μg/cm2/hour, while phytosome flux was 3125.3 ± 2071.8 μg /cm2/hour. To sum up, phytosomes can inhibit weight gain and are better than to green tea extracts (p < 0.05).
Mendongkrak Imunitas dari Pekarangan Rumah Kurniatul Hasanah; Dia Septiani; Devi Maulina; Dwi Kurnia Putri; Milda Rianty Lakoan
Jurnal Abdi Masyarakat Kita Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Kita
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1564.009 KB) | DOI: 10.33759/asta.v2i1.221

Abstract

Pandemi virus corona menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Gizi yang baik juga sangat penting sebelum, selama dan setelah infeksi. Infeksi menyebabkan tubuh korban menjadi demam, sehingga membutuhkan tambahan energi dan zat gizi. Oleh karena itu, menjaga pola makan yang sehat sangat penting selama pandemi ini. Meskipun tidak ada makanan atau suplemen makanan yang dapat mencegah infeksi Covid-19, mempertahankan pola makan gizi seimbang yang sehat sangat penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang baik. Meski vaksin untuk mencegah virus Corona sudah didistribusikan, namun menjaga kesehatan supaya tidak tertular dari virus Corona perlu dilakukan. Salah satu upaya untuk menghindari paparan virus Corona dan menjaga imun tubuh supaya bisa tetap sehat serta fit adalah dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami asli Indonesia yang bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar. Masyarakat diharapkan mampu mengetahui mekanisme infeksi dan kaitannya dengan imunitas tubuh manusia. Metode yang digunakan adalah pemaparan materi tentang mekanisme infeksi dan kaitannya dengan imunitas tubuh manusia serta mengenal herbal asli Indonesia untuk meningkatkan imunitas tubuh dan cara menanam herbal secara sederhana di pekarangan rumah yang dilengkapi dengan demonstrasi cara mengolah herbal dan metode pembuatan pupuk dari sampah organik (metode takakura). Target dan luaran dari akhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat sehingga mengetahui mekanisme infeksi dan kaitannya dengan imunitas tubuh manusia, mengetahui herbal asli Indonesia yang bisa digunakan untuk menjaga imunitas tubuh serta cara mengolahnya sehingga bisa dibuat sendiri di rumah, dan pembuatan pupuk dari sampah organik yang berasal dari sampah rumah tangga (metode takakura). Hasil kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang target dan luaran dari akhir dari kegiatan ini, yaitu peningkatan pencapaian nilai pengetahuan 100 poin peserta pada pretest dan postest dari 119 peserta (21,25%) menjadi 297 peserta (49,42%), atau meningkat sebanyak 28,17%. Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap penularan virus covid-19 dengan memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai infeksi dan imunitas tubuh manusia. Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan inspirasi kepada masyarakat dalam menurunkan derajat kejenuhan karena harus tetap berada di rumah dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari dengan melakukan kegiatan pembuatan pupuk dari sampah organik (metode Takakura) secara sederhana dengan bahan dan alat yang mudah didapat di dalam rumah.
Aktivitas Antioksidan dan Stabilitas Fisik Sediaan Body Scrub Bubur Rumput Laut Turbinaria decurrens dan Kencur (Kaempferia galanga): Antioxidant Activity and Physical Stability of Turbinaria decurrens and Kencur (Kaempferia galanga) Seaweed Porridge Body Scrub Preparations Rini Yanuarti; Dwi Citra Septiana; Nurfitriyana Nurfitriyana; Ginanjar Pratama; Sakinah Haryati; Itok Dwi Kurniawan; Dwi Kurnia Putri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v25i3.41669

Abstract

Rumput laut Turbinaria decurrens diproduksi masih dalam bentuk kering dan bentuk intermediet. Salah satu cara untuk meningkatkan pengembangannya yaitu diolah menjadi sediaan kosmetik. Selain rumput laut, bahan alam yang dapat digunakan untuk sediaan kosmetik lainnya yaitu kencur (Kaempferia galanga). Tujuan penelitian ini adalah menentukan kombinasi bubur rumput laut T. decurrens dan kencur terbaik sebagai sediaan body scrub berdasarkan hasil aktivitas antioksidan serta stabilitas fisiknya. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan konsentrasi rumput laut T. decurrens dan kencur dengan perbandingan 1:1 (Krim RK1), 1:2 (Krim RK2), dan 2:1 (Krim RK3) dan tanpa penambahan rumput laut dan kencur (Krim RK0). Analisis yang dilakukan mencakup fitokimia, antioksidan, stabilitas sediaan krim dan tipe emulsi. Bubur rumput laut T. decurrens mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan fenol hidrokuinon, sedangkan serbuk kencur mengandung senyawa alkaloid, dan flavonoid. Bubur rumput laut T. decurrens memiliki aktivitas antioksidan sedang (IC50 119,36 µg/mL), sedangkan serbuk kencur memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah (IC50 569,66 µg/mL). Hasil tersebut berbeda dengan aktivitas antioksidan pada sediaan krim body scrub yang mendapatkan aktivitas antioksidan sangat kuat. Nilai IC50 pada formulasi krim RK1, RK2 dan RK3 berturut-turut adalah 1,60±0,12 µg/mL; 1,24±0,15 µg/mL dan 2,49±0,05 µg/mL. Hasil stabilitas sediaan menunjukan krim body scrub memiliki pH seimbang (6,3–7,33) dan aman untuk kulit, Berdasarkan hasil pengujian didapatkan formulasi krim RK2 yang merupakan formulasi sediaan krim terbaik, dilihat dari hasil antioksidan dan stabilitas fisik sediaan krim
Ada Cinta Saat Isoman (ACSI): Wadah Menyalurkan Donasi Masyarakat Untuk Pasien Covid-19 Yang Menjalankan Isolasi Mandiri Dwi Kurnia Putri
Eastasouth Journal of Impactive Community Services Vol 2 No 01 (2023): Eastasouth Journal of Impactive Community Services (EJIMCS)
Publisher : Eastasouth Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/ejimcs.v2i01.160

Abstract

Covid-19 varian Delta atau B.1617.2 merupakan hasil mutasi dari virus covid-19. Varian ini lebih cepat menular 50% dibandingkan varian alfa. Banyak pasien covid-19 varian ini harus menjalankan isolasi mandiri (isoman) karena fasilitas kesehatan yang penuh. Program Ada Cinta Saat Isoman (ACSI) merupakan salah satu bentuk tanda Cinta masyarakat kepada pasien covid-19 yang menjalani isoman yang secara fasilitas obat sudah mendapatkan dari Kemenkes melalui apotek kimia farma. Namun, untuk makanan siap santap dan support lain seperti vitamin dan minuman menyehatkan masih banyak yang kesulitan mendapatkan. Sehingga tergeraklah untuk melakukan open donasi mandiri serta penyaluran donasi berupa hampers ACSI untuk yang membutuhkan.
INCREASING COMPETENCE OF PHARMACY AND PHARMACY TECHNICAL PERSONNEL IN DETECTING HARMFUL CONTENT IN SKIN CARE PRODUCTS Riana Versita; Myran Nur Hinsany; Novi Yantih; Dwi Kurnia Putri; Dian handayani; Nori Wirahmi; Ikhsan, Ikhsan
Journal of Community Service Vol 6 No 1 (2024): JCS, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jcs.v6i1.221

Abstract

Each skin care product has different active ingredients. In fact, Natural skin care products also contain their own active ingredients ingredients. The ingredients used in making skin care must pay attention to the safety of the user. This is not uncommon in skin care Products in circulation contain dangerous chemicals such as mercury, hydroquinone, speech, lead, etc. Pharmacy Technical personnel and pharmacists have an important role in this matter detecting harmful ingredients in skin care. Therefore, D3 Pharmacy Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences Bengkulu University of Science with Lentera Nakes as a form of community service, there is an online socialization of the National Pharmacy Seminar which will be held will be held on December 10, 2023 at 10.00 until it ends theme of Competency of Pharmaceutical Technical Personnel and Pharmacists in Detecting Dangerous Ingredients for Skin Care. This seminar can have a big impact on competency from the participants and understanding of dangerous ingredients in cosmetics
Pengaruh Waktu Sonikasi Terhadap Ukuran Partikel, Indeks Polidipersitas Dan Zeta Potensial Pada Fitosom Ekstrak Teh Hijau Putri, Dwi Kurnia
Indonesian Journal of Health Science Vol 3 No 2a (2023): Terus Melaju Untuk Indonesia Maju
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v3i2a.581

Abstract

Penelitian ini mengenai pengaruh waktu sonikasi terhadap ukuran partikel, indek polidispersitas dari sediaan fitosom ekstrah teh hijau dengan menggunakan metode Particle Size Analyze (PSA). Ukuran partikel, indeks polidispersitas (PDI) dan potensi Zeta (ZV) merupakan parameter penting dalam perumusan fitosom. Ukuran partikel yang kecil akan membantu zat aktif melewati penghalang pengganggu untuk mencapai target dengan segera. serta PDI yang merupakan parameter penting untuk melihat apakah bentuk fitosom yang dibuat merupakan fitosom yang seragam atau tidak. zeta berpotensi memberikan parameter bahwa formula fitosom stabil atau mudah diagregasi. Ekstrak teh hijau diformulasi menjadi sediaan fitosom dengan perbandingan 1:2 terhadap posfolipid menggunakan metode lapis tipis. Selanjutnya dilakukan sonikasi menggunakan alat ultrasonik dengan waktu 0, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit untuk melihat waktu terbaik dalam melakukan sonikasi pada sediaan tersebut. Hasil didapatkan pada menit ke-20 ukuran partikel 129,13 ± 1,58 nm, indeks polidipersitas 0,63 ± 0,20 mV, dan zeta potensial -75,00 ± 8,39.
Analisis kadar Vitamin B1 pada beras, biji jagung, dan biji gandum dengan metode Spektrofotometri UV-Visibel Mulia, Putri; Putri, Dwi Kurnia; Martinus, Martinus
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 4 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i4.1582

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan kadar vitamin B1 pada beras, biji jagung, dan biji gandum dengan metode spektrofotometri UV-Visibel. Vitamin B1 direaksikan dengan biru bromtimol untuk membentuk kompleks asosiasi ion dengan bantuan polivinyl alkohol sebagai zat pensolubilisasi yang diukur pada panjang gelombang maksimum 430 nm. Metode ini cukup teliti, selektif, dan dapat menentukan vitamin B1 secara langsung tanpa melakukan ekstraksi dengan pelarut organik. Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin B1 yang diperoleh dari beras 0,1990%0,00114, gandum 0,2085%0,000346, dan jagung0,1248%0,0000908.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN NANOEMULGEL ZINK OKSIDA DENGAN VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL-940 SEBAGAI GELLING AGENT Maryanti, Evi; Arifin, Muhammad; Perma Sari, Rose Intan; Wirahmi, Nori; Putri, Dwi Kurnia; Kurniawan, Tri Danang
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i1.41163

Abstract

Sediaan nanoemulgel merupakan sediaan topikal dengan kombinasi antara fasa nanoemulsi dan basis hydrogel. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan formulasi dan evaluasi sediaan nanoemulgel berbahan aktif nanopartikel ZnO (NPs ZnO) dengan variasi konsentrasi carbopol-940. NPs ZnO yang digunakan disintesis dengan metode sonokimia. Formulasi nanoemulgel dibuat dengan variasi konsentrasi carbopol-940: 0,5%, 1%, dan 1,5%. NPs ZnO yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi dengan ukuran kristal sebesar 11,929 nm. Hasil formulasi nanoemulgel dari ketiga formula (F1, F2, dan F3) memiliki tipe emulsi minyak dalam air (a/m), dengan F1 dan F2 memenuhi kriteria nilai daya sebar, pH, dan viskositas, sedangkan F3 tidak memenuhi kriteria daya sebar. Nilai daya sebar, derajat keasaman (pH), uji viskositas dari nanoemulgel berbahan aktif NPs ZnO dipengaruhi oleh konsentrasi carbopol-940.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN EMULGEL MINYAK ESENSIAL DAUN EKALIPTUS (Eucalyptus globulus) Armelia, Suci; Sari, Delia Komala; Rahmawati, Suci; Putri, Dwi Kurnia; Wulandari, Septi
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v12i2.728

Abstract

Minyak esensial dari daun eucalyptus (Eucalyptus globulus) bisa digunakan sebagai bahan obat karena daun eucalyptus (Eucalyptus globulus) mengandung senyawa cineole yang memiliki sifat analgesik dan antiinflamasi. Salah satu bentuk sediaan topikal adalah sediaan emulgel yang diformulasikan dengan menggunakan Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) sebagai agen pembentuk gel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh perbedaan konsentrasi HPMC terhadap sifat fisik emulgel. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium dengan analisis data metode deskriptif, menggunakan 3 formula dengan variasi konsentrasi HPMC yaitu F1 (HPMC 3%), F2 (HPMC 5%) dan F3 (HPMC 7%). Uji sifat fisik emulgel meliputi uji organoleptik yaitu berwarna putih, bau khas eucalyptus dan berbentuk semi kental dengan variasi tingkat kekentalan, uji pH dengan nilai rata-rata pada F1=7,29, F2=7,47 dan F3=7,61, uji daya lekat dengan nilai rata-rata pada F1=1,30 detik, F2=1,54 detik dan F3=1,85 detik, uji daya sebar dengan nilai rata-rata pada F1=7,29 cm, F2=7,47 cm dan F3=7,61 cm, dan uji viskositas dengan nilai rata-rata pada F1=11.000 cP, F2=12.250 cP dan F3=18.083 cP. Hasil uji menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi syarat mutu fisik sediaan. Selain itu terdapat pengaruh dari variasi konsentrasi HPMC terhadap sifat fisik sediaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi HPMC yang digunakan maka nilai pH, daya lekat, dan viskositas sediaan semakin besar, sehingga membuat nilai daya sebar menurun.
Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Dengan Menggunakan Buah Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Hermansyah, Oky; Sarmubella, Deka; Dwi Kurnia, Putri; Rose Intan Perma, Sari; Rahmawati, Suci
Jurnal Pharmacopoeia Vol 3 No 2 (2024): September 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v3i2.652

Abstract

Formalin merupakan zat pengawet yang paling sering disalahgunakan dalam produk makanan, salah satunya pada ikan asin. Berdasarkan Permenkes Republik Indonesia No. 33 tahun 2012 dan PERKA BPOM No.43 Tahun 2013, formalin merupakan bahan berbahaya yang dilarang digunakan dalam bahan pangan karena dapat memberikan efek yang buruk bagi tubuh. Untuk memastikan bahwa bahan pangan terutama ikan asin terbebas dari formalin maka perlu dilakukan identifikasi salah satunya menggunakan reagen kimia, namun reagen kimia ini agak susah didapatkan oleh masarakat umum alternatifnya dapat menggunakan Bahan alam seperti buah senduduk yang memiliki kandungan zat antosianin yang cukup tinggi yaitu 38,38mg/100 gram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan bahan alam buah senduduk dalam mengidentifikasi formalin pada ikan asin dan untuk melihat tingkat kesensitifan buah senduduk dan KMnO4 terhadap formalin. Jenis penelitian yang digunakan yaitu ekperimental dengan metode analisis kualitatif yang dilakukan perbandingan identifikasi formalin dengan buah senduduk dan KMnO4. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa buah senduduk dapat megidentifikasi kandungan formalin pada menit pertama setelah penetesan sedangkan pada pereaksi KMnO4 dapat mengidentifikasi formalin pada menit ketiga. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa buah senduduk lebih sensitif mengidentifikasi formalin pada ikan asin dibandingkan dengan pereaksi KMnO4.